Maju Dengan Tenang Dalam Badai dan Hujan - Pengalaman Saya Selama 12 Tahun Terakhir (Bagian 2 dari 4)
Dari Konferensi Berbagi Pengalaman via
Internet Kedelapan bagi Praktisi di China
(Minghui.org)
Sambungan dari:
Bagian 1
8. Menegakkan Dafa di Beijing
Pada tanggal 20 Juli 1999, Jiang Zemin dan rezim komunis meluncurkan penganiayaan kejam terhadap Dafa dan para praktisinya. Sebagai pengikut, adalah kewajiban kita untuk menegakkan Dafa, bersama anak dan dua praktisi lain, pada tanggal 21 Juli 1999 kami berangkat ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Dafa.
8. Menegakkan Dafa di Beijing
Pada tanggal 20 Juli 1999, Jiang Zemin dan rezim komunis meluncurkan penganiayaan kejam terhadap Dafa dan para praktisinya. Sebagai pengikut, adalah kewajiban kita untuk menegakkan Dafa, bersama anak dan dua praktisi lain, pada tanggal 21 Juli 1999 kami berangkat ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Dafa.
Pada 22 Juli, kami dibawa ke aula
utama Departemen Keamanan Publik di Beijing. Di aula, saya melihat
gongshen besar Guru berdiri di depan sisi kanan kami. Dalam
menghadapi penganiayaan, setiap pengikut Dafa terlihat tenang,
belas kasih, dan tak kenal takut. Para penjahat mencoba untuk
memutar berbagai program TV yang memfitnah Falun Gong. Namun
kejahatan tertahan oleh kekuatan keadilan. Dalam dimensi ini,
seorang petugas hanya bisa menayangkan sebuah program singkat
secara terputus-putus setelah penyetelan televisi selama setengah
hari.
Karena mereka benar-benar tidak dapat menayangkan program TV fitnahan, polisi memindahkan kami ke tempat lain. Saya disambut seorang fotografer dengan ramah dan dia menerima dengan hangat. Saya mengobrol dengannya seolah-olah ia seorang kenalan lama: "Sangatlah jelas bahwa adegan dalam film dimana perut seseorang dipotong untuk menemukan Falun adalah sebuah penipuan. Siapa yang akan meminta seseorang untuk memotong perutnya untuk mencari Falun sebelum dia meninggal? Ini adalah suatu upaya untuk mencemarkan reputasi Falun Gong." Selanjutnya, Bahkan polisi merasa bahwa program TV terlalu konyol dan berhenti memutarnya.
Kami semua dibawa ke Stadion Shijinshan. Di sana ada banyak pengikut Dafa. Awalnya, setiap orang melafal kalimat dalam puisi "Tidak Tersisa" - Hong Yin: "Hidup dengan tidak ada yang dicari. Meninggal pun tidak menyesali yang ditinggalkan. Padamkan semua pikiran yang berlebihan. Tidak sulit berkultivasi Buddha." Setelah itu kami melafal Lunyu, "Sejati Berkultivasi," "Meluruskan Cakrawala Besar," dan "Membantu Fa." Saya merasakan perasaan tak terlukiskan, kepahlawanan yang luar biasa tragis. Saya sangat merasakan kekuatan belas kasih tidak dapat dikalahkan oleh apa pun di alam semesta. Saya pikir semua yang hadir bisa merasakan kekuatan megah ini yang menekan semua kejahatan. Semua praktisi begitu rasional, belas kasih, dan bermartabat.
Pada pagi hari tanggal 24 Juli 1999, seluruh langit penuh Falun semua warna. Seolah-olah Guru ada di sana tengah memberi semangat kepada para pengikut Dafa. Setiap pengikut Dafa bersorak serempak. Bahkan polisi yang berada di stadion melihat Falun.
