[Artikel Pilihan] Naga Keberuntungan Membawa Saya pada Kultivasi
(Minghui.org)
Pada tanggal 1 Mei 1994, saya menghadiri kelas Ceramah Fa ke-7 di
Kota Changchun. Sejak saat itu saya larut ke dalam Dafa sepenuhnya.
Memikirkan tentang pengalaman saat Guru Li mengajar Fa, saya ingat
banyak keajaiban dan sangat jelas pengalaman-pengalaman dari waktu
itu.
1. Sakit selama
Bertahun-tahun
Pada tahun 1994, kesehatan saya tidak baik. Saya menderita masalah kesehatan, termasuk migren yang parah. Sakit migren tersebut biasanya dimulai pukul 1 siang, dan berakhir hingga jam 8 atau 9 malam. Ketika rasa sakit itu sangat hebat, saya biasa membenturkan kepala ke dinding dalam keputus-asaan. Saya seringkali pusing dan muntah. Setiap tahun saya pergi ke akupuntur, yang hanya sementara mengurangi rasa sakit namun tidak dapat memecahkan masalah secara mendasar. Selain itu, saya juga menderita masalah punggung yang parah. Ketika jongkok, saya tidak dapat berdiri. Setiap tahun di bulan Oktober, saya seringkali mengalami pilek. Saya batuk dan sulit bernapas. Dada sakit akibat batuk yang terus-menerus dan seringkali membutuhkan infus. Nyeri dada tidak mereda hingga bulan Mei. Gejala-gejala tersebut kambuh kembali sepuluh tahun kemudian. Saya juga menderita radang usus besar dan perut sakit selama siang hari. Penyakit-penyakit ini sangat mengganggu hingga saya tidak dapat tidur di malam hari dan mengantuk di siang hari. Tidak hanya menyebabkan rasa sakit yang hebat, namun juga menyebabkan beban finansial yang berat bagi keluarga saya. Saya juga tidak mampu mengurus dua anak saya. Namun setelah mulai berkultivasi Dafa, semua penyakit saya lenyap.
2. Bermimpi Pertanda Baik
Pada awal tahun 1994, saya bermimpi bekerja di sebuah pabrik. Setelah mengganti pakaian kerja, saya membuka pintu ruang kerja dan melihat langit sangat biru, dengan awan-awan putih bersih. Pohon-pohon hijau terang dan burung-burung berkicau dengan suara merdu. Di tengah jalan ada sebuah taman penuh dengan bunga-bunga indah, dan diri saya terasa sangat nyaman.
Ketika sedang menikmati pemandangan indah ini, saya melihat seorang biksu tua dan muda berjalan mendekati saya. Biksu tua mengenakan pakaian kuning dengan jubah merah, kaus kaki panjang berwarna putih salju dan sepatu kuning. Biksu muda mengenakan pakaian ungu dan juga mengenakan jubah merah. Kedua biksu terlihat seperti para praktisi, sedangkan yang tua terlihat seperti kepala biara.
Mereka berhenti di depan saya dan tersenyum. Biksu tua memberi isyarat kepada biksu muda, yang kemudian menyerahkan semangkuk nasi untuk saya. Mangkuk itu terlihat seperi terbuat dari giok biru transparan. Sepasang sumpit putih susu berkualitas tinggi berada di atas mangkuk tersebut. Biksu muda menyerahkan mangkuk kembali kepada biksu tua. Biksu tua menerima mangkuk dengan kedua tangan dan tersenyum serta mengangguk pada saya seakan mengatakan bahwa nasi itu adalah untuk saya makan. Kemudian dia menyerahkan mangkuk tersebut kepada saya.
Saya memegang mangkuk dengan kedua tangan dan melihat makanan di dalamnya ada pasta transparan. Saya pikir ini pasti sangat lezat. Biksu tua tersenyum dan mengangguk. Saya paham bahwa dia meminta saya untuk memakannya. Mereka berbalik dan saya melihat mereka berjalan pergi. Setelah biksu tua berjalan sejauh empat atau lima meter, dia berhenti dan berbalik lagi untuk mengangguk pada saya. Saya merasa dia memberitahu saya harus makan makanan di dalam mangkuk itu.
Saya berbalik dan kembali ke tempat kerja untuk makan. Kemudian saya terbangun. Saya tidak memahami arti dari mimpi itu dan hanya berpikir itu aneh. Keesokan harinya, saya berbicara pada rekan-rekan kerja saya. Mereka berkata biasanya orang-orang tidak bermimpi tentang biksu atau pendeta Tao, jadi ini pasti pertanda baik. Kemudian ketika saya belajar Fa, saya memahami bahwa itu adalah pertanda bagi saya untuk memperoleh Dafa. Itu juga adalah Guru yang melindungi dan menjaga saya.
3. Seekor Naga Keberuntungan Menyemangati Saya untuk Berkultivasi
Pada saat itu, Qigong sangat terkenal di seluruh China. Kerabat dari tetangga saya berlatih Falun Gong. Tetangga memperhatikan bahwa saya tidak sehat dan mendorong saya untuk berlatih Falun Gong juga. Dia menemui saya dan berkata, “Saat ini Guru Li mengajar di Kota Jinzhou. Kamu harus menghadiri sesegera mungkin. Sakit kamu akan sembuh setelah belajar Falun Gong.” Karena sibuk di rumah, saya tidak pergi. Namun saya memintanya untuk membawa sebuah buku Falun Gong saat kembali. Setelah selesai membaca buku itu, saya pikir itu sangat bagus dan Falun Gong benar-benar bagus. Saya juga ingin sungguh-sungguh berlatih. Saya ingat tetangga mengatakan bahwa ada Ceramah Fa lainnya di Kota Changchun pada tanggal 1 Mei. Saya benar-benar ingin pergi, namun banyak hal di rumah yang menghalangi saya pergi.
Pada tanggal 26 April, tetangga menanyakan apakah saya ingin pergi. Dia mengatakan saya harus membuat keputusan karena harus membeli tiket terlebih dahulu. Saya berkata, “Saya akan memikirkannya.”
Di siang hari setelah makan, saya merasa sangat mengantuk. Segera setelah berbaring, saya melihat kabut tebal di depan mata saya. Tiba-tiba kabut tersebut lenyap dan saya melihat segalanya menjadi jelas dan terang. Saya melihat seekor naga emas berayun ke bawah di depan saya dan cahaya keemasan bersinar ke mata saya. Ukuran kaki depan naga tersebut sebesar piring. Saya berpikir “Seekor naga yang menjaga Buddha. Ini adalah cahaya Buddha.”
Tiba-tiba saya menyadari bahwa ini adalah undangan untuk saya menghadiri ceramah Fa. Saya segera meminta tetangga memesan tiket untuk saya.
