Dari Konferensi Berbagi Pengalaman via Internet ke Delapan bagi Praktisi di China


(Minghui.org) “Seminggu telah berlalu. Suamiku mengakui ia berselingkuh dengan wanita itu, tapi ia tidak menyesal atau bertobat. Kelihatannya ia mengharapkan tertangkap dan bersikap agak sombong. Ia sering menonton TV, menghentak-hentakkan kaki dan tertawa keras. Sikap kerabatnya berubah terhadapnya, menyatakan, ”Bahkan jika ayahnya masih hidup, ayahnya tidak dapat mengontrolnya sekarang.” Sepupunya memberitahu saya bahwa mertuaku menyebarkan desas desus tentang diriku di antara kerabat mereka untuk melindungi putranya. Suamiku juga mengancam saya karena belajar Falun Dafa dan memproduksi materi klarifikasi fakta, berkata, ”Kamu hendak balik ke kamp kerja paksa lagi!”

-- oleh penulis --

Salam, Guru mulia! Salam, rekan-rekan praktisi!

Ketika situs web Minghui, situs berbahasa Mandarin dari Clearwisdom.net, meminta artikel berbagi pengalaman kultivasi tahun lalu, saya berada dalam kondisi keluarga yang berantakan. Kami menghadapi tragedi, di mata orang biasa memandang keluarga akan hancur. Melalui belajar Fa terus menerus dan di bawah kepedulian belas kasih Guru dan bantuan tulus dari rekan-rekan praktisi, keteguhanku pada Guru dan Dafa membantu saya menjaga pikiran lurus. Saya terus mencari ke dalam dan perlahan-lahan berhasil mengatasi kesulitan ini, membangun kembali kehidupan keluarga yang bahagia karena berlatih Falun Dafa.

Tanda-tanda Pecahnya Keluarga

Pada Agustus 2011, saya bertemu dengan dua kolega di akhir pekan. Mereka memberitahuku bahwa perusahaan kami telah mendepositkan uang ke akun bank kami. Mereka telah menarik uangnya dan memintaku pulang ke rumah, mengambil ATM dan menarik uangnya.

Sampai di rumah, saya tidak bisa membuka pintu. Saya tahu putraku sedang bermain dengan teman sekolahnya. Hanya suamiku di rumah, jadi kuketuk pintunya. Lama setelah itu, saya mendengar ia berlari ke pintu dan bertanya dari dalam, ”Siapa?” Saya menjawab, tetapi ia menolak membuka pintu. Saya terus mengetuk untuk waktu yang lama dan akhirnya ia membuka pintu. Ada seorang wanita berbedak tebal dengan gaun ketat yang tampak gugup di sofa. Ia melihatku dari sudut matanya. Suamiku hanya mengenakan celana pendek. Ia bahkan tidak punya waktu mengenakan baju.

Saya hanya berencana untuk mengambil ATM dan pergi. Tetapi adalah tragedi jika saya malah pergi daripada mengatasi situasi. Saya bertanya kepada wanita itu, ”Apa yang kamu lakukan di sini? Apakah kamu punya suami dan anak? Kamu ada di rumah saya. Seorang pria dan wanita di kamar dengan pintu tertutup. Apa yang kamu lakukan di sini?” Ia mengumam, ”Saya tidak melakukan apapun. Saya tidak tahu apapun. Ia (suami) menelepon saya untuk datang. Dan ia mengunci pintu.” Suamiku meminta wanita itu pergi. Kemudian ia mulai mengutuk dengan suara rendah, saat pintu kami masih terbuka.

Saya menolak mendengarkannya dan turun ke bawah. Saya pergi ke rumah sepupunya di gedung sebelah. Saya memintanya menjadi saksiku. Hari berikutnya, saya menemukan gudang kami setengah kosong. Suamiku telah memindahkan semua arak dan teh yang dicurinya  ke tempat lain. Ia menurunkan poster “Falun Dafa baik dan Sejati-Baik-Sabar baik” dan kalender di pintu dan dinding dan menaruhnya di atas kabinet dapur. Kelihatannya ia merencanakan serangan.

