Fenomena Berbahaya yang Perlu Kita Perhatikan (dengan komentar Shifu)
(Minghui.org)
Saya sangat bisa menghubungkan hal yang diterangkan dalam “Jangan
Menggunakan Mentalitas Manusia Ketika Memikirkan Praktisi-praktisi
yang Menderita Karena Ditindas”, yang ditulis oleh rekan praktisi
Falun Gong di luar China. Disitu dikatakan, “Sebagian praktisi
(terutama yang ada di luar negeri) selain daripada hanya bersimpati
dan menyerukan dukungan bagi mereka yang ditindas, menjadi kagum
dan memuji mereka bagaikan pahlawan. Praktisi-praktisi ini ketika
mendengarkan pengalaman praktisi yang ditindas, sering
menanggapinya sebagai suatu cerita kepahlawanan.” Ketika saya
renungkan, masalah ini tidak hanya terjadi pada praktisi di luar
China. Bukankah praktisi-praktisi di China juga menghadapi hal yang
sama ?
Beberapa tahun terakhir ini, para
praktisi Falun Gong di China sering mengadakan berbagai macam
kegiatan berbagi pengalaman kultivasi. Beberapa diantaranya
merupakan pertemuan untuk berbagi pengalaman antar sesama praktisi
setempat. Pada pertemuan-pertemuan lainnya, praktisi-praktisi dari
daerah lain diundang untuk menceritakan pengalaman xiulian mereka.
Musim dingin yang lalu, koordinator di daerah kami mengundang
seorang praktisi dari daerah lain untuk menceritakan pengalamannya.
Dia dibebaskan lebih awal dari sarang kejahatan karena pikiran
lurusnya, dan dia diminta untuk menceritakan pada kami bagaimana
menerobos gangguan dengan menggunakan pikiran lurus. Kami kemudian
tahu bahwa dia melakukan mogok makan sebagai protes di penjara
selama berbulan-bulan dan telah sering berada pada kondisi di
ambang maut. Pada akhirnya dia dibebaskan lebih awal karena
perlindungan belas kasih dari Shifu. Ceritanya cepat menyebar ke
para praktisi di daerah kami, dan tanpa disadari semuanya mulai
mengagumi dan mengidolakan dia bagaikan pahlawan super. Tak lama
kemudian, seorang praktisi setempat yang telah menderita penahanan
ilegal dalam periode waktu yang lama dibebaskan, dan berita ini
cukup mengguncangkan daerah kami. Dia telah menderita berbagai
macam siksaan keji dalam Kamp Kerja Paksa Changlinzi di kota
Harbin, provinsi Heilongjiang, yang terkenal keburukannya. Selama
penyiksaan, giginya sampai rontok dan tulang iganya patah. Tetapi
berbagai cobaan dan gangguan tidak dapat menggoyahkan keyakinannya
yang teguh kepada Shifu dan Fa, dan akhirnya dia dapat bertahan
dengan Pikiran Lurus dan Perbuatan Lurusnya. Setelah mendengarkan
ceritanya yang mengharukan, praktisi-praktisi di daerah kami jadi
kagum terhadapnya dan secara bertahap dalam benak mereka
menjadikannya sebagai contoh teladan, memberikan pujian kepadanya
setiap saat.
Sudah pasti, fenomena yang diceritakan di atas merupakan manifestasi dari cara berpikir manusiawi kita. Jika kita tidak segera mengenali cara berpikir kita berdasarkan prinsip-prinsip Fa dan mengkoreksinya, ia akan membawa kita menyimpang ke jalur yang berbahaya.
Bagi praktisi yang bisa keluar dari sarang kejahatan dengan pikiran lurus mereka, kita harus melihat bahwa apa yang mereka lalui adalah berdasarkan kemegahan dan keagungan Dafa. Kita harus simpulkan bahwa sebagai pengikut Falun Dafa, kita harus memiliki keyakinan yang teguh bagaikan batu granit terhadap Shifu dan Fa, juga pikiran lurus yang kokoh untuk memusnahkan semua iblis, dan perbuatan lurus yang tak tergoyahkan untuk sepenuhnya menolak penindasan, dan semangat yang lurus agar semua kejahatan gemetar ketakutan. Ketika rekan-rekan praktisi tersebut mengambil keputusan yang benar atau melakukan perbuatan lurus, adalah karena mereka mengikuti petunjuk Dafa dan perbuatan mereka sesuai dengan Dafa. Jika kita melihat hasil supernormal dari perbuatan seseorang yang sesuai dengan Fa lebih penting daripada Dafa sendiri, maka kita cenderung mempunyai keterikatan untuk mengidolakan praktisi-praktisi tersebut dan berkultivasi mengikuti orang lain, kemudian malah menyimpang dari ajaran Shifu untuk “menganggap Fa sebagai Guru.”
