NTDTV Akhirnya Memperbarui Kontrak Dengan Operator Satelit Taiwan – Penyiaran Ke China Akan Berlanjut
(Minghui.org) Pada sore hari, 27 Juni
2011, New Tang Dynasty Asia Pacific Television (NTDTV) dan
raksasa komunikasi Taiwan Chunghwa Telecom menyelesaikan perbaruan
kontrak siaran NTDTV ke Taiwan dan China. Sinyal tersebut akan
diteruskan melalui Satelit ST-2 yang baru diluncurkan pada bulan
Mei 2011. Negosiasi berjalan alot dan melewati banyak fase sulit,
karena pada awalnya Chunghwa menolak memperbarui kontrak, mengklaim
tidak mempunyai cukup bandwidth untuk meneruskan sinyal
NTDTV.
Orang-orang yang mengenal isu ini
meyakini bahwa intervensi rejim Partai Komunis China adalah alasan
yang sesungguhnya di balik sulitnya pembaruan kontrak tersebut.
NTDTV menyampaikan berita dan opini secara independen, dan
merupakan salah satu dari sedikit media yang berani mengungkap
penganiayaan terhadap Falun Gong sebagai berita utama. Dengan
demikian penguasa komunis China menerapkan berbagai cara busuknya
untuk menghentikan siaran NTDTV ke daratan China.
Manajer umum New Tang Dynasty Asia Pacific Television, Zhang Ruilan mengatakan bahwa pertengahan Agustus, NTDTV dan pelanggan ST-1 lainnya akan ditransfer secara per kelompok ke Satelit ST-2. NTDTV akan menginformasikan kepada semua pemirsanya, khususnya sejumlah besar pemirsanya di daratan China, bagaimana mengakses NTDTV setelah ada pemberitahuan resmi dari Chunghwa Telecom pada bulan Juli mendatang.
NTDTV Telah Menarik Perhatian Dunia
Berkantor pusat di New York, NTDTV cabang Asia Pasifik telah menggunakan satelit Chunghwa Telecom sejak Agustus 2007. Pada 12 April 2011, Chunghwa Telecom secara resmi memberi tahu pihak NTDTV bahwa NTDTV tidak dapat lagi memperbarui kontraknya ketika jatuh tempo pada 9 Agustus 2011, dengan alasan bandwidth tidak cukup untuk menampung sinyal NTDTV pada satelitnya yang baru, ST-2. Orang-orang memandang pernyataan Chunghwa Telecom hanyalah alasan yang dibuat-buat, dimana Partai Komunis China (PKC) sesungguhnya bermain di balik layar. Kejadian ini menarik perhatian dan kepedulian dari masyarakat Taiwan, Amerika Serikat, Eropa, dan komunitas media global.
Manajer umum New Tang Dynasty Asia Pacific Television, Zhang Ruilan mengatakan bahwa pertengahan Agustus, NTDTV dan pelanggan ST-1 lainnya akan ditransfer secara per kelompok ke Satelit ST-2. NTDTV akan menginformasikan kepada semua pemirsanya, khususnya sejumlah besar pemirsanya di daratan China, bagaimana mengakses NTDTV setelah ada pemberitahuan resmi dari Chunghwa Telecom pada bulan Juli mendatang.
NTDTV Telah Menarik Perhatian Dunia
Berkantor pusat di New York, NTDTV cabang Asia Pasifik telah menggunakan satelit Chunghwa Telecom sejak Agustus 2007. Pada 12 April 2011, Chunghwa Telecom secara resmi memberi tahu pihak NTDTV bahwa NTDTV tidak dapat lagi memperbarui kontraknya ketika jatuh tempo pada 9 Agustus 2011, dengan alasan bandwidth tidak cukup untuk menampung sinyal NTDTV pada satelitnya yang baru, ST-2. Orang-orang memandang pernyataan Chunghwa Telecom hanyalah alasan yang dibuat-buat, dimana Partai Komunis China (PKC) sesungguhnya bermain di balik layar. Kejadian ini menarik perhatian dan kepedulian dari masyarakat Taiwan, Amerika Serikat, Eropa, dan komunitas media global.
