Pikiran Dewa dengan Pikiran Manusia Memberikan Hasil yang Berbeda
(Minghui.org) Saya telah berlatih Dafa
selama 15 tahun. Sebagai praktisi Dafa, setiap hari saya dipenuhi
rahmat Buddha dalam melaksanakan sumpah janji membantu pelurusan Fa
Guru dan menyelamatkan makhluk hidup.
1. Menggunakan pikiran
dewa kita untuk mencari ke dalam dan menyangkal
penganiayaan
Setelah terbitnya Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, saya mulai berbicara dengan orang-orang dan membantu mereka untuk mundur dari Partai Komunis China beserta organisasi terkaitnya. Pada tanggal 26 Mei 2011, ketika saya sedang menuruni tangga menuju keluar, berusaha mengingat nama-nama orang yang setuju mundur, saya terpeleset di anak tangga terakhir, pergelangan kaki saya terkelir dan saya tidak bisa berdiri. Saya memohon Guru untuk membantu saya. Kemudian, saya berdiri dan berkata pada diri sendiri, “Saya adalah dewa, dan misi saya adalah menyelamatkan orang. Di mana saya ada celah, saya harus memperbaikinya dengan Dafa, dan saya harus menyangkal dengan tuntas semua penganiayaan jahat.”
Saya berdiri dan berjalan lagi, dan berjalan selama 2-3 jam ke depan. Setelah mengklarifikasi fakta kepada 20-30 orang, 13 di antara mereka setuju untuk mundur dari PKC. Setiba di rumah, saya membaca buku Zhuan Falun dan mencari ke dalam, saya menemukan keterikatan ketidaksabaran, kebencian, mendambakan kenyamanan, dan mengharapkan pelurusan Fa segera berakhir. Saya merasa iblis telah memanfaatkan celah kebocoran saya untuk membuat saya tersandung dan jatuh.
Di hari berikut, saya dibangunkan oleh alarm jam 3:30 pagi. Melihat ke memar pergelangan kaki, saya berkata pada mereka, “Jangan perlihatkan penampilan palsu kalian kepada saya; siapa pun yang menganiaya saya akan bertanggung jawab. Cepatlah mengempis, karena saya harus berlatih Falun Gong, dan saya harus pergi menyelamatkan orang.” Saya memohon ampun kepada Guru, lalu, dengan sedikit kesulitan, saya mulai berlatih gerakan.
Di sore hari, saya mengendarai sepeda (biasanya saja berjalan kaki) untuk mengklarifikasi fakta. Pada hari ke empat, saya terbangun sekitar jam 3 pagi karena gatal yang tak tertahankan. Ketika saya melihat pergelangan kaki, saya melihat ruam merah, tetapi bengkaknya telah menghilang. Saya tidak merasa sakit ketika berjalan. Saya menangis, berpikir Guru selalu berada di samping saya, selama pikiran lurus saya kuat dan pikiran saya selalu berada di atas Fa.
2. Terluka ketika saya mencari ke luar dengan pikiran manusia
Sejak musim dingin 2003, saya terperosok ke dalam keterikatan emosi, dan tidak dapat melepaskan diri. Hal ini memberikan kesempatan pada iblis untuk memanfaatkan celah untuk menganiaya saya. Suatu hari di awal bulan Desember, tidak lama setelah keluar dari rumah, saya jatuh terpeleset di jalan yang licin tertutup es. Saya menggunakan tangan kiri untuk menahan jatuh saya. Ketika saya berdiri, saya harus menggunakan tangan kanan saya untuk mengangkat tangan kiri, karena jari tangan kiri saya sangat kaku dan sakit, saya tidak dapat menekuknya. Saya sangat terguncang dan tidak tahu harus berbuat apa. Bagaimana jika saya tidak dapat mengklarifikasi fakta, pergi bekerja, atau memasak? Dengan semua “Bagaimana jika” ini, saya telah lupa bahwa saya adalah praktisi Dafa – seorang dewa di bumi. Saya menganggap diri saya sebagai manusia biasa. Walaupun saya tidak menggunakan obat, pikiran manusia saya sangat kuat, saya tidak sanggup menolak nasihat orang lain untuk merontgen tangan saya di rumah sakit atau untuk menggunakan obat-obatan tradisional. Karena saya menggunakan cara manusia untuk menangani urusan ini, penyembuhan luka saya memakan waktu hingga 100 hari.