9. Membuktikan Dafa dengan Pikiran Lurus
Banyak praktisi mengatakan, "Kami akan membuktikan Dafa dengan hidup kami." Pemahaman saya adalah: dalam lingkungan yang rumit ini, meskipun terlibat dalam konflik intens, asalkan kata-kata dan tindakan kita mematuhi kriteria Fa, kita mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu, dan kita bersikap damai dan rasional dengan belas kasih dan kesabaran besar, maka ini adalah membuktikan Fa dengan hidup kita. Ini sama sekali bukanlah sebuah tindakan pengorbanan diri yang barangkali manusia biasa bayangkan. Tentu saja, para pengikut yang mampu membuktikan Fa sedemikian berani dan damai sejak lama telah melepaskan keterikatan pada hidup dan mati.
Pada tanggal 19 Januari 2000, saya pergi ke Beijing lagi untuk memohon keadilan. Seseorang menarik saya menjauh dari Jembatan Jinshui di Lapangan Tiananmen, membawa saya ke sebuah hotel terdekat, dan kemudian mencoba untuk memeras 100 yuan dari saya. (Mulanya dia mengatakan kepada saya akan dikenakan biaya 5 yuan.) Saya tidak berdebat dengan dia karena saya menganggap diri saya orang xiulian, tapi saya merasa bahwa saya tidak seharusnya membiarkan penjahat seperti dia. Saya kembali ke Lapangan Tiananmen untuk melaporkan kejadian tersebut dan melihat empat pria keluar dari mobil polisi. Saya menemui mereka dan berkata, "Ada penjahat di lapangan." Lalu saya mengatakan kepada mereka apa yang terjadi. Salah satu dari mereka berkata pada saya sambil tersenyum, "Kami tidak bisa menangkap penjahat." Saya bertanya, "Jangan bilang anda ditugaskan untuk menangkap orang-orang baik seperti para pengikut Dafa?" Dia bertanya pelan, "Apakah Anda seorang praktisi?" Saya menjawab dengan bangga, "Benar." Dia menurunkan suaranya dan berkata, "Sebaiknya anda cepat pergi." Saat itu, tiga petugas lainnya berpakaian preman datang dan bertanya apa yang saya lakukan. Petugas ini dengan cepat memberi tahu mereka bahwa saya berasal dari kota yang sama dengannya dan tengah berbisnis di Beijing. Saya meminta petugas memberikan alamat kantor urusan permohonan. Mereka memberi tahu di mana itu dan mengatakan bahwa Departemen Keamanan Publik juga menangani pengaduan. Semua dari mereka khawatir bahwa saya akan ditangkap. Saya katakan kepada mereka saya harus memberi tahu pemerintah bahwa Falun Gong adalah benar-benar baik. Ketika mereka melihat bahwa saya bertekad untuk melakukannya, mereka meminta saya untuk masuk ke mobil.
Segera, mobil membawa saya ke sebuah bangunan besar di Kementerian Keamanan Publik. Dua petugas militer berdiri di kedua sisi gerbang masuk depan, tersenyum. Mereka memberi hormat kepada saya. Saya juga menyapa mereka sangat ramah, kemudian berjalan ke dalam gedung. Ada banyak pengikut Dafa di dalam. Seorang petugas mendatangi kami satu demi satu dan menuliskan informasi pribadi kami. Dia berkata, "Kalian semua adalah orang baik dan di sini untuk menegakkan Fa." Dia menunjukkan kartu pendaftaran, menunjuk pada bagian "tujuan datang ke Beijing" dan mengatakan bahwa ia akan menuliskan "menegakkan Fa" dalam cetak besar.
Selanjutnya, saya dibawa ke sebuah rumah dengan pagar logam dan melihat rekan-rekan praktisi dari seluruh China. Beberapa menit kemudian, saya dipanggil keluar. Malam itu, dilindungi oleh Guru, saya kembali pulang dengan selamat. Perjalanan ke Beijing ini membuat saya menyadari bahwa sebagai pengikut Dafa, kita harus selalu bertindak dengan pikiran lurus.
Pada tanggal 3 Maret, saya menerima surat dengan rekaman konferensi Fa yang diselenggarakan di luar negeri. Rekaman itu berisi salam hormat dari praktisi luar negeri dan dukungan bagi para pengikut di China serta berbagi pemahaman mereka tentang Fa. Saya sangat tersentuh. Pada saat yang sama, saya juga menyadari parahnya penganiayaan ini. Setelah mendengarkan rekaman selama 10 menit, saya segera memberi tahu beberapa praktisi yang gigih untuk datang mendengarkan rekaman itu bersama-sama. Setelah itu, semua orang memutuskan untuk menyelenggarakan konferensi Fa pada tanggal 5 Maret di rumah saya. Tiga puluh praktisi datang, dan setelah berbagi pengalaman, setiap orang mengesampingkan kekhawatiran mereka tentang hidup dan mati dan bertekad untuk melindungi Fa.
