Saya Memperoleh Fa di Penjara Sebelas Tahun Yang Lalu
Dari Konferensi Berbagi Pengalaman
Internet Ke-delapan Untuk Praktisi China
(Minghui.org)
Salam kepada Shifu yang terhormat, salam kepada rekan-rekan praktisi.
1. Kisah Unik Mendapatkan Fa
Pada bulan Juli 2000, saya menunggu vonis hukuman di Pusat Tahanan Kota Zibo di Provinsi Shandong atas tuduhan tindak kejahatan perdagangan anak. Saya melihat seorang tahanan begitu berbeda dari yang lain. Dia selalu tersenyum, dan saya beruntung karena ruang tahanan saya berada di sebelah selnya. Dia mengatakan bahwa dia adalah praktisi Falun Gong, dan dia mengajarkan saya semua syair dalam Hong Yin Shifu Li yang mampu dia ingat. Praktisi ini dipulangkan setelah 28 hari berada dalam penjara. Kemudian praktisi yang lain ditangkap dan ditahan di dalam sel itu. Dalam waktu tiga bulan, mereka mengajar saya ke-72 syair dalam Hong Yin secara berurutan, termasuk juga Lunyu (Kata Ulasan), “Larut dalam Fa,” “Luas dan mendalam,” “Sejati Berkultivasi,” “Uraian Dalam Agama Buddha Adalah Sebagian Yang Paling Lemah dan Kecil Dari Fa Buddha,” “Kesadaran” dan seterusnya. Para praktisi menulis teks-teks itu pada sabun yang diiris dengan ujung potongan sumpit tajam untuk diberikan pada saya.
Salam kepada Shifu yang terhormat, salam kepada rekan-rekan praktisi.
1. Kisah Unik Mendapatkan Fa
Pada bulan Juli 2000, saya menunggu vonis hukuman di Pusat Tahanan Kota Zibo di Provinsi Shandong atas tuduhan tindak kejahatan perdagangan anak. Saya melihat seorang tahanan begitu berbeda dari yang lain. Dia selalu tersenyum, dan saya beruntung karena ruang tahanan saya berada di sebelah selnya. Dia mengatakan bahwa dia adalah praktisi Falun Gong, dan dia mengajarkan saya semua syair dalam Hong Yin Shifu Li yang mampu dia ingat. Praktisi ini dipulangkan setelah 28 hari berada dalam penjara. Kemudian praktisi yang lain ditangkap dan ditahan di dalam sel itu. Dalam waktu tiga bulan, mereka mengajar saya ke-72 syair dalam Hong Yin secara berurutan, termasuk juga Lunyu (Kata Ulasan), “Larut dalam Fa,” “Luas dan mendalam,” “Sejati Berkultivasi,” “Uraian Dalam Agama Buddha Adalah Sebagian Yang Paling Lemah dan Kecil Dari Fa Buddha,” “Kesadaran” dan seterusnya. Para praktisi menulis teks-teks itu pada sabun yang diiris dengan ujung potongan sumpit tajam untuk diberikan pada saya.
Seorang tahanan melaporkan saya
kepada para penjaga, yang bertanya kepada saya bagaimana para
praktisi itu berprilaku di dalam sel kami. Saya mengatakan bahwa
mereka mengajar kami untuk menjadi orang baik, tidak saling
bertengkar dengan yang lain, dan menjadi orang yang toleran.
Kemudian mereka memindahkan saya ke sel lain. Segera tahanan yang
lain melaporkan saya lagi, dan seorang penjaga menendang saya,
memberi peringatan kepada saya bahwa saya tidak boleh berlatih
lagi.
Para penjaga memindahkan saya lagi ke sel di mana ada seorang praktisi yang telah melakukan aksi mogok makan selama tujuh hari. Para penjaga tersebut berencana menyuapi dia secara paksa dan memanggil saya untuk ikut menyiksanya. Saya memberi tahu para penjaga bahwa saya takut dan meminta agar saya diperbolehkan mencoba membujuk dia untuk makan. Saya memberi tahu dia, “Saya berkultivasi secara rahasia, saya tidak ingin kamu menderita. Maukah kamu makan sedikit?” Dia tersenyum dan menganggukkan kepala. Segera, hukuman lima tahun penjara saya dikurangi, dan saya dipindahkan ke Penjara Provinsi Shandong.
2. Tekad Yang Teguh
Mula-mula saya dibawa ke ruang tahanan baru, di mana ada dua tahanan lain yang baru saja belajar Falun Dafa seperti saya. Salah satu dari mereka melakukan latihan Gong pada malam pertama dan dilaporkan. Sipir menendangnya sekali, kemudian pergi. Kami bertiga diperintahkan untuk tinggal dalam sel yang sama.
Suatu ketika seorang tahanan sangat sedih karena emosi, dan saya melafalkan sebuah kalimat di dalam puisi Shifu. Napi-napi lainnya segera melaporkan kepada sipir bahwa saya melafalkan kalimat Falun Gong. Sipir itu bertanya kepada saya tentang pandangan saya mengenai Falun Gong. Saya menjawab, ”Mereka semua adalah orang baik.” Tetapi ketika dia bertanya kepada saya apakah saya praktisi Falun Gong, saya tidak berani mengakuinya pada waktu itu.
Kemudian, saya bermimpi. Anak ayam yang kami pelihara mati semua dan kemudian hidup kembali, kecuali anak ayam saya, karena mereka semua saya tutupi. Setelah terbangun, saya ingin tahu apa yang Shifu tengah coba sampaikan lewat mimpi itu. Menghabiskan waktu dua sampai tiga hari untuk memahami hal itu karena saya tidak berani mengakui bahwa saya adalah seorang pengikut Dafa. Hanya tiga menit setelah tersadarkan akan mimpi tersebut, seorang tahanan memberi tahu saya bahwa kepala sipir memanggil saya. Saya memberi tahu dia bagaimana saya memperoleh Fa di dalam tahanan, bagaimana saya berkultivasi, bagaimana penyakit saya telah sembuh, dan bagaimana sifat saya telah berubah.