Anggota Kongres AS Mendukung Pembaruan Kontrak NTDTV
Dana Rohrabacher, Anggota Kongres A.S
Anggota Konggres AS, Dana
Rohrabacher, Ketua Subkomite Pengawasan dan Investigasi dari Komite
Urusan Luar Negeri, mengirim surat kepada Presiden Taiwan Ma
Ying-jeou tertanggal 3 Mei 2011. Dia mempertanyakan tentang motif
di balik keputusan untuk mengakhiri layanan kerjasama satelit yang
dikontrol oleh negara Taiwan kepada sebuah media yang menyuarakan
demokrasi. Dia menegaskan peran NTDTV dalam menyebarluaskan berita
dan informasi ke daratan China, yang sangat penting untuk menerobos
blokade/sensor informasi, dan menyediakan saluran bagi masyarakat
China untuk mengetahui fakta kebenaran.
Reporters Without Borders Prihatin Atas Kasus Pembaruan Kontrak NTDTV
Dalam siaran persnya, Reporters Without Borders menulis surat kepada Perdana Menteri Wu Den-yih pada pertengahan Mei, “Adanya Kontradiksi dalam alasan yang diberikan oleh Chunghwa Telecom untuk tidak memperbarui kontrak dan alasan keterbatasan kapasitas teknis pada satelit baru mereka menunjukkan alasan sesungguhnya ada di tempat lain,” “Kesamaan dari sengketa ini dan perselisihan antara stasiun induk NTD-Asia Pasifik, NTD-TV, dan operator satelit Perancis Eutelsat, membuat kami mengkhawatirkan kemungkinan yang terburuk.”
Pemerintah Taiwan Berpihak pada NTDTV dan Mendesak Chunghwa untuk Menyediakan 4 MHz, atau 2,2 Persen dari Bandwidth ST-2 untuk NTDTV
Perdana Menteri Wu Den-yih memimpin pertemuan lintas departemen pada 24 Mei 2011, membahas kendala yang dihadapi NTDTV dalam negosiasi pembaruan kontrak. Pertemuan itu juga dihadiri oleh Menteri Transportasi dan Komunikasi, Komisi Komunikasi Nasional, Presiden Chunghwa, perwakilan regulator telekom Taiwan, dan juru bicara NTDTV.
Perdana Menteri Wu menegaskan bahwa NTD adalah tolak ukur kebebasan berbicara, dan operasional Chunghwa seharusnya tidak selalu berdasarkan kriteria komersial yang kaku. Dia ingin Chunghwa memberikan prioritas satelit baru pada NTDTV, atau jika bandwidth tidak mencukupi, maka Chunghwa harus menyewa satelit yang lain dengan cakupan yang sama seperti yang ada saat ini dan terus melayani NTDTV.
Dengar Pendapat Kongres AS Menunjukkan Keprihatinan Atas Pelanggaran Kebebasan Pers oleh PKC
Rep. Gus M. Bilirakis menyebutkan adanya intervensi Partai Komunis China (PKC) terhadap beberapa media di negara Asia tetangganya pada saat dengar pendapat dengan semua anggota Komite Urusan Luar Negeri pada 2 Juni. Mengutip laporan media dari The Economist, BBC, dan Taipei Times, dia menyatakan, “Beijing menekan beberapa negara tetangganya di Asia untuk mengintervensi dan bahkan menghentikan beberapa media independen di negara-negara ini melakukan siaran baik secara lokal maupun ke daratan China. Media ini meliputi Radio Era Baru di Indonesia, jaringan Sound of Hope Radio di Vietnam dan New Tang Dynasty TV di Taiwan.”
