Li Mingtao Dipenjara Selama Sepuluh Tahun
Nama: Li Mingtao
(李明涛)
Jenis Kelamin: Pria
Usia: 41 tahun
Alamat: Jalan Chaoyang, Kota Handan, Provinsi Hebei
Pekerjaan: Kasir di Bank Konstruksi Handan
Tanggal Penangkapan Terakhir: 25 Agustus 2001
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Keempat Shijiazhuang (石家庄第四监狱)
Kota: Handan
Provinsi: Hebei
Penganiayaan yang Diderita: Setrum listrik, dikurangi waktu tidur, cuci otak, vonis ilegal, pemukulan, digantung, pemenjaraan, kurungan isolasi, penyiksaan, cekok paksa, pemerasan, dikerangkeng, rumah digeledah, interograsi, penahanan, tidak diperkenankan ke toilet, kunjungan ditolak
Jenis Kelamin: Pria
Usia: 41 tahun
Alamat: Jalan Chaoyang, Kota Handan, Provinsi Hebei
Pekerjaan: Kasir di Bank Konstruksi Handan
Tanggal Penangkapan Terakhir: 25 Agustus 2001
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Keempat Shijiazhuang (石家庄第四监狱)
Kota: Handan
Provinsi: Hebei
Penganiayaan yang Diderita: Setrum listrik, dikurangi waktu tidur, cuci otak, vonis ilegal, pemukulan, digantung, pemenjaraan, kurungan isolasi, penyiksaan, cekok paksa, pemerasan, dikerangkeng, rumah digeledah, interograsi, penahanan, tidak diperkenankan ke toilet, kunjungan ditolak
(Minghui.org) Li Mingtao, 41, kasir bank
di Bank Konstruksi Handan. Ia tinggal di Jalan Chaoyang di Handan.
Karena menolak melepaskan latihan Falun Gong, pada 2003 Li dihukum
11 tahun penjara. Ia ditahan di Penjara Keempat Shijiazhuang.
Istrinya dipaksa untuk menceraikannya. Ayahanda Li, Li Jiagong,
pensiunan insinyur senior di Institut Riset Mechatronics Handan dan
juga seorang praktisi Falun Gong. Ia meninggal dunia akibat
penyiksaan. Kedua kakak Li juga mengalami gangguan dan kesengsaraan
akibat penahanannya.
Kesengsaraan yang diderita Li Mingtao dan keluarganya hanyalah salah satu contoh dari jutaan praktisi Falun Gong di tengah penyiksaan.
1. Li Mingtao Ditangkap, Dihukum dan Disiksa
Pada 25 Agustus 2001, polisi dari Departemen Kepolisian Kabupaten Hanshan menangkap Li dan beberapa praktisi lainnya. Mereka menyita uang tunai praktisi, KTP dan telepon genggam. Mereka kemudian menggeledah rumah praktisi dan menyita semua buku-buku Falun Dafa, uang tunai, buku bank dan barang-barang berharga lainnya.
Kesengsaraan yang diderita Li Mingtao dan keluarganya hanyalah salah satu contoh dari jutaan praktisi Falun Gong di tengah penyiksaan.
1. Li Mingtao Ditangkap, Dihukum dan Disiksa
Pada 25 Agustus 2001, polisi dari Departemen Kepolisian Kabupaten Hanshan menangkap Li dan beberapa praktisi lainnya. Mereka menyita uang tunai praktisi, KTP dan telepon genggam. Mereka kemudian menggeledah rumah praktisi dan menyita semua buku-buku Falun Dafa, uang tunai, buku bank dan barang-barang berharga lainnya.
Peragaan penyiksaan: disetrum
dengan tongkat listrik
Polisi mengintrograsi Li dan
praktisi lainnya menggunakan metode penyiksaan brutal. Penjaga
menyetrum praktisi dengan tongkat listrik tegangan tinggi dan
menggantung mereka untuk waktu yang lama. Akibatnya, tangan, kaki,
lengan dan betis praktisi membengkak parah dan borgolnya mengiris
daging praktisi. Penjaga juga memecut telapak kaki mereka dengan
batang rotan dan tidak mengijinkan mereka tidur untuk waktu yang
lama. Setelah dua puluh hari lebih penyiksaan fisik dan mental,
para praktisi dikirim ke Pusat Tahanan Pertama Handan. Praktisi
melakukan mogok makan untuk memprotes penangkapan ilegal dan
penyiksaan, tetapi mereka dicekok paksa dengan brutal.