Mengatasi Situasi sebagai Seorang Praktisi

Setelah pulang kerja, saya sangat kesal. Saya telah berkultivasi 14 tahun. Dafa telah berakar dalam hatiku. Saya tahu harus mencari ke dalam ketika menghadapi masalah apapun, tetapi tidak menemukan celah kebocoranku maupun bagaimana menangani situasi ini. Meski saya tidak menganggapnya serius, itu pertama kalinya saya menghadapi situasi ini. Bagaimana saya harus menghadapi suamiku? Dalam perjalanan pulang, saya melihat Praktisi A. Saya memberitahunya apa yang telah terjadi dan saya tidak tahu harus bagaimana. Ia berkata, ”Kejahatan takut diungkap. Kamu harus segera mengambil tindakan. Ini semua tergantung pada tindakanmu.” “Maka saya akan mengunjungi kerabatnya dan tetangga kami,” kataku. “Saya akan menggunakan kesempatan ini untuk memberitahu orang-orang kebenaran tentang Falun Dafa dan menolong mereka keluar Partai Komunis China (PKC) dan organisasi afiliasinya.”

Saya dengan tenang, damai dan sopan memberitahu kerabatnya dan para tetangga tentang kejadian ini dan tentang Falun Dafa. Percakapan ini berakhir damai. Ibu mertuaku berkata, ”Saya akan melafalkan ‘Falun Dafa adalah baik dan Sejati-Baik-Sabar adalah baik’ setiap hari.” Kakak perempuannya setuju keluar dari Liga Pemuda dan Pionir Muda. Sepupu suamiku, suaminya dan tetangga dari ibu mertuaku berkata mereka akan mengucapkan, ”Falun Dafa adalah baik dan Sejati-Baik-Sabar adalah baik.” Istri dari sepupu lain dari suamiku setuju menuliskan nama aslinya pada uang guna mengumumkan keluar dari Liga Pemuda dan Pionir Muda dan kemudian membelanjakannya. Semua kerabatnya berkata akan mendukungku dan akan berbicara dengan suamiku. Sore itu, saya merasa tenang dalam hati dan membakar tiga dupa di depan gambar Guru untuk menunjukkan hormatku dan berterima kasih pada Guru atas bantuan belas kasihnya. Asap membumbung dan dupa terbakar habis. Saya menganggapnya sebagai dukungan Guru.  

Seminggu telah berlalu. Suamiku mengakui ia berselingkuh dengan wanita itu, tetapi ia tidak menyesal atau tobat. Kelihatannya ia berharap tertangkap dan bersikap agak sombong. Ia sering menonton TV, menghentak-hentakkan kaki dan tertawa keras. Sikap kerabatnya berubah terhadapnya, mengatakan, ”Bahkan jika ayahnya masih hidup, ayahnya tidak dapat mengontrolnya sekarang.” Sepupunya memberitahuku bahwa mertuaku menyebarkan desas desus tentang diriku diantara kerabat mereka untuk melindungi putranya. Suamiku juga mengancamku karena belajar Falun Dafa dan memproduksi materi klarifikasi fakta, berkata, ”Kamu hendak balik ke kamp kerja paksa lagi!”

Konflik terus menajam. Seperti gunung berapi meletus karena hal-hal sepele. Keterikatanku melakukan sesuatu membuat posisiku mandek. Akhirnya, situasi berubah menjadi perang dingin. Saya tidak mau makan apa yang dimasaknya dan ia tidak mau menyentuh apa yang kumasak. Ia mulai pulang larut malam. Ketika saya keluar rumah, saya selalu mengunci kamarku guna menghalanginya menggeledah barang-barangku.

Saya belajar Fa pagi hari, pergi keluar mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong pada sorenya dan membaca artikel Minghui pada malam hari. Saya melakukan latihan Gong tiap hari dan tidak lalai memancarkan pikiran lurus. Saya tidak menganggap situasi ini sebagai masalah besar. Saya tetap teguh percaya dan berpikiran teguh, ”Guru tidak pernah mengatakan pengikut Dafa dapat bercerai. Maka, tidak perduli apapun, bahkan jika langit runtuh, saya tidak akan meminta cerai. Tidak perduli kesalahan apa yang kubuat dalam sejarah, apa perjanjian yang kutandatangani dengan kekuatan lama atau apa cacat celah yang ada dalam kultivasi pribadiku, saya menolak semua gangguan yang dipaksakan kekuatan lama! Saya hanya menempuh jalan yang diatur Guru untukku. Guru ingin pengikut Dafa hidup normal di dunia manusia dan saya harus melakukannya tanpa syarat. Ini juga membuktikan kebenaran Dafa dan menyelamatkan makhluk hidup. Saya harus meninggalkan pandangan positif pengikut Dafa bagi orang-orang di masa depan.”

