Seorang Dokter yang Baik Hati dari Kota Jieyang, Provinsi Guangdong, Ditahan dan Disiksa
Nama: Yang Xizhi
(杨惜芝)
Jenis Kelamin: Perempuan
Umur: Tidak Diketahui
Alamat: Kota Jieyang, Provinsi Guangdong
Pekerjaan: Dokter
Tanggal Penangkapan Terakhir: 14 Desember 2010
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat Penahanan Kabupaten Jiedong (揭东县看守所)
Kota: Jieyang
Provinsi: Guangdong
Penganiayaan yang Diderita: Penahanan, kerja paksa, digantung, disentrum dengan listrik, pemukulan, dipecat dari tempat kerja, penggeledahan rumah, pemerasan
Jenis Kelamin: Perempuan
Umur: Tidak Diketahui
Alamat: Kota Jieyang, Provinsi Guangdong
Pekerjaan: Dokter
Tanggal Penangkapan Terakhir: 14 Desember 2010
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat Penahanan Kabupaten Jiedong (揭东县看守所)
Kota: Jieyang
Provinsi: Guangdong
Penganiayaan yang Diderita: Penahanan, kerja paksa, digantung, disentrum dengan listrik, pemukulan, dipecat dari tempat kerja, penggeledahan rumah, pemerasan
(Minghui.org) Beberapa petugas dari Kantor
Polisi Chengxi Kabupaten Jiedong, Kota Jieyang, Provinsi Guangdong,
pergi ke rumah praktisi Falun Gong dr. Yang Xizhi pada malam hari,
14 Desember 2010. Mereka menjebaknya untuk pergi ke kantor polisi,
mengatakan ingin berbicara dengannya. Polisi menelepon keluarga
Yang pada larut malam itu untuk melapor, karena “Yang Xizhi tidak
ingin melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, Yang ditangkap.” Dia
ditangkap secara ilegal dan ditahan selama empat bulan. Polisi
bahkan tidak membiarkannya pulang ke rumah pada Tahun Baru Imlek.
Orantuanya sudah lanjut usia dan anak-anak yang masih kecil di
rumah di mana sekarang dijaga oleh sanak saudaranya.
Dokter Baik Dianiaya di Kamp Kerja Paksa dan Kehilangan Pekerjaan
Yang bekerja di Rumah Sakit Ciyun milik Palang Merah Kota Jieyang. Setelah belajar Falun Dafa, dia memandang nama dan kepentingan pribadi dengan hambar dan menolak menerima pemberian hadiah dari para pasien.
Sejak penganiayaan tirani PKC terhadap Falun Gong yang dimulai pada 20 Juli 1999, kepala Rumah Sakit Ciyun bekerja sama dengan Stasiun TV Kota Jieyang untuk mengorganisir serangkaian pertemuan yang membahas masalah “menyingkap dan mengkritisi praktisi Falun Gong” di depan semua anggota staf rumah sakit.
Direktur Guang Honghan mengancam Yang Xizhi dan beberapa praktisi lainnya dengan pemecatan secepatnya jika mereka tidak melepaskan Falun Gong dan menyerahkan semua buku-buku Dafa mereka. Dr. Yang menjelaskan, “Berlatih Falun Dafa tidaklah salah. Falun Dafa mengajarkan orang-orang menjadi orang baik. Saya akan terus berlatih Falun Gong.”
Direktur menurunkan pangkatnya dua kali, dan dia akhirnya dipaksa pergi dan bekerja sebagai seorang pelayan di kafetaria dengan bayaran yang rendah. Guang Honghan juga menekan keluarganya. Keluarganya harus menyogok Direktur Guang beberapa kali agar dia tidak menghentikan gaji Yang. Guang menerima semua uang suapnya, tetapi pada waktu yang bersamaan dia malah melapor kepada polisi dan meminta mereka agar menganiaya Yang lebih berat lagi. Dia bahkan sengaja menciptakan masalah untuk menghancurkan pernikahan Yang dengan mengusulkan perceraian dengan tujuan membuat Yang melepaskan kepercayaannya pada Sejati-Baik-Sabar. Tertekan oleh pengawasan PKC dan mengalami kondisi keuangan yang berantakan, suami Yang Xizhi sering memukul dan mengutuk Yang serta menggunakan berbagai ancaman untuk mencoba memaksanya melepaskan keyakinannya.
