Guru Teladan Du Xuejun dari Kabupaten Qianxi, Provinsi Hebei, Secara Ilegal Ditangkap Lagi
Nama: Du Xuejun
(杜学军)
Jenis Kelamin: Wanita
Usia: 50 tahun
Alamat: Kabupaten Qianxi
Pekerjaan: Guru di Sekolah Menengah No. 1 di Kabupaten Qianxi
Tanggal Penangkapan Terakhir: 3 November 2012
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat Tahanan No. 1 Kota Tangshan (唐山市第一看守所)
Kota: Tangshan
Provinsi: Hebei
Penganiayaan yang Diderita: Cuci otak, penahanan
Jenis Kelamin: Wanita
Usia: 50 tahun
Alamat: Kabupaten Qianxi
Pekerjaan: Guru di Sekolah Menengah No. 1 di Kabupaten Qianxi
Tanggal Penangkapan Terakhir: 3 November 2012
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat Tahanan No. 1 Kota Tangshan (唐山市第一看守所)
Kota: Tangshan
Provinsi: Hebei
Penganiayaan yang Diderita: Cuci otak, penahanan
(Minghui.org)
Pada pagi hari, 3 November 2012, Du Xuejun, guru sekolah menengah
di Kabupaten Qianxi dan Zhang Ruiying (wanita), pensiunan dari biro
bisnis, berada di Desa Guozhuangzi, Kecamatan Baimiaozi. Kepala
desa Zhang Shukui diam-diam memanggil Zhang Lichuan, direktur dari
kantor polisi kecamatan, yang mengorganisir sejumlah petugas polisi
untuk menangkap kedua wanita itu. Du menabrakkan motornya ke mobil
polisi ketika berusaha kabur. Keduanya, Du dan Zhang ditangkap
secara ilegal.
Sore itu, polisi membawa mereka ke Rumah Sakit Wanita dan Anak di Kabupaten Qianxi untuk diperiksa. Pagi berikutnya, polisi membawa mereka ke Pusat Tahanan No. 2 di Kota Tangshan.
Du Xuejun telah mengajar di Sekolah Menengah No. 1 di Kabupaten Qianxi selama bertahun-tahun. Ia punya reputasi bagus. Ia mulai berlatih Falun Dafa sekitar 1997. Tidak lama sesudahnya, banyak penyakit kronisnya sembuh. Ia mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dan bekerja dengan giat.
Ia menjabat guru kelas di kelas 8 selama lebih dari 10 tahun. Tak peduli betapa kacaunya para murid, setelah ia mengambil alih, kelasnya segera berubah dan menjadi teratur. Muridnya yang suka onar menjadi teman baiknya. Ia menyayangi murid-muridnya dan bertanggung jawab bagi mereka. Suatu kali ia menyadari ada anak lelaki yang menderita diare. Ia berkata, ”Jangan pergi ke kantin sekolah, karena kamu membawa makanan kembali itu telah menjadi dingin lagi. Ikut saya.” Ia membawanya ke rumahnya, menyuruhnya istirahat dan memasakkan sup hangat. Anak itu sangat tersentuh. Kesempatan lain, ia melihat seorang murid sedang cemberut dan menanyakan apa yang terjadi. Murid itu berkata bahwa orangtuanya sakit dan mereka tidak punya uang, jadi ia tidak dapat bersekolah lagi. Du pergi ke rumah murid itu dan berbicara dengan orangtuanya. Mereka menjadi terharu dan berkata, ”Kamu memperlakukan kami dengan begitu baik, kami akan mengatasi segala kesukaran sehingga ia bisa terus bersekolah.”
Ketika Partai Komunis memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada 1999, banyak guru dan murid tertipu. Du berusaha untuk (klarifikasi fakta) kepada para guru dan murid. Mereka ketakutan begitu mendengar tentang Falun Gong. Du menganalisa insiden rekayasa bakar diri di Lapangan Tiananmen bersama murid-muridnya. Ia memberitahu mereka bahwa Falun Gong mengajarkan untuk menjadi orang baik, hidup menurut Sejati-Baik-Sabar dan selalu memikirkan orang lain terlebih dahulu.
Para orang tua yang tidak tahu fakta kebenaran melaporkan Du ke pejabat sekolah. Du menerima peringatan dari departemen pendidikan dan sekolah. Petugas Kantor 610 kabupaten mengancamnya dan petugas dari divisi keamanan domestik menangkap dan menahannya. Ini semua mengganggu kegiatan mengajarnya. Pada musim gugur 2000, ia dikirim ke pusat tahanan kabupaten selama 10 hari. Pada 20 Oktober 2004, rumahnya digeladah lagi. Pada 16 November, Long Lihua, kepada Kantor 610, mengirim Du dan empat praktisi lainnya ke “Sekolah Pendidikan Hukum Tangshan”, di mana ia harus mengalami cuci otak selama dua bulan. Ia dipaksa menonton video yang memfitnah Falun Gong. Setelah dibebaskan, ia kebingungan. Praktisi lainnya, Guo Huiqing, juga guru di Sekolah Menengah Hanzhuan di Kabupaten Qianxi, dibawa ke “Sekolah Pendidikan Hukum Tangshan” saat bersamaan dengan Du. Guo dianiaya dan dicuci otaknya sampai menjadi cacat mental dan masih tidak bisa kembali mengajar.
