(Minghui.org) Shi Jianhua (50 tahunan), Wang Xixue (62 tahun) dan Liu Ziaogin (57 tahun) ditahan oleh Feng Haibo dan lainnya dari Divisi Keamanan Domestik Kantor Polisi Kota Daqing pada malam 13 September 2011. Mereka ditahan di Pusan Penahanan Daqing. Dan pada 25 Oktober, mereka mengirim Wang dan Liu ke Kamp Kerja Paksa Wanita Rehabilitasi Pemakai Narkoba tanpa memberitahu keluarga mereka (catatan: meskipun kedua perempuan lansia tersebut bukanlah pemakai narkoba).

Liu yang sudah begitu lemah, dijatuhi hukuman lima belas bulan kerja paksa. Wang tidak diterima di kamp kerja paksa karena memiliki tekanan darah yang sangat tinggi dan gagal dalam pemeriksaan kesehatan. Dia dibawa kembali ke Kantor Polisi Cabang Kabupaten Ranghulu. Polisi membebaskan dia setelah pimpinan mereka Sun dan Zhang Wei berhasil memeras 20.000 yuan dari keluarganya.

Shi ditahan di pusat penahanan selama lebih dari empat bulan. Anggota keluarganya pun akhirnya datang menjenguknya pada 4 Januari 2012. Pejabat Pengadilan Distrik Ranghulu mengadakan sidang pada 10 Januari, yang berlangsung hanya kurang dari setengah jam. Hanya sedikit dari anggota keluarganya yang diperkenankan hadir. Putranya bergegas pulang dari kota lain, tetapi pengadilan tidak memperkenankan dia untuk membela ibunya. Shi sangat kurus dan wajahnya pucat karena perlakukan semena-mena ketika berada di pusat penahanan. Pada musim dingin, 10 Januari, dia dibawa ke pengadilan dengan mengenakan sandal yang tipis. Anggota keluarganya menangis ketika melihatnya.

Bagaimana Mereka Meningkat Melalui Latihan Falun Gong

Sebelum berlatih Falun Gong, Wang adalah pribadi yang kasar. Dalam setiap perkataan, baik di rumah maupun di tempat kerja, “Apapun situasinya, saya selalu ingin berada di atas. Apabila saya tidak mempunyai sesuatu untuk dikatakan, saya merasa tidak nyaman. Akibat dari persaingan ini, saya menderita berbagai macam penyakit. Setelah berlatih Falun Gong, saya belajar untuk menahan penderitaan, dan bersabar serta berpikiran terbuka. Saya berhenti berkelahi dengan suamiku dan bersaing dengan orang lain. Saya menjadi lebih sehat juga.”

Liu menceritakan, “Sebelum berlatih Falun Gong, saya lebih introvert. Apabila terjadi masalah, saya cenderung merajuk. Dada saya sakit dan merasa tidak nyaman. Saya memiliki penyakit di seluruh tubuh saya, dan cukup menderita. Setelah berlatih Falun Gong, saya mengerti bahwa latihan tersebut mengajarkan orang untuk menjadi orang baik dan memiliki standar moral yang tinggi. Ketika berhadapan dengan masalah, saya selalu berpikir apakah saya yang telah melakukan kesalahan. Kemudian saya merasa lega. Karakter moral saya meningkat. Saya tidak lagi marah kepada orang lain. Seluruh penyakit saya hilang dan saya selalu merasa gembira setiap hari.”

Shi mulai berlatih Falun Gong pada 1997. Sebelumnya, dia tidak sehat dan perasaannya selalu berubah-ubah dengan ekstrim setiap saat. Setelah suaminya menceraikan dia, dia merasa sangat sedih dan tidak dapat makan atau tidur dengan nyenyak. Dia merasa bahwa suaminya bersikap tidak adil terhadapnya, bahkan kerap bermimpi berkelahi dengannya. Setelah dia mulai berlatih, dia menjadi lebih bahagia dan lebih sehat, serta mengikuti prinsip Sejati – Baik – Sabar. Dia berhenti mengeluh terhadap suaminya yang telah meninggalkannya. Malahan, dia membina hubungan baik dengan suaminya dan istri baru suaminya. Beberapa tahun yang lain, ibunya, yang telah berumur 80 tahun lebih, menjadi lumpuh karena menderita penyakit dan hanya terbaring di atas tempat tidur selama beberapa tahun. Shi mengurus ibunya hingga ibunya meninggal dunia. Teman-teman dan saudara-saudaranya menyaksikan sendiri perubahan positif pada diri Shi dan sangat kagum pada Falun Gong.

Detail Penahanan Mereka

Shi, tinggal sendirian di Gedung Distrik Houlonggang, saat itu sedang makan bersama dengan Wang dan Liu. Ketika Liu membuka pintu hendak pergi, dia melihat setengah lusin polisi berdiri di dekat situ. Dia segera menutup pintu, tetapi mereka mengejar dan mendorongnya kembali ke dalam ruangan. Seorang petugas menunjukkan identitas kepolisiannya dan mengatakan bahwa dia adalah Feng Haipo dari Divisi Keamanan Domestik Daqing.

