(Minghui.org) Pada awal 1999, saya menemukan sebuah tempat latihan Falun Gong dan memulai perjalanan kultivasi saya.

Pada 19 Maret 1999, saya pergi ke auditorium kotamadya dengan tiket yang diberikan oleh seorang asisten sukarelawan Falun Gong untuk menghadiri konferensi berbagi pengalaman kultivasi praktisi Falun Gong setempat. Saya kemudian berpikir, “Falun Gong mampu memurnikan hati seorang kultivator. Falun Gong adalah sebuah tempat yang murni. Benar-benar luar biasa.” Ketika saya mendengar kami memerlukan televisi untuk menayangkan video instruksi latihan di tempat latihan terbuka demi perkembangan Falun Gong. saya beli sebuah televisi berwarna dan membawanya ke tempat latihan sebagai bentuk dukungan.

Pada 20 Juli 1999, Jiang Zemin dan antek-anteknya mulai menganiaya Falun Gong secara terbuka. Waktu itu, saya kurang belajar Fa, sehingga perasaan takut menguasai saya. Saya tidak tahan terhadap taktik teror rezim Jiang dan menulis pernyataan jaminan tidak berlatih Falun Gong lagi.

Setelah itu, sepertinya saya dirasuki oleh iblis, karena bukan hanya menyerahkan semua buku-buku Falun Gong kepada polisi, namun saya juga memusnahkannya dan melakukan hal-hal yang tidak hormat terhadap Guru.

Beruntung masih ada seberkas hati nurani yang tertinggal di dalam diri saya, dan saya dapat menenangkan diri serta merenungkan apa sebenarnya Falun Gong. Lalu saya menyadari betapa mengerikan hal-hal yang telah saya lakukan. Sesungguhnya, tidak ada yang salah jika saya mengkultivasi diri sendiri dengan tujuan berasimilasi dengan prinsip Sejati, Baik, Sabar! Saya juga teringat bahwa setelah berlatih Falun Gong hanya beberapa bulan, radang sendi kronis saya benar-benar sembuh. Ini adalah bukti nyata. Bagaimana saya dapat sebodoh ini! Saya merasa malu pada diri sendiri dan mengira bahwa Guru tidak akan menerima saya lagi sebagai pengikutnya karena saya telah melakukan kejahatan yang mengerikan terhadap Guru dan Falun Gong. Saya berkata kepada putri saya, yang juga seorang praktisi, “Ibu tidak akan menjadi pengganggu lagi bagi kalian para kultivator. Biarkan saya apa adanya. Harapan saya semoga kultivasi kamu berhasil.”

Demi tanggung jawab kepada Falun Gong dan diri sendiri, rekan-rekan praktisi setempat dengan sabar memberi semangat kepada saya untuk melanjutkan kultivasi. Seakan terbangun dari mimpi buruk, saya kembali berkultivasi di bawah bimbingan Falun Gong pada Juli 2000. Suatu hari di bulan Agustus 2000, saya menyatakan sebuah harapan: “Guru, seandainya saya kehilangan kepercayaan pada Falun Gong lagi, tolong musnahkan jiwa dan raga saya.” Melihat foto Guru bercahaya penuh murah hati, saya menangis, menyesal akan kesalahan terdahulu.

Pada 1 Oktober 2000, putri saya, menantu dan cucu laki-laki saya pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan damai agar mengakhiri penganiayaan terhadap Falun Gong. Pada 8 Oktober, polisi Beijing mengawal mereka kembali ke kota kami. Putri dan menantu saya masing-masing dijatuhi hukuman dua tahun di kamp kerja paksa. Putri saya kemudian ditahan di kamp kerja paksa Masanjia di Shenyang, Provinsi Liaoning, sedangkan suaminya ditahan di kamp kerja paksa lainnya. Mereka meninggalkan anaknya yang berumur tiga tahun. Saya menghabiskan waktu menjaga cucu dan suami saya yang bergantung pada saya setelah terkena stroke. Hal ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan penderitaan mengabaikan belajar Fa, berlatih gerakan Falun Gong, dan mengklarifikasi fakta Falun Gong. Saya merasa sengsara, hingga suatu hari cucu saya tiba-tiba duduk tegak di atas tempat tidur dan melafalkan sajak dari Hong Yin:

“Cahaya Buddha bersinar di mana-mana,
Sopan santun dan keadilan meluruskan dan mengharmoniskan semuanya.
Bersama-sama gigih maju,
Perjalanan di depan terang benderang.”
(“Harmonis dengan Fa” Hong Yin)

Saya sangat terkejut dengan tingkah laku cucu saya. Guru pasti memberi petunjuk kepada saya melalui mulut cucu saya! Saya tidak boleh dipenuhi oleh emosi. Saya harus melangkah ke luar dan melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh praktisi Falun Gong ketika Falun Gong mengalami penganiayaan yang paling tidak berperikemanusiaan ini. Secara kebetulan, saya bertemu dengan seorang rekan praktisi yang pernah memberi sebuah artikel Guru yang baru dipublikasikan kepada saya.

