Dari Konferensi Berbagi Pengalaman via Internet Kedelapan Bagi Praktisi Di China


(Minghui.org)

Salam kepada Guru!

Halo, rekan-rekan praktisi!

Saya ingin berbagi pengalaman kultivasi saya.

Guru berkata dalam Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II:

“Keagungan pengikut Dafa adalah karena kalian berada bersamaan dengan masa Shifu meluruskan Fa, dan dapat membela Dafa.”

Saya memahaminya begini, sebagai murid Dafa pada masa pelurusan Fa, merupakan tugas sakral bagi saya untuk menjaga dan membuktikan kebenaran Dafa.

Sebelumnya, saya membantu membuat materi klarifikasi fakta dan melakukan beberapa pekerjaan koordinasi. Sepanjang perjalanan kultivasi, saya berusaha konsisten dalam belajar Fa. Saya tahu bahwa belajar Fa adalah persyaratan dasar dalam kultivasi, dan hanya dengan mematut diri sesuai dengan standar Dafa, kita baru benar-benar berkultivasi serta kebijakan kita terbuka hingga kita mampu menyelamatkan manusia melalui proyek-proyek Dafa. Oleh karena itu, saya belajar Fa dengan pikiran tenang sepanjang waktu, bahkan selama masa-masa sibuk di pusat produksi materi, saya selalu merasa diliputi oleh energi Dafa yang sangat kuat. Bahkan di musim yang terdingin pun, saya tetap memiliki perasaan hangat dan nyaman, dan selalu ingin belajar Fa lebih banyak. Ketika sepenuhnya menaruh perhatian pada Fa, kebijakan saya terbuka dan prinsip-prinsip Fa pada tingkat yang berbeda terungkap kepada saya.

Suatu hari ketika sedang belajar Fa, saya tiba-tiba merasa harus pergi ke rumah seorang praktisi, jadi saya langsung berangkat. Praktisi itu sangat senang melihat saya. Dia berkata, “Saya telah lama mengharapkan kamu,” dan dia memberitahu bahwa dia telah menulis sebuah artikel yang mengungkap kasus-kasus penganiayaan setempat, dan meminta saya untuk meneruskan artikel ini ke situs web Minghui (versi bahasa Mandarin dari situs web Clearwisdom).

Selain belajar Zhuan Falun, saya juga berulang-ulang membaca ceramah-ceramah baru Guru. Guru selalu membicarakan masalah-masalah khusus dalam ceramahnya, dan saya berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan pemahaman Fa secara menyeluruh, dan untuk memperoleh pandangan yang jelas mengenai apa yang Shifu harapkan. Dengan Fa di dalam hati, saya dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang paling sulit. Saya memastikan diri untuk membaca semua ceramah Guru sesering mungkin. Setelah sering belajar Fa dengan baik, saya pun dapat merasakan diri sendiri terus-menerus berasimilasi dengan Fa dan berhasil melepaskan keterikatan-keterikatan manusia. Saya berusaha sebaik mungkin untuk melakukan apa yang diminta Guru dan mengikuti kecepatan Pelurusan Fa.

Menghargai Takdir Pertemuaan dengan Praktisi

Kata “rekan praktisi” mengandung sebuah makna yang sangat mendalam. Saya memiliki sebuah perasaan yang khusus mengenai takdir pertemuan diantara para praktisi, dan memperlakukan para praktisi dengan ketulusan.

Suatu hari, saya membuat janji bertemu dengan seorang praktisi. Sore itu cuaca buruk dimana turun hujan lebat dan saya tidak dapat mendapatkan sebuah bus pun, jadi saya harus mengendarai sepeda sendiri. Perjalanan sepanjang 30km akan memakan waktu selama tiga jam. Saya tidak banyak memikirkannya, dan terus mengayuh sepeda agar dapat tiba tepat waktu.