4. Hubungan Takdir Pertemuan dengan Dafa saat Memesan Tiket
Saya harus mencari gedung telegram dan memesan tiket melalui telepon. Sekitar pukul 6 sore, kami berjalan bersama melalui pabrik dan menemui suami saya. Saya mengatakan padanya bahwa saya ingin dia menghadiri kelas ceramah Fa dan perlu memesan tiket melalui telepon. Dia berkata, “Kamu bisa menelepon di kantor saya.”
Saya menelepon, dan praktisi di Changchun berkata kami perlu memesan tiket untuk ceramah Fa. Dia berkata, “Ini pasti takdir pertemuan karena saya baru saja kembali pulang karena terlupa akan sesuatu kemudian mendengar dering telepon. Jika kamu menelepon semenit lebih lambat, saya tidak akan mendengarnya. Kamu benar-benar memiliki takdir pertemuan dengan Dafa. Saya pasti akan menyimpan tiket untuk Anda. Namun kamu perlu datang sehari lebih awal untuk mengambil tiket.” Jadi saya membereskan urusan di rumah dan akhirnya menuju Changchun pada tanggal 28 April malam hari.
5. Keajaiban Sering Terjadi Selama Ceramah Fa
Penyakit Lenyap Seluruhnya
Ketika Guru mengajar Fa tentang melenyapkan karma dan menyelaraskan tubuh praktisi, beliau berkata, “Saya akan menyingkirkan penyakit bagi para praktisi. Beberapa akan mengalami gejala penyakit, namun akan lenyap besok saat matahari tenggelam.” Semua gejala penyakit saya benar-benar kambuh kembali. Saya menderita migren lagi dan sangat menyakitkan. Saya bahkan tidak dapat berdiri. Pada akhirnya, dua praktisi membantu saya berjalan ketika kelas berakhir. Keesokan harinya, saya tidak dapat bangun karena sakit kepala, dan saya tidak ingin pergi ke tempat ceramah. Namun praktisi tersebut membujuk saya, “Fa sulit diperoleh. Mohon jangan terlewatkan. Kamu hanya perlu menahannya sebentar. Dan lagi, kamu akan pulih sepenuhnya sebelum matahari terbenam.” Saya menahan rasa sakit dan hadir. Selama ceramah, gejala penyakit saya berangsur-angsur berkurang. Sebelum matahari terbenam, saya pulih sepenuhnya dan merasakan kenyamanan yang belum pernah saya alami sebelumnya. Saya sangat gembira. Tubuh sangat ringan dan saya tidak lelah betapapun jauhnya saya berjalan. Saya benar-benar mengalami penyelamatan Guru pada hari itu.
Setelah menghadiri ceramah Fa, saya tidak lagi mengalami migren atau penyakit lainnya.
Guru mengajar kita,
“…ini merupakan penyingkiran karma dari dasarnya.” (Ceramah Dua, Zhuan Falun)
Guru sepenuhnya mencabut akar penyakit saya.
Keinginan untuk Memperoleh Fa
Ketika kami naik bus dari hotel menuju ke kelas ceramah Fa, bus tersebut tiba-tiba terhambat oleh macet. Kami bisa terlambat. Cuaca juga hujan. Para praktisi di dalam bus sangat cemas. Dafa begitu baik. Kami tidak boleh terlambat menghadiri ceramah Guru manapun. Saya berkata pada beberapa praktisi, “Kita harus keluar dari bus dan berlari menuju kelas ceramah.” Jadi beberapa dari kami berlari menuju ke kelas ceramah. Aneh kami tidak kebasahan meski turun hujan lebat. Malahan, beberapa praktisi yang tetap di dalam bus menjadi basah kuyub.
Kami memahami bahwa Guru melindungi kami dan beliau menyemangati kami karena ketulusan hati kami dalam belajar Fa. Terima kasih Guru yang belas kasih.
6. Belajar Fa, Mengultivasi Xinxing dan Meningkatkan Standar Moral
Setelah pulang dari ceramah Fa, saya belajar Fa dengan lebih konsentrasi. Saya berjuang untuk meningkatkan Xinxing (watak, kualitas kesadaran) sesuai permintaan Guru. Saya mengultivasi diri untuk menjadi orang dengan standar moral yang tinggi.
Jangan Mengeluh atau Membenci Siapapun
Saya adalah seorang pemeriksa di pabrik dan pekerjaan tersebut mudah. Namun seseorang iri hati dan menginginkan pekerjaan saya, jadi mereka menyuap manajer dengan dua bungkus rokok. Saya dipindahkan dari pekerjaan tersebut dan diberikan pekerjaan berat sebagai pemindah bahan baku. Saya harus memindahkan 10 kilogram balok-balok tembaga. Pekerjaan itu lebih sulit dari pekerjaan sebelumnya. Bahkan suami berpikir itu tidak adil. Dia ingin memberikan hadiah bagi manajer dan meminta pekerjaan saya dikembalikan. Saya mengatakan pada suami dengan tenang, “Saya sekarang berkultivasi Dafa. Guru memberi saya tubuh yang sehat. Kita perlu mengikuti Sejati-Baik-Sabar dan tidak boleh berkelahi dengan orang lain. Saya sekarang dapat melakukan pekerjaan apapun. Saya akan melakukan apapun yang mereka atur untuk saya.”
Jadi saya tidak berkelahi dengan orang yang mengambil pekerjaan saya ataupun berdebat dengan manajer. Saya juga merasakan kedamaian di hati dan tidak memendam kebencian terhadap mereka. Jika saya tidak berkultivasi Dafa, saya tidak akan mampu begitu toleran. Meskipun pekerjaan baru sangat memberatkan, saya tidak patah semangat.
Untuk memindahkan bahan baku, tiga wanita harus memindahkan balok tembaga ke dalam kereta dan mendorong kereta menanjak ke dalam oven untuk memulai proses tersebut. Salah satu wanita sangat kuat. Saya berpikir bahwa karena saya adalah seorang praktisi, saya harus benar-benar bekerja keras dengan baik. Setiap hari saya mencoba sebaik mungkin untuk mendorong kereta naik ke atas. Setelah seharian bekerja, saya sangat lelah dan kaki sangat goyah. Ketika pulang ke rumah, saya harus mengurus ibu yang menderita cerebella atrophy dan dua anak yang masih kecil. Benar-benar melelahkan, namun saya perlu melakukan pekerjaan dengan baik karena saya adalah seorang praktisi.
