Song Wenliang Disiksa di Penjara Selama Enam Tahun
Nama: Song
Wenliang (宋文良)
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Usia: 49 tahun
Alamat: Desa Majin, Kecamatan Huiyuan, Distrik Shucheng, Kota Fushun, Provinsi Liaoning
Pekerjaan: Petani
Tanggal Penahanan Terakhir: Oktober 2002
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Dongling di Provinsi Liaoning (辽宁省东陵监狱)
Kota: Shenyang
Provinsi: Liaoning
Penganiayaan yang Diderita: Penahanan, diborgol dan dibelenggu, pemukulan brutal, jarum ditusukan ke sela-sela kuku jari, menyiramkan air dinginke sekujur badan saat digantung, kerja paksa, penganiayaan, pencucian otak, hukuman ilegal, pemenjaraan
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Usia: 49 tahun
Alamat: Desa Majin, Kecamatan Huiyuan, Distrik Shucheng, Kota Fushun, Provinsi Liaoning
Pekerjaan: Petani
Tanggal Penahanan Terakhir: Oktober 2002
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Dongling di Provinsi Liaoning (辽宁省东陵监狱)
Kota: Shenyang
Provinsi: Liaoning
Penganiayaan yang Diderita: Penahanan, diborgol dan dibelenggu, pemukulan brutal, jarum ditusukan ke sela-sela kuku jari, menyiramkan air dinginke sekujur badan saat digantung, kerja paksa, penganiayaan, pencucian otak, hukuman ilegal, pemenjaraan
(Minghui.org)
Song Wenliang, 49, adalah seorang warga Desa Majin, Kecamatan
Huiyuan, Distrik Shucheng, Kota Fushun. Dia mulai berlatih Falun
Gong pada Juli 1997 dan dikenal sebagai seorang pria yang baik di
desa itu. Karena teguh percaya pada Falun Gong, Song pun ditangkap
dan disiksa oleh kepolisian, lalu dipenjara secara ilegal selama
enam tahun.
Ditangkap dan Disiksa secara Brutal
Suatu hari pada musim semi 2001, Sekretaris Partai desa pergi ke rumah Song untuk memberitahu dia bahwa seorang pejabat di pemerintahan kecamatan ingin ia pergi ke gedung pemerintahan untuk menghadiri pertemuan sehubungan dengan pernyataan yang menyatakan melepaskan keyakinannya. Sekretaris partai juga memberitahu ke praktisi lain dari desa yang sama bahwa Song belum kembali setelah menghadiri pertemuan itu. Daripada ditangkap atau dipaksa untuk melepaskan keyakinan, Song memilih untuk meninggalkan desanya dan menjadi tuna wisma.
Kemudian Song dan rekan-rekan praktisi memproduksi materi klarifikasi fakta Falun Gong untuk dibagikan ke masyarakat umum. Pada Oktober 2002, dia dan dua lainnya ditangkap di tempat pembuatan materi oleh polisi, dan dibawa ke Kantor Polisi Xinfu. Diborgol dan dibelenggu, mereka masing-masing dikurung dalam satu sel yang berbeda.
Pada malam hari, mereka dipindahkan ke Kantor Polisi Huashan dimana Song disiksa secara brutal. Direktur Zhao pertama-tama memukulinya beberapa kali di wajah, lalu menamparnya di kepala dengan sepatu. Seorang petugas polisi muda menusukkan jarum ke sela kuku jari kaki dan jari tangan Song, lalu menggantungnya terbalik dan menyiramnya dengan air dingin, dengan air diarahkan ke mulut dan hidungnya, untuk membuatnya tersendak.
Setelah itu, Song dikirim ke Pusat Penahanan Fushun No. 2.
Disiksa oleh Tahanan
Song ditahan di Seksi 207 dari pusat penahanan di mana Lang Jingming sebagai kepala sipir. Lang menghasut tahanan untuk mengawasi Song dan melarang ia berlatih gerakan Falun Gong atau berbicara kepada orang lain. Dia dipukul dengan sepatu atau ditendang bahkan jika para tahanan yang menjaganya melihat bibirnya bergerak sedikit saja. Song juga dipaksa untuk bekerja tanpa dibayar. Dia juga dipukuli dan tidak diberi makan yang cukup jika tidak menyelesaikan tugasnya yang berat setiap hari.
Lingkungan yang lembab di pusat penahanan mengakibatkan banyak tahanan terkena kudis, dan sering ditularkan ke tahanan baru oleh mereka yang telah berada di sana untuk sementara waktu. Tahanan bernama Wu meminta rekan-rekan tahanannya untuk “menangani” kudis Song, lalu mereka menggoresi kulitnya dan menggosokan garam ke luka-lukanya. Suatu kali Wu menampar telapak kaki Song hingga kulitnya berdarah, lalu menuangkan air asin padanya.
Wu berkata kepada Song bahwa dia diperintahkan oleh sipir penjara untuk melakukan begitu, dan jika dia tidak menyiksa Song agar berhenti berlatih Falun Gong, maka dia sendiri akan dianiaya oleh para sipir penjara.
Dijatuhi Hukuman Penjara Selama Enam Tahun
Setelah dijatuhi hukuman pada 2003, Song dipindahkan dari pusat penahanan Penjara No. 2 Provinsi Liaoning. Dia dikurung di Divisi Dua di mana Li Jianguo sebagai kepala sipir. Praktisi Falun Gong di divisi itu dipaksa bekerja dan menjalani sesi cuci otak bersama-sama. Praktisi dilarang untuk saling berbicara.