Meluruskan Posisi Saya

Saya pernah diundang ke rumah Praktisi B. Meski saya pernah memikirkan tidak melakukan dengan baik untuk melewati kesulitan ini, saya masih merasa telah melewatinya. Saya biasanya tidak mengungkapkan hal ini kepada orang lain, tetapi hari itu, saya memberitahunya tentang hal itu. Praktisi B menyebutkan tindakan-tindakanku yang tidak sesuai dengan standar Fa dan  celah kebocoranku.

1. Masalah non-praktisi adalah masalah non-praktisi. Masalah Dafa adalah masalah Dafa. Kita tidak seharusnya mencampurkannya; jika tidak akan ada gangguan atau masalah. Kamu menggunakan insiden ini untuk mengklarifikasi fakta tentang Dafa. Guna melindungi diri mereka atas kejadian ini, orang biasa mungkin setuju untuk keluar dari PKC dan mengucapkan berulang-ulang ‘Falun Dafa adalah baik’ tetapi mereka tidak benar-benar memahaminya.

2. Suami atau kerabatnya akhirnya akan mengatakan tindakannya adalah karena kamu berlatih Falun Gong. Ini tidak hanya menjelek-jelekkan Dafa tapi juga membuat mereka melakukan kejahatan terhadap Dafa.

3. Suamimu atau keluarganya belum meminta maaf padamu. Mereka tidak menyatakan penyesalan dan berubah berarti mereka tidak berpikir salah. Kamu belum menyelesaikan ini. Berarti ada hal buruk yang belum kamu lepaskan dan mereka menghalangimu. Kamu belum ada jalan keluar. Kamu sepenuhnya gagal menghadapi masalah ini.

Kata-kata praktisi B langsung dan sederhana. Inilah kenyataan. Membandingkan dengan Fa, saya mengerti bahwa ia benar dengan apa yang dikatakannya. Tetapi saya masih tidak tahu bagaimana menghadapinya. Ia kemudian menyarankan:

1. Kamu harus lebih perhatian pada Xinxing (watak, kualitas moral) kamu dan melihat apa keterikatan manusia yang belum kamu lepaskan.

2. Kamu masih punya qing (perasaan) terhadap suami dan putramu.

3. Apakah kamu takut dikirim ke kamp kerja paksa lagi?

4. Untuk urusan manusia biasa, kamu harus gunakan metode manusia biasa untuk menyelesaikannya.

Praktisi B juga memberitahuku bahwa ia sangat mengerti tentang masalah ini berdasarkan prinsip Fa. Ia ternyata sedang libur saat itu dan sedang di rumah. Saya dapat berbagi dengannya saat terjadi masalah ini dan ia menawarkan bantuan tulus kapanpun. Saya tahu ini pengaturan Guru untuk mengatur rekan praktisi membantuku setelah melihat saya tidak dapat lepas dari kesulitan ini.

Guru berkata:

“Ketika oleh sesuatu urusan membuat anda merasa kurang berkenan di hati, bukankah itu adalah akibat dari keterikatan hati?” (“Singkirkan Keterikatan Lebih Lanjut,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju)

“Apakah kalian tahu? Demi menyelamatkan kalian, Buddha pernah meminta sedekah makan di tengah manusia biasa, hari ini saya kembali membuka pintu lebar-lebar mengajarkan Dafa menyelamatkan kalian, saya tidak merasa menderita sekalipun telah dilanda kesengsaraan yang tak terhingga, sedang kalian masih ada apalagi yang tidak dapat dilepas? Dapatkah anda membawa masuk benda yang tidak dapat dilepas dalam hati itu ke dalam surga?” (“Sejati Berkultivasi,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju)

“…dibicarakan dari tingkat lebih tinggi lagi adalah segala kerunyaman hanya untuk memuluskan jalan naik ke surga.” (“Ceramah Fa dan Penguraian Fa pada Konferensi Fa di Amerika Barat Saat  Hari Yuan Siao Tahun 2003”)

Setelah jutaan tahun menunggu dan ribuan reinkarnasi, saya beruntung dipilih oleh Guru menjadi pengikut Dafa. Semua makhluk langit hendak mengisi peran itu tetapi banyak yang tidak dapat. Mengapa saya harus melepaskannya? Di dunia manusia, bukankah segala ketidakbahagiaan akibat dari tidak ingin melepas keterikatanku? Bukankah saya merasa tidak berdaya karena menyimpang dari Fa? Bukankah ini diatur oleh Guru sehingga saya dapat meningkatkan tingkatanku?