Pada tahun 2002, dr. Yang dikirim ke Kamp Kerja Paksa Wanita Sanshui karena dia diketahui menempelkan brosur dan pesan-pesan klarifikasi fakta Falun Gong di tempat umum. Setelah Kongres Partai ke-16 selesai, dia menderita penganiayaan brutal yang lebih berat lagi. Penjaga Tian Shuling dari Divisi 4 menyeretnya ke ruang bengkel untuk melakukan pekerjaan kasar. Karena dia menolak untuk bekerja sama dan melakukan pekerjaan paksa, mereka membuat kedua telapak kakinya digesekkan ke lantain. Kedua kakinya pun terluka parah. Ada noda darah di seluruh ruang bengkel. Tangannya diborgol dan digantung, disetrum dengan tongkat listrik, dan dipukul dengan brutal. Dia juga beberapa kali dikurung di ruang isolasi di mana para petugas secara bergantian berusaha untuk mencuci otaknya.
Peragaan Penyiksaan: Digantung
Setelah dia dibebaskan dari kamp kerja paksa, Yang ingin kembali bekerja. Tetapi Rumah Sakit Ciyun Palang Merah Kota Jieyang menolak untuk mempekerjakannya kembali karena dia tidak mau melepaskan keyakinannya. Ketika dia membuka klinik sendiri dan melanjutkan hidup berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar, para pasien dan suaminya pun merubah sikap mereka terhadapnya.
Diganggu Pada Hari-Hari “Sensitif” PKC
Pada Oktober 2010, polisi dari Kabupaten Jieyang, Kota Jiedong, mengganggu dr. Yang pada hari-hari sensitif rezim komunis, seperti hari raya besar dan perayaan, juga peringatan, khususnya hari-hari yang memperingati pembunuhan besar-besaran PKC atau peristiwa tokoh China terkenal yang mengalami penganiayaan.
Kantor 610 dan polisi mengganggunya lagi pada saat sebelum penyalaan obor untuk Pekan Olahraga Asia 2010 di Kota Jieyang pada 12 Oktober 2010. Kantor 610 Kabupaten Jiedong, Kepolisian Internet, dan petugas dari Kantor Polisi Chengxi menggeledah rumahnya dan secara ilegal menahannya selama 18 hari di Pusat Penahanan Kabupaten Jiedong.
Kepolisian dan Kantor 610 Kabupaten Jieong mengganggu dan menggertak dia dan keluarganya pada 6 Desember sebelum upacara pembukaan acara Yuedong Overseas Chinese Fair di Gedung Jieyang. Pada 9 Desember, Pan Junyang dari Kantor 610 Kota Jieyang dan petugas Wang Shangqing serta Xie Shaoxong dari Kantor Polisi Chengxi pergi ke klinik medisnya untuk menanyakan dan menggertaknya.
Pada malam hari, 14 Desember, Yang Xizhi dibawa ke tahanan oleh petugas Kantor Polisi Chengxi dan ditahan di Pusat Penahanan Jiedong sejak itu.
Artikel terkait: http://clearwisdom.net/html/articles/2003/7/13/38064.html
Dokter Baik Dianiaya di Kamp Kerja Paksa dan Kehilangan Pekerjaan
Yang bekerja di Rumah Sakit Ciyun milik Palang Merah Kota Jieyang. Setelah belajar Falun Dafa, dia memandang nama dan kepentingan pribadi dengan hambar dan menolak menerima pemberian hadiah dari para pasien.
Sejak penganiayaan tirani PKC terhadap Falun Gong yang dimulai pada 20 Juli 1999, kepala Rumah Sakit Ciyun bekerja sama dengan Stasiun TV Kota Jieyang untuk mengorganisir serangkaian pertemuan yang membahas masalah “menyingkap dan mengkritisi praktisi Falun Gong” di depan semua anggota staf rumah sakit.
Direktur Guang Honghan mengancam Yang Xizhi dan beberapa praktisi lainnya dengan pemecatan secepatnya jika mereka tidak melepaskan Falun Gong dan menyerahkan semua buku-buku Dafa mereka. Dr. Yang menjelaskan, “Berlatih Falun Dafa tidaklah salah. Falun Dafa mengajarkan orang-orang menjadi orang baik. Saya akan terus berlatih Falun Gong.”