Rep. Bilirakis menambahkan, “Ini menjadi gangguan khususnya bagi dua dari tiga negara demokratis.” Dia juga meminta para cendikiawan yang ikut serta dalam dengar pendapat itu untuk menyuarakan pendapat mereka berkenaan intervensi Beijing terhadap demokrasi di negara demokratis lainnya.
Sophie Richardson, direktur advokasi Human Rights Watch Divisi Asia, yang menghadiri dengar pendapat itu, mengatakan bahwa kasus pelanggaran kebebasan pers oleh PKC telah dilaporkan. “Hal ini sangat jelas menunjukkan bahwa pemerintah China telah berupaya untuk menutup transmisi dari sejumlah media tertentu yang berafiliasi dengan Falun Gong, dan kami berupaya untuk memastikan media dapat terus menyiarkan beritanya baik di daratan China atau ke komunitas yang berbahasa Mandarin di seluruh negara Asia Tenggara.”
Himbauan Agar Terus Mendukung NTDTV
NTDTV merampungkan kontrak satelit dengan Chunghwa Telecom pada 27 Juni. Zhang Ruilan, manajer umum NTDTV cabang Asia Pasifik, menyampaikan terima kasih atas dukungan orang-orang yang peduli terhadap masalah ini. Dia berkata, “Pertama-tama, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan khalayak umum di Taiwan, terlepas dari partai politik atau strata sosial, yang mendukung dan membantu NTDTV dalam upayanya untuk terus dapat menggunakan layanan dari satelit ST-2, yang berada di bawah naungan pemerintah. Secara khusus, saya mengucapkan terima kasih kepada para pendukung di lebih dari 20 provinsi di China, dan para politisi di Eropa, AS, dan negara-negara Asia, yang telah mengirimkan suratnya, yang menyerukan kepada pemerintah Taiwan untuk membela jaringan media NTDTV yang independen, untuk melanjutkan siaran informasi yang tanpa sensor ke wilayah Asia [ternasuk China].”
Menimbang bahwa PKC telah mencoba segala cara yang mungkin untuk memblokir NTDTV, yang menyiarkan informasi tanpa sensor dan mempromosikan kebudayaan China yang asli, secara khusus Zhang mengharapkan para pendukung di Taiwan dan luar negeri akan terus mendukung NTDTV, dan menunjukkan kepedulian mereka terhadap penyiaran reguler NTDTV. Dia berkata, “Dengan mendukung NTDTV, anda sedang mempertahankan hak anda untuk mendapatkan fakta kebenaran, dan mempertahankan kebebasan berbicara serta kebebasan pers.”
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/6/29/243183.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/6/29/126341.html
Reporters Without Borders Prihatin Atas Kasus Pembaruan Kontrak NTDTV
Dalam siaran persnya, Reporters Without Borders menulis surat kepada Perdana Menteri Wu Den-yih pada pertengahan Mei, “Adanya Kontradiksi dalam alasan yang diberikan oleh Chunghwa Telecom untuk tidak memperbarui kontrak dan alasan keterbatasan kapasitas teknis pada satelit baru mereka menunjukkan alasan sesungguhnya ada di tempat lain,” “Kesamaan dari sengketa ini dan perselisihan antara stasiun induk NTD-Asia Pasifik, NTD-TV, dan operator satelit Perancis Eutelsat, membuat kami mengkhawatirkan kemungkinan yang terburuk.”
Pemerintah Taiwan Berpihak pada NTDTV dan Mendesak Chunghwa untuk Menyediakan 4 MHz, atau 2,2 Persen dari Bandwidth ST-2 untuk NTDTV
Perdana Menteri Wu Den-yih memimpin pertemuan lintas departemen pada 24 Mei 2011, membahas kendala yang dihadapi NTDTV dalam negosiasi pembaruan kontrak. Pertemuan itu juga dihadiri oleh Menteri Transportasi dan Komunikasi, Komisi Komunikasi Nasional, Presiden Chunghwa, perwakilan regulator telekom Taiwan, dan juru bicara NTDTV.