Sejak hari itu, saya terus melangkah ke depan dalam kultivasi. Belajar Fa menjadi rutinitas penting sehari-hari saya. Selama beberapa tahun ini, saya membaca Zhuan Falun setiap hari. Saya membaca paling banyak tiga ceramah Zhuan Falun setiap hari, atau minimal membaca satu ceramah. Saya telah menghafal “Lunyu,” Hong Yin, dan beberapa artikel pendek Guru.

Pada April 2001, beberapa rekan praktisi di daerah setempat menyarankan agar kami bertukar pengalaman kultivasi. Saya berkata kepada seorang koordinator, “Pintu saya terbuka.” Karena perlindungan belas kasih Guru dan kerja keras rekan-rekan praktisi, konferensi berbagi pengalaman lokal diadakan, dengan diiringi musik Pudu di rumah saya. Pertama-tama, kami belajar artikel Guru terbaru bersama-sama. Kemudian beberapa praktisi menceritakan pemahaman mereka tentang perjalanan ke Beijing untuk mengajukan permohonan damai atas nama Falun Gong. Praktisi yang lain menceritakan pengalaman mereka mencari ke dalam untuk melenyapkan keterikatan duniawi atau membantu praktisi lain mencari keterikatan mereka. Konferensi berlangsung dari pukul 9:00 pagi hingga 1:00 siang. Malam itu, saya bermimpi langit dipenuhi Falun berputar dengan bermacam-macam warna dan ukuran. Benar-benar pemandangan yang menakjubkan.

Pada Mei 2001, Guru mempublikasikan artikel “Saran.” Beberapa praktisi kemudian menyarankan  kami harus membagikan artikel baru tersebut kepada para praktisi yang ada di kamp-kamp kerja paksa dan penjara. Saya merasa bahwa putri saya harus membaca artikel ini, jadi saya membawa salinan artikel dan berangkat naik kereta api ke Shenyang. Saya turun dari kereta api lalu naik taksi menuju ke kamp kerja paksa Masanjia.

Pengemudi taksi mulai membuka suara dan bertanya maksud perjalanan saya ke Masanjia. Saya berkata padanya bahwa antek Jiang telah menangkap dan menahan putri saya karena ia teguh melangkah keluar untuk klarifikasi fakta tentang Falun Gong. Kemudian, saya menceritakan beberapa fakta penting mengenai Falun Gong kepadanya. Saya berkata, “Tahukah Anda mengapa Jiang memutuskan untuk menganiaya Falun Gong? Karena Falun Gong adalah latihan kultivasi yang paling lurus, yang telah menarik lebih dari 100 juta orang berlatih. Pencipta Falun Gong menuntut murid-muridnya berkelakuan sesuai dengan prinsip Sejati, Baik, Sabar. Mereka yang berlatih Falun Gong adalah orang-orang baik dan ramah yang tidak melawan jika dipukul atau dicaci. Sebagai seorang tirani yang tidak bermoral, apakah Jiang tidak merasa takut terhadap hal sebaliknya dari dia?” Pengemudi taksi terus menganggukkan kepalanya tanda setuju, “Nyonya, Anda telah mengatakannya!” Saat saya tiba di kamp kerja paksa Masanjia, saya berkesempatan makan malam bersama putri saya. Saya mengambil kesempatan ini untuk menyelipkan artikel Guru. Saya berkata kepadanya, “Kamp kerja paksa mencoba memberikan artikel palsu kepadamu. Sekarang saya mengantarkan artikel yang sungguh-sungguh ditulis oleh Guru. Kamu dan praktisi lain di sini harus belajar dengan baik!” Dengan tidak ada keterikatan rasa takut, saya kembali ke rumah dengan selamat.

Pada 12 Juni 2001, website Clearwisdom (Minghui versi bahasa Inggris) mempublikasikan artikel, “Memancarkan Pikiran Lurus,” dengan foto Guru memperagakan dua posisi tangan dan dua kata kunci memancarkan pikiran lurus. Artikel tersebut juga menjelaskan tujuan dan pentingnya memancarkan pikiran lurus. Guru berkata,

"Demi mengurangi penganiayaan terhadap Dafa maupun pengikut Dafa, maka saya baru menyuruh para pengikut memancarkan pikiran lurus, untuk memberantas pengrusakan yang disengaja oleh mereka terhadap pelurusan Fa, dengan demikian mengurangi apa yang tidak seharusnya ditanggung oleh pengikut Dafa di dalam penganiayaan, bersamaan juga menyelamatkan semua makhluk, dan menyempurnakan dunia pengikut Dafa."
(“Fungsi Pikiran Lurus” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)