10. Menentang Penganiayaan di Kamp Kerja
Pada bulan April 2000, 83 praktisi ditahan di sebuah kamp kerja paksa. Kami diperlakukan seperti penjahat kriminal dan dipaksa untuk melakukan kerja berat selama 17-18 jam sehari. Suatu pagi selama perakitan, saya melepas seragam tahanan, mengenakan pakaian sendiri, dan berteriak, "Rekan-rekan praktisi, kita di sini untuk membantu Guru dalam pelurusan Fa! Kita harus belajar Fa dan melakukan latihan bersama setiap hari! Penjaga, berikan kami pemutar audio. Datang dan melakukan latihan dengan kami. Falun Dafa baik!" Kegaduhan muncul. Semua narapidana muncul menerkam setiap praktisi, namun praktisi mencoba bergegas dan melindungi saya. Saya dijebloskan ke sel isolasi. Biasanya, mereka yang dikirim ke kamar ini akan disiksa sampai mati atau kehilangan lapisan kulit. Di sel kecil, saya menghadapi dua penjaga. Saya sangat santai dan tenang. Tanpa diduga, dua penjaga memperlakukan saya seperti seorang teman lama, "Bagaimana kabarmu? Ajari kami bagaimana melakukan bisnis."
Sebagai tanda tekad saya untuk benar-benar menentang penganiayaan, saya menulis surat kepada para penjaga menjelaskan keindahan Sejati-Baik-Sabar-dan bahwa Falun Dafa mengajarkan seseorang untuk menjadi orang baik dan menyatakan niat saya untuk berhenti melakukan kerja paksa serta untuk melakukan mogok makan sebagai tanda protes. Akibatnya, ketika para penjaga melihat saya, mereka semua tersenyum dan berkata ramah kepada saya, "Kamu menolak untuk bekerja saat di tahanan. Kami angkat topi untukmu." Banyak penjaga memiliki pikiran baik dan mulai berlatih Dafa diam-diam.
Saya sangat beruntung. Dari hari pertama sejak saya mulai berkultivasi, saya telah dilindungi oleh karunia besar Dafa dan perlindungan Guru yang cermat. Bahkan petugas di kepolisian, kejaksaan, dan sistem hukum menyimpulkan: "Tidak mungkin menyentuh wanita ini. Dia telah menyaksikan terlalu banyak keajaiban Dafa, dan tidak ada yang mampu menggoyahkan keyakinan teguhnya." Sebenarnya, bukan karena saya melihat mukjizat lalu keyakinan saya diperkuat. Sebaliknya, karena setiap kali saya menemui situasi yang menantang saya memiliki keyakinan yang kuat terhadap Dafa dan barulah mukjizat muncul!
Dari 1 Maret - 7 April 2001, sembilan praktisi yang dipenjara melanjutkan mogok makan untuk menentang penganiayaan. Pada hari ke-37, pada malam hari, penjaga diam-diam mengirim dua praktisi dan diri saya ke Rumah Sakit Kedua di kota dengan ambulans untuk perawatan darurat.
Di koridor, petugas bertanggung jawab yang membawa kami ke rumah sakit mengatakan kepada sekelompok orang, "Falun Gong ajaib! Orang biasa akan mati setelah tujuh hari. Lihatlah dia: dia tidak makan atau minum sudah selama 38 hari. Namun dia berjalan seperti seorang model!" Praktisi yang tianmunya terbuka melihat banyak naga emas yang bersinar sedang melindungi diri saya. Pada hari ke-38, kami bertiga kembali ke rumah dengan selamat.