Menolerir Kritikan Orang lain
Direktur tempat kerja adalah tetangga saya. Dia mempunyai hubungan yang sangat baik dengan keluarga saya. Dia berumur hampir 30 tahun, sementara saya berumur 40 tahun. Suatu hari, pekerjaan dihentikan dan belasan pekerja hanya duduk-duduk dan berbincang-bincang di sana. Kami tiga wanita tetap memindahkan bahan baku. Akhirnya tidak bisa memindahkan apapun lagi. Karena saya yang tertua dan memiliki hubungan baik dengan direktur, jadi salah satu wanita meminta saya untuk menjumpai direktur untuk mencari pekerja pria untuk membantu kami. Namun ketika saya meminta pada direktur, dia tiba-tiba sangat marah dan memarahi dengan kata-kata kasar. Belasan orang menatap saya. Saya merasa malu. Namun sebagai seorang praktisi, saya perlu bersabar terhadap hal tersebut. Saya harus “tidak membalas memukul ketika diserang, atau tidak membalas memaki ketika dicaci.” Saya perlu meningkatkan Xinxing dan mematut diri pada standar tinggi dan jangan memperbesar konflik. Jadi saya tidak mengatakan apapun dan berjalan pergi ke tempat kerja dengan diam. Para wanita yang bekerja bersama saya semuanya merasa tidak enak pada saya. Saya berkata, “Tidak apa. Saya menenangkan diri dan tetap melakukan pekerjaan dengan baik.” Seakan tidak terjadi apapun. Saya sama sekali tidak menyalahkan ataupun membenci direktur.
Berkultivasi Menjadi Orang Baik
Pada musim semi 1995, tempat kerja menerapkan sistem undian untuk unit tempat tinggal bagi para pekerja. Ada enam bangunan. Beberapa mempunyai lokasi yang baik dan setiap orang ingin di lokasi yang baik. Orang-orang lain juga bertanya pada peramal untuk memberitahu mereka, keluarga mana yang mendapat tempat tinggal yang terbaik. Banyak orang berkata pada anak saya, “Ibu kamu seorang praktisi. Dia pasti punya keberuntungan yang baik. Kamu harus meminta ibu kamu untuk menarik undian.” Namun sebagai seorang praktisi, saya harus melepas keuntungan pribadi dan tidak seharusnya memohon hal tersebut. Guru akan mengatur segalanya. Saya berkata, “Saya tidak akan menarik undian tempat tinggal. Kita juga seharusnya tidak bertanya pada peramal. Kita harus membiarkan segalanya berjalan dengan alami dan hidup sesuai dengan apa yang diatur untuk kita.” Saya juga tidak membolehkan anak-anak untuk bertanya pada peramal.
Dua hari kemudian, suami dan anak saya menarik undian unit tempat tinggal yang dikenal sebagai tempat dengan bangunan yang terburuk. Lokasinya di atas bukit dan belum selesai. Bangunan lain semuanya sudah siap ditempati. Namun kami harus menunggu beberapa bulan lagi. Suami sangat menyesal dan anak saya terus mengeluh. Saya berkata pada mereka, “Mohon tidak berkata apapun lagi. Tidak ada yang menginginkan bangunan ini. Namun seseorang harus tinggal di sana. Mohon tenang. Jika kita tidak menarik undian tempat tinggal ini, orang lain yang akan mendapatkannya. Jika kita yang mendapatkannya, maka artinya kita harus tinggal di sana.” Saya sangat tenang dan tidak mengeluh dan ini menghibur mereka.
Pada malam hari saat bermeditasi, saya merasakan hati sangat damai dan medan energi yang mengelilingi saya sangat kuat. Mata ketiga saya melihat bahwa saya duduk di atas air jernih dan sekelompok materi putih terang terus-menerus bergerak ke atas di sekeliling tubuh hingga kepala. Materi putih jernih dan murni juga terus bergerak ke atas. Saya berpikir bahwa Xinxing saya telah meningkat dan Guru memberi semangat dengan memperlihatkan pemandangan indah ini.
Di kemudian hari ternyata bangunan yang dianggap buruk oleh orang lain adalah yang terbaik untuk saya. Bangunan tersebut dibuat di atas bukit dan meskipun kurang nyaman jika hendak keluar berbelanja, namun lingkungannya sangat tenang. Praktisi membutuhkan ketenangan. Bangunan-bangunan yang dianggap sebagai lokasi yang baik penuh dengan orang-orang yang bersosialisasi, memanggang, dan bernyanyi. Sangat mengganggu. Orang-orang di bangunan tersebut tidak dapat tidur di malam hari karena berisik. Guru telah mengatur segalanya untuk saya.
Pada tahun 1996, di suatu pagi, saya bangun dan punggung terasa sakit, namun saya masih tetap pergi kerja. Ketika mengangkat sebuah balok tembaga yang besar saya mendengar bunyi gemeretak di punggung. Empat atau lima pekerja di sekeliling saya semuanya mendengar dan mereka berteriak, “Punggung kamu terluka. Kita harus meminta pimpinan mengirim kamu ke rumah sakit dengan mobil sesegera mungkin. Ini kecelakaan kerja.” Saya tidak dapat menggerakkan punggung dan merasa seakan patah. Saya sangat sakit dan wajah membiru.
Ketika melihat semua orang dengan cemas mencari mobil, saya berteriak, “Jangan repot! Saya sudah sakit sejak bangun pagi ini.” Rekan kerja berkata, “Kamu sungguh bodoh. Kami semua berharap menemukan alasan untuk kecelakaan kerja. Setiap orang mendengar punggung kamu gemeretak sewaktu bekerja hari ini. Ini adalah kecelakaan kerja. Kamu sangat lelah. Ini adalah hal baik bahkan jika kamu bisa istirahat di rumah selama beberapa hari.” Namun saya punya sebuah pikiran: “Saya adalah seorang praktisi. Ini hanya kondisi semasa pelenyapan karma. Tidak akan terjadi apapun. Saya tidak boleh menyusahkan tempat kerja dan pimpinan ataupun membuat mereka mengeluarkan biaya medis untuk saya. Jika saya tidak bekerja, mereka tidak boleh menggaji saya.” Jadi saya tidak mengijinkan rekan kerja mencari pimpinan untuk membantu saya. Ketika siang hari saat pulang ke rumah untuk makan siang, rasa sakit begitu hebat hingga saya tidak dapat makan. Pada sore hari, saya tetap berkeras balik ke tempat kerja. Punggung saya sakit sepanjang hari. Di malam hari, saya berkeras belajar Fa dengan praktisi lainnya. Namun terlalu menyakitkan untuk bisa membaca Fa.
Namun sejak Xinxing meningkat, Guru membantu saya. Sekitar pukul 8 malam, sewaktu belajar Fa, seorang praktisi tiba-tiba berkata, “Lihat, kamu sudah meluruskan punggung dan kamu tidak sakit lagi. Ini benar-benar ajaib.” Saya juga merasa hal tersebut ajaib. Punggung saya terluka parah. Saya hanya belajar Fa dan secara alami pulih kembali. Saya tidak memerlukan obat apapun atau pergi ke rumah sakit. Sakit telah sembuh begitu saja. Guru membantu saya menyingkirkan segumpal karma. Hati saya penuh rasa terima kasih pada Guru.