Peragaan penyiksaan: digantung
dari belakang
Pada 3 Juli 2003, Pengadilan
Distrik Hanshan diam-diam menghukum Li 11 tahun penjara. Li naik
banding ke Pengadilan Tinggi Handan tetapi pengadilan tetap
memberikan hukuman semula. Pada 13 November 2003, Li diam-diam
dikirim ke Penjara Keempat Shijiazhuang. Keluarganya tidak menerima
pemberitahuan resmi apapun tentang penangkapan, vonis maupun
penahanan.
Di Penjara Keempat Shijiazhuang, praktisi Falun Gong yang ditahan ditempatkan di berbagai divisi atau bangsal. Tiga sampai empat napi diperintahkan untuk memonitor setiap praktisi selama 24 jam. Penjaga penjara menyuruh tahanan untuk menganiaya praktisi. Praktisi Falun Gong menjadi tahanan para napi. Untuk memuaskan penjaga penjara dan mengurangi masa tahanan mereka, para napi menyiksa praktisi dengan berbagai cara. Praktisi dipisahkan satu sama lainnya supaya mencegah penyiksaan terungkap.
Segera setelah Li dipindahkan ke penjara, ia ditahan di “kelas transformasi”, yang berada di hotel. Ia dikurung di ruangan yang diawasi tiga napi dan tirai selalu tertutup. Li dipaksa duduk di bangku kecil di pojok. Napi memukulinya dan tidak mengijinkannya untuk tidur. Karena Li menolak bekerja sama dengan mereka atau melepaskan Falun Gong, Zhao Jun, penjaga penjara dari Divisi Pendidikan, menjadi geram dan menusukkan paku kecil di bawah kuku jari kelingking dan jari manis Li. Kemudian Li dipukuli berulang-ulang. Penyiksaan Li tidak terungkap sampai April 2004.
Pada Mei 2006, ia sekali lagi dipindahkan ke “kelas transformasi”. Tiga tahanan ditugaskan untuk menyiksanya selama sebulan.
Sekarang, Li telah dipenjarakan selama sepuluh tahun, tetapi petugas penjara menolak kunjungan dari keluarganya.
2. Ayahanda Li, Li Jiagong, Dianiaya hingga Meninggal Dunia
Li Jiagong mulai berlatih Falun Gong pada 1995. Darah tingginya hilang segera setelah berlatih. Keajaiban ini mendorong kerabatnya untuk berlatih Falun Gong. Seluruh keluarganya menjadi berbahagia.
Pada 25 April 1999, Li Jiagong pergi ke Beijing untuk memohon hak untuk berlatih Falun Gong. Setelah pulang, petugas polisi Song dari Kantor Polisi Guangmingqiao sering datang ke rumah untuk menganggunya.
Pada 20 Juli 1999, ia ditipu untuk mengunjungi hotel dan ditahan tiga hari di sana, tetapi ia menolak untuk melepaskan Falun Gong. Kemudian, polisi menggeledah rumahnya dan menyita buku-buku Falun Gong serta foto pencipta Falun Gong. Kemudian, Ma Luchang, Sekretaris Partai dari Institut Riset Mekatronika Handan, mengirimnya dan beberapa praktisi manula ke kelas cuci otak pada beberapa kesempatan guna memaksa mereka melepaskan latihan Falun Gong.
Pada 2001, petugas dari Institut Riset Mekatronika Handan, polisi dari Kantor Polisi Guangmingqiao dan petugas dari Kantor 610 Kota Handan menangkap Li Jiagong dan mengirimnya ke Pusat Cuci Otak Linzhang. Selama lebih 20 hari, ia dipaksa menonton video yang memfitnah Falun Gong. Tetapi, Li tetap gigih dan menolak melepaskan Falun Gong.
Pada 2006, Li Jiagong ditangkap lagi karena mengirim materi Falun Gong kepada orang-orang dan ia ditahan di Kantor Polisi Sucao. Polisi memborgolnya di kursi dan waktu tidurnya dikurangi selama lebih dari seminggu. Li saat itu berusia 63 tahun dan menderita batuk parah. Akibatnya, ia menderita kesulitan bernapas. Polisi mencoba mengirimnya ke pusat tahanan, tetapi, ketika tiba di sana, tekanan darah sistoliknya lebih dari 200mmHg (normalnya antara 90 – 120) maka dua pusat tahanan menolak menerimanya. Kemudian, polisi memeras 3.000 yuan (475 USD) dari keluarganya dan akhirnya membebaskannya.