Tiga praktisi ini dikunci di dalam ruangan. Para petugas kemudian menelepon petugas gedung Li Quan dan ketua komite perumahan Jing Yaling, menyuruh mereka datang. Mereka semuanya kemudian menggeledah rumah selama lebih dari dua jam. Mereka menyita komputer Shi, printer, uang tunai sebesar 10.000 dan beberapa barang pribadi lainnya. Salah satu petugas mengatakan kepada Shi bahwa mereka sebenarnya ingin menahannya sejak 2007, tetapi tidak dapat menemukannya. Kemudian mereka secara paksa membawa dia, Wang dan Liu ke dalam mobil polisi dan membawa mereka ke Kantor Polisi Cabang Distrik Ranghulu.

Kemudian pada malam itu juga, para petugas mengambil kunci rumah Wang dan membawa dia kembali ke Gedung Distrik Houlonggang untuk menggeledah rumahnya. Mereka menyita foto  Guru Falun Dafa, buku-buku Dafa dan beberapa barang pribadi lainnya. Kemudian mereka membawanya ke kantor polisi. Lewat tengah malam, mereka pergi Daerah Gedung Ziyuan di Ranghulu dan menggeledah rumah Liu. Mereka menyita buku-buku Dafa dan materi klarifikasi fakta dan pergi dari tempat itu sekitar jam 1 pagi.

Penganiayaan Fisik dan Mental

Sekitar pukul 8 pagi, 14 September, Shi, Wang dan Liu dibawa ke Pusat Penahanan Daqing, di mana mereka dianiaya secara fisik dan mental. Anggota keluarga mereka memohon ijin agar dapat mengunjungi mereka beberapa kali, namun ditolak. Ketika mereka menyewa seorang pengacara untuk memeriksa para praktisi, pengacara tersebut mengatakan tidak seorang pun dari mereka dalam kondisi sehat. Pengacara tersebut mengatakan, “Mereka lemah dan tidak bertenaga. Salah satu dari mereka memiliki tekanan darah yang sangat tinggi.” Setelah mendengar ini, anggota keluarga mereka menjadi khawatir terhadap keselamatan mereka, dan kemudian pergi ke kantor polisi kota untuk memohon pembebasan bagi mereka. Petugas yang berada di sana mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus pergi ke Kantor Polisi Cabang Ranghulu. Petugas di kantor tersebut mengatakan bahwa mereka harus menghubungi pusat penahanan.

Pada 25 Oktober, dan tanpa memberitahukan anggota keluarga mereka, polisi memindahkan Liu dan Wang ke kamp kerja paksa di Harbin bagi rehabilitasi narkoba wanita. Tetapi, para petugas menolak untuk menerima Wang karena tekanan darahnya cukup tinggi.

Putra dari Shi menerima dokumen penahanan mereka dari kantor polisi sekitar tanggal 15 November 2011. Menurut polisi, kasusnya akan ditangani oleh badan pengadilan Distrik Ranghulu. Setelah mencoba beberapa kali untuk menghubungi mereka, anggota keluarganya diberitahu bahwa mereka harus meminta persetujuan dari Komite Legal dan Politik Daqing untuk membebaskannya. Dalam cuaca yang dingin, anggota keluarga mereka pergi ke Balai Kota Daqing. Mereka mencoba untuk pergi ke Kantor Komite Legal dan Politik di kota, tetapi ternyata tutup, sehingga merekapun pergi ke Kantor Pengaduan Kota. Pejabat di Kantor Pengaduan mengatakan kepada mereka bahwa mereka tidak mengurus kasus Falun Gong. Anggota keluarga Shi pun pergi ke kantor polisi. Ketika petugas yang sedang bertugas mendengar bahwa ini adalah kasus Falun Gong, dia pun mengatakan bahwa dia tidak ingin mengurusinya dan menyuruh mereka pergi.

Ketika anggota keluarga Shi pergi ke badan pengadilan pada 29 Desember 2011, untuk menanyakan tentang kasusnya, mereka menemukan bahwa kasus tersebut sudah dipindahkan ke Pengadilan Distrik Ranghulu. Para pejabat di pengadilan memberitahu mereka bahwa persidangan akan diadakan pada 12 Januari 2012. Bagaimanapun, akhirnya persidangan mereka pada 10 Januari. Di pengadilan, mereka merampas hak Shi untuk naik banding, dan dia divonis selama tiga tahun.

Suami Liu, Lao Yu, dulu juga pernah berlatih Falun Gong tetapi kemudian berhenti ketika Partai Komunis China memulai penganiayaan pada Juli 1999. Dia meninggal dunia karena sakit pada awal tahun 2010.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2012/1/13/大庆三位善良老妇被恶警绑架迫害经过-251775.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2012/1/25/130938.html