Partai Komunis China (PKC) mulai menganiaya Falun Gong pada 20 Juli 1999 dan saya menjadi tokoh kunci untuk dianiaya di daerah setempat. Komite jalan dan penduduk terus-menerus mengganggu saya dan mencoba “nengubah” saya. Pada tahun 2001, seluruh keluarga saya di-PHK dan kami kehilangan mata pencaharian. Suatu hari, kepala komite jalan tiba-tiba mencari saya dan mengatakan dengan munafik, “Setelah mendiskusikan masalahnya, kami memutuskan untuk memberi kamu asuransi keamanan sosial berpendapatan rendah. Keluarga kamu memenuhi syarat. “Saya adalah seorang praktisi dan kami melepas perolehan pribadi dan ketenaran, serta tidak akan tergerak oleh hal-hal seperti itu. Saya tidak akan melepas keyakinan saya untuk memperoleh hal tersebut. Lagipula, ada banyak keluarga yang lebih sulit dari kami dan mereka bahkan tidak punya sup nasi untuk dimakan. Minimal saya punya sup nasi untuk dimakan.. Tidak ada asuransi pendapatan rendah. Praktisi kami perlu memiliki belas kasih dan saya perlu memikirkan keluarga yang lebih membutuhkannya.” Jadi dengan tegas dan tenang menolak bantuan pimpinan dengan mengatakan, “Saya tidak memerlukannya. Saya berkultivasi Falun Dafa. Anggota keluarga kami semuanya sehat dan kami tetap pergi mencari kerja. Saya tidak akan menggunakan jatah tersebut. Tolong berikan pada keluarga yang benar-benar mengalami kesulitan finansial.”
7. Satu Orang Berkultivasi Dafa, Seluruh Keluarga Memperoleh Manfaat dari Dafa
Pada tahun 1998, banyak praktisi pergi ke pedesaan di daerah pegunungan untuk memperkenalkan Dafa kepada masyarakat. Banyak praktisi menggunakan waktu libur mereka untuk melakukan hal ini. Kami mendapat manfaat secara fisik dan mental dari Dafa, jadi kami ingin lebih banyak orang juga mendapatkan manfaat. Namun suatu hari, suami saya tiba-tiba sakit. Dia bekerja di luar selama enam bulan dan tidak mendapatkan gaji yang belum dibayar sebelumnya. Sekitar tahun baru, atasannya merubah nomor selularnya dan suami tidak dapat menghubunginya. Suami sangat cemas dan satu dari ruas tulang belakangnya ada benjolan besar. Setelah beberapa waktu, keadaan semakin memburuk, dan benjolan itu semakin membesar. Sementara itu, dua benjolan lain sebesar telur tumbuh di balik ketiaknya. Dia mengalami demam tinggi hingga 39 sampai 40 derajat selsius. Dia hanya dapat duduk di dipan dan tidak dapat berbaring. Semua praktisi keluar untuk mengenalkan Dafa, namun saya tidak dapat pergi. Saya tidak dapat meninggalkan suami sendirian di rumah dan ataupun tidak mengurusnya. Saya merasa khawatir.
Suatu malam, suami mengatakan, “Saya mungkin tidak selamat. Rumah sakit mengatakan mungkin saya menderita TBC dan meminta saya melakukan pengecekan lebih mendalam dan tinggal di rumah sakit. Setidaknya bisa menghabis lebih dari 10.000 yuan. Bagaimana jika saya tidak sembuh dan meninggal! Saya sangat mengkhawatirkan kamu dan dua anak kita.” Pada saat itu, hanya putra tertua saya yang bekerja sambilan, membawa uang sekitar 300 hingga 400 yuan. Saya berkata, “Bahkan jika kita tidak punya uang, kita perlu merawatmu. Besok kita akan ke rumah sakit.” Suami menangis sepanjang malam.
Keesokan harinya, kami pergi ke rumah sakit dan staf rumah sakit meminta kami pulang dan menunggu hasilnya. Dalam perjalanan pulang, saya berjumpa seorang praktisi dan dia menyarankan sebuah cara untuk menghemat, dengan pergi ke sebuah klinik kecil untuk di infus. Saya membawa suami ke klinik, dan seorang praktisi menelepon saya dan mengatakan semua praktisi sangat dibutuhkan untuk mengenalkan Dafa di daerah pedalaman. Saya sangat sedih. Tepat ketika saya ragu-ragu, suami berkata, “Kamu harus pergi. Jangan mengkhawatirkan saya. Mengenalkan Dafa lebih penting dari saya. Kamu tidak boleh menunda lagi.” Saya menanyakan padanya, “Apakah kamu bisa mengatasinya?” Dia berkata bisa. Saya berkata padanya, “Setelah saya berkultivasi Dafa, penyakit saya lenyap. Saya harus pergi dan mengenalkan Dafa kepada orang-orang. Jika kamu ada masalah, tolong telepon saya.”
Sebelum pergi, saya berdiri di depan foto Guru dan berkata, “Saya datang untuk mendapatkan Fa dan saya harus mengenalkan Fa kepada orang lain. Guru, tolong atur segalanya bagi kami.”
Kami pergi ke daerah pedesaan yang jauh dari rumah untuk menyebarkan Fa dan tinggal di sana selama 14 hari. Setelah pulang ke rumah, saya melihat suami telah sembuh. Sebenarnya, tiga hari setelah saya pergi, dia bisa memasak untuk anak-anak. Benjolan di punggungnya mengecil dan kemudian penyakitnya sembuh. Saya sangat gembira. Dia tidak masuk rumah sakit dan kami hanya menghabiskan 100 yuan untuk diagnosa. Suami juga bercanda dengan saya, “Jika kamu lebih awal pergi mengenalkan Dafa, saya mungkin sembuh lebih awal.”
Saya berpikir Guru melihat ketulusan hati saya menempatkan Dafa lebih utama dan melihat suami mendukung saya bahkan ketika dia sangat sakit. Sekali lagi, Guru membantu saya dan keluarga. Ini benar-benar adalah “Satu orang berkultivasi Dafa, seluruh keluarga memperoleh manfaat dari Dafa.”
Saya dapat merasakan kebaikan dan keagungan Guru pada setiap hal. Saya melarutkan diri ke dalam Fa dan terus menerus meningkatkan Xinxing serta standar moral. Saya berjuang untuk menjadi orang baik dan bahkan menjadi orang yang lebih baik. Dafa menempa saya menjadi orang yang lebih berbelas kasih dan membantu saya mengikuti Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi orang baik. Dafa memberi saya kehidupan kedua. Rasa terima kasih dan penghormatan saya kepada Guru tidak cukup dilukiskan dengan kata-kata.
