Pameran Seni Sejati-Baik-Sabar Mengunjungi Jerusalem
(Minghui.org) Pameran Seni
Sejati–Baik–Sabar telah diselenggarakan di Jerusalem, Israel dari
19 Maret hingga 19 April 2012. Dua puluh empat lukisan karya
praktisi Falun Dafa, yang di antaranya menampilkan keindahan dan
kebaikan latihan, sementara lainnya menunjukkan penganiayaan brutal
di China, telah digelar untuk publik di lobi Jerusalem Theater,
salah satu gedung teater yang terbesar dan paling terpandang di
Israel.
Banyak di antara pengunjung
teater berhenti untuk melihat karya seni itu. Mereka sangat
tertarik, membaca penjelasan dan menanyakan tentang Falun Dafa dan
penganiayaan di China. Beberapa orang pernah mendengar penganiayaan
itu, sedangkan lainnya tak pernah mengetahui dan tercengang melihat
kekejaman rejim komunis China. Mereka sangat bersimpati melihat
penderitaan para praktisi.
Seorang wamita mengatakan: “Ini
berat, sungguh berat. Sangat berat hidup dengan setiap hari
menyaksikan kengerian semacam itu yang dapat terjadi di dunia.
Sangat sulit untuk pergi ke restoran, atau bersenang-senang
menikmati hidup dan makanan disaat yang sama melihat ada
orang-orang mengalami penderitaan semacam itu.”
Banyak pengunjung menghubungkan antara penderitaan yang timbul dari pengani¬ayaan di China sekarang ini dengan penganiayaan terhadap orang Yahudi dalam genosida massal selama Perang Dunia II.
Orang-orang Yahudi religius yang melihat pameran itu, dapat segera memahami prinsip Sejati, Baik, dan Sabar, maupun keteguhan hati serta keberanian para praktisi yang dianiaya karena keyakinan spiritualnya.
Seorang pemuda Yahudi mengatakan: “Saya pikir masa gelap dari holocaust adalah sesuatu yang sudah berlalu, tetapi ternyata masih ada orang-orang yang dibunuh di sekitar kita dan di dunia ini karena keyakinannya. Di sini keyakinan mereka itu sungguh positif, jadi itu semua bahkan lebih menyakitkan ... sungguh menyakitkan.”
“Saya telah melihat karya-karya lukisan di pameran itu. Sedemikian banyak penderitaan, suatu penderitaan dari kenyataan yang kita sulit percaya masih eksis di jaman sekarang. Kita berpikir bahwa hari-hari keji semasa holocaust itu sudah berada di belakang kita, dan pembunuhan-pembunuhan yang menjijikkan tak akan terjadi lagi. Sekarang kita lihat keadaan yang wajar belumlah berlaku di dunia kita ini.”
Banyak pengunjung menghubungkan antara penderitaan yang timbul dari pengani¬ayaan di China sekarang ini dengan penganiayaan terhadap orang Yahudi dalam genosida massal selama Perang Dunia II.
Orang-orang Yahudi religius yang melihat pameran itu, dapat segera memahami prinsip Sejati, Baik, dan Sabar, maupun keteguhan hati serta keberanian para praktisi yang dianiaya karena keyakinan spiritualnya.
Seorang pemuda Yahudi mengatakan: “Saya pikir masa gelap dari holocaust adalah sesuatu yang sudah berlalu, tetapi ternyata masih ada orang-orang yang dibunuh di sekitar kita dan di dunia ini karena keyakinannya. Di sini keyakinan mereka itu sungguh positif, jadi itu semua bahkan lebih menyakitkan ... sungguh menyakitkan.”
“Saya telah melihat karya-karya lukisan di pameran itu. Sedemikian banyak penderitaan, suatu penderitaan dari kenyataan yang kita sulit percaya masih eksis di jaman sekarang. Kita berpikir bahwa hari-hari keji semasa holocaust itu sudah berada di belakang kita, dan pembunuhan-pembunuhan yang menjijikkan tak akan terjadi lagi. Sekarang kita lihat keadaan yang wajar belumlah berlaku di dunia kita ini.”
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org