Pejabat Kabupaten di Provinsi Shandong Mogok Makan Memrotes Penahanan dan Penyiksaan
Nama: Jiang
Guobo (姜国波)
Kelamin: Pria
Usia: 49
Alamat: Distrik Kuiwen, Kota Weifang, Provinsi Shandong
Pekerjaan: Pejabat pemerintah Kabupaten
Tanggal Penangkapan Terakhir: 15 Januari 2010
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Jinan, Provinsi Shandong (山东省济南监狱)
Kota: Jinan
Provinsi: Shandong
Penganiayaan Yang Diderita: Diinterogasi, ditelanjangi, disiram air dingin, air disemburkan ke hidung, dilarang tidur, diberi makan paksa melalui selang, disiksa di ranjang kematian
Kelamin: Pria
Usia: 49
Alamat: Distrik Kuiwen, Kota Weifang, Provinsi Shandong
Pekerjaan: Pejabat pemerintah Kabupaten
Tanggal Penangkapan Terakhir: 15 Januari 2010
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Jinan, Provinsi Shandong (山东省济南监狱)
Kota: Jinan
Provinsi: Shandong
Penganiayaan Yang Diderita: Diinterogasi, ditelanjangi, disiram air dingin, air disemburkan ke hidung, dilarang tidur, diberi makan paksa melalui selang, disiksa di ranjang kematian
(Minghui.org) Praktisi Falun Gong Jiang
Guobo adalah pejabat kabupaten dari Kota Weifang, Provinsi
Shandong. Setelah ditangkap secara ilegal, ditahan, dan dikirim ke
kamp kerja paksa, dia ditangkap kembali pada Februari 2009. Kali
ini dia dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Selama dua setengah
tahun terakhir, dia secara periodik mengadakan mogok makan untuk
memrotes penganiayaan. Dia dirawat di rumah sakit karena penyiksaan
yang dideritanya.
Selama penahanannya di Pusat Penahanan Weifang, Jiang Guobo menjadi sasaran berbagai metode penyiksaan, termasuk, pemukulan, caci maki, dijemur saat hari sangat panas, dilarang tidur, disiksa di atas ‘ranjang kematian,’ diberi makan secara paksa. Penyiksaan kejam jangka panjang membuat tubuhnya amat lemah dan kurus kering. Dia dibawa ke rumah sakit penjara dan dirawat di sana sejak tahun lalu.
Jiang Guobo dilahirkan di Kota Weihai, Provinsi Shandong pada Maret 1963. Setelah sekolah tinggi, dia menjadi wakil pejabat pemerintah kabupaten dan menjadi anggota Komite Politik dan Hukum kota setempat. Dia menerima penilaian tinggi dalam penilaian prestasi tahunan. Beberapa tahun pertama sejak dia menjadi praktisi, dia menjaga kejujuran dan kelurusan dalam melakukan pekerjaannya sebagai inspektur pada sistem politik dan hukum kota. Pada 1999, dia mendonasikan sejumlah besar pendapatannya untuk menolong para korban banjir besar di Kota Zhucheng dan Gaomi. Selama masa tersebut, dia memindahkan kantornya ke Kota Qingzhou. Dia memperbaiki jalan-jalan bagi warga desa dan sangat dihormati oleh warga desa. Mereka menyambutnya dengan kembang api ketika dia pulang untuk berkunjung di belakang hari.
Jiang pernah terpilih menjadi pejabat teladan yang dihormati. Dia kehilangan pekerjaannya setelah dua kali ditahan di Kamp Kerja Paksa Changele di Kota Weifang, pada November 2000, dan pada 2 November 2005. Di musim dingin yang menusuk tahun 2000, delapan penjaga menelanjanginya, mencelupkannya ke tong air dengan tangan dan kaki terikat, dan mencelupkan kepalanya ke air. Mereka juga menyiksanya dengan menyemburkan air ke dalam lubang hidungnya selama tiga puluh menit. Pada 2005, Xu Lihua, kepala Kamp Kerja Paksa Changle, menghasut napi kriminal untuk mencampurkan obat-obatan ke dalam makanannya, membuatnya merasa pening dan jantung berdetak cepat.
