(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa di Boston, Massachusetts, merayakan Hari Falun Dafa Sedunia yang ke-12 di Greenway Plaza di daerah Pecinan pada 7 Mei 2011. Hari itu juga merupakan perayaan 19 tahun diperkenalkannya Falun Dafa kepada masyarakat luas dan juga hari ulang tahun Guru Li Hongzhi yang ke-60. Poster dan pameran foto dibentangkan di sekitar area plaza itu, untuk memperkenalkan keindahan Falun Dafa dan menyingkap penganiayaan Falun Gong yang dilakukan oleh rezim Komunis. Aktivitas pada hari itu menarik perhatian banyak warga dan pengunjung di sekitar Pecinan.

Latihan bersama di Greenway Plaza, daerah Pecinan dalam rangka merayakan Hari Falun Dafa Sedunia

Para penonton menyaksikan peragaan latihan Falun Gong


Banyak pengunjung dan warga sekitar Pecinan melihat poster dan pameran foto


Orang-orang menyaksikan pertunjukan praktisi Falun Gong dalam merayakan Hari Falun Dafa Sedunia di Boston

Chow, pria, berasal dari Hong Kong bersama dengan anaknya berada di antara kerumunan orang yang berhenti untuk melihat poster dan foto. Ketika dia melihat informasi mengenai PKC mengambil organ secara hidup-hidup dari praktisi Falun Gong, hatinya tersentak dan meneteskan air mata. Pada saat beranjak dari situ, dia memberi komentar, “Mereka tak punya rasa kasihan!”

Lam Sullivan berasal dari Kota Sudbury sudah lama mencari sesuatu untuk menyembuhkan rasa sakit pundaknya yang parah, di mana tidak ada obat atau pengobatan alternatif yang dapat menolongnya. Sullivan berkata kepada praktisi, “Akhirnya saya menemukannya hari ini! Meditasi yang damai ini tidak seharusnya dianiaya. Pemerintah China takut kehilangan kekuasaan atas rakyatnya. Mereka takut untuk membiarkan rkayatnya memiliki kebebasan berkeyakinan.” Dia berkata kepada praktisi bahwa dia akan meluangkan waktu yang lebih banyak lagi untuk  membaca informasi dan berharap bisa mempelajari latihan Falun Gong.

Huang, pria, seorang warga lokal, berhenti untuk menikmati pertunjukan praktisi Falun Gong. Sebelum bermigrasi ke Amerika Serikat, dia adalah seorang prajurit Angkatan Bersenjata China pada zaman Perang Korea dan bekerja sebagai pegawai negeri China. Selama Revolusi Kebudayaan, dia dicap sebagai “Ekstrimis Kanan” dan dianiaya. Dari cerita pengalaman pribadinya, dia pun memandang hina sifat jahat dan kejam Partai Komunis China. Dia berkata, “Prinsip Sejati, Baik, dan Sabar dari Falun Gong dan perlawanan damai serta tak kenal menyerah atas penganiayaan membawakan  harapan bagi China.”

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/5/11/波士顿欢庆大法日-民众喜闻真相(图)-240533.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/5/14/125195.html