Setelah itu, kami tiga praktisi baru akan dipanggil untuk mendengarkan kapan saja seorang kolaborator (praktisi yang telah dirubah) datang guna menyebarkan pemahaman yang menyesatkan. Sipir itu meminta kami untuk menulis pemahaman kami tentang tindak kejahatan kami sebelum berkultivasi Falun Dafa, serta pemahaman kami tentang Falun Gong. Saya menulis bagaimana Dafa menyembuhkan penyakit saya. Karena laporan saya tidak sesuai permintaan mereka, sipir itu sering menyuruh saya berjongkok di ruangan aula. Dia bahkan memaksa saya untuk berjongkok sepanjang malam pada musim dingin. Saya tidak diperkenankan memakai pakaian yang cukup tebal, tetapi Shifu memperkuat diri saya dan membuat diri saya merasa sedikit hangat.
Saya sering melafalkan Fa bersama praktisi baru lainnya. Kami saling mengajar ceramah Guru yang masing-masing telah kami pelajari. Pernah saya menulis “Menenangkan Eksternal dengan Berkultivasi Internal,” tetapi para penjaga mengambilnya. Ketika tahanan lainnya memperoleh Fa di ruang tahanan lain, penjaga menyalahkan saya. Mereka memanggil saya untuk dibawa pergi ke sebuah ruangan, menutup korden, dan memerintahkan saya untuk menanggalkan jaket. Saya tidak mempunyai ide tentang apa yang mereka akan lakukan ketika tiba-tiba dua tongkat listrik digunakan untuk menyetrum saya. Sekitar enam orang penjaga telah mengelilingi saya dengan tongkat listrik di tangan mereka, dan saya bergulingan di atas lantai. Para penjaga itu menendangi saya berulang kali seperti bola. Saya berdarah. Saya tidak tahan lagi setelah disetrum lebih dari satu jam. Saya menulis surat pernyataan jaminan berhenti berlatih, tetapi menolak untuk menulis informasi tentang praktisi lainnya.
Penderitaan yang saya alami semakin bertambah. Asalkan ruang tahanan atau kelompok manapun melakukan jam lembur atau pekerjaan lembur malam, saya harus ikut. Saya hanya dapat tidur malam dua atau tiga jam. Shifu memberikan saya isyarat dalam mimpi. Saya menghafalkan Fa secara terus-menerus. Saya dengan mantap memegang satu pemikiran: “Meskipun saya mati, saya tidak akan meninggalkan Fa ini. Sekalipun kepala saya terpisah dengan badan ini, tubuh saya masih akan tetap duduk dalam posisi sila ganda. Saya tidak akan pernah melakukan apa pun yang menodai Dafa!”
Pada hari yang lain. Para sipir memanggil saya untuk pergi ke kantor mereka. Begitu saya memasuki ruangan, mereka memberi tahu saya agar menanggalkan jaket yang saya kenakan. Saya melepaskan jaket saya tanpa ragu-ragu dan melemparkan ke samping saya. Para penjaga itu terkejut. Mereka bertanya kepada saya apakah saya takut ketika mereka mencoba menyetrum saya. Saya menjawab keras-keras, “Tidak!” Saya melafalkan kata kunci pelurusan Fa, dan tongkat listrik itu tiba-tiba tidak berfungsi. Para penjaga itu menguji tongkat listrik pada tembok dan tampaknya berfungsi. Seorang penjaga terheran-heran, “Mengapa tongkat listrik itu tidak bekerja? Saya baru saja mengisi baterainya tadi malam?” Sebagai gantinya mereka memaksa saya untuk berjongkok di aula itu semalaman.
Akhirnya, mereka mengunci saya di sel isolasi. Para penjaga itu berteriak kepada saya dan berkata jika saya tidak mau menulis informasi tentang praktisi lainnya, saya tidak akan dibebaskan. Ibu saya juga ditahan karena dituduh melakukan tindak kejahatan perdagangan anak, dan dikunci di dalam ruang tahanan yang lain. Para penjaga menggunakan ibu saya untuk “merubah pendirian” saya. Dia menangis, dan menekan saya. Hati saya tidak tergerak dan saya memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan unsur-unsur kejahatan yang ada di belakangnya. Dia berhenti berbicara dan hanya mendengarkan saya.
Para penjaga memerintahkan para praktisi yang telah ‘dirubah’ untuk secara bergiliran mencuci otak saya. Saya menjalani aksi mogok makan sebagai bentuk protes. Mereka berkata jika saya masih tetap menolak untuk menerima cuci otak, mereka akan memaksa saya makan. Saya berkata, “Jika anda berhenti menyuruh para kaki tangan itu mengganggu saya, saya akan makan.” Mereka berhenti datang.
Dua orang jaksa datang ke sel isolasi saya. Mereka mendengar bahwa saya mulai berkultivasi setelah berada di tahanan kerena tindak kejahatan lain. Mereka marah-marah kepada saya dan berteriak, “Kamu katakan Falun Gong itu baik atau jahat?” Saya merasa takut dan tidak menjawab. Setelah mereka pergi, saya melafalkan artikel Shifu. “Larut dalam Fa.” “Mengapa sisi sejati anda tidak meluruskan Fa?” Saya berpikir, “Ya, mengapa saya tidak mengatakan sesuatu? Mengapa tidak menulis Falun Dafa baik?”
Pada hari ke-12 berada di sel isolasi itu, saya memberi tahu para penjaga yang mengawasi saya, “Berikan saya kertas, saya akan menulis.” Saya menulis, “Falun Dafa lurus! Guru saya datang untuk menyelamatkan manusia. Mustahil anda melarang saya belajar Falun Dafa.” Para penjaga mengambil kertas saya ketika mereka melihat apa yang saya tuliskan. Saya akan menanda tangani nama saya sebagai ”Pengikut Dafa.”