Dari Permintaan Artikel untuk Memperingati 20 Tahun Falun Dafa Diperkenalkan kepada Masyarakat.
Pada tahun 1994, kesehatan saya tidak baik. Saya menderita masalah kesehatan, termasuk migren yang parah. Sakit migren tersebut biasanya dimulai pukul 1 siang, dan berakhir hingga jam 8 atau 9 malam. Ketika rasa sakit itu sangat hebat, saya biasa membenturkan kepala ke dinding dalam keputus-asaan. Saya seringkali pusing dan muntah. Setiap tahun saya pergi ke akupuntur, yang hanya sementara mengurangi rasa sakit namun tidak dapat memecahkan masalah secara mendasar. Selain itu, saya juga menderita masalah punggung yang parah. Ketika jongkok, saya tidak dapat berdiri. Setiap tahun di bulan Oktober, saya seringkali mengalami pilek. Saya batuk dan sulit bernapas. Dada sakit akibat batuk yang terus-menerus dan seringkali membutuhkan infus. Nyeri dada tidak mereda hingga bulan Mei. Gejala-gejala tersebut kambuh kembali sepuluh tahun kemudian. Saya juga menderita radang usus besar dan perut sakit selama siang hari. Penyakit-penyakit ini sangat mengganggu hingga saya tidak dapat tidur di malam hari dan mengantuk di siang hari. Tidak hanya menyebabkan rasa sakit yang hebat, namun juga menyebabkan beban finansial yang berat bagi keluarga saya. Saya juga tidak mampu mengurus dua anak saya. Namun setelah mulai berkultivasi Dafa, semua penyakit saya lenyap.
2. Bermimpi Pertanda Baik
Pada awal tahun 1994, saya bermimpi bekerja di sebuah pabrik. Setelah mengganti pakaian kerja, saya membuka pintu ruang kerja dan melihat langit sangat biru, dengan awan-awan putih bersih. Pohon-pohon hijau terang dan burung-burung berkicau dengan suara merdu. Di tengah jalan ada sebuah taman penuh dengan bunga-bunga indah, dan diri saya terasa sangat nyaman.
Ketika sedang menikmati pemandangan indah ini, saya melihat seorang biksu tua dan muda berjalan mendekati saya. Biksu tua mengenakan pakaian kuning dengan jubah merah, kaus kaki panjang berwarna putih salju dan sepatu kuning. Biksu muda mengenakan pakaian ungu dan juga mengenakan jubah merah. Kedua biksu terlihat seperti para praktisi, sedangkan yang tua terlihat seperti kepala biara.
Mereka berhenti di depan saya dan tersenyum. Biksu tua memberi isyarat kepada biksu muda, yang kemudian menyerahkan semangkuk nasi untuk saya. Mangkuk itu terlihat seperi terbuat dari giok biru transparan. Sepasang sumpit putih susu berkualitas tinggi berada di atas mangkuk tersebut. Biksu muda menyerahkan mangkuk kembali kepada biksu tua. Biksu tua menerima mangkuk dengan kedua tangan dan tersenyum serta mengangguk pada saya seakan mengatakan bahwa nasi itu adalah untuk saya makan. Kemudian dia menyerahkan mangkuk tersebut kepada saya.
Saya memegang mangkuk dengan kedua tangan dan melihat makanan di dalamnya ada pasta transparan. Saya pikir ini pasti sangat lezat. Biksu tua tersenyum dan mengangguk. Saya paham bahwa dia meminta saya untuk memakannya. Mereka berbalik dan saya melihat mereka berjalan pergi. Setelah biksu tua berjalan sejauh empat atau lima meter, dia berhenti dan berbalik lagi untuk mengangguk pada saya. Saya merasa dia memberitahu saya harus makan makanan di dalam mangkuk itu.
Saya berbalik dan kembali ke tempat kerja untuk makan. Kemudian saya terbangun. Saya tidak memahami arti dari mimpi itu dan hanya berpikir itu aneh. Keesokan harinya, saya berbicara pada rekan-rekan kerja saya. Mereka berkata biasanya orang-orang tidak bermimpi tentang biksu atau pendeta Tao, jadi ini pasti pertanda baik. Kemudian ketika saya belajar Fa, saya memahami bahwa itu adalah pertanda bagi saya untuk memperoleh Dafa. Itu juga adalah Guru yang melindungi dan menjaga saya.
3. Seekor Naga Keberuntungan Menyemangati Saya untuk Berkultivasi
Pada saat itu, Qigong sangat terkenal di seluruh China. Kerabat dari tetangga saya berlatih Falun Gong. Tetangga memperhatikan bahwa saya tidak sehat dan mendorong saya untuk berlatih Falun Gong juga. Dia menemui saya dan berkata, “Saat ini Guru Li mengajar di Kota Jinzhou. Kamu harus menghadiri sesegera mungkin. Sakit kamu akan sembuh setelah belajar Falun Gong.” Karena sibuk di rumah, saya tidak pergi. Namun saya memintanya untuk membawa sebuah buku Falun Gong saat kembali. Setelah selesai membaca buku itu, saya pikir itu sangat bagus dan Falun Gong benar-benar bagus. Saya juga ingin sungguh-sungguh berlatih. Saya ingat tetangga mengatakan bahwa ada Ceramah Fa lainnya di Kota Changchun pada tanggal 1 Mei. Saya benar-benar ingin pergi, namun banyak hal di rumah yang menghalangi saya pergi.
Pada tanggal 26 April, tetangga menanyakan apakah saya ingin pergi. Dia mengatakan saya harus membuat keputusan karena harus membeli tiket terlebih dahulu. Saya berkata, “Saya akan memikirkannya.”
Di siang hari setelah makan, saya merasa sangat mengantuk. Segera setelah berbaring, saya melihat kabut tebal di depan mata saya. Tiba-tiba kabut tersebut lenyap dan saya melihat segalanya menjadi jelas dan terang. Saya melihat seekor naga emas berayun ke bawah di depan saya dan cahaya keemasan bersinar ke mata saya. Ukuran kaki depan naga tersebut sebesar piring. Saya berpikir “Seekor naga yang menjaga Buddha. Ini adalah cahaya Buddha.”
Tiba-tiba saya menyadari bahwa ini adalah undangan untuk saya menghadiri ceramah Fa. Saya segera meminta tetangga memesan tiket untuk saya.
4. Hubungan Takdir Pertemuan dengan Dafa saat Memesan Tiket
Saya harus mencari gedung telegram dan memesan tiket melalui telepon. Sekitar pukul 6 sore, kami berjalan bersama melalui pabrik dan menemui suami saya. Saya mengatakan padanya bahwa saya ingin dia menghadiri kelas ceramah Fa dan perlu memesan tiket melalui telepon. Dia berkata, “Kamu bisa menelepon di kantor saya.”
