Minghui Fahui | Melafal Fa dan Mencari ke Dalam Membantu Saya Menghilangkan Keterikatan akan Video Games
(Minghui.org)
Ketika saya pertama kali melihat pemberitahuan permintaan artikel
untuk Fahui (via Minghui) di China, pertama-tama saya berpikir:
"Waktu terbang bagai panah." Ketika ibu meminta saya untuk
menyumbang artikel ke Konferensi Fa, saya mengatakan saya tidak
punya waktu. Kemudian liburan sekolah tiba. Ibu saya bertanya lagi,
mengatakan bahwa batas waktu untuk mengirimkan artikel sudah dekat.
Saya berkata, "Saya tidak berkultivasi dengan baik. Jadi saya tidak
tahu apa yang harus ditulis." Ibu berkata, "Justru karena itulah,
kamu harus menulis artikel. Kamu bilang kamu tidak berkultivasi
dengan baik. Lalu, bagian mana yang kamu pikir kamu tidak
berkultivasi dengan baik? Kamu harus menulis tentang hal itu dan
berbagi dengan praktisi lain. Dengan begitu, kamu dapat menyingkap
kejahatan!" Saya terdiam, berpikir, "Jika saya menulis tentang
kekurangan saya, apakah saya tidak kehilangan muka?"
Saya kemudian berubah pikiran,
ibu saya berbagi sebuah artikel dengan saya, yang menyarankan para
praktisi yang belum berbagi pengalaman mereka agar cepat
melakukannya. Pada awalnya, penulis memiliki perasaan yang sama
seperti saya, berpikir bahwa dia tidak berkultivasi dengan baik,
sehingga tidak ada pengalaman untuk dibagikan. Namun, ia kemudian
tercerahkan dan meningkatkan Xinxing-nya, merasa bahwa ia memiliki
banyak hal untuk dibagikan. Saya menyadari bahwa jika ia bisa
melakukannya, saya juga bisa melakukannya. Maka, saya mengambil
pena dan mulai menulis. Berikut ini adalah pemahaman saya dari
berkultivasi Fa selama beberapa tahun terakhir. Silakan tunjukkan
segala yang tidak pantas.
1. Melepaskan Keterikatan pada Internet
Nilai saya cukup baik ketika saya masih di sekolah dasar, dan banyak guru saya menyukai saya. Namun, sejak kelas empat, di mata para guru, saya adalah seorang siswa yang buruk. Pada saat itu, banyak teman sekelas suka bermain video game. Suatu hari sepulang sekolah, beberapa dari mereka bertanya apakah saya ingin bermain video game dengan mereka, dan mengatakan bahwa mereka akan membayar biayanya. Karena penasaran, saya pergi bersama mereka. Tanpa sadar, saya secara bertahap kecanduan dan saya tidak bisa lepas dari keinginan untuk bermain game di internet.
Nilai saya menurun drastis dari nilai tertinggi 90-an menjadi 40-an. Sementara banyak teman sekelas saya langsung pulang setelah sekolah, saya pergi ke toko video. Saya kembali ke rumah larut malam. Khawatir ibu akan marah, saya selalu berbohong padanya. Suatu hari, ibu saya menangkap basah saya bermain game dan memukul saya. Namun, saya masih tidak benar-benar menyadari keseriusan masalah ini, dan terus bermain video game seperti biasa.
Ketika saya berada di kelas lima, ibu meminta seorang rekan praktisi untuk berbagi dengan saya tentang keterikatan saya. Setelah sharing, saya menyadari keseriusan masalah ini, dan memutuskan untuk berhenti bermain video game. Tapi saya benar-benar tidak dapat mengendalikan diri pada saat itu. Segera setelah saya meninggalkan rumah, saya merasa seolah-olah seseorang mengambil kendali atas diri saya. Ketika saya melihat sebuah toko video, saya tidak bisa menahan diri dari keinginan untuk masuk. Ibu saya telah berulang kali mengatakan kepada saya mengapa bermain video game tidak baik. Meskipun saya tidak ingin bermain, saya tidak bisa mengendalikan diri.
Saya bermain video game selama satu semester lagi. Ibu meminta saya untuk membaca Zhuan Falun. Guru berkata,
"Di bawah kondisi ekstrem mikroskopis semua berupa benda dengan citra Futi itu, dipancarkan pada tubuh anda, coba katakan bagaimana anda jadinya? Mudah untuk mengundang Dewa tetapi sulit melepasnya pergi.”
Tidak heran saya merasa sangat pusing setiap kali saya pulang dari toko video. Saya tahu itu karena pengaruh makhluk jahat dari video game telah merasuk ke dalam diri saya. Saya merasa takut. Ketika selesai sekolah, saya langsung pulang, dan saya berhenti berbicara tentang video game dengan teman sekelas. Ketika saya melihat toko video, saya pura-pura tidak melihatnya. Namun, seiring berjalannya waktu, ketika saya melihat sebuah toko video, saya masih ingin bermain. Ketika ini terjadi, Fa yang Guru ajarkan di Zhuan Falun terngiang di pikiran. Keinginan saya untuk bermain dengan cepat hilang. Setelah mempelajari dan membaca Fa, nilai saya meningkat secara signifikan.