Orang-orang yang berhubungan dengan kita sering merupakan cermin. Bukankah kelakuan suamiku untuk mengeluarkan keterikatan yang tertanam dalam hatiku? Pikiran pertamaku adalah ia salah dan saya tidak. Ini melanggar prinsip kultivasi yang Guru ajarkan, bahwa, untuk mencari ke dalam atas segalanya. Saya merasa diperlakukan tidak adil dan didorong suamiku ke arah berlawanan. Menjadi takut, curiga, benci, iri dan segala keterikatan manusia terus bermunculan, tetapi sayat tidak mengenalinya. Untunglah saya tidak lupa sebagai pengikut Dafa. Jadi saya menahannya dengan susah payah.

Tetapi saya melihatnya dari sisi lain, saya telah ditahan di kamp kerja paksa dua kali dan rumahku telah digeledah beberapa kali sejak Partai Komunis China (PKC) mulai menganiaya Falun Gong. Suamiku menahan tekanan besar dari masyarakat, keluarga, perusahaan dan lain-lain. Apakah saya melihatnya dari sudut pandangnya? Bukankah karena saya ia harus mengalami hal-hal yang tidak seharusnya dia alami? Tidak hanya saya tidak meluruskan hatiku, tetapi juga tampak “selalu benar.” Apa yang dia pikirkan tentang diriku?

Kejadian ini untuk membantu saya meningkat melalui kultivasi. Tetapi saya tidak membedakan antara orang dalam dan orang luar. Saya mengeluh kepada manusia biasa untuk mencari simpati. Saya juga menggunakan alasan “mengklarifikasi fakta dan membantu orang-orang keluar PKC untuk menutupi celah kebocoran dan keterikatanku. Dapatkah manusia biasa menyelesaikan masalah ini bagi kultivator? Bagaimana orang-orang melihat keindahan dari kultivasi Dafa? Semua yang mereka lihat adalah hal buruk, seperti dikirim ke kamp kerja paksa, dikurangi penghasilannya, dipaksa meninggalkan rumah untuk sembunyi atau diceraikan. Bukankah itu merusak Fa dan mendorong mereka menjauhi Dafa? Saya menyadari hanya ketika saya mengkultivasi diri dengan baik baru sungguh-sungguh menyelamatkan orang.

Saya belajar dari Fa bahwa adalah juga belas kasih dan menyelamatkan orang untuk mencegah anggota keluarga dari melakukan kejahatan terhadap pengikut Dafa sehingga mereka tidak dimusnahkan. Saya juga mengerti seharusnya tidak membiarkan kejahatan berhasil. Mengapa saya bertindak seperti ini? Karena saya takut! Saya takut kehilangan nama, uang, qing dan banyak lainnya.

Ketika suami mengancamku lagi, ”Kamu mau kembali (ke kamp kerja paksa),” saya mengatakan padanya, ”Jangan lakukan ini. Ini buruk buatmu. Jangan berusaha melakukannya. Dan jangan membahayakan jiwamu. Sekretaris Partai dari perusahaan terdahulu meninggal dunia akibat balasan karma karena menganiaya praktisi Dafa. Ia adalah teman sekelasmu. Kamu mengenalnya. Kamp kerja paksa? Saya telah di sana dua kali, tetapi kamu belum pernah melihatnya. Kamu menyewa pelacur dan membawanya ke rumah. Kamu melanggar hukum. Kamu mencuri barang-barang dari perusahaan dan melanggar hukum. Kamu mendapatkan jabatan dengan menyuap. Kamu sekali lagi melanggar hukum. Kali ini saya dapat mengirimmu ke kamp kerja paksa. Lebih lagi, merusak keluarga pengikut Dafa adalah kejahatan tak terampuni. Siapa menabur akan menuai. Jika kamu terus berbuat hal buruk, kamu akan menerima balasan karma. Tolong tempatkan dirimu pada posisi saya. Jika ini terjadi padaku, bagaimana kamu mengatasinya? Juga, tidak ada yang sempurna. Setiap orang berbuat kesalahan. Kesalahan ini bukan masalah besar. Sebagai manusia, kamu akan terus berbuat kesalahan. Saya tidak bilang tidak pernah berbuat kesalahan. Selama kamu bisa memperbaiki kesalahanmu, kamu akan baik-baik saja. Jika kamu berhenti menemui wanita itu, saya dapat memaafkanmu. Kita dapat memulai babak baru.”