Direktur menurunkan pangkatnya dua kali, dan dia akhirnya dipaksa pergi dan bekerja sebagai seorang pelayan di kafetaria dengan bayaran yang rendah. Guang Honghan juga menekan keluarganya. Keluarganya harus menyogok Direktur Guang beberapa kali agar dia tidak menghentikan gaji Yang. Guang menerima semua uang suapnya, tetapi pada waktu yang bersamaan dia malah melapor kepada polisi dan meminta mereka agar menganiaya Yang lebih berat lagi. Dia bahkan sengaja menciptakan masalah untuk menghancurkan pernikahan Yang dengan mengusulkan perceraian dengan tujuan membuat Yang melepaskan kepercayaannya pada Sejati-Baik-Sabar. Tertekan oleh pengawasan PKC dan mengalami kondisi keuangan yang berantakan, suami Yang Xizhi sering memukul dan mengutuk Yang serta menggunakan berbagai ancaman untuk mencoba memaksanya melepaskan keyakinannya.
Pada tahun 2002, dr. Yang dikirim ke Kamp Kerja Paksa Wanita Sanshui karena dia diketahui menempelkan brosur dan pesan-pesan klarifikasi fakta Falun Gong di tempat umum. Setelah Kongres Partai ke-16 selesai, dia menderita penganiayaan brutal yang lebih berat lagi. Penjaga Tian Shuling dari Divisi 4 menyeretnya ke ruang bengkel untuk melakukan pekerjaan kasar. Karena dia menolak untuk bekerja sama dan melakukan pekerjaan paksa, mereka membuat kedua telapak kakinya digesekkan ke lantain. Kedua kakinya pun terluka parah. Ada noda darah di seluruh ruang bengkel. Tangannya diborgol dan digantung, disetrum dengan tongkat listrik, dan dipukul dengan brutal. Dia juga beberapa kali dikurung di ruang isolasi di mana para petugas secara bergantian berusaha untuk mencuci otaknya.
Peragaan Penyiksaan: Digantung
Setelah dia dibebaskan dari kamp kerja paksa, Yang ingin kembali bekerja. Tetapi Rumah Sakit Ciyun Palang Merah Kota Jieyang menolak untuk mempekerjakannya kembali karena dia tidak mau melepaskan keyakinannya. Ketika dia membuka klinik sendiri dan melanjutkan hidup berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar, para pasien dan suaminya pun merubah sikap mereka terhadapnya.
Diganggu Pada Hari-Hari “Sensitif” PKC
Pada Oktober 2010, polisi dari Kabupaten Jieyang, Kota Jiedong, mengganggu dr. Yang pada hari-hari sensitif rezim komunis, seperti hari raya besar dan perayaan, juga peringatan, khususnya hari-hari yang memperingati pembunuhan besar-besaran PKC atau peristiwa tokoh China terkenal yang mengalami penganiayaan.
Kantor 610 dan polisi mengganggunya lagi pada saat sebelum penyalaan obor untuk Pekan Olahraga Asia 2010 di Kota Jieyang pada 12 Oktober 2010. Kantor 610 Kabupaten Jiedong, Kepolisian Internet, dan petugas dari Kantor Polisi Chengxi menggeledah rumahnya dan secara ilegal menahannya selama 18 hari di Pusat Penahanan Kabupaten Jiedong.
Kepolisian dan Kantor 610 Kabupaten Jieong mengganggu dan menggertak dia dan keluarganya pada 6 Desember sebelum upacara pembukaan acara Yuedong Overseas Chinese Fair di Gedung Jieyang. Pada 9 Desember, Pan Junyang dari Kantor 610 Kota Jieyang dan petugas Wang Shangqing serta Xie Shaoxong dari Kantor Polisi Chengxi pergi ke klinik medisnya untuk menanyakan dan menggertaknya.
Pada malam hari, 14 Desember, Yang Xizhi dibawa ke tahanan oleh petugas Kantor Polisi Chengxi dan ditahan di Pusat Penahanan Jiedong sejak itu.
Artikel terkait: http://clearwisdom.net/html/articles/2003/7/13/38064.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org
Kategori: Laporan Penganiayaan