Ketika saya masuk sekolah menengah pertama, saya mengambil banyak les untuk mengejar ketinggalan, sehingga waktu untuk belajar Fa dan latihan sangat sedikit. Plus, saya bukan murid yang disiplin. Jadi, saya kembali jatuh ke dalam kolam limbah besar masyarakat manusia. Saya mulai bergaul dengan teman sekelas yang memiliki nilai buruk. Suatu hari, mereka mengatakan kepada saya mereka tidak mau pergi les malam, dan ingin pergi ke kafe internet. Mereka bertanya apakah saya ingin pergi bersama mereka. Pada awalnya, saya berkata, "Tidak".
Namun, ketika saya sudah siap untuk pergi ke kelas malam, saya terus berpikir tentang apakah saya harus pergi ke kafe internet dengan teman-teman atau tidak. Setelah banyak pertimbangan, saya memutuskan untuk pergi bersama mereka. Pada saat itu, saya berpikir, "Saya tidak pernah mengunjungi sebuah kafe internet sebelumnya. Saya hanya ingin pergi ke sana sekali saja. Ini seharusnya tidak menjadi masalah besar. Sepanjang saya pulang tepat waktu, ibu tidak akan tahu kemana saya pergi." Itu adalah mentalitas manusia saya. Malam itu, saya pergi dengan teman-teman ke kafe internet dan mereka yang membayar. Saya tidak mahir dalam permainan itu karena pertama kalinya saya bermain. Dalam perjalanan pulang, salah satu teman saya bercanda, "Kamu sepertinya seorang pemain yang payah. Kamu bahkan tidak bisa mengalahkan saya." Setelah ia mengatakan ini, saya tidak bisa menerimanya, karena keterikatan besar saya untuk bersaing dan mengejar nama. Saya mengatakan kepadanya, "Jangan sombong dulu. Tunggu saja, saya akan mengalahkanmu."
Jadi saya sekali lagi menjadi kecanduan bermain game. Saya selalu berpikir tentang bagaimana untuk mengalahkan teman-teman dan menjadi pemain nomor satu. Bahkan ketika saya berada di kelas, pikiran saya selalu dipenuhi dengan adegan-adegan dari video game. Saya secara bertahap mulai mencuri uang dari orang tua saya untuk bermain video game, dan saya mulai bolos kelas. Di rumah, saya berbohong kepada orang tua. Di sekolah, saya berbohong kepada guru. Nilai saya mulai memburuk lagi. Saya mulai melihat tikus dan lipan di rumah saya. Ketika ibu melihat mereka, ibu bertanya pada saya, "Apakah kamu melakukan sesuatu yang buruk di luar?" Di masa lalu, setiap kali setelah saya melakukan sesuatu yang buruk, tikus dan kelabang akan datang ke rumah kami. Saya panik dan berkata kepadanya, "Tidak! Saya tidak melakukannya." Ibu mengetahui bahwa saya telah mengambil banyak uang dari mereka, Sehingga ibu menelepon sekolah untuk mencari informasi. Guru saya mengatakan kepadanya bahwa sekolah tidak meminta uang kepada siswa. Guru saya juga mengatakan kepadanya bahwa saya telah membolos di kelas. Ibu sangat marah ketika mengetahuinya, dan meminta ayah saya untuk pergi ke kafe internet untuk mencari saya. Saya sedang bermain game komputer ketika ayah menangkap basah saya. Ayah sangat marah dan langsung menampar wajah saya.
Tamparan itu membangunkan saya dari kecanduan bermain game komputer. Saya menunduk dan berlari pulang. Setelah saya sampai di rumah, orang tua saya mengatakan banyak hal yang bisa membantu saya untuk berhenti. Setelah kejadian itu, saya bertekad untuk berhenti bermain game komputer. Namun hari berikutnya, saya lupa segalanya. Segera setelah saya masuk ke kelas, seseorang bertanya pada saya sudah bermain di tingkat berapa. Siswa inilah yang saya pernah bersumpah akan mengalahkannya. Saya tidak memperhatikan dia dan berkonsentrasi pada tugas sekolah. Melihat saya terdiam, ia lebih bersemangat dan berbicara keras-keras memberi tahu semua orang di kelas bahwa ia telah mengalahkan saya. Pada waktu itu, karena keterikatan saya akan nama begitu kuat, saya pikir, "Saya akan mengalahkanmu, setelah itu saya akan berhenti bermain." Meskipun saya tahu saya tidak seharusnya bermain game komputer lagi, ketika tantangan datang, saya menemukan segala macam alasan untuk menutupi keterikatan saya. Jadi sekali lagi saya kecanduan permainan komputer, dan saya membolos kelas bahkan lebih sering. Dimasa lalu, saya hanya bolos di kelas malam. Sekarang, saya juga bolos di kelas sore. Bahkan ketika saya masih di sekolah, saya selalu berbicara tentang permainan komputer dengan teman-teman saya. Saya benar-benar menodai Dafa pada waktu itu.