Kedua pengalaman ini memperlihatkan perbedaan yang sangat besar akan hasil yang diperoleh ketika kita menggunakan pikiran dewa atau pikiran manusia untuk menangani penganiayaan.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/6/14/大法弟子世间神-莫把自己降为人-242348.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/7/2/126390.html
Setelah terbitnya Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, saya mulai berbicara dengan orang-orang dan membantu mereka untuk mundur dari Partai Komunis China beserta organisasi terkaitnya. Pada tanggal 26 Mei 2011, ketika saya sedang menuruni tangga menuju keluar, berusaha mengingat nama-nama orang yang setuju mundur, saya terpeleset di anak tangga terakhir, pergelangan kaki saya terkelir dan saya tidak bisa berdiri. Saya memohon Guru untuk membantu saya. Kemudian, saya berdiri dan berkata pada diri sendiri, “Saya adalah dewa, dan misi saya adalah menyelamatkan orang. Di mana saya ada celah, saya harus memperbaikinya dengan Dafa, dan saya harus menyangkal dengan tuntas semua penganiayaan jahat.”
Saya berdiri dan berjalan lagi, dan berjalan selama 2-3 jam ke depan. Setelah mengklarifikasi fakta kepada 20-30 orang, 13 di antara mereka setuju untuk mundur dari PKC. Setiba di rumah, saya membaca buku Zhuan Falun dan mencari ke dalam, saya menemukan keterikatan ketidaksabaran, kebencian, mendambakan kenyamanan, dan mengharapkan pelurusan Fa segera berakhir. Saya merasa iblis telah memanfaatkan celah kebocoran saya untuk membuat saya tersandung dan jatuh.
Di hari berikut, saya dibangunkan oleh alarm jam 3:30 pagi. Melihat ke memar pergelangan kaki, saya berkata pada mereka, “Jangan perlihatkan penampilan palsu kalian kepada saya; siapa pun yang menganiaya saya akan bertanggung jawab. Cepatlah mengempis, karena saya harus berlatih Falun Gong, dan saya harus pergi menyelamatkan orang.” Saya memohon ampun kepada Guru, lalu, dengan sedikit kesulitan, saya mulai berlatih gerakan.
Di sore hari, saya mengendarai sepeda (biasanya saja berjalan kaki) untuk mengklarifikasi fakta. Pada hari ke empat, saya terbangun sekitar jam 3 pagi karena gatal yang tak tertahankan. Ketika saya melihat pergelangan kaki, saya melihat ruam merah, tetapi bengkaknya telah menghilang. Saya tidak merasa sakit ketika berjalan. Saya menangis, berpikir Guru selalu berada di samping saya, selama pikiran lurus saya kuat dan pikiran saya selalu berada di atas Fa.
2. Terluka ketika saya mencari ke luar dengan pikiran manusia
Sejak musim dingin 2003, saya terperosok ke dalam keterikatan emosi, dan tidak dapat melepaskan diri. Hal ini memberikan kesempatan pada iblis untuk memanfaatkan celah untuk menganiaya saya. Suatu hari di awal bulan Desember, tidak lama setelah keluar dari rumah, saya jatuh terpeleset di jalan yang licin tertutup es. Saya menggunakan tangan kiri untuk menahan jatuh saya. Ketika saya berdiri, saya harus menggunakan tangan kanan saya untuk mengangkat tangan kiri, karena jari tangan kiri saya sangat kaku dan sakit, saya tidak dapat menekuknya. Saya sangat terguncang dan tidak tahu harus berbuat apa. Bagaimana jika saya tidak dapat mengklarifikasi fakta, pergi bekerja, atau memasak? Dengan semua “Bagaimana jika” ini, saya telah lupa bahwa saya adalah praktisi Dafa – seorang dewa di bumi. Saya menganggap diri saya sebagai manusia biasa. Walaupun saya tidak menggunakan obat, pikiran manusia saya sangat kuat, saya tidak sanggup menolak nasihat orang lain untuk merontgen tangan saya di rumah sakit atau untuk menggunakan obat-obatan tradisional. Karena saya menggunakan cara manusia untuk menangani urusan ini, penyembuhan luka saya memakan waktu hingga 100 hari.
Kedua pengalaman ini memperlihatkan perbedaan yang sangat besar akan hasil yang diperoleh ketika kita menggunakan pikiran dewa atau pikiran manusia untuk menangani penganiayaan.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/6/14/大法弟子世间神-莫把自己降为人-242348.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/7/2/126390.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org