Saya menyadari bahwa sedang memanggul misi yang sangat penting. Saya memutuskan untuk mengikuti Guru dan mulai memancarkan pikiran lurus. Satu-satunya masalah adalah saya masih belum bisa melakukan posisi duduk sila ganda saat itu. Ini merupakan tantangan bagi saya. Suatu hari, saat sedang berbagi pengalaman kultivasi dengan seorang rekan praktisi, saya mengatakan berkesulitan melakukan sila ganda. Ia berkata, “Ini adalah masalah Xinxing. Kamu sedang menghindari penderitaan.” Saya terhentak dengan kata-katanya karena ia benar-benar mengenali keterikatan saya. Saya menghindari kesakitan sehubungan sila ganda. Setelah pulang di rumah, saya berkata pada diri sendiri, “Agar dapat memancarkan pikiran lurus sebagaimana semestinya, saya harus dapat melakukan sila ganda. Dan saya harus melakukannya malam ini.” Seperti yang dikatakan Guru, “Pikiran lurus memperlihatkan keperkasaan dewa.” (“Salam Tahun Baru dari Shifu”) Keajaiban terjadi pada malam itu. Setelah menekankan kaki kanan ke bawah sebentar, saya mencoba untuk mengangkat kaki kiri saya. Saat usaha pertama, kaki kiri hanya menyentuh kaki kanan. Pada usaha kedua, saya dapat melakukan sila ganda! Walaupun sakit yang tak tertahankan, saya menggertakkan gigi dan menahan sakit selama beberapa menit. Pada usaha ketiga, saya mampu menahan rasa sakit selama lebih dari 20 menit. Saya sangat terkejut. Saya terus berucap, “Terima kasih, Guru!”

Pada September 2001, sebuah pikiran lurus terlintas, mendorong saya pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan damai bagi Falun Gong. Namun, saya mengalami kesulitan meninggalkan rumah karena suami saya cacat. Beberapa rekan praktisi menawarkan bantuan untuk menjaga suami saya setelah mendengar niat saya. Mereka berkata, “Jangan khawatirkan apa-apa. Konsentrasi saja pada permohonan damai untuk Falun Gong. Kami tidak hanya akan menjaga suami kamu, tapi juga memancarkan pikiran lurus untuk membantu memperkuat pikiran lurusmu.” Karena kepercayaan saya yang teguh kepada Guru dan Falun Gong, juga didukung harapan besar rekan-rekan praktisi, saya menaiki kereta api ke Beijing pada 7 Oktober 2001. Saya terus-meneurs mengulangi kata kunci memancarkan pikiran lurus di dalam kereta api. Pagi hari berikutnya, segera setelah saya turun dari kereta api, saya naik taksi menuju ke Lapangan Tiananmen. Saya berteriak dengan keras, “Falun Dafa Hao (baik)! Bersihkan nama baik Guru kami!” Setelah meneriakkan kata-kata ini, saya berbalik dan berjalan menuju pintu keluar Lapangan Tiananmen. Saya melihat seorang laki-laki paruh baya berlari dan berteriak di radio, “Lekas ke bagian barat Lapangan Tiananmen! Seseorang berteriak Falun Gong.” Saya tahu yang dimaksudkan oleh laki-laki ini adalah saya, namun saya tidak merasa takut. Saya kembali ke rumah dengan selamat.

Saat mengklarifikasi fakta kepada orang-orang China untuk menawarkan penyelamatan Guru, saya membagikan materi-materi yang berisi fakta kebenaran Falun Gong dan langsung berbicara dengan orang-orang mengenai kebenaran Falun Gong. Jika saya melihat seorang teman atau kenalan, saya akan berbicara dan menjelaskan kebenaran Falun Gong kepadanya. Jika melihat orang asing, saya akan mendekatinya, berbincang-bincang, dan mencari kesempatan untuk mengklarifikasi fakta.

Saya telah mendapat pelajaran berharga dalam kultivasi saya dan dalam perjalanan saya mengklarifikasi fakta Falun Gong: Hanya ketika saya belajar Fa dengan baik, saya memiliki pikiran dan tindakan lurus; hanya ketika saya berkeyakinan teguh pada Guru dan Fa, saya memiliki keberanian menghadapi kesulitan dan melihat “akan ada kecerahan bunga dan sebuah desa lain." (Zhuan Falun)

Sejak Maret 2004, saya mulai menghafal Zhuan Falun. Saya terinspirasi oleh sebuah artikel praktisi di Mingguan Minghui mengenai pengalamannya menghafal Zhuan Falun. Kerja keras benar-benar membuahkan hasil. Saya menghafal Zhuan Falun untuk kedua kalinya, dan sekarang saya telah memasuki ceramah ke delapan untuk kedua kalinya. Saya juga telah menghafal artikel-artikel terbaru Guru dan mendengar audio ceramah Fa Guru. Walaupun lambat dalam menghafal Fa, hal ini sungguh-sungguh berefek luar biasa bagi saya. Saya merasa sedang memasukkan setiap kata dalam Zhuan Falun ke dalam otak saya. Karena saya belajar, menghafal, dan melafalkan Fa dengan rajin, saya mejadi semakin berpikiran jernih, rasional, dan dewasa.

Demikianlah cerita sederhana kultivasi dan refleksi saya. Setiap saat saya mencari ke dalam, saya masih menemukan banyak pikiran manusia biasa, namun percayalah bahwa saya akan makin melangkah maju lebih jauh di dalam tahap akhir dari pelurusan-Fa.

Mohon dikoreksi apabila ada suatu kesalahan.

Sumber: Compassion Overcome Evil (Belas Kasih Mengalahkan Kejahatan)