2. Kultivasi di Lingkungan Pengikut Muda Dafa Selama Liburan Musim Panas
Saya akhirnya berhasil menyelesaikan tahun pertama sekolah menengah pertama. Kemudian liburan musim panas datang. Selama waktu itu, kelas khusus bagi para praktisi muda diadakan di wilayah kami. Ibu mengirim saya untuk bergabung. Saya enggan untuk pergi pada awalnya. Ibu ingin saya untuk menyelesaikan melafal Zhuan Falun, dan karena penasaran, saya memutuskan untuk pergi. Pada hari pertama, saya menemukan bahwa sebagian besar praktisi di kelas adalah mahasiswa, kecuali satu praktisi (yang sedikit lebih muda dari saya), dan juga tidak benar-benar rajin berkultivasi. Keesokan harinya, saya pergi ke kelas seperti biasa.
Saya menyadari adalah lebih mudah untuk menenangkan diri saat melakukan latihan dengan praktisi lain di kelas. Namun, terkadang pikiran saya tidak di sana, dan saya tertidur. Rutinitas sehari-hari kami di kelas adalah belajar Fa, melakukan latihan, dan memancarkan pikiran lurus. Jika kami punya waktu, kami juga berbagi pemahaman Fa kami. Bagi praktisi lain di kelas, itu adalah momen berharga, tapi bagi saya, itu adalah yang paling berat karena saya sangat pemalu dan takut untuk berbagi dengan mereka. Saya hanya mendengarkan sharing mereka dan menganggukkan kepala saya ketika saya setuju dengan mereka, dan menggeleng ketika saya tidak setuju. Ibu juga meminta beberapa mahasiswa untuk berbagi dengan saya. Ketika tiba waktunya untuk berbagi dalam kelas, saya selalu sangat gugup, berpikir, "Tolong jangan tanya saya untuk berbagi pengalaman."
Kadang-kadang praktisi di kelas pergi ke lingkungan dekat sekolah di sore hari untuk membagikan selebaran klarifikasi fakta. Mereka tidak pernah meminta saya untuk pergi bersama mereka, karena mereka pikir saya terlalu pemalu, tapi suatu hari saya pergi bersama mereka. Saya bekerja sama dengan praktisi yang siswa sekolah menengah atas. Setelah kami selesai membagikan selebaran di daerah kami, kami masih memiliki selebaran yang tersisa, jadi kami memutuskan untuk membagi-bagikannya di lingkungan terdekat. Namun praktisi lain sudah mengklarifikasi daerah itu, maka kami mencari tempat lain.
Kami pergi ke sebuah bangunan pemukiman, dan ketika kami menaiki tangga, seorang pria melewati kami. Kami tidak mengatakan apa-apa dan terus menaiki tangga. Tiba-tiba, seorang pria setengah baya dari lantai atas melihat kami, dan mulai berteriak, "Hei, apa yang kalian bagi-bagikan? Materi Falun Gong?” Kami mulai berjalan menuruni tangga segera setelah kami mendengar dia berteriak. Orang yang berpapasan ketika kami memasuki bangunan juga mendengar teriakan dan menjawab kepadanya, "Hei, kenapa anda berteriak?" Orang setengah baya mengatakan, "Seseorang membagikan brosur Falun Gong." Pria itu memandang kami ketika kami melewati dia dari tangga. Kami dengan cepat ke luar gedung. Ketika saya menoleh, saya melihat mereka tengah berbicara dan menunjuk jari mereka pada kami. Kami memancarkan pikiran lurus dan meminta Guru untuk membantu kami, dan kami berhasil pulang dengan selamat.
Separuh liburan musim panas telah berlalu dan saya benar-benar ingin pulang. Ibu memperkenalkan seorang rekan praktisi yang belajar psikologi untuk berbagi dengan saya. Mungkin karena ia belajar psikologi, dia berbeda dari praktisi lain. Saya membuka hati saya kepadanya dan berbagi banyak hal dengannya, termasuk semua kekurangan saya. Untuk kali ini saya tidak merasa malu ketika berbicara tentang keterikatan saya. Secara bertahap, melalui bantuannya, saya bisa berbicara dan berbagi lebih banyak di depan praktisi lainnya. Karena pemahaman saya sangat rendah, ibu meminta seorang rekan praktisi (seorang mahasiswa) untuk mengajar les bagi saya. Saya melakukan latihan dan belajar Fa di pagi hari dan pergi les di sore hari. Pada malam hari, kami semua melangkah ke luar untuk menyelamatkan makhluk hidup. Ketika kami kembali, saya harus menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru les saya. Selama liburan musim panas, saya berhasil berlatih semua lima perangkat latihan setiap hari, belajar satu ceramah Zhuan Falun, memancarkan pikiran lurus, dan saya juga selesai melafal Zhuan Falun. Saya pernah bisa melafal Zhuan Falun sekali ketika saya berusia tujuh atau delapan tahun. Ini adalah kedua kalinya saya melafal Zhuan Falun.
Selama liburan musim panas, saya biasanya pergi tidur setelah saya selesai memancarkan pikiran lurus di tengah malam, dan bangun pada jam 6:00 pagi. Saya merasa diri saya sangat baik dan tidak merasa lelah sama sekali. Saya merasa telah menggunakan waktu saya dengan baik. Tidak seperti sebelumnya, pikiran selalu terisi dengan video game ketika saya belajar Fa, saya sekarang bisa tenang selama belajar Fa.
