(Minghui.org) Kata “Sedang” pada judul di atas adalah nama sebuah desa di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung – Bali. Letaknya di sebelah Utara Kota Denpasar, bisa ditempuh sekitar 15 menit  dengan sepeda motor.

Selama bertahun-tahun praktisi Falun Dafa setempat berlatih di lingkungan kompleks perumahan Pos di Banjar Kahuripan. Perumahan tersebut tersembunyi, jauh dari jalan raya. Tidak banyak yang mengetahui keberadaan tempat latihan ini.

Hari Jumat (04/02/2011) lalu untuk pertama kali para praktisi Falun Dafa di desa Sedang berlatih di luar. Lewat upaya klarifikasi yang dilakukan, akhirnya praktisi mendapatkan tempat untuk berlatih. Lokasi latihan ini adalah halaman depan rumah sebuah keluarga terpandang. Warga setempat menyebutnya jaba jero Munang.

Latihan berdiri memancang

Pukul 16.00 sore itu para praktisi yang telah hadir langsung memulai latihan. Setelah melakukan pemancaran pikiran lurus, para praktisi berlatih gerakan berdiri memancang. Ada sekitar 30 orang  berpartisipasi dalam latihan perdana tersebut. Mereka datang dari tempat-tempat latihan terdekat: Batubulan, Tebongkang, Kapal, dan Denpasar. Ada juga yang datang dari tempat yang lebih jauh: Tegallalang, Klungkung dan Nusa Dua.


Membagikan brosur dan bunga lotus kertas

Di atas hamparan rumput nan hijau para praktisi juga melakukan latihan meditasi dengan tenang. Seluruh acara berjalan lancar diseling hujan kecil yang sempat turun beberapa saat. Latihan ini menarik perhatian banyak orang yang lalu-lalang di jalan. Sepanjang latihan berlangsung, seorang praktisi membagikan brosur dan bunga lotus kertas kepada setiap orang yang lewat.

Tuan rumah mengamati dengan penuh perhatian

Ibu Cok, tuan rumah, tak henti-hentinya memperhatikan para praktisi yang sedang berlatih. Seorang praktisi lain juga sempat memperkenalkan Falun Dafa kepada ibu Cok. Praktisi ini menyampaikan manfaat Falun Dafa bagi kesehatan, serta sekilas sejarah perkembangan maupun penganiayaan di China.

Sore hari itu ada 3 bus pariwisata yang lewat saat latihan berlangsung. Jalan Raya Sedang memang merupakan jalur alternatif dari Ubud menuju Denpasar. Para wisatawan China yang berada dalam salah satu bus itu sempat terpana. Rasa terkejut yang terekspresi di wajah tampak jelas saat bus mereka melintas di depan praktisi yang tengah berlatih. Kejadian ini menyadarkan praktisi betapa pentingnya berlatih di tempat terbuka. Keputusan praktisi memindahkan tempat latihan keluar adalah tepat. Apalagi di jalur ini memang sering melintas kendaraan pariwisata yang membawa wisatawan China.

Falun Dafa menyehatkan jiwa dan raga

Praktisi Falun Dafa di Desa Sedang telah melangkah berlatih di luar. Siapa yang akan menyusul lagi? Kini saatnya praktisi mempertimbangkan kembali tempat latihan yang tersembunyi. Alangkah baik bila praktisi dapat berlatih bersama di area publik, terutama di lokasi obyek wisata. Di lokasi wisata ini praktisi bisa berlatih sekaligus mengklarifikasi fakta kepada wisatawan China yang berlibur ke Bali.

Praktisi Falun Dafa di Bali kiranya perlu mengikuti gerak irama praktisi di seluruh dunia dalam melakukan klarifikasi fakta. Bukankah seluruh praktisi perlu melangkah keluar demi membuktikan kebenaran Fa dan menyelamatkan makhluk hidup?