Pada kenyataannya, pada hari 27 saya mogok makan, larut malam, saya melihat melalui tianmu (mata ketiga) sebuah tabung dari alam surga masuk ke tubuh saya seperti infus. Saya berpikir bahwa Guru mengirimkan materi energi tinggi ke dalam tubuh saya. Oleh karena itu, tidak ada yang terjadi pada saya meski 38 hari tanpa makan dan minum. Segera, saya kembali sehat. Terima kasih, Guru, karena telah menyelamatkan hidup saya. Saya secara mendalam merasakan kebebasan yang tak terbatas dari satu dewa yang tengah berjalan di jalan Ketuhanan.
Pada tanggal 18 Januari 2002, saya sekali lagi dianiaya. Seorang polisi membawa saya ke pos. Ketika kami tiba di sana, wajahnya berubah pucat. Ketika ia keluar dari mobil, ia pingsan di lapangan merasakan sakit yang hebat. Akibatnya, petugas lain diperintahkan untuk membawa saya ke kamp kerja paksa. Ketika ia masuk ke dalam mobil, petugas ini menanyakan kepada saya apakah dia bisa belajar Dafa dari saya. Sepanjang jalan, saya mengajarkan dia untuk melafalkan puisi dari Hong Yin. Saat melewati jalan raya tol, saya mengangkat tangan saya yang diborgol dan menyapa seorang petugas jalan tol. Saya mengklarifikasi fakta kepadanya dan memintanya agar mengingat bahwa "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik." Setelah mendengarkan apa yang saya katakan, dia membebaskan biaya tol. Petugas polisi mengatakan, "Dalam perjalanan kita kembali, kenapa Anda tidak memberikan borgol kepada saya. Dengan begitu kita tidak harus membayar tol." Dengan itu, ia melepas borgol saya dan benar-benar membebaskan kedua tangan. Saya meletakkan borgol pada dirinya.
Sejak saya bicara dengan kepala kamp kerja paksa wanita mengenai perilaku menyimpang para penjaga, penjaga berhenti memukuli pengikut Dafa secara langsung. Sebaliknya, mereka menggunakan narapidana untuk menyiksa para praktisi. Mereka yang paling kejam dalam menyiksa praktisi hukuman penjara mereka akan berkurang. Di antara mereka ada seorang narapidana yang bertindak seolah-olah dia adalah pemimpin di Partai Komunis. Dia menunjuk seorang pengikut Dafa dan berkata, "Saya mewakili Partai Komunis dan akan menganiaya mati kamu." Kemudian, seorang penjaga wanita dikirim untuk berbicara dengan saya. Saya berkata padanya, "Bisakah terpidana mewakili Partai Komunis menindas Falun Gong?" Dia menjawab, "Narapidana ini tidak dapat mewakili Partai. Namun, perilakunya dapat mewakili Partai." Saya berkata kepada petugas ini, "Narapidana ini didakwa karena prostitusi. Ketika dia melacurkan diri, tindakannya mewakili Partai?" Penjaga itu malu dan pergi.
( Bersambung ke bagian 3 )
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/11/18/明慧法会--风雨兼程皆潇洒-2--249228.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/12/12/130052.html
Karena mereka benar-benar tidak dapat menayangkan program TV fitnahan, polisi memindahkan kami ke tempat lain. Saya disambut seorang fotografer dengan ramah dan dia menerima dengan hangat. Saya mengobrol dengannya seolah-olah ia seorang kenalan lama: "Sangatlah jelas bahwa adegan dalam film dimana perut seseorang dipotong untuk menemukan Falun adalah sebuah penipuan. Siapa yang akan meminta seseorang untuk memotong perutnya untuk mencari Falun sebelum dia meninggal? Ini adalah suatu upaya untuk mencemarkan reputasi Falun Gong." Selanjutnya, Bahkan polisi merasa bahwa program TV terlalu konyol dan berhenti memutarnya.