Kepala sipir menghentakkan kakinya ketika dia melihat apa yang telah saya tulis. Dia berkata bahwa saya menjadi semakin kukuh, semakin lama mereka menahan saya di sel isolasi itu. Dia bertanya bagaimana bisa sekarang saya seperti praktisi Falun Gong sejati, meskipun sebelumnya saya berawal dari seorang kriminal. Saya memancarkan pikiran lurus sepanjang waktu ketika dia berada di sana, membuat dia sakit kepala. Sampai keesokan harinya dia masih sakit kepala dan mengeluarkan saya dari sel isolasi itu. Saya memberi tahu dia bahwa siapa saja ikut serta dalam penganiayaan akan mendapatkan balasan kecuali dia menghentikan tindakannya. Dia benar-benar langsung berhenti menyakiti para praktisi.
Sikap para penjaga berubah 180 derajat kepada saya: tidak seorang pun berani berlaku brutal lagi kepada saya. Praktisi yang mengajarkan saya Falun Gong di pusat penahanan dalam kondisi pikiran kacau, dan para penjaga itu memberi tahu dia untuk mencuci otak saya. Saya tidak tergerak. Ada 17 praktisi di dalam ruangan tahanan kami, dan hanya ada empat sel isolasi. Kami memutuskan untuk berlatih Falun Gong bersama. Pada hari pertama para penjaga marah, tetapi mereka tidak banyak berulah kecuali hanya menjerit-jerit. Kami menyelesaikan perangkat latihan. Semua orang yang pernah menerima cuci otak menyesali diri mereka yang sempat “dirubah,” mereka memublikasikan Pernyataan Khidmat untuk menyatakan tekad mereka kembali berkultivasi Falun Dafa.
Rekan praktisi lainnya yang mendapatkan Fa di penjara disiksa saat saya berada dalam kurungan isolasi. Dia gagal melewati ujian. Saya bermimpi dia meninggal. Kemudian saya memohon kepada Shifu agar saya dapat bertemunya untuk membantunya. Shifu mengabulkan permohonan saya. Saya memberi tahu dia tentang mimpi saya. Para penjaga itu berencana memintanya untuk mencuci otak saya, tetapi saya memberi tahu dia bagaimana saya melewati ujian ini dan membantunya menulis Pernyataan Khidmat. Dia menjadi praktisi yang teguh.
Kemudian saya disiksa sampai tidak sadarkan diri. Saya melaporkan para penjaga yang menyetrum saya dengan tongkat listrik di ruang isolasi itu. Direktur penjara datang menjenguk saya, dan saya memberi tahu dia bagaimana saya disiksa.
Seorang rekan praktisi menyanyikan sebuah lagu yang digubah oleh seorang pengikut Dafa, “Datang untuk anda” pada Hari Ibu. Para penjaga merebut mikropon dan membawanya pergi, tidak mengijinkan dia berhubungan dengan siapapun, dan berusaha menguncinya di sel isolasi. 16 praktisi lainnya melanjutkan aksi mogok makan dan mogok kerja dengan tuntutan agar dia dilepaskan tanpa syarat. Para penjaga terpaksa melepaskan dia.
Para penjaga memerintahkan saya berjongkok ketika saya memasuki kantor mereka. Saya menjawab dengan penuh martabat, “Saya telah membayar atas tindak kejahatan saya, sekarang anda menambahkan dengan hukuman palsu! Saya tidak punya lagi tindak kejahatan yang harus saya bayar sekarang.” Para penjaga berupaya memaksa saya, tetapi sia-sia. Kemudian sejak itu, mereka memberikan saya tempat duduk kecil di kantor mereka. Kapan pun mereka menyuruh saya menulis sesuatu, saya akan menulis, ”Falun Dafa baik” atau salah satu dari Hong Yin Shifu. Akhirnya para penjaga itu tidak berani lagi menyuruh saya menulis sesuatu. Mereka juga berhenti membebani saya dengan kuota produksi—karena saya hanya akan melakukan sebanyak yang saya inginkan.
Saya bermimpi ada penyerahan hadiah bagi atlet, dan nama saya tercantum dalam nominasi. Orang lain menerima batu permata kecil, dan saya memdapat dua buah kunci. Saya juga bermimpi bahwa saya diterima oleh sebuah universitas dan bahkan menjadi sarjana. Kemudian saya dibebaskan sebelas bulan lebih awal dan kembali pulang.
3. Jangan Pernah Santai dalam Kultivasi
Pada 2004 saya kembali pulang ke rumah, ke sebuah provinsi yang begitu jauh jaraknya. Awalnya saya tidak menemukan seorang rekan praktisi pun. Kemudian saya mengklarifikasi fakta kepada teman-teman dan keluarga, dan ipar perempuan saya yang ketiga memperoleh Fa. Saya menuliskan Hong Yin dan beberapa sub judul Zhuan Falun dari ingatan. Rekan-rekan praktisi eks penjara membawakan banyak buku ceramah dan informasi mengenai proses pelurusan Fa. Saya tahu bahwa saya harus mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan makhluk hidup ketika saya berangkat.
Saya membawa kertas dan pena kuas dan menulis, “Falun Dafa baik” dan “Zhen-Shan-Ren baik” pada kertas dan kain, kemudian memasangnya di luar. Rekan-rekan praktisi di Shandong yang saya kenal di penjara terus mengirimi saya ceramah-ceramah baru, sampai saya bisa berhubungan dengan praktisi lokal.
Saya tidak dapat menemukan rekan praktisi di kampung halaman saya selama setahun lebih, sehingga saya kembali ke Provinsi Shandong dengan kereta api dan menemukan seorang rekan praktisi yang saya kenal di penjara. Dia memberi saya salinan Zhuan Falun, Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, buku ceramah baru, dan ceramah Fa Shifu lainnya, sekotak penuh. Mereka memancarkan pikiran lurus untuk saya agar sampai di rumah dengan selamat. Saya juga memancarkan pikiran lurus dan kembali ke rumah tanpa insiden.