Putraku tidak ingin kami bercerai, jadi ia memperingatkannya, ”Jika seseorang membuat saya sedih, maka tidak ada seorangpun akan merasa damai.”

Suamiku terkejut dan terdiam. Setelah itu, ia lebih berhati-hati dalam berbicara.

Matahari Bersinar Kembali

Saya mengatakan pada putraku, ”Kultivator tidak boleh membunuh, terutama jiwa manusia. Sebagai putra saya, kamu tidak boleh berkata begitu pada ayahmu. Kamu bahkan tidak boleh memikirkannya. Dosa seperti itu akan menghancurkan kultivasimu. Itu juga mengharuskan kamu membayarnya kembali. Apa yang kukatakan hanya untuk menolongnya berubah dan menghentikannya berbuat kejahatan. Kita tetap perlu hidup normal dan jangan menghukumnya. Pengikut Dafa tidak boleh bercerai. Jangan kuatir.”

Putraku terus menerus berkata, ”Saya diberkati oleh Dafa. Saya diberkati oleh Dafa.”

Sebulan kemudian, ibu mertua menjalani operasi kecil katarak. Saya memberitahu suamiku, ”Itu balasan baginya karena tidak dapat membedakan benar dari yang salah. Adalah kekuatan dewa yang memperingatkan manusia.” Suamiku tidak mau mendengar.

Dua bulan kemudian, suamiku mengalami pergeseran tulang pinggul. Ia sangat kesakitan. Ia harus duduk sepanjang malam dan tidak dapat tidur. Jika ia berbaring, tidak dapat bangun. Jika ia bangun, tidak dapat berbaring. Rasa sakitnya tak tertahankan. Kemudian ia tidak dapat pergi ke toilet. Saya memotong botol plastik untuk menampung air seninya. Ia tidak tahan dan pergi ke rumah sakit untuk perawatan. Saya menemaninya ke rumah sakit dan tinggal bersamanya. Ia terharu dan merasa menyesal. Es mencair dan ia makin dekat denganku.

Suamiku minta saya untuk memijitnya. Saya ingat kata-kata Guru tentang praktisi tidak boleh tergerak perasaan terhadap anggota keluarga. Saya mengatakan padanya, ”Kamu bisa minta dokter melakukannya. Saya bukan dokter dan tidak tahu titik akupuntur. Jika saya merubah satu urat dan kamu kemudian sakit di dua urat, bukankah makin parah? Orang tua berkata, ‘penyakit jahat, penyakit jahat.’ Sebenarnya penyakit adalah kejahatan. Bagaimana bisa tubuh manusiaku menaklukkannya? Kamu harus mendengarkan Fa Guru. Apa yang Guru katakan adalah Fa. Hanya Fa yang dapat melenyapkan kejahatan ini.”

Saya tahu ini adalah kesempatan yang diberikan Guru pada saya untuk menyelamatkannya. Saya berkata padanya, ”Kamu hanya bisa menyembuhkannya secara permukaan tapi tidak dari akarnya. Hukuman ini dari langit akibat semua kesalahanmu. Jika kamu tidak memperbaikinya, kondisimu akan menjadi makin gawat. Hanya Dafa yang dapat menyelamatkanmu. Kamu harus melafalkan, ”Falun Dafa adalah baik, Sejati-Baik-Sabar adalah baik” dengan segenap hatimu.” Supaya bisa bertahan, suamiku mulai mengulangi kata-kata penyelamat itu. Ia juga menghabiskan dua malam mendengarkan ceramah Fa Guru bersamaku. Ia juga minta untuk menonton pertunjukan Shen Yun.

Saya menggunakan setiap kesempatan untuk memutarkan Radio Minghui untuknya dan Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, Menceraiberaikan Kebudayaan Partai, “Kebudayaan Dewa,””Musik Langit”, “Kultivasi” dan “Hari-hari Bersama Guru”. Saya juga membacakan Kehidupan dan Harapan Diperbaharui – Kekuatan Penyembuhan Falun Dafa dan Majalah Minghui. Rasa sakitnya berkurang dan sembuh kembali. Maka ia sepenuhnya merubah pandangan negatifnya terhadap Dafa.

Pada 13 Mei 2011, keluargaku mengirim kartu ucapan ulang tahun kepada Guru melalui situs web Minghui. Malam sebelum ulang tahun Guru, suamiku melihat kartu ucapan ulang tahun Guru dari seluruh dunia dan surat sambutan bagi hari Falun Dafa Sedunia. Ia mempelajarinya selama dua jam. Itu benar-benar mengguncangkannya. Ia kemudian meminta untuk baca Hong Yin Guru.