Tidak lama setelah saya berangkat, sebuah bus mendekati saya dari belakang. Saya melambaikan tangan namun tidak mengharapkan apapun. Tetapi, bus tersebut berhenti, dan pengemudi melangkah keluar untuk menunggu saya. Ternyata dia adalah kenalan saya. Dia berkata, “Saya tidak tahu kalau yang melambaikan tangan adalah kamu. Bagaimana saya bisa tidak berhenti dalam hujan selebat ini?” Saya pun naik ke dalam bus dan tiba lebih awal di tempat tujuan.

Namun, praktisi tersebut tidak muncul. Saya menunggu beberapa jam lagi, sampai langit gelap, namun dia tetap tidak datang. Saya pun memiliki prasangka buruk terhadapnya. Meskipun kami tidak menyelesaikan tugas di hari itu, saya merasa kulitvasi pribadi saya sangat kokoh. Saya tahu bahwa jika setiap orang bisa menepati janjinya, maka kita akan memiliki konflik yang jauh lebih sedikti dan usaha kita sebagai satu tubuh untuk menyelamatkan manusia akan menjadi semakin efektif.

Sungguh-sungguh Percaya pada Guru dan Dafa

Sejak tahun 2001, saya bekerja di proyek pencetakan materi, dan saya menghadapi dua ujian besar. Salah satunya adalah, “Apakah saya percaya seratus persen kepada Guru dan Dafa?” Kedua, “Bisakah saya melepaskan keterikatan hidup dan mati, membuktikan kebenaran Fa, dan menyelamatkan makhluk hidup?”

Saya belum pernah goyah dalam keyakinan saya terhadap Guru dan Dafa. Kadang-kadang, ketika tidak memahami beberapa prinsip tertentu dari Dafa, saya sadar itu karena saya belum mencapai taraf tersebut. Saya tahu bahwa setelah meningkatkan pemahaman, segalanya akan menjadi jelas. Tidak peduli betapa hebat tekanan tersebut, saya selalu menjaga keyakinan saya yang kokoh terhadap Dafa. Dengan perlindungan Guru yang belas kasih dan tetap teguh, saya dapat melewati banyak ujian.

Pada awal penganiayaan PKC, saya masih seorang praktisi baru, dan saya sudah siap untuk menanggung segala resiko. Setelah menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar Fa, pikiran lurus saya semakin kuat, dan saya dapat merasakan keterikatan-keterikatanku yang lain dan rasa takut pun berkurang. Guru bilang:

“Jika seorang praktisi Xiulian benar-benar dapat melepaskan hidup dan mati, maka hidup dan mati akan jauh meninggalkan anda untuk selamanya. Tetapi ini bukan sesuatu yang dapat ditampilkan dengan sengaja, setelah anda berkultivasi dalam Fa mencapai tahap tersebut, membuat anda menjadi kehidupan yang demikian.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional di New York tahun 2004”)

Setelah melewati berbagai ujian dan kesengsaraan yang tak terhitung banyaknya, saya berangsur-angsur melepaskan konsep kematian, dan saya tidak lagi khawatir akan dianiaya. Saya mampu menolak kekuatan lama dan kejahatan. Seiring terus berasimilasi dengan Dafa, saya dapat merasa tingkatanku terus-menerus meningkat. Suatu hari, seorang petugas polisi mengetuk pintu. Saya menolak untuk menjawab dan menghabiskan waktu yang panjang untuk memancarkan pikiran lurus. Petugas itu pergi dan tidak pernah kembali lagi. Tentu saja, saya tidak hanya memancarkan pikiran lurus saat sesuatu terjadi. Saya menganggap pemancaran pikiran lurus sebagai bagian penting dari kehidupanku sehari-hari. Guru memberitahu kita:

”Bila pikiran manusia menduduki posisi yang dominan, maka ia akan melangkah menuju manusia; bila pikiran Dewa dan pikiran lurus manusia menduduki posisi yang dominan, dia akan melangkah menuju Dewa.” (”Ceramah Fa di San Fransisco, 2005”)

Jika kita mencampurkan prinsip-prinsip Dafa dengan konsep manusia, kita mungkin akan memosisikan konsep kita di atas Dafa, dan kita mungkin dengan ceroboh akan membuktikan kebenaran diri sendiri. Bagaimana bisa kita mengalami pencerahan jika kita memikirkan dan menangani masalah-masalah Dafa dengan mentalitas manusia biasa? Hanya ketika kita berusaha keras untuk merubah konsep manusia kita dengan pikiran lurus dan mempunyai keyakinan pada Guru dan Dafa, maka kita dapat benar-benar berasimilasi dengan Fa dan mengalami keajaiban.