Saya membuka warung makan dan memutarkan Sembilan Komentar ketika mereka sedang makan. Seorang pria manula memberi tahu saya bahwa seorang praktisi telah memberikan dia DVD, tetapi dia tidak berani memutarnya. Istrinya juga kenal dengan seorang praktisi di tahanan, yang membantu dia. Dia ingin mengucapkan terima kasih kepadanya. Saya menemukan dia masih ditahan, tetapi kedua kalinya dia telah dibebaskan. Akhirnya saya terhubung dengan kelompok praktisi lokal.
Kultivasi kembali tenang, tetapi xinxing (watak, kwalitas moral) saya telah ditempa. Saya tidak berani bersantai dalam menyelamatkan makhluk hidup. Saya menggunakan sinar X milik anggota keluarga saya yang sudah usang dan memotong stensil untuk menulis, “Falun Dafa baik dan Sejati-Baik-Sabar baik.” Kemudian saya pergi bersama rekan praktisi untuk menyemprot dengan cat (pilok) ketika malam hari sebelum pasar raya buka. Kami masing-masing berjalan di sepanjang dua sisi jalan. Saya mohon hujan, kemudian hujan gerimis pun turun, dan semua orang diam di rumah mereka. Kami menyemprotkan cat pilok pada tembok putih, pilar dan kaca. Tampak begitu indah! Kami selesai setelah tengah malam. Umumnya tidak ada taksi, tetapi ketika kami sampai di ujung jalan, seorang sopir tidur-tidur kecil di dalam taksinya. Saya bangunkan dia. Dia berkata, “Saya di sini menunggumu.” Saya tahu Shifu mengatur dia agar menunggu kami.
Pada hari berikutnya cuaca tampak cerah dan matahari bersinar. Saya pergi ke pasar raya dan melihat pekerjaan kami pada malam sebelumnya, hasilnya sangat baik. Orang-orang pun membicarakannya, “Apakah reputasi Falun Gong sudah direhabilitir? Bagaimana mereka menulis huruf-huruf di ketinggian sana?” Banyak orang mengabadikannya.
Kami masing-masing membagikan materi ke kota terdekat. Awalnya, saya tidak berani menyebarkan materi klarifikasi fakta itu secara langsung, karena takut orang-orang akan mencaci saya, ”Kamu melakukan apa?” Saya mencari ke dalam: ”Mengapa tidak secara terbuka dan bermartabat ketika menyelamatkan orang?” Shifu mengajarkan kita dalam ceramah ”Pengikut Dafa Harus Belajar Fa”:
“Bagaimana menggarap masyarakat arus utama ini? Tidak sanggup dilakukan, datang ke kawasan terpandang bertemu seseorang juga tidak berani berbicara, tangan menggenggam brosur diliputi rasa takut, coba katakan apakah dapat menyelamatkan orang? Orang tersebut segera akan merasa anda ini tidak dapat percaya, bukankah demikian? Sesungguhnya tidak perlu anda terlalu menguras pikiran, anda bersikaplah terbuka dan penuh kemuliaan. Anda adalah pengikut Dafa, apakah anda tidak tahu bahwa anda datang sedang menyelamatkan manusia.”
Saya tersadarkan bahwa saya harus menyelamatkan orang secara terbuka. Saya memegang materi klarifikasi fakta dan memberikan orang-orang secara langsung, dengan hati yang sangat mantap. Saya akan berkata, “Sekarang ini adalah era bencana. Saya bawakan anda surat untuk kedamaian.” Atau saya berkata, “Saya datang ke sini membawakan anda kedamaian dan penyelamatan.” Orang-orang semua sangat antusias menerima. Beberapa orang melakukan tiga pemunduran, beberapa orang lagi ragu-ragu. Saya kemudian memberi tahu mereka, “Anda dapat menulis pada uang kertas bahwa anda mengundurkan diri. Dewa akan melihatnya.”
Saya membantu sekitar tujuh orang memasuki pintu kultivasi setelah saya mengklarifikasi mereka. Satu orang bekerja bersama saya di sebuah supermarket. Atasan saya mempromosikan saya setelah bekerja di sana selama setengah tahun, dan saya mendapat gaji yang sama dengan mereka yang telah bekerja selama empat tahun, karena sebagai praktisi, saya adalah seorang karyawan baik. Praktisi baru itu marah dan berpikir itu tidak adil. Kemudian dia berkata bahwa dia akan berhenti berkultivasi. Saya hanya tersenyum kepadanya dan berkata, “Jika saya menolak menerima uang kecil ini - kemudian Xinxing (watak, kwalitas moral) anda dapat meningkat melalui insiden ini, saya memilih akan menanggalkan jabatan ini.” Dia tidak lagi merasa berang, melanjutkan belajar Fa bersama saya, dan kami bekerja sama menulis surat-surat klarifikasi untuk menyelamatkan orang-orang.
Baru-baru ini kami membaca artikel pada Mingguan Minghui tentang membeli dan menyalakan petasan. Saya merasa hal ini adalah tanggung jawab kami. Kami secepatnya pergi untuk menyalakan petasan di dekat kantor polisi setempat. Salah seorang praktisi baru takut sehingga dia berpakaian seperti perempuan tua, tetapi setelah menyalakan petasan, dia berkata rasa takutnya hilang.
Dua rekan praktisi ditangkap. Kami pergi ke pusat penahanan untuk memancarkan pikiran lurus dari jarak dekat. Kami bekerja sama untuk mengekspos penganiayaan di web, membuat materi yang secara rinci menyingkap insiden itu, dan mengirimkan semuanya ke tempat kerja mereka, rumah-rumah lain, masyarakat, polisi/jaksa/pengadilan dan pusat penahanan. Ketika kami pergi ke pusat tahanan, banyak rekan praktisi memancarkan pikran lurus. Dengan kerja sama yang lancar, kedua praktisi itu dibebaskan dalam waktu kurang dari sepuluh hari.