Dalam sekejap mata, liburan musim panas sudah berakhir. Rekan-rekan praktisi di kelas musim panas harus kembali ke sekolah, dan sekolah saya juga akan segera dimulai. Selama liburan musim panas, saya telah mendapat manfaat besar berada di sekitar praktisi muda lainnya. Saya sebelumnya mudah terusik dan memiliki temperamen mudah marah. Perubahan terbesar yang saya lihat pada diri sendiri - sekarang saya selalu menggunakan standar Dafa untuk mengukur perilaku saya, dan saya mencari ke dalam. Nilai saya telah meningkat dari peringkat ke-40, menjadi peringkat 10 saat ini. Saya juga memenangkan "Penghargaan Kemajuan" karena hal ini. Saya tahu Guru sedang berusaha untuk mendorong saya untuk berbuat lebih baik. Saya tahu bahwa saya harus berbuat lebih baik dan tidak membuang waktu berharga saya di kafe internet seperti sebelumnya.
Ketika saya kilas balik, saya merasa sangat menyesal atas apa yang pernah saya lakukan. Bahkan, di antara praktisi lainnya di kelas musim panas, saya telah berlatih Dafa paling lama. Ibu mengatakan kepada saya bahwa ia tidak bisa hamil sebelum dia berlatih Dafa. Dia baru mengandung saya setelah dia berlatih. Jadi, saya sudah memperoleh Fa bahkan ketika saya masih dalam rahim ibu saya. Ibu mulai membawa saya ke tempat latihan setiap hari ketika saya masih berusia satu bulan. Saya telah menghabiskan masa awal kehidupan saya di lingkungan Dafa. Bahkan ketika saya sangat kecil, Guru sudah menjaga saya. Ketika saya berumur dua tahun, kepala saya terluka dalam kecelakaan sepeda motor, dan saya dikirim ke rumah sakit di mana dokter menjahit sembilan jahitan pada diri saya. Jika ini terjadi pada manusia biasa, itu akan menyebabkan kerusakan otak, dan saya mungkin tidak akan selamat dari kecelakaan tersebut.
Suatu hari ketika saya masih sangat muda, saya jatuh di eskalator. Tapi saya tidak merasa sakit atau mengalami benjolan. Memikirkan tentang hal ini, tepi eskalator sangat tajam, tapi saya tidak terluka sama sekali. Bukankah itu sebuah keajaiban?
Saya sudah 14 tahun berkultivasi Dafa. Saya pernah menjadi anak yang sangat baik, tapi setelah memasuki kelas empat, kolam limbah besar masyarakat manusia biasa telah mencemari saya. Menurut seorang rekan praktisi yang mata ketiganya terbuka, banyak praktisi muda seusia saya terkena dampak lebih parah dari saya ketika mereka masih kecil. Tapi mereka sekarang telah melampaui saya dalam berkultivasi. Selama liburan musim panas, saya telah banyak berubah. Melalui belajar Fa dan menghafal Fa, saya telah memperdalam pemahaman saya tentang prinsip-prinsip Fa.
Guru berkata dalam Zhuan Falun,
"Kami tidak membicarakan manusia biasa, mereka hanya ingin jadi manusia biasa, mereka hanya ingin enak untuk sementara. Namun anda adalah seorang praktisi qong, bukankah anda ingin memurnikan tubuh secara terus-menerus? Jika benda itu sampai mengenai tubuh anda, sampai kapan anda baru dapat mengeluarkannya? Selain itu ia juga punya energi dalam jumlah tertentu. Ada yang berpikir “Mengapa Falun membiarkannya masuk? Bukankah Guru memiliki Fashen yang melindungi kami?” Dalam alam semesta kita ini berlaku sebuah prinsip: Bahwa apa yang anda sendiri minta, siapapun tidak menghiraukan, yang anda sendiri inginkan, siapapun tidak menghiraukan. Fashen saya dapat mencegah anda, dapat memberi isyarat kepada anda, bila terlihat anda tetap begini, ahirnya juga tidak menghiraukan anda lagi, mana ada pemaksaan pada seseorang supaya Xiulian? Tidak boleh memaksa anda berkultivasi, maupun mendesak anda berkultivasi. Harus tergantung anda sendiri untuk sungguh-sungguh meningkat, jika anda tidak ingin meningkat, siapapun juga tidak akan berdaya. Prinsip juga sudah diberitahukan kepada anda, Fa juga sudah diberitahukan kepada anda, bila anda sendiri tetap tidak ingin meningkat siapa yang hendak anda persalahkan? Sesuatu yang anda sendiri inginkan, Falun juga tidak akan menghiraukan, Fashen saya juga tidak akan menghiraukan, pasti demikian jadinya.”
Setelah membaca bagian ini, Guru telah menyadarkan saya. Saya tahu apa yang harus saya lakukan di masa depan. Saya akan menggunakan kesempatan selama waktu yang terbatas untuk menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup.