Benar bahwasanya antar kita masing-masing mempunyai perbedaan tingkat kultivasi yaitu antara rekan-rekan praktisi yang dibebaskan karena pikiran lurus mereka dan diri kita sendiri, lalu mendorong diri kita sendiri agar lebih rajin dalam periode akhir Fa-Meluruskan (Pelurusan Fa) Shifu. Tetapi dari sisi lain, kita juga harus berdasarkan Fa mengenali bahwa praktisi-praktisi tersebut telah menderita gangguan yang besar karena mereka mempunyai kebocoran yang bisa dieksploitasi oleh kekuatan lama, atau mereka tidak bisa menyingkirkan keterikatan-keterikatan dasar mereka, atau mereka gagal untuk menyingkirkan cara berpikir manusiawi mereka yang telah lama tertanam, atau karena mereka telah membawa kerugian besar terhadap Dafa, dan lain-lain. Maka Fashen Shifu dan dewa-dewa pelindung Fa tidak bisa ikut campur walaupun mereka ingin melakukannya. Ketika mereka akhirnya dibebaskan karena belas kasih dari perlindungan dan bimbingan Shifu, ini dikarenakan pikiran lurus mereka yang sesuai dengan standard pengikut Dafa telah muncul dan menjadi dominan selama ujian. Lebih penting lagi, kita sekarang harus mengerti bahwa mereka adalah kultivator-kultivator yang masih menempuh jalan untuk menjadi dewa.
Oleh karena itu, kita tidak boleh mengagumi secara membabi buta atau mengidolakan praktisi-praktisi tersebut yang dibebaskan karena pikiran lurus mereka. Jika kita seperti itu, maka kita cenderung membuat mereka terikat pada diri mereka sendiri atau membuat mereka percaya bahwa tidak ada lagi yang mereka bisa kultivasikan karena mereka telah melepaskan keterikatan akan hidup dan mati. Mereka mungkin jadi lupa pentingnya meraih waktu yang tersisa dan kesempatan untuk memberikan penyelamatan Shifu terhadap semua makhluk atau pentingnya mengejar ketinggalan karena penahanan dalam jangka panjang. Dari sudut pandang Meluruskan-Fa (Pelurusan Fa), akan menjadi suatu gangguan yang besar jika satu, dua lalu bertambah banyak lagi praktisi-praktisi di suatu daerah mengidolakan praktisi-praktisi yang dibebaskan. Ketika praktisi-praktisi yang dibebaskan, setelah mereka mengalami penderitaan dari gangguan, menjadi fokus dari pembuktian Fa di daerah mereka masing-masing, kekuatan lama dan elemen-elemen di kosmos yang lama pasti akan mencatatnya. Bukankah ini akan menjadi suatu alasan yang baru bagi mereka untuk melakukan penindasan lagi kepada praktisi-praktisi tersebut ? Jika ini terjadi, kerusakannya tak terhitung terhadap Meluruskan-Fa (Pelurusan Fa) di daerah tersebut, dan akan menghambat praktisi-praktisi dalam peningkatannya dan kenaikannya secara keseluruhan.