Tetapi kejahatan selalu bertahan di tengah keterikatan hati manusia kita. Salah satu dari kedua praktisi ini memberi tahu kami setelah dibebaskan, ”Pihak berwenang membebaskan kami dulu untuk menemukan praktisi lainnya.” Banyak rekan praktisi merasa takut dan berkata bahwa mereka sekarang tidak mau bertemu dengan mereka. Mereka bahkan berhenti belajar Fa dengan mereka. Segera mereka berdua ditangkap lagi dan langsung dibawa ke penjara untuk dihukum. Ini merupakan pelajaran mahal bagi kami. Saya sadar bahwa kami kurang bekerja sama untuk membentuk satu tubuh kesatuan, gagal mengultivasikan perasaan takut, dan gagal mengekpos kejahatan tepat waktu. Kami sesungguhnya hanya menyembunyikan diri sendiri.
Kesimpulan
Ini bagaimana saya berubah dan menjadi pengikut Dafa setelah sebelumnya pernah menjadi pelaku kriminal perdagangan anak. Saya mengalami perubahan yang sangat pesat. Berkultivasi harus teguh. Setiap kata-kata Shifu adalah ujian. Jawabannya terletak pada kultivasi kita menerapkan perkataan Shifu dan menyadari lebih lanjut akan makna yang mendalam di dalam Dafa. Saya akan gigih maju bersama rekan-rekan praktisi semua!
Heshi!
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/11/30/明慧法会--狱中得法十一年来-249401.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/12/11/130037.html
Para penjaga memindahkan saya lagi ke sel di mana ada seorang praktisi yang telah melakukan aksi mogok makan selama tujuh hari. Para penjaga tersebut berencana menyuapi dia secara paksa dan memanggil saya untuk ikut menyiksanya. Saya memberi tahu para penjaga bahwa saya takut dan meminta agar saya diperbolehkan mencoba membujuk dia untuk makan. Saya memberi tahu dia, “Saya berkultivasi secara rahasia, saya tidak ingin kamu menderita. Maukah kamu makan sedikit?” Dia tersenyum dan menganggukkan kepala. Segera, hukuman lima tahun penjara saya dikurangi, dan saya dipindahkan ke Penjara Provinsi Shandong.
2. Tekad Yang Teguh
Mula-mula saya dibawa ke ruang tahanan baru, di mana ada dua tahanan lain yang baru saja belajar Falun Dafa seperti saya. Salah satu dari mereka melakukan latihan Gong pada malam pertama dan dilaporkan. Sipir menendangnya sekali, kemudian pergi. Kami bertiga diperintahkan untuk tinggal dalam sel yang sama.
Suatu ketika seorang tahanan sangat sedih karena emosi, dan saya melafalkan sebuah kalimat di dalam puisi Shifu. Napi-napi lainnya segera melaporkan kepada sipir bahwa saya melafalkan kalimat Falun Gong. Sipir itu bertanya kepada saya tentang pandangan saya mengenai Falun Gong. Saya menjawab, ”Mereka semua adalah orang baik.” Tetapi ketika dia bertanya kepada saya apakah saya praktisi Falun Gong, saya tidak berani mengakuinya pada waktu itu.
Kemudian, saya bermimpi. Anak ayam yang kami pelihara mati semua dan kemudian hidup kembali, kecuali anak ayam saya, karena mereka semua saya tutupi. Setelah terbangun, saya ingin tahu apa yang Shifu tengah coba sampaikan lewat mimpi itu. Menghabiskan waktu dua sampai tiga hari untuk memahami hal itu karena saya tidak berani mengakui bahwa saya adalah seorang pengikut Dafa. Hanya tiga menit setelah tersadarkan akan mimpi tersebut, seorang tahanan memberi tahu saya bahwa kepala sipir memanggil saya. Saya memberi tahu dia bagaimana saya memperoleh Fa di dalam tahanan, bagaimana saya berkultivasi, bagaimana penyakit saya telah sembuh, dan bagaimana sifat saya telah berubah.
Setelah itu, kami tiga praktisi baru akan dipanggil untuk mendengarkan kapan saja seorang kolaborator (praktisi yang telah dirubah) datang guna menyebarkan pemahaman yang menyesatkan. Sipir itu meminta kami untuk menulis pemahaman kami tentang tindak kejahatan kami sebelum berkultivasi Falun Dafa, serta pemahaman kami tentang Falun Gong. Saya menulis bagaimana Dafa menyembuhkan penyakit saya. Karena laporan saya tidak sesuai permintaan mereka, sipir itu sering menyuruh saya berjongkok di ruangan aula. Dia bahkan memaksa saya untuk berjongkok sepanjang malam pada musim dingin. Saya tidak diperkenankan memakai pakaian yang cukup tebal, tetapi Shifu memperkuat diri saya dan membuat diri saya merasa sedikit hangat.
Saya sering melafalkan Fa bersama praktisi baru lainnya. Kami saling mengajar ceramah Guru yang masing-masing telah kami pelajari. Pernah saya menulis “Menenangkan Eksternal dengan Berkultivasi Internal,” tetapi para penjaga mengambilnya. Ketika tahanan lainnya memperoleh Fa di ruang tahanan lain, penjaga menyalahkan saya. Mereka memanggil saya untuk dibawa pergi ke sebuah ruangan, menutup korden, dan memerintahkan saya untuk menanggalkan jaket. Saya tidak mempunyai ide tentang apa yang mereka akan lakukan ketika tiba-tiba dua tongkat listrik digunakan untuk menyetrum saya. Sekitar enam orang penjaga telah mengelilingi saya dengan tongkat listrik di tangan mereka, dan saya bergulingan di atas lantai. Para penjaga itu menendangi saya berulang kali seperti bola. Saya berdarah. Saya tidak tahan lagi setelah disetrum lebih dari satu jam. Saya menulis surat pernyataan jaminan berhenti berlatih, tetapi menolak untuk menulis informasi tentang praktisi lainnya.