3. Para Pengikut Muda Dafa Harus Menggunakan Semua Kesempatan untuk Menyelamatkan Makhluk Hidup
Suatu hari, ibu meminta saya untuk memberikan "Surat kepada Para Siswa Sekolah Menengah Pertama" untuk para siswa kelas delapan di kelas saya. Saya pikir itu ide yang baik untuk membuktikan Fa, maka kami melipat surat dan memasukkannya dalam amplop. Pada pukul 9:00 malam, ketika para siswa pulang dari sekolah, saya berlari ke dalam kelas, dan dengan bantuan Guru, saya meneruskan semua surat dan selamat sampai di rumah. Keesokan harinya, saya melihat banyak siswa yang membaca surat itu.
Saya akan melakukan yang terbaik untuk hidup sesuai standar Guru dimasa depan, dan tidak akan tertinggal dari harapan Guru pada saya. Saya juga akan menyangkal pengaturan kekuatan lama, berjalan di jalur yang telah diatur oleh Guru dan kembali ke rumah sejati bersama Guru.
Terima kasih Guru atas penyelamatan dan perlindungan Anda yang penuh belas kasih. Saya tidak bisa mengutarakan dalam kata-kata betapa saya berterima kasih kepada Guru.
1. Melepaskan Keterikatan pada Internet
Nilai saya cukup baik ketika saya masih di sekolah dasar, dan banyak guru saya menyukai saya. Namun, sejak kelas empat, di mata para guru, saya adalah seorang siswa yang buruk. Pada saat itu, banyak teman sekelas suka bermain video game. Suatu hari sepulang sekolah, beberapa dari mereka bertanya apakah saya ingin bermain video game dengan mereka, dan mengatakan bahwa mereka akan membayar biayanya. Karena penasaran, saya pergi bersama mereka. Tanpa sadar, saya secara bertahap kecanduan dan saya tidak bisa lepas dari keinginan untuk bermain game di internet.
Nilai saya menurun drastis dari nilai tertinggi 90-an menjadi 40-an. Sementara banyak teman sekelas saya langsung pulang setelah sekolah, saya pergi ke toko video. Saya kembali ke rumah larut malam. Khawatir ibu akan marah, saya selalu berbohong padanya. Suatu hari, ibu saya menangkap basah saya bermain game dan memukul saya. Namun, saya masih tidak benar-benar menyadari keseriusan masalah ini, dan terus bermain video game seperti biasa.
Ketika saya berada di kelas lima, ibu meminta seorang rekan praktisi untuk berbagi dengan saya tentang keterikatan saya. Setelah sharing, saya menyadari keseriusan masalah ini, dan memutuskan untuk berhenti bermain video game. Tapi saya benar-benar tidak dapat mengendalikan diri pada saat itu. Segera setelah saya meninggalkan rumah, saya merasa seolah-olah seseorang mengambil kendali atas diri saya. Ketika saya melihat sebuah toko video, saya tidak bisa menahan diri dari keinginan untuk masuk. Ibu saya telah berulang kali mengatakan kepada saya mengapa bermain video game tidak baik. Meskipun saya tidak ingin bermain, saya tidak bisa mengendalikan diri.
Saya bermain video game selama satu semester lagi. Ibu meminta saya untuk membaca Zhuan Falun. Guru berkata,
"Di bawah kondisi ekstrem mikroskopis semua berupa benda dengan citra Futi itu, dipancarkan pada tubuh anda, coba katakan bagaimana anda jadinya? Mudah untuk mengundang Dewa tetapi sulit melepasnya pergi.”
Tidak heran saya merasa sangat pusing setiap kali saya pulang dari toko video. Saya tahu itu karena pengaruh makhluk jahat dari video game telah merasuk ke dalam diri saya. Saya merasa takut. Ketika selesai sekolah, saya langsung pulang, dan saya berhenti berbicara tentang video game dengan teman sekelas. Ketika saya melihat toko video, saya pura-pura tidak melihatnya. Namun, seiring berjalannya waktu, ketika saya melihat sebuah toko video, saya masih ingin bermain. Ketika ini terjadi, Fa yang Guru ajarkan di Zhuan Falun terngiang di pikiran. Keinginan saya untuk bermain dengan cepat hilang. Setelah mempelajari dan membaca Fa, nilai saya meningkat secara signifikan.
Ketika saya masuk sekolah menengah pertama, saya mengambil banyak les untuk mengejar ketinggalan, sehingga waktu untuk belajar Fa dan latihan sangat sedikit. Plus, saya bukan murid yang disiplin. Jadi, saya kembali jatuh ke dalam kolam limbah besar masyarakat manusia. Saya mulai bergaul dengan teman sekelas yang memiliki nilai buruk. Suatu hari, mereka mengatakan kepada saya mereka tidak mau pergi les malam, dan ingin pergi ke kafe internet. Mereka bertanya apakah saya ingin pergi bersama mereka. Pada awalnya, saya berkata, "Tidak".
