Italia: Falun Dafa Telah Berakar di Roma
(Minghui.org) Setiap musim panas, warga
Roma melakukan kegiatan di Taman Castle Sant’ Angelo, yang terletak
di tepi barat Tiber River. Pada 13 Juli 2011, pemerintahan Distrik
Ke-17 di Roma mengadakan forum “Agama dan Non-Agama di
Italia” dan mengundang praktisi Falun Gong ikut
berpartisipasi.
Seorang praktisi Falun Gong berbicara di forum
Praktisi Falun Gong, Zhou
menjelaskan kepada peserta forum apa itu Falun Dafa: “Falun Dafa
mengajarkan orang untuk mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam
kehidupan sehari-hari. Latihan ini telah dilatih lebih dari 100
juta orang di seluruh dunia. Praktisi memperoleh manfaat yang
sangat besar dari latihan ini, baik secara fisik maupun mental.
Namun demikian, mantan penguasa China, Jiang Zemin dan PKC
melancarkan penganiayaan genosida terhadap Falun Dafa pada 20 Juli
1999 dan ingin membasmi latihan ini. Sampai hari ini, tercatat
lebih dari 3400 kematian praktisi yang telah diverifikasi.”
Zhao mempelajari Falun Dafa dari orangtuanya. “Pada awal 1996, ibu saya terbaring di ranjang selama berbulan-bulan karena penyakit komplikasi. Suatu hari, seorang tetangga menyarankannya berlatih Falun Dafa. Ayah saya membawanya ke tempat latihan terdekat dengan sepeda. Tiga bulan kemudian, penyakit ringan ibu saya hilang. Beliau bisa memasak untuk kami bertiga setiap hari. Kesembuhannya mendapat perhatian dari para dokter, rekan kerja dan tetangga. Banyak dari mereka ikut berlatih Falun Dafa karena ibu saya,” jelas Zhou.
Zhao juga menceritakan pengalamannya sebagai seorang praktisi setelah penganiayaan dimulai. Antara Januari sampai Juni 2000, pihak otoritas memenjarakan dia tiga kali karena keyakinannya.
“Pada 15 Februari 2000, saya dalam perjalanan ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Dafa. Saya ditangkap karena sedang membaca buku Falun Dafa di kereta dan ditahan selama 15 hari. Saya dituduh ‘mengganggu ketertiban umum.’ Seorang praktisi yang ikut bersama saya waktu itu juga ikut ditahan. Dia mengandung enam bulan dan dipaksa aborsi di sebuah rumah sakit. Pada 26 Juni 2000, beberapa polisi datang ke rumah saya dan menyita komputer serta buku-buku dan video Falun Gong. Mereka menangkap saya dan suamiku karena ‘mengganggu ketertiban umum.’ Saya dilepaskan dua hari kemudian, tapi suami saya ditahan selama 45 hari. Pada 30 Juni, enam polisi menggedor pintu rumah dan mendobrak masuk rumah saya. Mereka menangkap dan menahan saya selama tujuh minggu. Saya melakukan mogok makan untuk memprotes penahanan ilegal ini. Mereka mencekok saya dengan paksa setelah empat hari kemudian.”
Menurut Zhao, masih banyak praktisi Falun Gong di China dianiaya dan disiksa secara brutal karena mereka menolak melepaskan keyakinan mereka pada Falun Dafa.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/7/18/法轮功真相深入罗马社区(图)-244063.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/7/20/126858.html
Zhao mempelajari Falun Dafa dari orangtuanya. “Pada awal 1996, ibu saya terbaring di ranjang selama berbulan-bulan karena penyakit komplikasi. Suatu hari, seorang tetangga menyarankannya berlatih Falun Dafa. Ayah saya membawanya ke tempat latihan terdekat dengan sepeda. Tiga bulan kemudian, penyakit ringan ibu saya hilang. Beliau bisa memasak untuk kami bertiga setiap hari. Kesembuhannya mendapat perhatian dari para dokter, rekan kerja dan tetangga. Banyak dari mereka ikut berlatih Falun Dafa karena ibu saya,” jelas Zhou.
Zhao juga menceritakan pengalamannya sebagai seorang praktisi setelah penganiayaan dimulai. Antara Januari sampai Juni 2000, pihak otoritas memenjarakan dia tiga kali karena keyakinannya.
“Pada 15 Februari 2000, saya dalam perjalanan ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Dafa. Saya ditangkap karena sedang membaca buku Falun Dafa di kereta dan ditahan selama 15 hari. Saya dituduh ‘mengganggu ketertiban umum.’ Seorang praktisi yang ikut bersama saya waktu itu juga ikut ditahan. Dia mengandung enam bulan dan dipaksa aborsi di sebuah rumah sakit. Pada 26 Juni 2000, beberapa polisi datang ke rumah saya dan menyita komputer serta buku-buku dan video Falun Gong. Mereka menangkap saya dan suamiku karena ‘mengganggu ketertiban umum.’ Saya dilepaskan dua hari kemudian, tapi suami saya ditahan selama 45 hari. Pada 30 Juni, enam polisi menggedor pintu rumah dan mendobrak masuk rumah saya. Mereka menangkap dan menahan saya selama tujuh minggu. Saya melakukan mogok makan untuk memprotes penahanan ilegal ini. Mereka mencekok saya dengan paksa setelah empat hari kemudian.”
Menurut Zhao, masih banyak praktisi Falun Gong di China dianiaya dan disiksa secara brutal karena mereka menolak melepaskan keyakinan mereka pada Falun Dafa.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/7/18/法轮功真相深入罗马社区(图)-244063.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/7/20/126858.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org