Penderitaan yang saya alami semakin bertambah. Asalkan ruang tahanan atau kelompok manapun melakukan jam lembur atau pekerjaan lembur malam, saya harus ikut. Saya hanya dapat tidur malam dua atau tiga jam. Shifu memberikan saya isyarat dalam mimpi. Saya menghafalkan Fa secara terus-menerus. Saya dengan mantap memegang satu pemikiran: “Meskipun saya mati, saya tidak akan meninggalkan Fa ini. Sekalipun kepala saya terpisah dengan badan ini, tubuh saya masih akan tetap duduk dalam posisi sila ganda. Saya tidak akan pernah melakukan apa pun yang menodai Dafa!”
Pada hari yang lain. Para sipir memanggil saya untuk pergi ke kantor mereka. Begitu saya memasuki ruangan, mereka memberi tahu saya agar menanggalkan jaket yang saya kenakan. Saya melepaskan jaket saya tanpa ragu-ragu dan melemparkan ke samping saya. Para penjaga itu terkejut. Mereka bertanya kepada saya apakah saya takut ketika mereka mencoba menyetrum saya. Saya menjawab keras-keras, “Tidak!” Saya melafalkan kata kunci pelurusan Fa, dan tongkat listrik itu tiba-tiba tidak berfungsi. Para penjaga itu menguji tongkat listrik pada tembok dan tampaknya berfungsi. Seorang penjaga terheran-heran, “Mengapa tongkat listrik itu tidak bekerja? Saya baru saja mengisi baterainya tadi malam?” Sebagai gantinya mereka memaksa saya untuk berjongkok di aula itu semalaman.
Akhirnya, mereka mengunci saya di sel isolasi. Para penjaga itu berteriak kepada saya dan berkata jika saya tidak mau menulis informasi tentang praktisi lainnya, saya tidak akan dibebaskan. Ibu saya juga ditahan karena dituduh melakukan tindak kejahatan perdagangan anak, dan dikunci di dalam ruang tahanan yang lain. Para penjaga menggunakan ibu saya untuk “merubah pendirian” saya. Dia menangis, dan menekan saya. Hati saya tidak tergerak dan saya memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan unsur-unsur kejahatan yang ada di belakangnya. Dia berhenti berbicara dan hanya mendengarkan saya.
Para penjaga memerintahkan para praktisi yang telah ‘dirubah’ untuk secara bergiliran mencuci otak saya. Saya menjalani aksi mogok makan sebagai bentuk protes. Mereka berkata jika saya masih tetap menolak untuk menerima cuci otak, mereka akan memaksa saya makan. Saya berkata, “Jika anda berhenti menyuruh para kaki tangan itu mengganggu saya, saya akan makan.” Mereka berhenti datang.
Dua orang jaksa datang ke sel isolasi saya. Mereka mendengar bahwa saya mulai berkultivasi setelah berada di tahanan kerena tindak kejahatan lain. Mereka marah-marah kepada saya dan berteriak, “Kamu katakan Falun Gong itu baik atau jahat?” Saya merasa takut dan tidak menjawab. Setelah mereka pergi, saya melafalkan artikel Shifu. “Larut dalam Fa.” “Mengapa sisi sejati anda tidak meluruskan Fa?” Saya berpikir, “Ya, mengapa saya tidak mengatakan sesuatu? Mengapa tidak menulis Falun Dafa baik?”
Pada hari ke-12 berada di sel isolasi itu, saya memberi tahu para penjaga yang mengawasi saya, “Berikan saya kertas, saya akan menulis.” Saya menulis, “Falun Dafa lurus! Guru saya datang untuk menyelamatkan manusia. Mustahil anda melarang saya belajar Falun Dafa.” Para penjaga mengambil kertas saya ketika mereka melihat apa yang saya tuliskan. Saya akan menanda tangani nama saya sebagai ”Pengikut Dafa.”
Kepala sipir menghentakkan kakinya ketika dia melihat apa yang telah saya tulis. Dia berkata bahwa saya menjadi semakin kukuh, semakin lama mereka menahan saya di sel isolasi itu. Dia bertanya bagaimana bisa sekarang saya seperti praktisi Falun Gong sejati, meskipun sebelumnya saya berawal dari seorang kriminal. Saya memancarkan pikiran lurus sepanjang waktu ketika dia berada di sana, membuat dia sakit kepala. Sampai keesokan harinya dia masih sakit kepala dan mengeluarkan saya dari sel isolasi itu. Saya memberi tahu dia bahwa siapa saja ikut serta dalam penganiayaan akan mendapatkan balasan kecuali dia menghentikan tindakannya. Dia benar-benar langsung berhenti menyakiti para praktisi.
Sikap para penjaga berubah 180 derajat kepada saya: tidak seorang pun berani berlaku brutal lagi kepada saya. Praktisi yang mengajarkan saya Falun Gong di pusat penahanan dalam kondisi pikiran kacau, dan para penjaga itu memberi tahu dia untuk mencuci otak saya. Saya tidak tergerak. Ada 17 praktisi di dalam ruangan tahanan kami, dan hanya ada empat sel isolasi. Kami memutuskan untuk berlatih Falun Gong bersama. Pada hari pertama para penjaga marah, tetapi mereka tidak banyak berulah kecuali hanya menjerit-jerit. Kami menyelesaikan perangkat latihan. Semua orang yang pernah menerima cuci otak menyesali diri mereka yang sempat “dirubah,” mereka memublikasikan Pernyataan Khidmat untuk menyatakan tekad mereka kembali berkultivasi Falun Dafa.