Sejak Li Mingtao divonis dan dikirim ke penjara, Li Jiagong berulang kali pergi ke penjara untuk menjenguk putranya, tetapi permintaannya berulang kali ditolak. Polisi dan petugas dari tempat kerja Li Jiagong sering datang ke rumahnya untuk menganggu dan mengancamnya. Di bawah tekanan mental dan penganiayaan, ditambah penyakit akibat penahanan, Li Jiagong meninggal dunia pada 13 Januari 2009.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2012/1/7/邯郸银行职员李明涛陷冤狱八年-父亲含冤离世-251565.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2012/1/25/130937.html
Di Penjara Keempat Shijiazhuang, praktisi Falun Gong yang ditahan ditempatkan di berbagai divisi atau bangsal. Tiga sampai empat napi diperintahkan untuk memonitor setiap praktisi selama 24 jam. Penjaga penjara menyuruh tahanan untuk menganiaya praktisi. Praktisi Falun Gong menjadi tahanan para napi. Untuk memuaskan penjaga penjara dan mengurangi masa tahanan mereka, para napi menyiksa praktisi dengan berbagai cara. Praktisi dipisahkan satu sama lainnya supaya mencegah penyiksaan terungkap.
Segera setelah Li dipindahkan ke penjara, ia ditahan di “kelas transformasi”, yang berada di hotel. Ia dikurung di ruangan yang diawasi tiga napi dan tirai selalu tertutup. Li dipaksa duduk di bangku kecil di pojok. Napi memukulinya dan tidak mengijinkannya untuk tidur. Karena Li menolak bekerja sama dengan mereka atau melepaskan Falun Gong, Zhao Jun, penjaga penjara dari Divisi Pendidikan, menjadi geram dan menusukkan paku kecil di bawah kuku jari kelingking dan jari manis Li. Kemudian Li dipukuli berulang-ulang. Penyiksaan Li tidak terungkap sampai April 2004.
Pada Mei 2006, ia sekali lagi dipindahkan ke “kelas transformasi”. Tiga tahanan ditugaskan untuk menyiksanya selama sebulan.
Sekarang, Li telah dipenjarakan selama sepuluh tahun, tetapi petugas penjara menolak kunjungan dari keluarganya.
2. Ayahanda Li, Li Jiagong, Dianiaya hingga Meninggal Dunia
Li Jiagong mulai berlatih Falun Gong pada 1995. Darah tingginya hilang segera setelah berlatih. Keajaiban ini mendorong kerabatnya untuk berlatih Falun Gong. Seluruh keluarganya menjadi berbahagia.
Pada 25 April 1999, Li Jiagong pergi ke Beijing untuk memohon hak untuk berlatih Falun Gong. Setelah pulang, petugas polisi Song dari Kantor Polisi Guangmingqiao sering datang ke rumah untuk menganggunya.
Pada 20 Juli 1999, ia ditipu untuk mengunjungi hotel dan ditahan tiga hari di sana, tetapi ia menolak untuk melepaskan Falun Gong. Kemudian, polisi menggeledah rumahnya dan menyita buku-buku Falun Gong serta foto pencipta Falun Gong. Kemudian, Ma Luchang, Sekretaris Partai dari Institut Riset Mekatronika Handan, mengirimnya dan beberapa praktisi manula ke kelas cuci otak pada beberapa kesempatan guna memaksa mereka melepaskan latihan Falun Gong.
Pada 2001, petugas dari Institut Riset Mekatronika Handan, polisi dari Kantor Polisi Guangmingqiao dan petugas dari Kantor 610 Kota Handan menangkap Li Jiagong dan mengirimnya ke Pusat Cuci Otak Linzhang. Selama lebih 20 hari, ia dipaksa menonton video yang memfitnah Falun Gong. Tetapi, Li tetap gigih dan menolak melepaskan Falun Gong.
Pada 2006, Li Jiagong ditangkap lagi karena mengirim materi Falun Gong kepada orang-orang dan ia ditahan di Kantor Polisi Sucao. Polisi memborgolnya di kursi dan waktu tidurnya dikurangi selama lebih dari seminggu. Li saat itu berusia 63 tahun dan menderita batuk parah. Akibatnya, ia menderita kesulitan bernapas. Polisi mencoba mengirimnya ke pusat tahanan, tetapi, ketika tiba di sana, tekanan darah sistoliknya lebih dari 200mmHg (normalnya antara 90 – 120) maka dua pusat tahanan menolak menerimanya. Kemudian, polisi memeras 3.000 yuan (475 USD) dari keluarganya dan akhirnya membebaskannya.
Sejak Li Mingtao divonis dan dikirim ke penjara, Li Jiagong berulang kali pergi ke penjara untuk menjenguk putranya, tetapi permintaannya berulang kali ditolak. Polisi dan petugas dari tempat kerja Li Jiagong sering datang ke rumahnya untuk menganggu dan mengancamnya. Di bawah tekanan mental dan penganiayaan, ditambah penyakit akibat penahanan, Li Jiagong meninggal dunia pada 13 Januari 2009.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2012/1/7/邯郸银行职员李明涛陷冤狱八年-父亲含冤离世-251565.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2012/1/25/130937.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org