Keluarga Song tidak diberitahu keberadaaannya. Untunglah, berkat jaringan sosial mereka, satu tahun kemudian, keluarganya berhasil menemukan tempat Song ditahan. Selama masa pemenjaran, ibunda Song yang sudah tua meninggal dunia akibat kondisi kesehatan yang buruk dan terlalu memikirkan serta mengkhawtirkan putranya.
Pada Januari 2008, Song dipindahkan sekali lagi ke Penjara Dongling di Provinsi Liaoning. Dua tahanan ditugaskan untuk mencuci otak, menganiaya dan melarangnya melakukan latihan Falun Gong. Akhirnya, Song menderita penyakit TBC. Petugas penjara Liu meminta keluarganya untuk mengirimkan 2.000 yuan sebagai biaya perawatan Song. Tetapi, setelah dibawa ke Rumah Sakit Penjara Tieling, Song masih dipaksa untuk bekerja sambil diberikan beberapa tablet obat setiap harinya. Tidak ada yang menanggapi pertanyaan dari keluarganya mengenai uang tersebut.
Chinese version click here
English version click here
Ditangkap dan Disiksa secara Brutal
Suatu hari pada musim semi 2001, Sekretaris Partai desa pergi ke rumah Song untuk memberitahu dia bahwa seorang pejabat di pemerintahan kecamatan ingin ia pergi ke gedung pemerintahan untuk menghadiri pertemuan sehubungan dengan pernyataan yang menyatakan melepaskan keyakinannya. Sekretaris partai juga memberitahu ke praktisi lain dari desa yang sama bahwa Song belum kembali setelah menghadiri pertemuan itu. Daripada ditangkap atau dipaksa untuk melepaskan keyakinan, Song memilih untuk meninggalkan desanya dan menjadi tuna wisma.
Kemudian Song dan rekan-rekan praktisi memproduksi materi klarifikasi fakta Falun Gong untuk dibagikan ke masyarakat umum. Pada Oktober 2002, dia dan dua lainnya ditangkap di tempat pembuatan materi oleh polisi, dan dibawa ke Kantor Polisi Xinfu. Diborgol dan dibelenggu, mereka masing-masing dikurung dalam satu sel yang berbeda.
Pada malam hari, mereka dipindahkan ke Kantor Polisi Huashan dimana Song disiksa secara brutal. Direktur Zhao pertama-tama memukulinya beberapa kali di wajah, lalu menamparnya di kepala dengan sepatu. Seorang petugas polisi muda menusukkan jarum ke sela kuku jari kaki dan jari tangan Song, lalu menggantungnya terbalik dan menyiramnya dengan air dingin, dengan air diarahkan ke mulut dan hidungnya, untuk membuatnya tersendak.
Setelah itu, Song dikirim ke Pusat Penahanan Fushun No. 2.
Disiksa oleh Tahanan
Song ditahan di Seksi 207 dari pusat penahanan di mana Lang Jingming sebagai kepala sipir. Lang menghasut tahanan untuk mengawasi Song dan melarang ia berlatih gerakan Falun Gong atau berbicara kepada orang lain. Dia dipukul dengan sepatu atau ditendang bahkan jika para tahanan yang menjaganya melihat bibirnya bergerak sedikit saja. Song juga dipaksa untuk bekerja tanpa dibayar. Dia juga dipukuli dan tidak diberi makan yang cukup jika tidak menyelesaikan tugasnya yang berat setiap hari.
Lingkungan yang lembab di pusat penahanan mengakibatkan banyak tahanan terkena kudis, dan sering ditularkan ke tahanan baru oleh mereka yang telah berada di sana untuk sementara waktu. Tahanan bernama Wu meminta rekan-rekan tahanannya untuk “menangani” kudis Song, lalu mereka menggoresi kulitnya dan menggosokan garam ke luka-lukanya. Suatu kali Wu menampar telapak kaki Song hingga kulitnya berdarah, lalu menuangkan air asin padanya.
Wu berkata kepada Song bahwa dia diperintahkan oleh sipir penjara untuk melakukan begitu, dan jika dia tidak menyiksa Song agar berhenti berlatih Falun Gong, maka dia sendiri akan dianiaya oleh para sipir penjara.
Dijatuhi Hukuman Penjara Selama Enam Tahun
Setelah dijatuhi hukuman pada 2003, Song dipindahkan dari pusat penahanan Penjara No. 2 Provinsi Liaoning. Dia dikurung di Divisi Dua di mana Li Jianguo sebagai kepala sipir. Praktisi Falun Gong di divisi itu dipaksa bekerja dan menjalani sesi cuci otak bersama-sama. Praktisi dilarang untuk saling berbicara.
Keluarga Song tidak diberitahu keberadaaannya. Untunglah, berkat jaringan sosial mereka, satu tahun kemudian, keluarganya berhasil menemukan tempat Song ditahan. Selama masa pemenjaran, ibunda Song yang sudah tua meninggal dunia akibat kondisi kesehatan yang buruk dan terlalu memikirkan serta mengkhawtirkan putranya.
Pada Januari 2008, Song dipindahkan sekali lagi ke Penjara Dongling di Provinsi Liaoning. Dua tahanan ditugaskan untuk mencuci otak, menganiaya dan melarangnya melakukan latihan Falun Gong. Akhirnya, Song menderita penyakit TBC. Petugas penjara Liu meminta keluarganya untuk mengirimkan 2.000 yuan sebagai biaya perawatan Song. Tetapi, setelah dibawa ke Rumah Sakit Penjara Tieling, Song masih dipaksa untuk bekerja sambil diberikan beberapa tablet obat setiap harinya. Tidak ada yang menanggapi pertanyaan dari keluarganya mengenai uang tersebut.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org