Kami semua dibawa ke Stadion Shijinshan. Di sana ada banyak pengikut Dafa. Awalnya, setiap orang melafal kalimat dalam puisi "Tidak Tersisa" - Hong Yin: "Hidup dengan tidak ada yang dicari. Meninggal pun tidak menyesali yang ditinggalkan. Padamkan semua pikiran yang berlebihan. Tidak sulit berkultivasi Buddha." Setelah itu kami melafal Lunyu, "Sejati Berkultivasi," "Meluruskan Cakrawala Besar," dan "Membantu Fa." Saya merasakan perasaan tak terlukiskan, kepahlawanan yang luar biasa tragis. Saya sangat merasakan kekuatan belas kasih tidak dapat dikalahkan oleh apa pun di alam semesta. Saya pikir semua yang hadir bisa merasakan kekuatan megah ini yang menekan semua kejahatan. Semua praktisi begitu rasional, belas kasih, dan bermartabat.
Pada pagi hari tanggal 24 Juli 1999, seluruh langit penuh Falun semua warna. Seolah-olah Guru ada di sana tengah memberi semangat kepada para pengikut Dafa. Setiap pengikut Dafa bersorak serempak. Bahkan polisi yang berada di stadion melihat Falun.
9. Membuktikan Dafa dengan Pikiran Lurus
Banyak praktisi mengatakan, "Kami akan membuktikan Dafa dengan hidup kami." Pemahaman saya adalah: dalam lingkungan yang rumit ini, meskipun terlibat dalam konflik intens, asalkan kata-kata dan tindakan kita mematuhi kriteria Fa, kita mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu, dan kita bersikap damai dan rasional dengan belas kasih dan kesabaran besar, maka ini adalah membuktikan Fa dengan hidup kita. Ini sama sekali bukanlah sebuah tindakan pengorbanan diri yang barangkali manusia biasa bayangkan. Tentu saja, para pengikut yang mampu membuktikan Fa sedemikian berani dan damai sejak lama telah melepaskan keterikatan pada hidup dan mati.
Pada tanggal 19 Januari 2000, saya pergi ke Beijing lagi untuk memohon keadilan. Seseorang menarik saya menjauh dari Jembatan Jinshui di Lapangan Tiananmen, membawa saya ke sebuah hotel terdekat, dan kemudian mencoba untuk memeras 100 yuan dari saya. (Mulanya dia mengatakan kepada saya akan dikenakan biaya 5 yuan.) Saya tidak berdebat dengan dia karena saya menganggap diri saya orang xiulian, tapi saya merasa bahwa saya tidak seharusnya membiarkan penjahat seperti dia. Saya kembali ke Lapangan Tiananmen untuk melaporkan kejadian tersebut dan melihat empat pria keluar dari mobil polisi. Saya menemui mereka dan berkata, "Ada penjahat di lapangan." Lalu saya mengatakan kepada mereka apa yang terjadi. Salah satu dari mereka berkata pada saya sambil tersenyum, "Kami tidak bisa menangkap penjahat." Saya bertanya, "Jangan bilang anda ditugaskan untuk menangkap orang-orang baik seperti para pengikut Dafa?" Dia bertanya pelan, "Apakah Anda seorang praktisi?" Saya menjawab dengan bangga, "Benar." Dia menurunkan suaranya dan berkata, "Sebaiknya anda cepat pergi." Saat itu, tiga petugas lainnya berpakaian preman datang dan bertanya apa yang saya lakukan. Petugas ini dengan cepat memberi tahu mereka bahwa saya berasal dari kota yang sama dengannya dan tengah berbisnis di Beijing. Saya meminta petugas memberikan alamat kantor urusan permohonan. Mereka memberi tahu di mana itu dan mengatakan bahwa Departemen Keamanan Publik juga menangani pengaduan. Semua dari mereka khawatir bahwa saya akan ditangkap. Saya katakan kepada mereka saya harus memberi tahu pemerintah bahwa Falun Gong adalah benar-benar baik. Ketika mereka melihat bahwa saya bertekad untuk melakukannya, mereka meminta saya untuk masuk ke mobil.
Segera, mobil membawa saya ke sebuah bangunan besar di Kementerian Keamanan Publik. Dua petugas militer berdiri di kedua sisi gerbang masuk depan, tersenyum. Mereka memberi hormat kepada saya. Saya juga menyapa mereka sangat ramah, kemudian berjalan ke dalam gedung. Ada banyak pengikut Dafa di dalam. Seorang petugas mendatangi kami satu demi satu dan menuliskan informasi pribadi kami. Dia berkata, "Kalian semua adalah orang baik dan di sini untuk menegakkan Fa." Dia menunjukkan kartu pendaftaran, menunjuk pada bagian "tujuan datang ke Beijing" dan mengatakan bahwa ia akan menuliskan "menegakkan Fa" dalam cetak besar.