Rekan praktisi lainnya yang mendapatkan Fa di penjara disiksa saat saya berada dalam kurungan isolasi. Dia gagal melewati ujian. Saya bermimpi dia meninggal. Kemudian saya memohon kepada Shifu agar saya dapat bertemunya untuk membantunya. Shifu mengabulkan permohonan saya. Saya memberi tahu dia tentang mimpi saya. Para penjaga itu berencana memintanya untuk mencuci otak saya, tetapi saya memberi tahu dia bagaimana saya melewati ujian ini dan membantunya menulis Pernyataan Khidmat. Dia menjadi praktisi yang teguh.
Kemudian saya disiksa sampai tidak sadarkan diri. Saya melaporkan para penjaga yang menyetrum saya dengan tongkat listrik di ruang isolasi itu. Direktur penjara datang menjenguk saya, dan saya memberi tahu dia bagaimana saya disiksa.
Seorang rekan praktisi menyanyikan sebuah lagu yang digubah oleh seorang pengikut Dafa, “Datang untuk anda” pada Hari Ibu. Para penjaga merebut mikropon dan membawanya pergi, tidak mengijinkan dia berhubungan dengan siapapun, dan berusaha menguncinya di sel isolasi. 16 praktisi lainnya melanjutkan aksi mogok makan dan mogok kerja dengan tuntutan agar dia dilepaskan tanpa syarat. Para penjaga terpaksa melepaskan dia.
Para penjaga memerintahkan saya berjongkok ketika saya memasuki kantor mereka. Saya menjawab dengan penuh martabat, “Saya telah membayar atas tindak kejahatan saya, sekarang anda menambahkan dengan hukuman palsu! Saya tidak punya lagi tindak kejahatan yang harus saya bayar sekarang.” Para penjaga berupaya memaksa saya, tetapi sia-sia. Kemudian sejak itu, mereka memberikan saya tempat duduk kecil di kantor mereka. Kapan pun mereka menyuruh saya menulis sesuatu, saya akan menulis, ”Falun Dafa baik” atau salah satu dari Hong Yin Shifu. Akhirnya para penjaga itu tidak berani lagi menyuruh saya menulis sesuatu. Mereka juga berhenti membebani saya dengan kuota produksi—karena saya hanya akan melakukan sebanyak yang saya inginkan.
Saya bermimpi ada penyerahan hadiah bagi atlet, dan nama saya tercantum dalam nominasi. Orang lain menerima batu permata kecil, dan saya memdapat dua buah kunci. Saya juga bermimpi bahwa saya diterima oleh sebuah universitas dan bahkan menjadi sarjana. Kemudian saya dibebaskan sebelas bulan lebih awal dan kembali pulang.
3. Jangan Pernah Santai dalam Kultivasi
Pada 2004 saya kembali pulang ke rumah, ke sebuah provinsi yang begitu jauh jaraknya. Awalnya saya tidak menemukan seorang rekan praktisi pun. Kemudian saya mengklarifikasi fakta kepada teman-teman dan keluarga, dan ipar perempuan saya yang ketiga memperoleh Fa. Saya menuliskan Hong Yin dan beberapa sub judul Zhuan Falun dari ingatan. Rekan-rekan praktisi eks penjara membawakan banyak buku ceramah dan informasi mengenai proses pelurusan Fa. Saya tahu bahwa saya harus mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan makhluk hidup ketika saya berangkat.
Saya membawa kertas dan pena kuas dan menulis, “Falun Dafa baik” dan “Zhen-Shan-Ren baik” pada kertas dan kain, kemudian memasangnya di luar. Rekan-rekan praktisi di Shandong yang saya kenal di penjara terus mengirimi saya ceramah-ceramah baru, sampai saya bisa berhubungan dengan praktisi lokal.
Saya tidak dapat menemukan rekan praktisi di kampung halaman saya selama setahun lebih, sehingga saya kembali ke Provinsi Shandong dengan kereta api dan menemukan seorang rekan praktisi yang saya kenal di penjara. Dia memberi saya salinan Zhuan Falun, Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, buku ceramah baru, dan ceramah Fa Shifu lainnya, sekotak penuh. Mereka memancarkan pikiran lurus untuk saya agar sampai di rumah dengan selamat. Saya juga memancarkan pikiran lurus dan kembali ke rumah tanpa insiden.
Saya membuka warung makan dan memutarkan Sembilan Komentar ketika mereka sedang makan. Seorang pria manula memberi tahu saya bahwa seorang praktisi telah memberikan dia DVD, tetapi dia tidak berani memutarnya. Istrinya juga kenal dengan seorang praktisi di tahanan, yang membantu dia. Dia ingin mengucapkan terima kasih kepadanya. Saya menemukan dia masih ditahan, tetapi kedua kalinya dia telah dibebaskan. Akhirnya saya terhubung dengan kelompok praktisi lokal.
Kultivasi kembali tenang, tetapi xinxing (watak, kwalitas moral) saya telah ditempa. Saya tidak berani bersantai dalam menyelamatkan makhluk hidup. Saya menggunakan sinar X milik anggota keluarga saya yang sudah usang dan memotong stensil untuk menulis, “Falun Dafa baik dan Sejati-Baik-Sabar baik.” Kemudian saya pergi bersama rekan praktisi untuk menyemprot dengan cat (pilok) ketika malam hari sebelum pasar raya buka. Kami masing-masing berjalan di sepanjang dua sisi jalan. Saya mohon hujan, kemudian hujan gerimis pun turun, dan semua orang diam di rumah mereka. Kami menyemprotkan cat pilok pada tembok putih, pilar dan kaca. Tampak begitu indah! Kami selesai setelah tengah malam. Umumnya tidak ada taksi, tetapi ketika kami sampai di ujung jalan, seorang sopir tidur-tidur kecil di dalam taksinya. Saya bangunkan dia. Dia berkata, “Saya di sini menunggumu.” Saya tahu Shifu mengatur dia agar menunggu kami.