Saya menelepon, dan praktisi di Changchun berkata kami perlu memesan tiket untuk ceramah Fa. Dia berkata, “Ini pasti takdir pertemuan karena saya baru saja kembali pulang karena terlupa akan sesuatu kemudian mendengar dering telepon. Jika kamu menelepon semenit lebih lambat, saya tidak akan mendengarnya. Kamu benar-benar memiliki takdir pertemuan dengan Dafa. Saya pasti akan menyimpan tiket untuk Anda. Namun kamu perlu datang sehari lebih awal untuk mengambil tiket.” Jadi saya membereskan urusan di rumah dan akhirnya menuju Changchun pada tanggal 28 April malam hari.
5. Keajaiban Sering Terjadi Selama Ceramah Fa
Penyakit Lenyap Seluruhnya
Ketika Guru mengajar Fa tentang melenyapkan karma dan menyelaraskan tubuh praktisi, beliau berkata, “Saya akan menyingkirkan penyakit bagi para praktisi. Beberapa akan mengalami gejala penyakit, namun akan lenyap besok saat matahari tenggelam.” Semua gejala penyakit saya benar-benar kambuh kembali. Saya menderita migren lagi dan sangat menyakitkan. Saya bahkan tidak dapat berdiri. Pada akhirnya, dua praktisi membantu saya berjalan ketika kelas berakhir. Keesokan harinya, saya tidak dapat bangun karena sakit kepala, dan saya tidak ingin pergi ke tempat ceramah. Namun praktisi tersebut membujuk saya, “Fa sulit diperoleh. Mohon jangan terlewatkan. Kamu hanya perlu menahannya sebentar. Dan lagi, kamu akan pulih sepenuhnya sebelum matahari terbenam.” Saya menahan rasa sakit dan hadir. Selama ceramah, gejala penyakit saya berangsur-angsur berkurang. Sebelum matahari terbenam, saya pulih sepenuhnya dan merasakan kenyamanan yang belum pernah saya alami sebelumnya. Saya sangat gembira. Tubuh sangat ringan dan saya tidak lelah betapapun jauhnya saya berjalan. Saya benar-benar mengalami penyelamatan Guru pada hari itu.
Setelah menghadiri ceramah Fa, saya tidak lagi mengalami migren atau penyakit lainnya.
Guru mengajar kita,
“…ini merupakan penyingkiran karma dari dasarnya.” (Ceramah Dua, Zhuan Falun)
Guru sepenuhnya mencabut akar penyakit saya.
Keinginan untuk Memperoleh Fa
Ketika kami naik bus dari hotel menuju ke kelas ceramah Fa, bus tersebut tiba-tiba terhambat oleh macet. Kami bisa terlambat. Cuaca juga hujan. Para praktisi di dalam bus sangat cemas. Dafa begitu baik. Kami tidak boleh terlambat menghadiri ceramah Guru manapun. Saya berkata pada beberapa praktisi, “Kita harus keluar dari bus dan berlari menuju kelas ceramah.” Jadi beberapa dari kami berlari menuju ke kelas ceramah. Aneh kami tidak kebasahan meski turun hujan lebat. Malahan, beberapa praktisi yang tetap di dalam bus menjadi basah kuyub.
Kami memahami bahwa Guru melindungi kami dan beliau menyemangati kami karena ketulusan hati kami dalam belajar Fa. Terima kasih Guru yang belas kasih.
6. Belajar Fa, Mengultivasi Xinxing dan Meningkatkan Standar Moral
Setelah pulang dari ceramah Fa, saya belajar Fa dengan lebih konsentrasi. Saya berjuang untuk meningkatkan Xinxing (watak, kualitas kesadaran) sesuai permintaan Guru. Saya mengultivasi diri untuk menjadi orang dengan standar moral yang tinggi.
Jangan Mengeluh atau Membenci Siapapun
Saya adalah seorang pemeriksa di pabrik dan pekerjaan tersebut mudah. Namun seseorang iri hati dan menginginkan pekerjaan saya, jadi mereka menyuap manajer dengan dua bungkus rokok. Saya dipindahkan dari pekerjaan tersebut dan diberikan pekerjaan berat sebagai pemindah bahan baku. Saya harus memindahkan 10 kilogram balok-balok tembaga. Pekerjaan itu lebih sulit dari pekerjaan sebelumnya. Bahkan suami berpikir itu tidak adil. Dia ingin memberikan hadiah bagi manajer dan meminta pekerjaan saya dikembalikan. Saya mengatakan pada suami dengan tenang, “Saya sekarang berkultivasi Dafa. Guru memberi saya tubuh yang sehat. Kita perlu mengikuti Sejati-Baik-Sabar dan tidak boleh berkelahi dengan orang lain. Saya sekarang dapat melakukan pekerjaan apapun. Saya akan melakukan apapun yang mereka atur untuk saya.”
Jadi saya tidak berkelahi dengan orang yang mengambil pekerjaan saya ataupun berdebat dengan manajer. Saya juga merasakan kedamaian di hati dan tidak memendam kebencian terhadap mereka. Jika saya tidak berkultivasi Dafa, saya tidak akan mampu begitu toleran. Meskipun pekerjaan baru sangat memberatkan, saya tidak patah semangat.
Untuk memindahkan bahan baku, tiga wanita harus memindahkan balok tembaga ke dalam kereta dan mendorong kereta menanjak ke dalam oven untuk memulai proses tersebut. Salah satu wanita sangat kuat. Saya berpikir bahwa karena saya adalah seorang praktisi, saya harus benar-benar bekerja keras dengan baik. Setiap hari saya mencoba sebaik mungkin untuk mendorong kereta naik ke atas. Setelah seharian bekerja, saya sangat lelah dan kaki sangat goyah. Ketika pulang ke rumah, saya harus mengurus ibu yang menderita cerebella atrophy dan dua anak yang masih kecil. Benar-benar melelahkan, namun saya perlu melakukan pekerjaan dengan baik karena saya adalah seorang praktisi.