Namun, ketika saya sudah siap untuk pergi ke kelas malam, saya terus berpikir tentang apakah saya harus pergi ke kafe internet dengan teman-teman atau tidak. Setelah banyak pertimbangan, saya memutuskan untuk pergi bersama mereka. Pada saat itu, saya berpikir, "Saya tidak pernah mengunjungi sebuah kafe internet sebelumnya. Saya hanya ingin pergi ke sana sekali saja. Ini seharusnya tidak menjadi masalah besar. Sepanjang saya pulang tepat waktu, ibu tidak akan tahu kemana saya pergi." Itu adalah mentalitas manusia saya. Malam itu, saya pergi dengan teman-teman ke kafe internet dan mereka yang membayar. Saya tidak mahir dalam permainan itu karena pertama kalinya saya bermain. Dalam perjalanan pulang, salah satu teman saya bercanda, "Kamu sepertinya seorang pemain yang payah. Kamu bahkan tidak bisa mengalahkan saya." Setelah ia mengatakan ini, saya tidak bisa menerimanya, karena keterikatan besar saya untuk bersaing dan mengejar nama. Saya mengatakan kepadanya, "Jangan sombong dulu. Tunggu saja, saya akan mengalahkanmu."
Jadi saya sekali lagi menjadi kecanduan bermain game. Saya selalu berpikir tentang bagaimana untuk mengalahkan teman-teman dan menjadi pemain nomor satu. Bahkan ketika saya berada di kelas, pikiran saya selalu dipenuhi dengan adegan-adegan dari video game. Saya secara bertahap mulai mencuri uang dari orang tua saya untuk bermain video game, dan saya mulai bolos kelas. Di rumah, saya berbohong kepada orang tua. Di sekolah, saya berbohong kepada guru. Nilai saya mulai memburuk lagi. Saya mulai melihat tikus dan lipan di rumah saya. Ketika ibu melihat mereka, ibu bertanya pada saya, "Apakah kamu melakukan sesuatu yang buruk di luar?" Di masa lalu, setiap kali setelah saya melakukan sesuatu yang buruk, tikus dan kelabang akan datang ke rumah kami. Saya panik dan berkata kepadanya, "Tidak! Saya tidak melakukannya." Ibu mengetahui bahwa saya telah mengambil banyak uang dari mereka, Sehingga ibu menelepon sekolah untuk mencari informasi. Guru saya mengatakan kepadanya bahwa sekolah tidak meminta uang kepada siswa. Guru saya juga mengatakan kepadanya bahwa saya telah membolos di kelas. Ibu sangat marah ketika mengetahuinya, dan meminta ayah saya untuk pergi ke kafe internet untuk mencari saya. Saya sedang bermain game komputer ketika ayah menangkap basah saya. Ayah sangat marah dan langsung menampar wajah saya.
Tamparan itu membangunkan saya dari kecanduan bermain game komputer. Saya menunduk dan berlari pulang. Setelah saya sampai di rumah, orang tua saya mengatakan banyak hal yang bisa membantu saya untuk berhenti. Setelah kejadian itu, saya bertekad untuk berhenti bermain game komputer. Namun hari berikutnya, saya lupa segalanya. Segera setelah saya masuk ke kelas, seseorang bertanya pada saya sudah bermain di tingkat berapa. Siswa inilah yang saya pernah bersumpah akan mengalahkannya. Saya tidak memperhatikan dia dan berkonsentrasi pada tugas sekolah. Melihat saya terdiam, ia lebih bersemangat dan berbicara keras-keras memberi tahu semua orang di kelas bahwa ia telah mengalahkan saya. Pada waktu itu, karena keterikatan saya akan nama begitu kuat, saya pikir, "Saya akan mengalahkanmu, setelah itu saya akan berhenti bermain." Meskipun saya tahu saya tidak seharusnya bermain game komputer lagi, ketika tantangan datang, saya menemukan segala macam alasan untuk menutupi keterikatan saya. Jadi sekali lagi saya kecanduan permainan komputer, dan saya membolos kelas bahkan lebih sering. Dimasa lalu, saya hanya bolos di kelas malam. Sekarang, saya juga bolos di kelas sore. Bahkan ketika saya masih di sekolah, saya selalu berbicara tentang permainan komputer dengan teman-teman saya. Saya benar-benar menodai Dafa pada waktu itu.
2. Kultivasi di Lingkungan Pengikut Muda Dafa Selama Liburan Musim Panas
Saya akhirnya berhasil menyelesaikan tahun pertama sekolah menengah pertama. Kemudian liburan musim panas datang. Selama waktu itu, kelas khusus bagi para praktisi muda diadakan di wilayah kami. Ibu mengirim saya untuk bergabung. Saya enggan untuk pergi pada awalnya. Ibu ingin saya untuk menyelesaikan melafal Zhuan Falun, dan karena penasaran, saya memutuskan untuk pergi. Pada hari pertama, saya menemukan bahwa sebagian besar praktisi di kelas adalah mahasiswa, kecuali satu praktisi (yang sedikit lebih muda dari saya), dan juga tidak benar-benar rajin berkultivasi. Keesokan harinya, saya pergi ke kelas seperti biasa.