Ketika hati kita murni, hal-hal yang kelihatan sulit dapat diselesaikan dengan mudah. Suatu hari saya  berencana mengunjungi seorang praktisi yang baru-baru ini dibebaskan dari tahanan polisi. Menurut rekan-rekan praktisi, keluarga praktisi ini dengan ketat membatasi aktivitasnya dan menjaga agar praktisi lain tidak menjumpainya. Saya berpikir, “Saya akan mengikuti pengaturan Guru.” Tanpa konsep apapun, saya hanya mengetuk pintunya. Dia membuka pintu dan mengatakan bahwa suaminya sedang tidur. Tiga puluh menit kemudian ketika kami telah selesai berbicara, suaminya masih tertidur.

Menganggap Penderitaan sebagai Kebahagiaan

Guru memberitahu kita:

“Apakah kalian tahu? Demi menyelamatkan kalian, Buddha pernah meminta sedekah makan di tengah manusia biasa, hari ini saya kembali membuka pintu lebar-lebar mengajarkan Dafa menyelamatkan kalian, saya tidak merasa menderita sekalipun telah dilanda kesengsaraan yang tak terhingga, sedang kalian masih ada apalagi yang tidak dapat dilepas?” (“Sejati berkultivasi,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju)

Saya belum pernah berkesempatan untuk bertemu Guru secara langsung sejak saya menjadi praktisi pada musim semi 1998. Namun rupa Guru selalu di dalam hatiku. Guru telah menanggung penderitaan yang tak terhitung bagi kita dan datang ke dunia ini untuk menawarkan penyelamatan kepada semua makhluk hidup. Beliau telah menanggung begitu banyak karma bagi kita. Penderitaan yang kita hadapi dalam kultivasi, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan penderitaan Guru.

Sepanjang perjalanan kultivasi, bilamana mengalami kesulitan melewati kesengsaraan, saya teringat kata-kata Guru, dan saya langsung merasa lebih baik. Jika saya takut pada kesengsaraan, berhenti mengikuti Guru, dan membiarkan keterikatan saya terhadap nama, uang, dan perasaan menghancurkan kultivasiku, maka hal itu akan menjadi tragis.

Suatu sore, saya pergi mengambil materi untuk pusat percetakan kami. Toko penyuplai tersebut berada 30 km jauhnya. Saya mengikat sebanyak tiga kotak pada rak sepeda dan pulang ke rumah. Setelah dua kilometer, saya merasa letih. Sepeda terasa seperti ada sesuatu yang menarik dari belakang. Setelah 10 km jauhnya, saya sudah kelelahan. Langit sudah gelap, dan masih 15 km lagi dari rumah.

Saya tahu saya tidak seharusnya melambat, namun kaki saya benar-benar sakit. Karena materi digunakan untuk klarifikasi fakta kebenaran dan menyelamatkan manusia, saya menyadari itu mungkin gangguan atau sebuah ujian kultivasi dan saya memutuskan untuk menganggap rasa sakit itu sebagai sesuatu hal yang baik. Saya mengingatkan diri untuk menolak mengakui segala gangguan dari kejahatan. Setelah beberapa saat, rasa sakit di kaki lenyap. Sekitar 2 km dari rumah, sepeda saya tiba-tiba terasa sangat ringan, seakan seseorang sedang mendorong dari belakang. Tenaga itu mendorong saya sepanjang jalan pulang. Sekali lagi, saya mengalami apa yang dikatakan Guru: “Ketika sulit bersabar anda mampu bersabar, ketika sulit untuk dilakukan anda harus mampu melakukan.”(Zhuan Falun)

Memiliki Hati yang Belas Kasih

Pada suatu malam, saya menghadiri sebuah pertemuan di rumah seorang praktisi wanita tua. Pertemuan itu belum selesai hingga tengah malam. Saya memutuskan untuk menginap di sebuah hotel, namun sang praktisi itu meminta saya untuk nginap di rumahnya malam itu.