Pada 27 Februari 2009, jam 9 pagi, para petugas dari Kantor Keamanan Nasional Kota Weifang dan Unit Keamanan Nasional Kantor Keamanan Publik Weifang menangkap Jiang di tempat kerjanya. Empat petugas berpakaian sipil, dengan wajah bertopeng, menutupi kepala korban dengan plastik hitam dan memaksanya masuk kendaraan, kemudian membawanya ke Pusat Penahanan Changle. Mereka tidak menjawab pertanyaan apa pun serta tidak mengijinkan pihak keluarga berkunjung. Istri Jiang ditangkap pada hari yang sama.
Pada Maret 2009, para agen di Kota Weifang menyebarkan berita bahwa praktisi Jiang telah dibebaskan, dengan tujuan agar orang tidak berfokus pada kasusnya dan menutupi penganiayaan mereka. Selama tiga bulan pertama masa penahanannya, para petugas dari Kantor Keamanan Publik Weifang secara terus-menerus menginterogasi Jiang. Mereka secara bergiliran menginterogasinya, dan melarangnya tidur yang mengakibatkan Jiang terkena tekanan darah tinggi. Pada April 2009, Jiang melakukan mogok makan untuk memrotes penganiayaan. Dia kehilangan berat badan secara signifikan.
Bulan Mei, Kejaksaan Kota Weifang memulai dakwaan pidana pada praktisi Jiang sementara korban melanjutkan mogok makan dan kondisinya amat lemah. Para penjaga pada pusat penahanan secara kejam memberi makan paksa Jiang melalui hidungnya. Banyak praktisi telah meninggal akibat metode pemberian makan paksa semacam ini.
Para sipir di pusat penahanan menyiksanya pada ranjang kematian. Para penjaga memerintahkan tujuh napi kriminal untuk mengikat tangan dan kaki Jiang pada ranjang kematian dan melakukan pemberian makan secara paksa yang brutal. Mereka meneruskan penyiksaan hingga korban muntah darah.
Juni 2009, penganiayaan telah membuat Jiang demikian lemah hingga dia tidak lagi dapat makan dan kondisi kesehatannya amat buruk. Rambutnya memutih karena perlakuan kejam dan mogok makan yang berkepanjangan. Dia mendapat gejala gangguan pada hati, dan tekanan darah tinggi. Meskipun penganiayaan demikian kejam, Jiang tidak berkompromi dalam hal keyakinannya yang teguh pada Falun Dafa.
Sekitar 15 Januari 2010, dia menjadi sangat lemah dan secara diam-diam dibawa ke Penjara Jinan di Provinsi Shandong. Dia melanjutkan mogok makan menentang penganiayaan, dan para napi memberinya makan secara paksa setiap hari. Dia akhirnya menjadi sangat lemah dan dibawa ke rumah sakit.
Laporan terkait:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/1/23/114082.html
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/12/4/112818.html
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/4/7/106286.html
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2006/6/22/74694.html
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2005/5/20/60984.html
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2005/3/18/58562.html
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/5/22/副县级清官遭冤狱-绝食抗议两年半-241267.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/5/31/125665.html
Selama penahanannya di Pusat Penahanan Weifang, Jiang Guobo menjadi sasaran berbagai metode penyiksaan, termasuk, pemukulan, caci maki, dijemur saat hari sangat panas, dilarang tidur, disiksa di atas ‘ranjang kematian,’ diberi makan secara paksa. Penyiksaan kejam jangka panjang membuat tubuhnya amat lemah dan kurus kering. Dia dibawa ke rumah sakit penjara dan dirawat di sana sejak tahun lalu.
Jiang Guobo dilahirkan di Kota Weihai, Provinsi Shandong pada Maret 1963. Setelah sekolah tinggi, dia menjadi wakil pejabat pemerintah kabupaten dan menjadi anggota Komite Politik dan Hukum kota setempat. Dia menerima penilaian tinggi dalam penilaian prestasi tahunan. Beberapa tahun pertama sejak dia menjadi praktisi, dia menjaga kejujuran dan kelurusan dalam melakukan pekerjaannya sebagai inspektur pada sistem politik dan hukum kota. Pada 1999, dia mendonasikan sejumlah besar pendapatannya untuk menolong para korban banjir besar di Kota Zhucheng dan Gaomi. Selama masa tersebut, dia memindahkan kantornya ke Kota Qingzhou. Dia memperbaiki jalan-jalan bagi warga desa dan sangat dihormati oleh warga desa. Mereka menyambutnya dengan kembang api ketika dia pulang untuk berkunjung di belakang hari.