Menolerir Kritikan Orang lain
Direktur tempat kerja adalah tetangga saya. Dia mempunyai hubungan yang sangat baik dengan keluarga saya. Dia berumur hampir 30 tahun, sementara saya berumur 40 tahun. Suatu hari, pekerjaan dihentikan dan belasan pekerja hanya duduk-duduk dan berbincang-bincang di sana. Kami tiga wanita tetap memindahkan bahan baku. Akhirnya tidak bisa memindahkan apapun lagi. Karena saya yang tertua dan memiliki hubungan baik dengan direktur, jadi salah satu wanita meminta saya untuk menjumpai direktur untuk mencari pekerja pria untuk membantu kami. Namun ketika saya meminta pada direktur, dia tiba-tiba sangat marah dan memarahi dengan kata-kata kasar. Belasan orang menatap saya. Saya merasa malu. Namun sebagai seorang praktisi, saya perlu bersabar terhadap hal tersebut. Saya harus “tidak membalas memukul ketika diserang, atau tidak membalas memaki ketika dicaci.” Saya perlu meningkatkan Xinxing dan mematut diri pada standar tinggi dan jangan memperbesar konflik. Jadi saya tidak mengatakan apapun dan berjalan pergi ke tempat kerja dengan diam. Para wanita yang bekerja bersama saya semuanya merasa tidak enak pada saya. Saya berkata, “Tidak apa. Saya menenangkan diri dan tetap melakukan pekerjaan dengan baik.” Seakan tidak terjadi apapun. Saya sama sekali tidak menyalahkan ataupun membenci direktur.
Berkultivasi Menjadi Orang Baik
Pada musim semi 1995, tempat kerja menerapkan sistem undian untuk unit tempat tinggal bagi para pekerja. Ada enam bangunan. Beberapa mempunyai lokasi yang baik dan setiap orang ingin di lokasi yang baik. Orang-orang lain juga bertanya pada peramal untuk memberitahu mereka, keluarga mana yang mendapat tempat tinggal yang terbaik. Banyak orang berkata pada anak saya, “Ibu kamu seorang praktisi. Dia pasti punya keberuntungan yang baik. Kamu harus meminta ibu kamu untuk menarik undian.” Namun sebagai seorang praktisi, saya harus melepas keuntungan pribadi dan tidak seharusnya memohon hal tersebut. Guru akan mengatur segalanya. Saya berkata, “Saya tidak akan menarik undian tempat tinggal. Kita juga seharusnya tidak bertanya pada peramal. Kita harus membiarkan segalanya berjalan dengan alami dan hidup sesuai dengan apa yang diatur untuk kita.” Saya juga tidak membolehkan anak-anak untuk bertanya pada peramal.
Dua hari kemudian, suami dan anak saya menarik undian unit tempat tinggal yang dikenal sebagai tempat dengan bangunan yang terburuk. Lokasinya di atas bukit dan belum selesai. Bangunan lain semuanya sudah siap ditempati. Namun kami harus menunggu beberapa bulan lagi. Suami sangat menyesal dan anak saya terus mengeluh. Saya berkata pada mereka, “Mohon tidak berkata apapun lagi. Tidak ada yang menginginkan bangunan ini. Namun seseorang harus tinggal di sana. Mohon tenang. Jika kita tidak menarik undian tempat tinggal ini, orang lain yang akan mendapatkannya. Jika kita yang mendapatkannya, maka artinya kita harus tinggal di sana.” Saya sangat tenang dan tidak mengeluh dan ini menghibur mereka.
Pada malam hari saat bermeditasi, saya merasakan hati sangat damai dan medan energi yang mengelilingi saya sangat kuat. Mata ketiga saya melihat bahwa saya duduk di atas air jernih dan sekelompok materi putih terang terus-menerus bergerak ke atas di sekeliling tubuh hingga kepala. Materi putih jernih dan murni juga terus bergerak ke atas. Saya berpikir bahwa Xinxing saya telah meningkat dan Guru memberi semangat dengan memperlihatkan pemandangan indah ini.
Di kemudian hari ternyata bangunan yang dianggap buruk oleh orang lain adalah yang terbaik untuk saya. Bangunan tersebut dibuat di atas bukit dan meskipun kurang nyaman jika hendak keluar berbelanja, namun lingkungannya sangat tenang. Praktisi membutuhkan ketenangan. Bangunan-bangunan yang dianggap sebagai lokasi yang baik penuh dengan orang-orang yang bersosialisasi, memanggang, dan bernyanyi. Sangat mengganggu. Orang-orang di bangunan tersebut tidak dapat tidur di malam hari karena berisik. Guru telah mengatur segalanya untuk saya.
Pada tahun 1996, di suatu pagi, saya bangun dan punggung terasa sakit, namun saya masih tetap pergi kerja. Ketika mengangkat sebuah balok tembaga yang besar saya mendengar bunyi gemeretak di punggung. Empat atau lima pekerja di sekeliling saya semuanya mendengar dan mereka berteriak, “Punggung kamu terluka. Kita harus meminta pimpinan mengirim kamu ke rumah sakit dengan mobil sesegera mungkin. Ini kecelakaan kerja.” Saya tidak dapat menggerakkan punggung dan merasa seakan patah. Saya sangat sakit dan wajah membiru.
Ketika melihat semua orang dengan cemas mencari mobil, saya berteriak, “Jangan repot! Saya sudah sakit sejak bangun pagi ini.” Rekan kerja berkata, “Kamu sungguh bodoh. Kami semua berharap menemukan alasan untuk kecelakaan kerja. Setiap orang mendengar punggung kamu gemeretak sewaktu bekerja hari ini. Ini adalah kecelakaan kerja. Kamu sangat lelah. Ini adalah hal baik bahkan jika kamu bisa istirahat di rumah selama beberapa hari.” Namun saya punya sebuah pikiran: “Saya adalah seorang praktisi. Ini hanya kondisi semasa pelenyapan karma. Tidak akan terjadi apapun. Saya tidak boleh menyusahkan tempat kerja dan pimpinan ataupun membuat mereka mengeluarkan biaya medis untuk saya. Jika saya tidak bekerja, mereka tidak boleh menggaji saya.” Jadi saya tidak mengijinkan rekan kerja mencari pimpinan untuk membantu saya. Ketika siang hari saat pulang ke rumah untuk makan siang, rasa sakit begitu hebat hingga saya tidak dapat makan. Pada sore hari, saya tetap berkeras balik ke tempat kerja. Punggung saya sakit sepanjang hari. Di malam hari, saya berkeras belajar Fa dengan praktisi lainnya. Namun terlalu menyakitkan untuk bisa membaca Fa.
Namun sejak Xinxing meningkat, Guru membantu saya. Sekitar pukul 8 malam, sewaktu belajar Fa, seorang praktisi tiba-tiba berkata, “Lihat, kamu sudah meluruskan punggung dan kamu tidak sakit lagi. Ini benar-benar ajaib.” Saya juga merasa hal tersebut ajaib. Punggung saya terluka parah. Saya hanya belajar Fa dan secara alami pulih kembali. Saya tidak memerlukan obat apapun atau pergi ke rumah sakit. Sakit telah sembuh begitu saja. Guru membantu saya menyingkirkan segumpal karma. Hati saya penuh rasa terima kasih pada Guru.