Selanjutnya, saya dibawa ke sebuah rumah dengan pagar logam dan melihat rekan-rekan praktisi dari seluruh China. Beberapa menit kemudian, saya dipanggil keluar. Malam itu, dilindungi oleh Guru, saya kembali pulang dengan selamat. Perjalanan ke Beijing ini membuat saya menyadari bahwa sebagai pengikut Dafa, kita harus selalu bertindak dengan pikiran lurus.
Pada tanggal 3 Maret, saya menerima surat dengan rekaman konferensi Fa yang diselenggarakan di luar negeri. Rekaman itu berisi salam hormat dari praktisi luar negeri dan dukungan bagi para pengikut di China serta berbagi pemahaman mereka tentang Fa. Saya sangat tersentuh. Pada saat yang sama, saya juga menyadari parahnya penganiayaan ini. Setelah mendengarkan rekaman selama 10 menit, saya segera memberi tahu beberapa praktisi yang gigih untuk datang mendengarkan rekaman itu bersama-sama. Setelah itu, semua orang memutuskan untuk menyelenggarakan konferensi Fa pada tanggal 5 Maret di rumah saya. Tiga puluh praktisi datang, dan setelah berbagi pengalaman, setiap orang mengesampingkan kekhawatiran mereka tentang hidup dan mati dan bertekad untuk melindungi Fa.
10. Menentang Penganiayaan di Kamp Kerja
Pada bulan April 2000, 83 praktisi ditahan di sebuah kamp kerja paksa. Kami diperlakukan seperti penjahat kriminal dan dipaksa untuk melakukan kerja berat selama 17-18 jam sehari. Suatu pagi selama perakitan, saya melepas seragam tahanan, mengenakan pakaian sendiri, dan berteriak, "Rekan-rekan praktisi, kita di sini untuk membantu Guru dalam pelurusan Fa! Kita harus belajar Fa dan melakukan latihan bersama setiap hari! Penjaga, berikan kami pemutar audio. Datang dan melakukan latihan dengan kami. Falun Dafa baik!" Kegaduhan muncul. Semua narapidana muncul menerkam setiap praktisi, namun praktisi mencoba bergegas dan melindungi saya. Saya dijebloskan ke sel isolasi. Biasanya, mereka yang dikirim ke kamar ini akan disiksa sampai mati atau kehilangan lapisan kulit. Di sel kecil, saya menghadapi dua penjaga. Saya sangat santai dan tenang. Tanpa diduga, dua penjaga memperlakukan saya seperti seorang teman lama, "Bagaimana kabarmu? Ajari kami bagaimana melakukan bisnis."
Sebagai tanda tekad saya untuk benar-benar menentang penganiayaan, saya menulis surat kepada para penjaga menjelaskan keindahan Sejati-Baik-Sabar-dan bahwa Falun Dafa mengajarkan seseorang untuk menjadi orang baik dan menyatakan niat saya untuk berhenti melakukan kerja paksa serta untuk melakukan mogok makan sebagai tanda protes. Akibatnya, ketika para penjaga melihat saya, mereka semua tersenyum dan berkata ramah kepada saya, "Kamu menolak untuk bekerja saat di tahanan. Kami angkat topi untukmu." Banyak penjaga memiliki pikiran baik dan mulai berlatih Dafa diam-diam.
Saya sangat beruntung. Dari hari pertama sejak saya mulai berkultivasi, saya telah dilindungi oleh karunia besar Dafa dan perlindungan Guru yang cermat. Bahkan petugas di kepolisian, kejaksaan, dan sistem hukum menyimpulkan: "Tidak mungkin menyentuh wanita ini. Dia telah menyaksikan terlalu banyak keajaiban Dafa, dan tidak ada yang mampu menggoyahkan keyakinan teguhnya." Sebenarnya, bukan karena saya melihat mukjizat lalu keyakinan saya diperkuat. Sebaliknya, karena setiap kali saya menemui situasi yang menantang saya memiliki keyakinan yang kuat terhadap Dafa dan barulah mukjizat muncul!