Saya menyadari adalah lebih mudah untuk menenangkan diri saat melakukan latihan dengan praktisi lain di kelas. Namun, terkadang pikiran saya tidak di sana, dan saya tertidur. Rutinitas sehari-hari kami di kelas adalah belajar Fa, melakukan latihan, dan memancarkan pikiran lurus. Jika kami punya waktu, kami juga berbagi pemahaman Fa kami. Bagi praktisi lain di kelas, itu adalah momen berharga, tapi bagi saya, itu adalah yang paling berat karena saya sangat pemalu dan takut untuk berbagi dengan mereka. Saya hanya mendengarkan sharing mereka dan menganggukkan kepala saya ketika saya setuju dengan mereka, dan menggeleng ketika saya tidak setuju. Ibu juga meminta beberapa mahasiswa untuk berbagi dengan saya. Ketika tiba waktunya untuk berbagi dalam kelas, saya selalu sangat gugup, berpikir, "Tolong jangan tanya saya untuk berbagi pengalaman."
Kadang-kadang praktisi di kelas pergi ke lingkungan dekat sekolah di sore hari untuk membagikan selebaran klarifikasi fakta. Mereka tidak pernah meminta saya untuk pergi bersama mereka, karena mereka pikir saya terlalu pemalu, tapi suatu hari saya pergi bersama mereka. Saya bekerja sama dengan praktisi yang siswa sekolah menengah atas. Setelah kami selesai membagikan selebaran di daerah kami, kami masih memiliki selebaran yang tersisa, jadi kami memutuskan untuk membagi-bagikannya di lingkungan terdekat. Namun praktisi lain sudah mengklarifikasi daerah itu, maka kami mencari tempat lain.
Kami pergi ke sebuah bangunan pemukiman, dan ketika kami menaiki tangga, seorang pria melewati kami. Kami tidak mengatakan apa-apa dan terus menaiki tangga. Tiba-tiba, seorang pria setengah baya dari lantai atas melihat kami, dan mulai berteriak, "Hei, apa yang kalian bagi-bagikan? Materi Falun Gong?” Kami mulai berjalan menuruni tangga segera setelah kami mendengar dia berteriak. Orang yang berpapasan ketika kami memasuki bangunan juga mendengar teriakan dan menjawab kepadanya, "Hei, kenapa anda berteriak?" Orang setengah baya mengatakan, "Seseorang membagikan brosur Falun Gong." Pria itu memandang kami ketika kami melewati dia dari tangga. Kami dengan cepat ke luar gedung. Ketika saya menoleh, saya melihat mereka tengah berbicara dan menunjuk jari mereka pada kami. Kami memancarkan pikiran lurus dan meminta Guru untuk membantu kami, dan kami berhasil pulang dengan selamat.
Separuh liburan musim panas telah berlalu dan saya benar-benar ingin pulang. Ibu memperkenalkan seorang rekan praktisi yang belajar psikologi untuk berbagi dengan saya. Mungkin karena ia belajar psikologi, dia berbeda dari praktisi lain. Saya membuka hati saya kepadanya dan berbagi banyak hal dengannya, termasuk semua kekurangan saya. Untuk kali ini saya tidak merasa malu ketika berbicara tentang keterikatan saya. Secara bertahap, melalui bantuannya, saya bisa berbicara dan berbagi lebih banyak di depan praktisi lainnya. Karena pemahaman saya sangat rendah, ibu meminta seorang rekan praktisi (seorang mahasiswa) untuk mengajar les bagi saya. Saya melakukan latihan dan belajar Fa di pagi hari dan pergi les di sore hari. Pada malam hari, kami semua melangkah ke luar untuk menyelamatkan makhluk hidup. Ketika kami kembali, saya harus menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru les saya. Selama liburan musim panas, saya berhasil berlatih semua lima perangkat latihan setiap hari, belajar satu ceramah Zhuan Falun, memancarkan pikiran lurus, dan saya juga selesai melafal Zhuan Falun. Saya pernah bisa melafal Zhuan Falun sekali ketika saya berusia tujuh atau delapan tahun. Ini adalah kedua kalinya saya melafal Zhuan Falun.
Selama liburan musim panas, saya biasanya pergi tidur setelah saya selesai memancarkan pikiran lurus di tengah malam, dan bangun pada jam 6:00 pagi. Saya merasa diri saya sangat baik dan tidak merasa lelah sama sekali. Saya merasa telah menggunakan waktu saya dengan baik. Tidak seperti sebelumnya, pikiran selalu terisi dengan video game ketika saya belajar Fa, saya sekarang bisa tenang selama belajar Fa.
Dalam sekejap mata, liburan musim panas sudah berakhir. Rekan-rekan praktisi di kelas musim panas harus kembali ke sekolah, dan sekolah saya juga akan segera dimulai. Selama liburan musim panas, saya telah mendapat manfaat besar berada di sekitar praktisi muda lainnya. Saya sebelumnya mudah terusik dan memiliki temperamen mudah marah. Perubahan terbesar yang saya lihat pada diri sendiri - sekarang saya selalu menggunakan standar Dafa untuk mengukur perilaku saya, dan saya mencari ke dalam. Nilai saya telah meningkat dari peringkat ke-40, menjadi peringkat 10 saat ini. Saya juga memenangkan "Penghargaan Kemajuan" karena hal ini. Saya tahu Guru sedang berusaha untuk mendorong saya untuk berbuat lebih baik. Saya tahu bahwa saya harus berbuat lebih baik dan tidak membuang waktu berharga saya di kafe internet seperti sebelumnya.