Hari berikutnya adalah Hari Falun Dafa Sedunia dan ulang tahun Guru. Suamiku membeli buah segar dan mencucinya. Ia memilihkan buah paling bagus dengan daun hijau dan menaruhnya di piring di depan gambar Guru.

Pada hari-hari berikutnya, saya sangat perhatian padanya. Saya sering memikirkan masalah dari sudut pandangnya. Ketika ia memasak, putraku dan saya memuji serta mendukungnya dengan beberapa patah kata. Jika ia pulang telat, saya menyisakan makan malam baginya. Ia sering makan malam di luar karena pekerjaan dan saya menunjukkan pengertian. Juga saya tidak menghalangi kebebasannya. Saya tidak pernah bersikap curiga padanya. Perlahan-lahan ia makin membaik. Kadang saya pergi berbelanja atau mendaki gunung bersamanya dan bahkan merencanakan liburan bagi seluruh keluarga (termasuk putraku). Ketika saya menelepon untuk mengklarifikasi fakta selama perjalanan, ia membantu dengan menyediakan baterai dari teleponnya. Ketika saya merasa lelah, ia menyuruhku, ”Istirahatlah. Saya akan mengawasi jam. Ketika waktunya memancarkan pikiran lurus, saya akan membangunkanmu.”

Musim panas ini, ibu mertuaku mengalami stroke dan dibawa ke rumah sakit. Ini merubah sikap sepenuhnya dalam setengah hari. Ia tidak lagi kelihatan sombong. Saya memberitahunya untuk mengulangi “Falun Dafa adalah baik dan Sejati-Baik-Sabar adalah baik” dari lubuk hatinya. Mengikuti suamiku, ia mengucapkannya sepanjang malam. Pagi berikutnya ketika dokter memeriksa, ia telah sembuh. Setelah itu, kepercayaannya pada Dafa meningkat. Ia akan mengucapkan kalimat itu kapan saja. Sekarang, ia Nampak sangat sehat dan kulitnya lembut. Ia bahkan keluar kota untuk berjalan-jalan dengan keluarga kakaknya beberapa hari lalu.

Pada pertemuan kerabat suamiku dan pesta ulang tahun, semua keluargaku berusaha hadir. Kami selalu tiba tepat waktu. Kami memperlihatkan keindahan yang Falun Dafa berikan pada kami untuk mereka. Pada makan malam keluarga di Pesta Imlek, ibu mertuaku bersulang. Kata-kata pertamanya, ”Keluarga kami harus berterima kasih pada istri abang tertuamu (yaitu saya). Ia memberikan contoh bagus kepada kita.” Pada Tahun Baru, suamiku dan kedua adik laki-lakinya  membawa istri dan anak-anaknya mengunjungi kerabat. Tiga putra, tiga cucu dan tiga menantu perempuan, semuanya keluarga bahagia, membuat ibu mertuaku sangat bangga.

Apa yang Saya Dapatkan?

Hanya setelah hujan dan angin kita dapat melihat keindahan pelangi. Hanya ketika kita membersihkan debu kita dapat merasakan kegembiraan peningkatan dalam kultivasi kita.

Saya dipenuhi berbagai perasaan ketika menulis artikel ini. Saya sungguh mengerti bahwa mengadakan konferensi Fa dan menulis artikel tidak hanya menulis, tetapi juga meninjau pengalaman kultivasi selama beberapa tahun, mengumpulkan pelajaran, mencari celah kebocaran dan melenyapkan keterikatan manusia. Guru membantuku untuk membuka setiap gerbang besi dalam kultivasiku, sehingga saya dapat membuka setiap saluran energiku. Saya sungguh mengerti bahwa setiap kesengsaraan dan ujian adalah ujian dalam belajar Fa dan kultivasi serta kesempatan yang digunakan Guru untuk membantu pengikut membangun keperkasaan kebajikan mereka dan menggunakan kekuatan dewa dari Fa Buddda. Banyak kali setelah memahami Fa, melenyapkan kesengsaraan dan jadi menjernihkan angkasa di dimensi lainnya, saya berkata dari lubuk hatiku, ”Kultivasi sungguh bagus! Kultivasi sungguh bagus!”

Terima kasih Guru!

Terima kasih rekan-rekan praktisi!

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/11/10/明慧法会--沐浴浩荡佛恩-走出家庭绝境-248920.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/12/6/129883.html