Pada hari berikutnya cuaca tampak cerah dan matahari bersinar. Saya pergi ke pasar raya dan melihat pekerjaan kami pada malam sebelumnya, hasilnya sangat baik. Orang-orang pun membicarakannya, “Apakah reputasi Falun Gong sudah direhabilitir? Bagaimana mereka menulis huruf-huruf di ketinggian sana?” Banyak orang mengabadikannya.
Kami masing-masing membagikan materi ke kota terdekat. Awalnya, saya tidak berani menyebarkan materi klarifikasi fakta itu secara langsung, karena takut orang-orang akan mencaci saya, ”Kamu melakukan apa?” Saya mencari ke dalam: ”Mengapa tidak secara terbuka dan bermartabat ketika menyelamatkan orang?” Shifu mengajarkan kita dalam ceramah ”Pengikut Dafa Harus Belajar Fa”:
“Bagaimana menggarap masyarakat arus utama ini? Tidak sanggup dilakukan, datang ke kawasan terpandang bertemu seseorang juga tidak berani berbicara, tangan menggenggam brosur diliputi rasa takut, coba katakan apakah dapat menyelamatkan orang? Orang tersebut segera akan merasa anda ini tidak dapat percaya, bukankah demikian? Sesungguhnya tidak perlu anda terlalu menguras pikiran, anda bersikaplah terbuka dan penuh kemuliaan. Anda adalah pengikut Dafa, apakah anda tidak tahu bahwa anda datang sedang menyelamatkan manusia.”
Saya tersadarkan bahwa saya harus menyelamatkan orang secara terbuka. Saya memegang materi klarifikasi fakta dan memberikan orang-orang secara langsung, dengan hati yang sangat mantap. Saya akan berkata, “Sekarang ini adalah era bencana. Saya bawakan anda surat untuk kedamaian.” Atau saya berkata, “Saya datang ke sini membawakan anda kedamaian dan penyelamatan.” Orang-orang semua sangat antusias menerima. Beberapa orang melakukan tiga pemunduran, beberapa orang lagi ragu-ragu. Saya kemudian memberi tahu mereka, “Anda dapat menulis pada uang kertas bahwa anda mengundurkan diri. Dewa akan melihatnya.”
Saya membantu sekitar tujuh orang memasuki pintu kultivasi setelah saya mengklarifikasi mereka. Satu orang bekerja bersama saya di sebuah supermarket. Atasan saya mempromosikan saya setelah bekerja di sana selama setengah tahun, dan saya mendapat gaji yang sama dengan mereka yang telah bekerja selama empat tahun, karena sebagai praktisi, saya adalah seorang karyawan baik. Praktisi baru itu marah dan berpikir itu tidak adil. Kemudian dia berkata bahwa dia akan berhenti berkultivasi. Saya hanya tersenyum kepadanya dan berkata, “Jika saya menolak menerima uang kecil ini - kemudian Xinxing (watak, kwalitas moral) anda dapat meningkat melalui insiden ini, saya memilih akan menanggalkan jabatan ini.” Dia tidak lagi merasa berang, melanjutkan belajar Fa bersama saya, dan kami bekerja sama menulis surat-surat klarifikasi untuk menyelamatkan orang-orang.
Baru-baru ini kami membaca artikel pada Mingguan Minghui tentang membeli dan menyalakan petasan. Saya merasa hal ini adalah tanggung jawab kami. Kami secepatnya pergi untuk menyalakan petasan di dekat kantor polisi setempat. Salah seorang praktisi baru takut sehingga dia berpakaian seperti perempuan tua, tetapi setelah menyalakan petasan, dia berkata rasa takutnya hilang.
Dua rekan praktisi ditangkap. Kami pergi ke pusat penahanan untuk memancarkan pikiran lurus dari jarak dekat. Kami bekerja sama untuk mengekspos penganiayaan di web, membuat materi yang secara rinci menyingkap insiden itu, dan mengirimkan semuanya ke tempat kerja mereka, rumah-rumah lain, masyarakat, polisi/jaksa/pengadilan dan pusat penahanan. Ketika kami pergi ke pusat tahanan, banyak rekan praktisi memancarkan pikran lurus. Dengan kerja sama yang lancar, kedua praktisi itu dibebaskan dalam waktu kurang dari sepuluh hari.
Tetapi kejahatan selalu bertahan di tengah keterikatan hati manusia kita. Salah satu dari kedua praktisi ini memberi tahu kami setelah dibebaskan, ”Pihak berwenang membebaskan kami dulu untuk menemukan praktisi lainnya.” Banyak rekan praktisi merasa takut dan berkata bahwa mereka sekarang tidak mau bertemu dengan mereka. Mereka bahkan berhenti belajar Fa dengan mereka. Segera mereka berdua ditangkap lagi dan langsung dibawa ke penjara untuk dihukum. Ini merupakan pelajaran mahal bagi kami. Saya sadar bahwa kami kurang bekerja sama untuk membentuk satu tubuh kesatuan, gagal mengultivasikan perasaan takut, dan gagal mengekpos kejahatan tepat waktu. Kami sesungguhnya hanya menyembunyikan diri sendiri.
Kesimpulan
Ini bagaimana saya berubah dan menjadi pengikut Dafa setelah sebelumnya pernah menjadi pelaku kriminal perdagangan anak. Saya mengalami perubahan yang sangat pesat. Berkultivasi harus teguh. Setiap kata-kata Shifu adalah ujian. Jawabannya terletak pada kultivasi kita menerapkan perkataan Shifu dan menyadari lebih lanjut akan makna yang mendalam di dalam Dafa. Saya akan gigih maju bersama rekan-rekan praktisi semua!
Heshi!
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/11/30/明慧法会--狱中得法十一年来-249401.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/12/11/130037.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org