Praktisi Falun Dafa Mr. Lin Wenwei Dalam Keadaan Kritis Setelah Disiksa
Nama: Lin
Wenwei(林文伟)
Jenis Kelamin: Laki-laki
Umur: Tidak diketahui
Alamat: Kota Xiamen
Tanggal Penangkapan Terakhir: Akhir 2009
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Fuqing, Fuzhoi, Provinsi Fujian (福清监狱)
Provinsi: Fujian
Penganiayaan yang Diderita: Kerja paksa, penyuntikan/pemberian obat secara paksa, disiksa, rumah digeledah, penahanan
Jenis Kelamin: Laki-laki
Umur: Tidak diketahui
Alamat: Kota Xiamen
Tanggal Penangkapan Terakhir: Akhir 2009
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Fuqing, Fuzhoi, Provinsi Fujian (福清监狱)
Provinsi: Fujian
Penganiayaan yang Diderita: Kerja paksa, penyuntikan/pemberian obat secara paksa, disiksa, rumah digeledah, penahanan
(Minghui.org) Pada Nopember 2010, praktisi
Falun Gong Lin Wenwei dari kota Xiamen, Provinsi Fujian, disiksa
sangat kejam di penjara Fuqing sampai kondisinya kritis. Ia baru
sadar setelah beberapa hari mendapat perawatan darurat. Seluruh
tubuhnya biru lebam. Organ dalamnya rusak dan ia mengalami gejala
atrophy otak, sehingga ia tidak bisa berpikir dan berbicara dengan
jelas. Tidak diketahui penjaga penjara telah menyuntikan obat macam
apa kepadanya yang merusak sistem syarafnya. Lin telah dihukum
secara illegal empat tahun penjara pada akhir 2009, begitu juga
tiga tahun penjara di tahun 2000.
Lin menderita sakit ketika masih muda. Setelah berlatih Falun Dafa, ia jadi sehat, tulus dan baik hati. Semenjak PKC mulai menganiaya Falun Gong ditahun 1999, Kantor 610 Xiamen, Tim Keamanan Umum, Tim Keamanan Negara, dan komete daerah terus menekan dan mengganggu praktisi Falun Gong. Praktisi telah diikuti, ditangkap secara illegal, dan rumah mereka telah digeledah. Rumah Lin diawasi oleh Komite Daerah Shuanglianchi, yang melapor ke kantor polisi Xiahe. Ia sering diganggu atau diikuti oleh anggota staff komite daerah, dan rumahnya juga digeledah.
Karena gencarnya penganiayaan dan fitnah PKC terhadap Falun Dafa. Lin pergi ke Beijing pada bulan Agustus 2000 untuk memohon hak berlatih Falun Gong dan ditangkap. Ia kemudian dibawa kembali ke kantor polisi setempat dan dihukum tiga tahun penjara. Ayahnya yang sakit-sakitan ditinggal sendiri di rumah.
Pada akhir 2003, setelah menjalani hukuman, Lin kembali ke rumah dan melihat kondisi ayahnya sangat mengerikan semakin melemah tak kunjung sembuh. Satu-satunya saudara kandung adalah adik perempuannya yang telah lama menikah. Ia sendiri mendedikasikan dirinya untuk mengurus ayahnya. Di antara mereka saling bergantung satu sama yang lain untuk kelangsungan hidup dan mengandalkan uang pensiun ayahnya yang kecil untuk mempertahankan hidup. Ia terus menerus diganggu dan diawasi, yang menjadikannya sulit mendapatkan pekerjaan. Ia juga harus melapor kepada komite tetangga. Ia menderita banyak tekanan fisik dan mental. Di bawah perlakuan yang tidak adil semacam itu, ia berbicara kebenaran kepada masyarakat untuk mengekspose tindakan kriminal polisi.
Pada pagi hari 5 April 2004, Lin ditangkap sewaktu berbelanja bahan makanan dan dibawa ke kantor polisi. Polisi memberitahu ayahnya tentang penangkapannya sore itu, tapi mereka tidak memberitahu di mana anaknya berada. Kakak ipar menemukan ia ditahan di pusat penahanan lokal. Ayahnya pergi ke kantor polisi untuk meminta pembebasannya, tapi mereka tidak mengindahkan. Ayahnya sedih dan cemas dan akhirnya jatuh sakit. Tidak sampai setahun kemudian, ia mengetahui putranya sudah dihukum tiga tahun penjara, yang menyebabkannya semakin sedih dan kemudian menderita kanker stadium lanjut yang serius.