Informasi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penganiayaan dan penyiksaan Du Xuejun dan Zhang Ruiying adalah:
Zhang Shukui, kepala desa Guozhuangzi, Kecamatan Baimiaozi: +86-13582950459
Liu Lichuan, kepala Kantor Polisi Kecamatan Baimiaozi: +86-13832984163
Sore itu, polisi membawa mereka ke Rumah Sakit Wanita dan Anak di Kabupaten Qianxi untuk diperiksa. Pagi berikutnya, polisi membawa mereka ke Pusat Tahanan No. 2 di Kota Tangshan.
Du Xuejun telah mengajar di Sekolah Menengah No. 1 di Kabupaten Qianxi selama bertahun-tahun. Ia punya reputasi bagus. Ia mulai berlatih Falun Dafa sekitar 1997. Tidak lama sesudahnya, banyak penyakit kronisnya sembuh. Ia mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dan bekerja dengan giat.
Ia menjabat guru kelas di kelas 8 selama lebih dari 10 tahun. Tak peduli betapa kacaunya para murid, setelah ia mengambil alih, kelasnya segera berubah dan menjadi teratur. Muridnya yang suka onar menjadi teman baiknya. Ia menyayangi murid-muridnya dan bertanggung jawab bagi mereka. Suatu kali ia menyadari ada anak lelaki yang menderita diare. Ia berkata, ”Jangan pergi ke kantin sekolah, karena kamu membawa makanan kembali itu telah menjadi dingin lagi. Ikut saya.” Ia membawanya ke rumahnya, menyuruhnya istirahat dan memasakkan sup hangat. Anak itu sangat tersentuh. Kesempatan lain, ia melihat seorang murid sedang cemberut dan menanyakan apa yang terjadi. Murid itu berkata bahwa orangtuanya sakit dan mereka tidak punya uang, jadi ia tidak dapat bersekolah lagi. Du pergi ke rumah murid itu dan berbicara dengan orangtuanya. Mereka menjadi terharu dan berkata, ”Kamu memperlakukan kami dengan begitu baik, kami akan mengatasi segala kesukaran sehingga ia bisa terus bersekolah.”
Ketika Partai Komunis memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada 1999, banyak guru dan murid tertipu. Du berusaha untuk (klarifikasi fakta) kepada para guru dan murid. Mereka ketakutan begitu mendengar tentang Falun Gong. Du menganalisa insiden rekayasa bakar diri di Lapangan Tiananmen bersama murid-muridnya. Ia memberitahu mereka bahwa Falun Gong mengajarkan untuk menjadi orang baik, hidup menurut Sejati-Baik-Sabar dan selalu memikirkan orang lain terlebih dahulu.
Para orang tua yang tidak tahu fakta kebenaran melaporkan Du ke pejabat sekolah. Du menerima peringatan dari departemen pendidikan dan sekolah. Petugas Kantor 610 kabupaten mengancamnya dan petugas dari divisi keamanan domestik menangkap dan menahannya. Ini semua mengganggu kegiatan mengajarnya. Pada musim gugur 2000, ia dikirim ke pusat tahanan kabupaten selama 10 hari. Pada 20 Oktober 2004, rumahnya digeladah lagi. Pada 16 November, Long Lihua, kepada Kantor 610, mengirim Du dan empat praktisi lainnya ke “Sekolah Pendidikan Hukum Tangshan”, di mana ia harus mengalami cuci otak selama dua bulan. Ia dipaksa menonton video yang memfitnah Falun Gong. Setelah dibebaskan, ia kebingungan. Praktisi lainnya, Guo Huiqing, juga guru di Sekolah Menengah Hanzhuan di Kabupaten Qianxi, dibawa ke “Sekolah Pendidikan Hukum Tangshan” saat bersamaan dengan Du. Guo dianiaya dan dicuci otaknya sampai menjadi cacat mental dan masih tidak bisa kembali mengajar.
Informasi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penganiayaan dan penyiksaan Du Xuejun dan Zhang Ruiying adalah:
Zhang Shukui, kepala desa Guozhuangzi, Kecamatan Baimiaozi: +86-13582950459
Liu Lichuan, kepala Kantor Polisi Kecamatan Baimiaozi: +86-13832984163
Liu Lichuan
Silahkan lihat artikel asli Mandarin untuk informasi para pelaku lainnya.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org