Namun, beberapa hari kemudian, wanita tua itu memberitahu praktisi lain, “Mengapa kamu tidak menanyakan padanya (maksudnya bertanya pada saya) untuk pulang saat itu? Saya harus menyiapkan tempat nginap untuknya.” Setelah mendengarkan ini, saya merasa sakit hati. Namun saya segera menyadari bahwa saya seharusnya tidak memiliki pikiran negatif apapun terhadap rekan-rekan praktisi. Saya tidak marah atas apa yang dia ucapkan, dan saya tidak pernah mengungkit topik ini dengannya. Saya teringat bahwa Guru mengajarkan untuk selalu memikirkan orang lain terlebih dahulu, dan menyiapkan penginapan bagi saya mungkin akan menyebabkan kesulitan bagi orang lain. Kadang-kadang di malam hari, saya berjalan beberapa kilometer menuju hotel, namun saya tidak pernah merasa kesal akan hal itu.

Pada suatu larut malam, lobi hotel yang saya datangi sudah tutup. Saya mengetuk pintu tetapi tidak ada yang menjawab. Saya berpaling dan mulai berjalan menuju ke kota berikutnya. Ketika tiba di hotel berikutnya, saya melihat seorang pria sedang berdiri di pintu masuk. Ternyata itu adalah pemilik hotel, dan kelihatannya dia sedang menunggu saya.

Banyak malam, saya berjalan sendirian menelusuri jalan dan memandang langit. Saya berkata dalam hati bahwa saya tidak akan mengecewakan Guru. Saya akan berusaha untuk menjadi seorang murid Dafa yang sejati, yang dapat menerobos semua rintangan, melenyapkan semua unsur kejahatan, dan menyelamatkan makhluk hidup.

Dorongan Semangat dari Guru

Suatu kali, saya pergi ke rumah seorang praktisi untuk mengerjakan sebuah proyek bersamanya. Saya biasanya pergi ke rumahnya setelah hari gelap dan pulang sebelum matahari terbit. Suatu malam, praktisi itu berkata bahwa dia mengalami beberapa gangguan, dan dia merasa tidak nyaman. Dia meminta saya untuk pulang lebih awal daripada biasanya. Saya terkejut, karena itu berarti saya harus menunggu bus lebih dari satu jam. Saya merasa tidak nyaman atas permintaanya, namun saya segera menenangkan diri. Guru mengajarkan kita agar mendengarkan pendapat orang lain dan menganggap segalanya secara positif. Saya memutuskan untuk pulang lebih awal sesuai saran dia, dan daripada saya naik bus, saya lebih baik pulang dengan mengendarai sepeda.

Pada malam itu, saya bermimpi dimana meskipun saya telah mengelilingi sebuah gedung berkali-kali, saya tetap tidak dapat menemukan tangga. Sekali memasuki gedung, saya menemukan tangga dan mulai berjalan ke atas. Setelah terbangun, saya tahu bahwa itu adalah petunjuk dari Guru bahwa sudah saatnya bagi saya untuk meningkatkan Xinxing (watak atau kualitas moral).

Keesokan paginya, jam 4 subuh, saya pulang dengan mengendarai sepeda, di pagi hari musim dingin yang sangat dingin, hanya memakai sebuah mantel tipis. Saya merasakan angin yang dingin. Saya berpikir, “Apa buruknya cuaca dingin? Saya seharusnya menggunakan setiap kesempatan dan semua lingkungan untuk meningkatkan kultivasi. Guru tidak perlu mengkhawatirkan saya.” Tidak lama kemudian, saya tidak mempermasalahkan angin dingin dan  malahan merasa gembira.