Ketika ayahnya sekarat, adik dan kerabatnya mengirim surat permohonan bagi Lin untuk pulang merawat dan bertemu dengan ayahnya untuk yang terakhir kali. Pegawai Kantor 610 dan polisi menolak surat permohonan itu. Ayahnya meninggal dalam kesedihan. Pada saat itu, sementara masih dipenjara, Lin tidak tahu kalau ayahnya sudah meninggal. Kemudian, bahkan rumahnya diambil oleh polisi.
Pada akhir tahun 2009, Kantor 610 dan personel Keamanan National menangkap Lin sewaktu ia mengklarifikasi fakta kepada orang-orang. Ia dihukum secara illegal empat tahun penjara.
Diawal November 2010, Lin disiksa dengan kejam sampai koma. Penjaga penjara mengirimnya ke rumah sakit Fuzhou untuk mendapatkan perawatan. Mereka baru memberitahu keluarga Lin ketika kondisinya parah. Adik Lin serta suaminya pergi ke rumah sakit Fuzhou dan melihat sekujur badan Lin biru lebam. Mereka meminta pegawai rumah sakit untuk membebaskannya supaya mereka dapat membawanya pulang ke Kota Xiamen untuk diobati. Takut bertanggung jawab dan tidak punya pilihan, pihak penjara mengijinkan keluarga membawanya untuk diobati.
Lin kemudian dibawa dengan ambulance ke Rumah Sakit Haichang No. 2 di Xiamen. Setelah beberapa hari pengobatan, Lin mulai siuman, tapi tidak dapat berpikir dan berbicara dengan jelas, tidak bisa mengingat detil penyiksaan di penjara Fuqing. Organ dalamnya rusak dan menunjukkan gejala penyakit atrophy otak. Petugas penjara mengharuskan keluarga Lin membayar biaya ambulance, tapi ditolak. Penjara menolak membayar biaya obat tambahan untuk Lin.
PKC menganiaya praktisi Falun Gong dengan kejam. Mereka menangkap dan menghalangi kebebasan pribadi mereka, mengyiksa mereka dan memaksa mereka melepaskan keyakinannya. Mereka mengabaikan hukum dan hak asasi manusia yang paling dasar. Mereka dengan kejam menhancurkan orang baik dan membahayakan masyarakat. Kita harus menghentikan penganiayaan yang tanpa prikemanusiaan ini. Kami memohon masyarakat internasional untuk menghukum PKC atas tindakan jahatnya, membela hak asasi dan menghentikan penganiayaan.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/6/4/福建省厦门市林文伟屡遭迫害-生命垂危-241923.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/6/13/125994.html
Lin menderita sakit ketika masih muda. Setelah berlatih Falun Dafa, ia jadi sehat, tulus dan baik hati. Semenjak PKC mulai menganiaya Falun Gong ditahun 1999, Kantor 610 Xiamen, Tim Keamanan Umum, Tim Keamanan Negara, dan komete daerah terus menekan dan mengganggu praktisi Falun Gong. Praktisi telah diikuti, ditangkap secara illegal, dan rumah mereka telah digeledah. Rumah Lin diawasi oleh Komite Daerah Shuanglianchi, yang melapor ke kantor polisi Xiahe. Ia sering diganggu atau diikuti oleh anggota staff komite daerah, dan rumahnya juga digeledah.
Karena gencarnya penganiayaan dan fitnah PKC terhadap Falun Dafa. Lin pergi ke Beijing pada bulan Agustus 2000 untuk memohon hak berlatih Falun Gong dan ditangkap. Ia kemudian dibawa kembali ke kantor polisi setempat dan dihukum tiga tahun penjara. Ayahnya yang sakit-sakitan ditinggal sendiri di rumah.