Partai Komunis China (PKC) mulai menganiaya Falun Gong pada 20 Juli 1999 dan saya menjadi tokoh kunci untuk dianiaya di daerah setempat. Komite jalan dan penduduk terus-menerus mengganggu saya dan mencoba “nengubah” saya. Pada tahun 2001, seluruh keluarga saya di-PHK dan kami kehilangan mata pencaharian. Suatu hari, kepala komite jalan tiba-tiba mencari saya dan mengatakan dengan munafik, “Setelah mendiskusikan masalahnya, kami memutuskan untuk memberi kamu asuransi keamanan sosial berpendapatan rendah. Keluarga kamu memenuhi syarat. “Saya adalah seorang praktisi dan kami melepas perolehan pribadi dan ketenaran, serta tidak akan tergerak oleh hal-hal seperti itu. Saya tidak akan melepas keyakinan saya untuk memperoleh hal tersebut. Lagipula, ada banyak keluarga yang lebih sulit dari kami dan mereka bahkan tidak punya sup nasi untuk dimakan. Minimal saya punya sup nasi untuk dimakan.. Tidak ada asuransi pendapatan rendah. Praktisi kami perlu memiliki belas kasih dan saya perlu memikirkan keluarga yang lebih membutuhkannya.” Jadi dengan tegas dan tenang menolak bantuan pimpinan dengan mengatakan, “Saya tidak memerlukannya. Saya berkultivasi Falun Dafa. Anggota keluarga kami semuanya sehat dan kami tetap pergi mencari kerja. Saya tidak akan menggunakan jatah tersebut. Tolong berikan pada keluarga yang benar-benar mengalami kesulitan finansial.”
7. Satu Orang Berkultivasi Dafa, Seluruh Keluarga Memperoleh Manfaat dari Dafa
Pada tahun 1998, banyak praktisi pergi ke pedesaan di daerah pegunungan untuk memperkenalkan Dafa kepada masyarakat. Banyak praktisi menggunakan waktu libur mereka untuk melakukan hal ini. Kami mendapat manfaat secara fisik dan mental dari Dafa, jadi kami ingin lebih banyak orang juga mendapatkan manfaat. Namun suatu hari, suami saya tiba-tiba sakit. Dia bekerja di luar selama enam bulan dan tidak mendapatkan gaji yang belum dibayar sebelumnya. Sekitar tahun baru, atasannya merubah nomor selularnya dan suami tidak dapat menghubunginya. Suami sangat cemas dan satu dari ruas tulang belakangnya ada benjolan besar. Setelah beberapa waktu, keadaan semakin memburuk, dan benjolan itu semakin membesar. Sementara itu, dua benjolan lain sebesar telur tumbuh di balik ketiaknya. Dia mengalami demam tinggi hingga 39 sampai 40 derajat selsius. Dia hanya dapat duduk di dipan dan tidak dapat berbaring. Semua praktisi keluar untuk mengenalkan Dafa, namun saya tidak dapat pergi. Saya tidak dapat meninggalkan suami sendirian di rumah dan ataupun tidak mengurusnya. Saya merasa khawatir.
Suatu malam, suami mengatakan, “Saya mungkin tidak selamat. Rumah sakit mengatakan mungkin saya menderita TBC dan meminta saya melakukan pengecekan lebih mendalam dan tinggal di rumah sakit. Setidaknya bisa menghabis lebih dari 10.000 yuan. Bagaimana jika saya tidak sembuh dan meninggal! Saya sangat mengkhawatirkan kamu dan dua anak kita.” Pada saat itu, hanya putra tertua saya yang bekerja sambilan, membawa uang sekitar 300 hingga 400 yuan. Saya berkata, “Bahkan jika kita tidak punya uang, kita perlu merawatmu. Besok kita akan ke rumah sakit.” Suami menangis sepanjang malam.
Keesokan harinya, kami pergi ke rumah sakit dan staf rumah sakit meminta kami pulang dan menunggu hasilnya. Dalam perjalanan pulang, saya berjumpa seorang praktisi dan dia menyarankan sebuah cara untuk menghemat, dengan pergi ke sebuah klinik kecil untuk di infus. Saya membawa suami ke klinik, dan seorang praktisi menelepon saya dan mengatakan semua praktisi sangat dibutuhkan untuk mengenalkan Dafa di daerah pedalaman. Saya sangat sedih. Tepat ketika saya ragu-ragu, suami berkata, “Kamu harus pergi. Jangan mengkhawatirkan saya. Mengenalkan Dafa lebih penting dari saya. Kamu tidak boleh menunda lagi.” Saya menanyakan padanya, “Apakah kamu bisa mengatasinya?” Dia berkata bisa. Saya berkata padanya, “Setelah saya berkultivasi Dafa, penyakit saya lenyap. Saya harus pergi dan mengenalkan Dafa kepada orang-orang. Jika kamu ada masalah, tolong telepon saya.”
Sebelum pergi, saya berdiri di depan foto Guru dan berkata, “Saya datang untuk mendapatkan Fa dan saya harus mengenalkan Fa kepada orang lain. Guru, tolong atur segalanya bagi kami.”
Kami pergi ke daerah pedesaan yang jauh dari rumah untuk menyebarkan Fa dan tinggal di sana selama 14 hari. Setelah pulang ke rumah, saya melihat suami telah sembuh. Sebenarnya, tiga hari setelah saya pergi, dia bisa memasak untuk anak-anak. Benjolan di punggungnya mengecil dan kemudian penyakitnya sembuh. Saya sangat gembira. Dia tidak masuk rumah sakit dan kami hanya menghabiskan 100 yuan untuk diagnosa. Suami juga bercanda dengan saya, “Jika kamu lebih awal pergi mengenalkan Dafa, saya mungkin sembuh lebih awal.”
Saya berpikir Guru melihat ketulusan hati saya menempatkan Dafa lebih utama dan melihat suami mendukung saya bahkan ketika dia sangat sakit. Sekali lagi, Guru membantu saya dan keluarga. Ini benar-benar adalah “Satu orang berkultivasi Dafa, seluruh keluarga memperoleh manfaat dari Dafa.”
Saya dapat merasakan kebaikan dan keagungan Guru pada setiap hal. Saya melarutkan diri ke dalam Fa dan terus menerus meningkatkan Xinxing serta standar moral. Saya berjuang untuk menjadi orang baik dan bahkan menjadi orang yang lebih baik. Dafa menempa saya menjadi orang yang lebih berbelas kasih dan membantu saya mengikuti Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi orang baik. Dafa memberi saya kehidupan kedua. Rasa terima kasih dan penghormatan saya kepada Guru tidak cukup dilukiskan dengan kata-kata.
Dari Permintaan Artikel untuk Memperingati 20 Tahun Falun Dafa Diperkenalkan kepada Masyarakat.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org