Secara singkat, seharusnya tidak seorang praktisi pun menggunakan pikiran manusiawinya untuk menilai rekan-rekan praktisi yang dengan menggunakan pikiran lurus keluar dari sarang kejahatan. Selain daripada belajar dari mereka tentang Pikiran Lurus dan Perbuatan Lurus, kita harus menjaga dan melindungi mereka dari perspektif melindungi Fa. Kita harus mengingatkan mereka untuk belajar Fa lebih rajin lagi dan segera mengejar ketinggalan dalam perkembangan Meluruskan-Fa yang cepat. Sementara itu, praktisi-praktisi tersebut harus berpikiran jernih tentang kenyataan bahwa mereka masih dalam proses berkultivasi dan harus meneruskan perjalanan mereka menjadi dewa. Oleh karena itu, mereka perlu menganggap belajar Fa dengan baik sebagai prioritas dan melakukan “3 hal” dengan rajin agar mengejar kekurangan mereka di masa lalu, dan untuk mengumpulkan mahluk-mahluk yang bisa diselamatkan. Shifu berkata,
“Masa ini sangat berharga tak ternilai. Menyelesaikan langkah terakhir dari perjalanan ini dengan baik merupakan yang paling mulia.” (Mengajar Fa di Kota Chicago)
Selama perjalanan kultivasi dalam masa Meluruskan-Fa (Pelurusan Fa) belum berakhir, kita masing-masing harus tetap waspada setiap saat.
Komentar Shifu:
Sudah pasti, fenomena yang diceritakan di atas merupakan manifestasi dari cara berpikir manusiawi kita. Jika kita tidak segera mengenali cara berpikir kita berdasarkan prinsip-prinsip Fa dan mengkoreksinya, ia akan membawa kita menyimpang ke jalur yang berbahaya.
Bagi praktisi yang bisa keluar dari sarang kejahatan dengan pikiran lurus mereka, kita harus melihat bahwa apa yang mereka lalui adalah berdasarkan kemegahan dan keagungan Dafa. Kita harus simpulkan bahwa sebagai pengikut Falun Dafa, kita harus memiliki keyakinan yang teguh bagaikan batu granit terhadap Shifu dan Fa, juga pikiran lurus yang kokoh untuk memusnahkan semua iblis, dan perbuatan lurus yang tak tergoyahkan untuk sepenuhnya menolak penindasan, dan semangat yang lurus agar semua kejahatan gemetar ketakutan. Ketika rekan-rekan praktisi tersebut mengambil keputusan yang benar atau melakukan perbuatan lurus, adalah karena mereka mengikuti petunjuk Dafa dan perbuatan mereka sesuai dengan Dafa. Jika kita melihat hasil supernormal dari perbuatan seseorang yang sesuai dengan Fa lebih penting daripada Dafa sendiri, maka kita cenderung mempunyai keterikatan untuk mengidolakan praktisi-praktisi tersebut dan berkultivasi mengikuti orang lain, kemudian malah menyimpang dari ajaran Shifu untuk “menganggap Fa sebagai Guru.”
Benar bahwasanya antar kita masing-masing mempunyai perbedaan tingkat kultivasi yaitu antara rekan-rekan praktisi yang dibebaskan karena pikiran lurus mereka dan diri kita sendiri, lalu mendorong diri kita sendiri agar lebih rajin dalam periode akhir Fa-Meluruskan (Pelurusan Fa) Shifu. Tetapi dari sisi lain, kita juga harus berdasarkan Fa mengenali bahwa praktisi-praktisi tersebut telah menderita gangguan yang besar karena mereka mempunyai kebocoran yang bisa dieksploitasi oleh kekuatan lama, atau mereka tidak bisa menyingkirkan keterikatan-keterikatan dasar mereka, atau mereka gagal untuk menyingkirkan cara berpikir manusiawi mereka yang telah lama tertanam, atau karena mereka telah membawa kerugian besar terhadap Dafa, dan lain-lain. Maka Fashen Shifu dan dewa-dewa pelindung Fa tidak bisa ikut campur walaupun mereka ingin melakukannya. Ketika mereka akhirnya dibebaskan karena belas kasih dari perlindungan dan bimbingan Shifu, ini dikarenakan pikiran lurus mereka yang sesuai dengan standard pengikut Dafa telah muncul dan menjadi dominan selama ujian. Lebih penting lagi, kita sekarang harus mengerti bahwa mereka adalah kultivator-kultivator yang masih menempuh jalan untuk menjadi dewa.