Setelah sekitar 20 kilometer, saya melihat sebuah papan pengumuman yang bertuliskan, “Ada ribuan jalan menunggu anda lalui.” Saya tahu bahwa itu adalah dorongan semangat dari Guru, memberitahu saya agar tetap gigih dalam jalur kulitvasi.

Keajaiban Terjadi Ketika Menyelamatkan Manusia

Bilamana saya pergi ke daerah pedalaman yang jauh untuk membagikan brosur Dafa, karena saya mengingatkan diri bahwa apa yang saya lakukan adalah hal yang paling lurus, saya mampu memusatkan perhatian dalam penyelamatan makhluk hidup dan tidak mengizinkan apapun menggangguku.

Saya mengalami keajaiban tiga kali. Keajaiban ini mengingatkan saya bahwa tiada hal yang lebih penting daripada menyelamatkan manusia.

Suatu sore, langit sangat cerah saat saya mengendarai sepeda untuk membagikan brosur di sebuah desa. Tiba-tiba langit menjadi berawan dan angin mulai bertiup kencang, namun tanpa ragu saya tetap mengayuh sepeda. Tidak lama, anginpun berhenti, dan hujan mulai turun. Saya memberitahu dewa hujan: “Anda dapat membasahi pakaian saya, tetapi tidak pada brosur-brosur saya!” Saya berada pada jalan lumpur yang berpasir. Di bagian pasir yang sangat dalam sehingga saya harus berjalan dan  mendorong sepeda. Terjadi musim kemarau yang panjang di daerah itu, dan jalanan biasanya berdebu dan sulit untuk mengemudikan kendaraan. Namun seiring turun hujan, permukaan jalan mengeras, dan saya mampu dengan mudah mengendarai sepeda.

Suatu hari, saya pergi ke tempat lain untuk membagikan brosur. Pada jam 5 pagi, saya mendengarkan bunyi guntur. Saya berpikir, “Saya tidak ingin ada hujan sekarang; tidak ada yang bisa menghalangi usaha saya untuk menyelamatkan manusia.” Dengan segera bunyi guntur berhenti.

Di lain hari, saya pergi ke temapt ketiga untuk membagikan brosur. Cuaca hujan sepanjang malam, dan keesokan paginya, masih gerimis. Saya meminta Guru untuk membantu menghentikan hujan, dan sungguh, hujanpun berhenti dengan segera. Hari itu saya berhenti di lebih dari sepuluh desa, dari jam 5 pagi hingga jam 10 siang, saya membagikan semua materi yang saya bawa. Setelah jam 10 siang, hujan pun mulai turun lagi, dan terus hujan hingga tengah malam. Namun lima jam cuaca yang baik membuat saya menyelesaikan apa yang perlu saya lakukan; membuat orang-orang menemukan dan membaca brosur agar mereka dapat diselamatkan. Saya tahu bahwa Guru menghentikan hujan untuk menyemangati saya dalam memenuhi misi saya.

“Luas dan Maha Besar” pada Petunjuk Penting untuk Gigih Maju, Guru mengatakan:

“Sedangkan kandungan makna yang maha besar dan mendalam dari Fa, hanya dapat dimanifestasikan kepada, serta dihayati dan disadari oleh orang Xiulian yang sejati berkultivasi pada tingkat yang berbeda, dan baru dapat benar-benar melihat apa yang disebut Fa.”

Sepanjang kita benar-benar percaya pada Guru dan Dafa, serta mengikuti permintaan Guru, keindahan dan kesakralan dari Dafa akan terungkap kepada kita. Saya akan menghargai setiap waktu kita yang tersisa dan berjuang untuk tidak mengecewakan Guru! Mari kita bertanggung jawab untuk menyandang gelar: Pengikut Dafa.

Terima kasih Guru. Terima kasih rekan-rekan praktisi.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/11/13/明慧法会--展现生命的真正意义-248936.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/12/10/130010.html