Jiang pernah terpilih menjadi pejabat teladan yang dihormati. Dia kehilangan pekerjaannya setelah dua kali ditahan di Kamp Kerja Paksa Changele di Kota Weifang, pada November 2000, dan pada 2 November 2005. Di musim dingin yang menusuk tahun 2000, delapan penjaga menelanjanginya, mencelupkannya ke tong air dengan tangan dan kaki terikat, dan mencelupkan kepalanya ke air. Mereka juga menyiksanya dengan menyemburkan air ke dalam lubang hidungnya selama tiga puluh menit. Pada 2005, Xu Lihua, kepala Kamp Kerja Paksa Changle, menghasut napi kriminal untuk mencampurkan obat-obatan ke dalam makanannya, membuatnya merasa pening dan jantung berdetak cepat.
Pada 27 Februari 2009, jam 9 pagi, para petugas dari Kantor Keamanan Nasional Kota Weifang dan Unit Keamanan Nasional Kantor Keamanan Publik Weifang menangkap Jiang di tempat kerjanya. Empat petugas berpakaian sipil, dengan wajah bertopeng, menutupi kepala korban dengan plastik hitam dan memaksanya masuk kendaraan, kemudian membawanya ke Pusat Penahanan Changle. Mereka tidak menjawab pertanyaan apa pun serta tidak mengijinkan pihak keluarga berkunjung. Istri Jiang ditangkap pada hari yang sama.
Pada Maret 2009, para agen di Kota Weifang menyebarkan berita bahwa praktisi Jiang telah dibebaskan, dengan tujuan agar orang tidak berfokus pada kasusnya dan menutupi penganiayaan mereka. Selama tiga bulan pertama masa penahanannya, para petugas dari Kantor Keamanan Publik Weifang secara terus-menerus menginterogasi Jiang. Mereka secara bergiliran menginterogasinya, dan melarangnya tidur yang mengakibatkan Jiang terkena tekanan darah tinggi. Pada April 2009, Jiang melakukan mogok makan untuk memrotes penganiayaan. Dia kehilangan berat badan secara signifikan.
Bulan Mei, Kejaksaan Kota Weifang memulai dakwaan pidana pada praktisi Jiang sementara korban melanjutkan mogok makan dan kondisinya amat lemah. Para penjaga pada pusat penahanan secara kejam memberi makan paksa Jiang melalui hidungnya. Banyak praktisi telah meninggal akibat metode pemberian makan paksa semacam ini.
Para sipir di pusat penahanan menyiksanya pada ranjang kematian. Para penjaga memerintahkan tujuh napi kriminal untuk mengikat tangan dan kaki Jiang pada ranjang kematian dan melakukan pemberian makan secara paksa yang brutal. Mereka meneruskan penyiksaan hingga korban muntah darah.
Juni 2009, penganiayaan telah membuat Jiang demikian lemah hingga dia tidak lagi dapat makan dan kondisi kesehatannya amat buruk. Rambutnya memutih karena perlakuan kejam dan mogok makan yang berkepanjangan. Dia mendapat gejala gangguan pada hati, dan tekanan darah tinggi. Meskipun penganiayaan demikian kejam, Jiang tidak berkompromi dalam hal keyakinannya yang teguh pada Falun Dafa.
Sekitar 15 Januari 2010, dia menjadi sangat lemah dan secara diam-diam dibawa ke Penjara Jinan di Provinsi Shandong. Dia melanjutkan mogok makan menentang penganiayaan, dan para napi memberinya makan secara paksa setiap hari. Dia akhirnya menjadi sangat lemah dan dibawa ke rumah sakit.
Laporan terkait:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/1/23/114082.html
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/12/4/112818.html
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/4/7/106286.html
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2006/6/22/74694.html
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2005/5/20/60984.html
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2005/3/18/58562.html
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/5/22/副县级清官遭冤狱-绝食抗议两年半-241267.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/5/31/125665.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org