Perdana Menteri Wu menegaskan bahwa NTD adalah tolak ukur kebebasan berbicara, dan operasional Chunghwa seharusnya tidak selalu berdasarkan kriteria komersial yang kaku. Dia ingin Chunghwa memberikan prioritas satelit baru pada NTDTV, atau jika bandwidth tidak mencukupi, maka Chunghwa harus menyewa satelit yang lain dengan cakupan yang sama seperti yang ada saat ini dan terus melayani NTDTV.
Dengar Pendapat Kongres AS Menunjukkan Keprihatinan Atas Pelanggaran Kebebasan Pers oleh PKC
Rep. Gus M. Bilirakis menyebutkan adanya intervensi Partai Komunis China (PKC) terhadap beberapa media di negara Asia tetangganya pada saat dengar pendapat dengan semua anggota Komite Urusan Luar Negeri pada 2 Juni. Mengutip laporan media dari The Economist, BBC, dan Taipei Times, dia menyatakan, “Beijing menekan beberapa negara tetangganya di Asia untuk mengintervensi dan bahkan menghentikan beberapa media independen di negara-negara ini melakukan siaran baik secara lokal maupun ke daratan China. Media ini meliputi Radio Era Baru di Indonesia, jaringan Sound of Hope Radio di Vietnam dan New Tang Dynasty TV di Taiwan.”
Rep. Bilirakis menambahkan, “Ini menjadi gangguan khususnya bagi dua dari tiga negara demokratis.” Dia juga meminta para cendikiawan yang ikut serta dalam dengar pendapat itu untuk menyuarakan pendapat mereka berkenaan intervensi Beijing terhadap demokrasi di negara demokratis lainnya.
Sophie Richardson, direktur advokasi Human Rights Watch Divisi Asia, yang menghadiri dengar pendapat itu, mengatakan bahwa kasus pelanggaran kebebasan pers oleh PKC telah dilaporkan. “Hal ini sangat jelas menunjukkan bahwa pemerintah China telah berupaya untuk menutup transmisi dari sejumlah media tertentu yang berafiliasi dengan Falun Gong, dan kami berupaya untuk memastikan media dapat terus menyiarkan beritanya baik di daratan China atau ke komunitas yang berbahasa Mandarin di seluruh negara Asia Tenggara.”
Himbauan Agar Terus Mendukung NTDTV
NTDTV merampungkan kontrak satelit dengan Chunghwa Telecom pada 27 Juni. Zhang Ruilan, manajer umum NTDTV cabang Asia Pasifik, menyampaikan terima kasih atas dukungan orang-orang yang peduli terhadap masalah ini. Dia berkata, “Pertama-tama, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan khalayak umum di Taiwan, terlepas dari partai politik atau strata sosial, yang mendukung dan membantu NTDTV dalam upayanya untuk terus dapat menggunakan layanan dari satelit ST-2, yang berada di bawah naungan pemerintah. Secara khusus, saya mengucapkan terima kasih kepada para pendukung di lebih dari 20 provinsi di China, dan para politisi di Eropa, AS, dan negara-negara Asia, yang telah mengirimkan suratnya, yang menyerukan kepada pemerintah Taiwan untuk membela jaringan media NTDTV yang independen, untuk melanjutkan siaran informasi yang tanpa sensor ke wilayah Asia [ternasuk China].”
Menimbang bahwa PKC telah mencoba segala cara yang mungkin untuk memblokir NTDTV, yang menyiarkan informasi tanpa sensor dan mempromosikan kebudayaan China yang asli, secara khusus Zhang mengharapkan para pendukung di Taiwan dan luar negeri akan terus mendukung NTDTV, dan menunjukkan kepedulian mereka terhadap penyiaran reguler NTDTV. Dia berkata, “Dengan mendukung NTDTV, anda sedang mempertahankan hak anda untuk mendapatkan fakta kebenaran, dan mempertahankan kebebasan berbicara serta kebebasan pers.”
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/6/29/243183.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/6/29/126341.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org