Pada akhir 2003, setelah menjalani hukuman, Lin kembali ke rumah dan melihat kondisi ayahnya sangat mengerikan semakin melemah tak kunjung sembuh. Satu-satunya saudara kandung adalah adik perempuannya yang telah lama menikah. Ia sendiri mendedikasikan dirinya untuk mengurus ayahnya. Di antara mereka saling bergantung satu sama yang lain untuk kelangsungan hidup dan mengandalkan uang pensiun ayahnya yang kecil untuk mempertahankan hidup. Ia terus menerus diganggu dan diawasi, yang menjadikannya sulit mendapatkan pekerjaan. Ia juga harus melapor kepada komite tetangga. Ia menderita banyak tekanan fisik dan mental. Di bawah perlakuan yang tidak adil semacam itu, ia berbicara kebenaran kepada masyarakat untuk mengekspose tindakan kriminal polisi.
Pada pagi hari 5 April 2004, Lin ditangkap sewaktu berbelanja bahan makanan dan dibawa ke kantor polisi. Polisi memberitahu ayahnya tentang penangkapannya sore itu, tapi mereka tidak memberitahu di mana anaknya berada. Kakak ipar menemukan ia ditahan di pusat penahanan lokal. Ayahnya pergi ke kantor polisi untuk meminta pembebasannya, tapi mereka tidak mengindahkan. Ayahnya sedih dan cemas dan akhirnya jatuh sakit. Tidak sampai setahun kemudian, ia mengetahui putranya sudah dihukum tiga tahun penjara, yang menyebabkannya semakin sedih dan kemudian menderita kanker stadium lanjut yang serius.
Ketika ayahnya sekarat, adik dan kerabatnya mengirim surat permohonan bagi Lin untuk pulang merawat dan bertemu dengan ayahnya untuk yang terakhir kali. Pegawai Kantor 610 dan polisi menolak surat permohonan itu. Ayahnya meninggal dalam kesedihan. Pada saat itu, sementara masih dipenjara, Lin tidak tahu kalau ayahnya sudah meninggal. Kemudian, bahkan rumahnya diambil oleh polisi.
Pada akhir tahun 2009, Kantor 610 dan personel Keamanan National menangkap Lin sewaktu ia mengklarifikasi fakta kepada orang-orang. Ia dihukum secara illegal empat tahun penjara.
Diawal November 2010, Lin disiksa dengan kejam sampai koma. Penjaga penjara mengirimnya ke rumah sakit Fuzhou untuk mendapatkan perawatan. Mereka baru memberitahu keluarga Lin ketika kondisinya parah. Adik Lin serta suaminya pergi ke rumah sakit Fuzhou dan melihat sekujur badan Lin biru lebam. Mereka meminta pegawai rumah sakit untuk membebaskannya supaya mereka dapat membawanya pulang ke Kota Xiamen untuk diobati. Takut bertanggung jawab dan tidak punya pilihan, pihak penjara mengijinkan keluarga membawanya untuk diobati.
Lin kemudian dibawa dengan ambulance ke Rumah Sakit Haichang No. 2 di Xiamen. Setelah beberapa hari pengobatan, Lin mulai siuman, tapi tidak dapat berpikir dan berbicara dengan jelas, tidak bisa mengingat detil penyiksaan di penjara Fuqing. Organ dalamnya rusak dan menunjukkan gejala penyakit atrophy otak. Petugas penjara mengharuskan keluarga Lin membayar biaya ambulance, tapi ditolak. Penjara menolak membayar biaya obat tambahan untuk Lin.
PKC menganiaya praktisi Falun Gong dengan kejam. Mereka menangkap dan menghalangi kebebasan pribadi mereka, mengyiksa mereka dan memaksa mereka melepaskan keyakinannya. Mereka mengabaikan hukum dan hak asasi manusia yang paling dasar. Mereka dengan kejam menhancurkan orang baik dan membahayakan masyarakat. Kita harus menghentikan penganiayaan yang tanpa prikemanusiaan ini. Kami memohon masyarakat internasional untuk menghukum PKC atas tindakan jahatnya, membela hak asasi dan menghentikan penganiayaan.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/6/4/福建省厦门市林文伟屡遭迫害-生命垂危-241923.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/6/13/125994.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org