Ketika saya kilas balik, saya merasa sangat menyesal atas apa yang pernah saya lakukan. Bahkan, di antara praktisi lainnya di kelas musim panas, saya telah berlatih Dafa paling lama. Ibu mengatakan kepada saya bahwa ia tidak bisa hamil sebelum dia berlatih Dafa. Dia baru mengandung saya setelah dia berlatih. Jadi, saya sudah memperoleh Fa bahkan ketika saya masih dalam rahim ibu saya. Ibu mulai membawa saya ke tempat latihan setiap hari ketika saya masih berusia satu bulan. Saya telah menghabiskan masa awal kehidupan saya di lingkungan Dafa. Bahkan ketika saya sangat kecil, Guru sudah menjaga saya. Ketika saya berumur dua tahun, kepala saya terluka dalam kecelakaan sepeda motor, dan saya dikirim ke rumah sakit di mana dokter menjahit sembilan jahitan pada diri saya. Jika ini terjadi pada manusia biasa, itu akan menyebabkan kerusakan otak, dan saya mungkin tidak akan selamat dari kecelakaan tersebut.
Suatu hari ketika saya masih sangat muda, saya jatuh di eskalator. Tapi saya tidak merasa sakit atau mengalami benjolan. Memikirkan tentang hal ini, tepi eskalator sangat tajam, tapi saya tidak terluka sama sekali. Bukankah itu sebuah keajaiban?
Saya sudah 14 tahun berkultivasi Dafa. Saya pernah menjadi anak yang sangat baik, tapi setelah memasuki kelas empat, kolam limbah besar masyarakat manusia biasa telah mencemari saya. Menurut seorang rekan praktisi yang mata ketiganya terbuka, banyak praktisi muda seusia saya terkena dampak lebih parah dari saya ketika mereka masih kecil. Tapi mereka sekarang telah melampaui saya dalam berkultivasi. Selama liburan musim panas, saya telah banyak berubah. Melalui belajar Fa dan menghafal Fa, saya telah memperdalam pemahaman saya tentang prinsip-prinsip Fa.
Guru berkata dalam Zhuan Falun,
"Kami tidak membicarakan manusia biasa, mereka hanya ingin jadi manusia biasa, mereka hanya ingin enak untuk sementara. Namun anda adalah seorang praktisi qong, bukankah anda ingin memurnikan tubuh secara terus-menerus? Jika benda itu sampai mengenai tubuh anda, sampai kapan anda baru dapat mengeluarkannya? Selain itu ia juga punya energi dalam jumlah tertentu. Ada yang berpikir “Mengapa Falun membiarkannya masuk? Bukankah Guru memiliki Fashen yang melindungi kami?” Dalam alam semesta kita ini berlaku sebuah prinsip: Bahwa apa yang anda sendiri minta, siapapun tidak menghiraukan, yang anda sendiri inginkan, siapapun tidak menghiraukan. Fashen saya dapat mencegah anda, dapat memberi isyarat kepada anda, bila terlihat anda tetap begini, ahirnya juga tidak menghiraukan anda lagi, mana ada pemaksaan pada seseorang supaya Xiulian? Tidak boleh memaksa anda berkultivasi, maupun mendesak anda berkultivasi. Harus tergantung anda sendiri untuk sungguh-sungguh meningkat, jika anda tidak ingin meningkat, siapapun juga tidak akan berdaya. Prinsip juga sudah diberitahukan kepada anda, Fa juga sudah diberitahukan kepada anda, bila anda sendiri tetap tidak ingin meningkat siapa yang hendak anda persalahkan? Sesuatu yang anda sendiri inginkan, Falun juga tidak akan menghiraukan, Fashen saya juga tidak akan menghiraukan, pasti demikian jadinya.”
Setelah membaca bagian ini, Guru telah menyadarkan saya. Saya tahu apa yang harus saya lakukan di masa depan. Saya akan menggunakan kesempatan selama waktu yang terbatas untuk menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup.
3. Para Pengikut Muda Dafa Harus Menggunakan Semua Kesempatan untuk Menyelamatkan Makhluk Hidup
Suatu hari, ibu meminta saya untuk memberikan "Surat kepada Para Siswa Sekolah Menengah Pertama" untuk para siswa kelas delapan di kelas saya. Saya pikir itu ide yang baik untuk membuktikan Fa, maka kami melipat surat dan memasukkannya dalam amplop. Pada pukul 9:00 malam, ketika para siswa pulang dari sekolah, saya berlari ke dalam kelas, dan dengan bantuan Guru, saya meneruskan semua surat dan selamat sampai di rumah. Keesokan harinya, saya melihat banyak siswa yang membaca surat itu.
Saya akan melakukan yang terbaik untuk hidup sesuai standar Guru dimasa depan, dan tidak akan tertinggal dari harapan Guru pada saya. Saya juga akan menyangkal pengaturan kekuatan lama, berjalan di jalur yang telah diatur oleh Guru dan kembali ke rumah sejati bersama Guru.
Terima kasih Guru atas penyelamatan dan perlindungan Anda yang penuh belas kasih. Saya tidak bisa mengutarakan dalam kata-kata betapa saya berterima kasih kepada Guru.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org