Dari 1 Maret - 7 April 2001, sembilan praktisi yang dipenjara melanjutkan mogok makan untuk menentang penganiayaan. Pada hari ke-37, pada malam hari, penjaga diam-diam mengirim dua praktisi dan diri saya ke Rumah Sakit Kedua di kota dengan ambulans untuk perawatan darurat.
Di koridor, petugas bertanggung jawab yang membawa kami ke rumah sakit mengatakan kepada sekelompok orang, "Falun Gong ajaib! Orang biasa akan mati setelah tujuh hari. Lihatlah dia: dia tidak makan atau minum sudah selama 38 hari. Namun dia berjalan seperti seorang model!" Praktisi yang tianmunya terbuka melihat banyak naga emas yang bersinar sedang melindungi diri saya. Pada hari ke-38, kami bertiga kembali ke rumah dengan selamat.
Pada kenyataannya, pada hari 27 saya mogok makan, larut malam, saya melihat melalui tianmu (mata ketiga) sebuah tabung dari alam surga masuk ke tubuh saya seperti infus. Saya berpikir bahwa Guru mengirimkan materi energi tinggi ke dalam tubuh saya. Oleh karena itu, tidak ada yang terjadi pada saya meski 38 hari tanpa makan dan minum. Segera, saya kembali sehat. Terima kasih, Guru, karena telah menyelamatkan hidup saya. Saya secara mendalam merasakan kebebasan yang tak terbatas dari satu dewa yang tengah berjalan di jalan Ketuhanan.
Pada tanggal 18 Januari 2002, saya sekali lagi dianiaya. Seorang polisi membawa saya ke pos. Ketika kami tiba di sana, wajahnya berubah pucat. Ketika ia keluar dari mobil, ia pingsan di lapangan merasakan sakit yang hebat. Akibatnya, petugas lain diperintahkan untuk membawa saya ke kamp kerja paksa. Ketika ia masuk ke dalam mobil, petugas ini menanyakan kepada saya apakah dia bisa belajar Dafa dari saya. Sepanjang jalan, saya mengajarkan dia untuk melafalkan puisi dari Hong Yin. Saat melewati jalan raya tol, saya mengangkat tangan saya yang diborgol dan menyapa seorang petugas jalan tol. Saya mengklarifikasi fakta kepadanya dan memintanya agar mengingat bahwa "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik." Setelah mendengarkan apa yang saya katakan, dia membebaskan biaya tol. Petugas polisi mengatakan, "Dalam perjalanan kita kembali, kenapa Anda tidak memberikan borgol kepada saya. Dengan begitu kita tidak harus membayar tol." Dengan itu, ia melepas borgol saya dan benar-benar membebaskan kedua tangan. Saya meletakkan borgol pada dirinya.
Sejak saya bicara dengan kepala kamp kerja paksa wanita mengenai perilaku menyimpang para penjaga, penjaga berhenti memukuli pengikut Dafa secara langsung. Sebaliknya, mereka menggunakan narapidana untuk menyiksa para praktisi. Mereka yang paling kejam dalam menyiksa praktisi hukuman penjara mereka akan berkurang. Di antara mereka ada seorang narapidana yang bertindak seolah-olah dia adalah pemimpin di Partai Komunis. Dia menunjuk seorang pengikut Dafa dan berkata, "Saya mewakili Partai Komunis dan akan menganiaya mati kamu." Kemudian, seorang penjaga wanita dikirim untuk berbicara dengan saya. Saya berkata padanya, "Bisakah terpidana mewakili Partai Komunis menindas Falun Gong?" Dia menjawab, "Narapidana ini tidak dapat mewakili Partai. Namun, perilakunya dapat mewakili Partai." Saya berkata kepada petugas ini, "Narapidana ini didakwa karena prostitusi. Ketika dia melacurkan diri, tindakannya mewakili Partai?" Penjaga itu malu dan pergi.
( Bersambung ke bagian 3 )
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/11/18/明慧法会--风雨兼程皆潇洒-2--249228.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/12/12/130052.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org