Oleh karena itu, kita tidak boleh mengagumi secara membabi buta atau mengidolakan praktisi-praktisi tersebut yang dibebaskan karena pikiran lurus mereka. Jika kita seperti itu, maka kita cenderung membuat mereka terikat pada diri mereka sendiri atau membuat mereka percaya bahwa tidak ada lagi yang mereka bisa kultivasikan karena mereka telah melepaskan keterikatan akan hidup dan mati. Mereka mungkin jadi lupa pentingnya meraih waktu yang tersisa dan kesempatan untuk memberikan penyelamatan Shifu terhadap semua makhluk atau pentingnya mengejar ketinggalan karena penahanan dalam jangka panjang. Dari sudut pandang Meluruskan-Fa (Pelurusan Fa), akan menjadi suatu gangguan yang besar jika satu, dua lalu bertambah banyak lagi praktisi-praktisi di suatu daerah mengidolakan praktisi-praktisi yang dibebaskan. Ketika praktisi-praktisi yang dibebaskan, setelah mereka mengalami penderitaan dari gangguan, menjadi fokus dari pembuktian Fa di daerah mereka masing-masing, kekuatan lama dan elemen-elemen di kosmos yang lama pasti akan mencatatnya. Bukankah ini akan menjadi suatu alasan yang baru bagi mereka untuk melakukan penindasan lagi kepada praktisi-praktisi tersebut ? Jika ini terjadi, kerusakannya tak terhitung terhadap Meluruskan-Fa (Pelurusan Fa) di daerah tersebut, dan akan menghambat praktisi-praktisi dalam peningkatannya dan kenaikannya secara keseluruhan.
Secara singkat, seharusnya tidak seorang praktisi pun menggunakan pikiran manusiawinya untuk menilai rekan-rekan praktisi yang dengan menggunakan pikiran lurus keluar dari sarang kejahatan. Selain daripada belajar dari mereka tentang Pikiran Lurus dan Perbuatan Lurus, kita harus menjaga dan melindungi mereka dari perspektif melindungi Fa. Kita harus mengingatkan mereka untuk belajar Fa lebih rajin lagi dan segera mengejar ketinggalan dalam perkembangan Meluruskan-Fa yang cepat. Sementara itu, praktisi-praktisi tersebut harus berpikiran jernih tentang kenyataan bahwa mereka masih dalam proses berkultivasi dan harus meneruskan perjalanan mereka menjadi dewa. Oleh karena itu, mereka perlu menganggap belajar Fa dengan baik sebagai prioritas dan melakukan “3 hal” dengan rajin agar mengejar kekurangan mereka di masa lalu, dan untuk mengumpulkan mahluk-mahluk yang bisa diselamatkan. Shifu berkata,
“Masa ini sangat berharga tak ternilai. Menyelesaikan langkah terakhir dari perjalanan ini dengan baik merupakan yang paling mulia.” (Mengajar Fa di Kota Chicago)
Selama perjalanan kultivasi dalam masa Meluruskan-Fa (Pelurusan Fa) belum berakhir, kita masing-masing harus tetap waspada setiap saat.
Komentar Shifu:
Singkirkan Hati
Manusia
Artikel ini ditulis dengan sangat
baik, pemahamannya juga semakin baik. Ada sebagian praktisi justru
tidak memperhatikan belajar Fa, seringkali memahami fenomena
tertentu yang muncul ditengah praktisi Dafa dengan menggunakan hati
manusia, tidak hanya terwujud dalam mengidolakan seseorang secara
membabi-buta, sesungguhnya perwujudan hati manusia biasa seperti
ini adalah manifestasi nyata dari orang Xiulian dan manusia biasa.
Juga akan mendatangkan banyak kerunyaman bagi diri sendiri di dalam
Xiulian, mengganggu pembuktian kebenaran Fa, dan saling koordinasi
diantara praktisi dalam Fa, yang paling menyolok adalah banyak
praktisi yang dianiaya dengan sangat serius juga disebabkan oleh
hati manusia diri sendiri yang terlalu berat, Zheng Niannya kurang.
Cara mengatasinya ialah harus benar-benar memperhatikan belajar Fa,
belajar Fa dengan sungguh-sungguh. Dafa ini dapat meluruskan maha
cakrawala, dapat membuat orang Xiulian mencapai kesempurnaan, lalu
mengapa tidak menyayangi kesempatan takdir yang sejak jauh lampau
ini? Lagipula kesempatan takdir ini dengan sekejap akan
sirna.
Li Hongzhi
1 September 2005
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2005/9/2/64536.html
Li Hongzhi
1 September 2005
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2005/9/2/64536.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org