(Minghui.org) Selama kunjungan kenegaraan Presiden Hu Jintao ke Denmark pada 14 – 16 Juni 2012, pemerintah Denmark dan warganegaranya menaruh perhatian terhadap isu-isu yang berhubungan dengan China. Walaupun rakyat gembira dalam hubungan politik dan perdagangan, sehubungan dengan pesanan barang yang sangat banyak, kebanyakan rakyat Denmark masih menyuarakan kritik dan pengutukan yang berkaitan dengan hak-hak azasi manusia yang dilanggar di China.


Praktisi Falun Gong mengajukan permohonan di depan Kedutaan Besar Tiongkok, menghimbau agar Hu Jintao menggunakan kesempatan bersejarah ini, menghentikan penganiayaan Falun Gong dan menuntut Jiang Zemin dan kelompoknya ke pengadilan




Orang-orang sedang mempelajari tentang Falun Gong dan penganiayaan di China




Juru bicara Falun Gong Benny Brix diwawancarai oleh TV Denmark, stasiun TV2


Praktisi Falun Gong bermeditasi dengan damai selama kunjungan kenegaraan Hu Jintao

Falun Gong yang telah dianiaya selama 13 tahun oleh Partai Komunis China (PKC) sekali lagi menjadi berita utama di media. TV, surat kabar dan radio, menghubungi juru bicara Falun Gong, mewawancarai dan membuat laporan mengenai praktisi di Denmark yang secara pribadi mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh PKC. Wawancara ini menyajikan wawasan yang mendalam mengenai Falun Gong

Pada 15 Juni para praktisi Falun Gong berkumpul selama sehari penuh dari fajar hingga petang di depan Kedutaan Besar China, lapangan Central Town Hall dan Istana Christiansborg, gedung Parlemen; di tempat itu akan dilakukan jamuan negara untuk Hu Jintao oleh Ratu Denmark pada sore hari. Praktisi menghimbau agar Hu Jintao menggunakan kesempatan bersejarah ini, menghentikan penganiayaan Falun Gong dan menuntut Jiang Zemin dan kelompoknya ke pengadilan. Mereka juga menghimbau agar pemerintah Denmark ingat bahwa negara Denmark didirikan atas dasar hak azasi manusia, kebebasan dan demokrasi, tanpa dipengaruhi kepentingan finansial. Mereka mendemonstrasikan latihan Falun Gong dan membeberkan fakta penganiayaan brutal oleh PKT

Pada jam 8 petang, wakil-wakil pemerintah Denmark makan malam dengan Hu Jintao di Istana Christiansborg. Selama beberapa hari praktisi Falun Gong melakukan klarifikasi fakta dan telah memberitahukan kepada polisi Denmark bahwa akan mengadakan protes damai. Kepolisian sangat mengerti kalau praktisi Falun Gong selalu tertib dan damai selama 13 tahun penganiayaan. Dalam pembicaraan itu seorang polisi dengan terus terang mengatakan kepada para praktisi tentang ketidaksetujuannya dengan pemerintah Denmark, secara tidak adil menempatkan praktisi Falun Gong di Lapangan Hojbro yang berjarak 1,5 km dari gerbang utama Istana Christiansborg. Di sana juga ada kelompok-kelompok lain yang ingin menyuarakan opini mereka berkenaan dengan isu-isu China. Dengan pengaturan ini, Hu Jintao dan partainya tidak berkesempatan melihat kelompok-kelompok ini. Lebih lanjut, di bawah kekuasaan insentif dan kepentingan finansial yang besar, sebelum iring-iringan kendaraan Hu Jintao datang, pejabat Denmark telah memerintahkan empat mobil patroli berhenti di depan kelompok-kelompok itu, dan melarang penyiaran segala macam musik. Ini untuk memastikan agar Hu dan kelompoknya tidak mendengar dan melihat orang-orang yang sedang berusaha menyuarakan pendapatnya.

Aksi tidak rasional ini melampaui dasar-dasar rakyat Denmark. Merasa diperlakukan tidak adil, kelompok-kelompok lain itu protes dengan berdiri di depan mobil-mobil polisi meneriakkan slogan anti PKC, suara mereka menggema. Di antara suara hiruk pikuk ini hanya praktisi Falun Gong yang tetap duduk di tempat semula dan bermeditasi, tak terpengaruh oleh keributan dari luar. Seorang reporter dari TV Denmark stasiun TV2 mewawancarai juru bicara Falun Gong Benny Brix tentang adegan ini. “Sikap yang damai ini datang dari hati yang sangat dalam, tak peduli masalah dan kesulitan yang kami hadapi, segalanya akan terselesaikan dengan sendirinya.” Hati reporter TV2 itu tersentuh. Dia (wanita) sangat tulus menghargainya. “Anda semua adalah masa depan kemanusiaan.”

Akhirnya, dengan kawalan polisi yang ketat, iring-iringan mobil Hu Jintao masuk ke gedung Parlemen. Protes dan keriuhan suara-suara itu mulai padam. Pada saat itu orang-orang membalikkan pandangan mereka, menyaksikan para praktisi Falun Gong, masih tetap melakukan meditasi. Perhatian mereka tergerak oleh kejadian yang kontras ini, tersentuh oleh kedamaian mereka. Banyak yang membidikkan kamera dan camrecorder mereka merekam adegan yang mempesona ini.

Chinese version click here
English version click here