Polisi di Kota Weihai, Provinsi Shandong Menjebak dan Menangkap Qi Xiuchun
Nama: Qi Xiuchun
(齐秀春)
Jenis Kelamin: Wanita
Usia: 55 tahun
Alamat: Pertanian Beixing Nongken, Kabupaten Boli, Provinsi Heilongjiang
Pekerjaan: Tidak diketahui
Tanggal Penangkapan Terakhir: 12 Mei 2012
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat Cuci Otak Desa Wang (山东淄博王村洗脑班)
Kota: Zibo
Provinsi: Shandong
Penganiayaan yang Diderita: Penahanan
Jenis Kelamin: Wanita
Usia: 55 tahun
Alamat: Pertanian Beixing Nongken, Kabupaten Boli, Provinsi Heilongjiang
Pekerjaan: Tidak diketahui
Tanggal Penangkapan Terakhir: 12 Mei 2012
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat Cuci Otak Desa Wang (山东淄博王村洗脑班)
Kota: Zibo
Provinsi: Shandong
Penganiayaan yang Diderita: Penahanan
(Minghui.org)
Minghui.org menerbitkan artikel “Polisi di Kabupaten Gao, Kota
Weihai, Provinsi Shandong Melakukan Kejahatan dan Menahan Qi
Xiuchun di Pusat Cuci Otak” pada 14 Juni 2012. Orang-orang baik
yang mengetahui kebenaran mengkritik kepolisian Distrik Gao yang
menangani kasus tersebut dan meminta segera pembebasan Qi dan pihak
yang bertanggung jawab diadili.
Qi Xiuchun
Qi Xiuchun dan rekan praktisi
Wang Diansong (wanita) pergi ke Universitas Desa di Kampung Chucun
pada sore hari, 12 Mei 2012 untuk menggantung spanduk perayaan “13
Mei Hari Falun Dafa Sedunia.” Wang, yang berusia hampir 70,
dipukuli hingga meninggal dunia. Saksi mata satu-satunya, Qi,
ditahan oleh polisi Kota Weihai, Distrik Gao.
Polisi ingin menggunakan situasi ini untuk menjebak Qi dan mengkaitkannya sebagai “tersangka pembunuhan” dalam laporan yang akan dikirim ke Departemen Keamanan Publik Provinsi Shandong.
Setelah masa tahanan Qi berakhir, tanpa ada bukti atau kasus terpecahkan, Polisi Gaoqu mengirim Qi, saksi kunci, ke Pusat Cuci Otak Desa Wang di Kota Zibo, berusaha mengulur waktu dan menutupi fakta.
Mengalami Berbagai Penganiayaan dan Penyiksaan
Pada akhir 1998, Qi menderita pendarahan akibat dua kehamilan di luar kandungan dalam dua tahun. Setelah perawatan darurat, ia menderita efek sampingnya dan jumlah sel darah merahnya sangat rendah. Dokter memberitahunya untuk beristirahat enam bulan sampai setahun sebelum bisa kembali bekerja.
Seorang teman memperkenalkan Falun Gong kepada Qi. Segera setelah ia mulai berlatih, ia mengalami perubahan besar baik fisik maupun mental dan bisa mengendarai sepeda serta kembali bekerja kurang dari sebulan. Teman-teman dan tetangganya memuji latihan ini dan berkata, ”Falun Gong sungguh ajaib!”
Tetapi, kurang dari setahun setelah Qi mulai berlatih, Partai Komunis China (PKC) memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada Juli 1999.
Selama tahun-tahun berikutnya, Qi tetap mengklarifikasi fakta. Ia bekerja di toko sepatu milik bersama dengan suaminya. Suaminya, Yan Shubin, dulunya menderita radang usus besar. Setelah menyaksikan perubahan ajaib pada istrinya, pada Agustus 2oo3, ia mulai berlatih Falun Gong juga.
Pasangan yang begitu baik dan jujur, telah berulangkali diganggu oleh petugas kantor polisi Beixing. Qi ditangkap pada Maret 2004 karena mengklarifikiasi fakta kepada orang-orang dan dibawa ke Pusat Tahanan Beixing. Pada 14 Mei 2004, setelah masa tahanan berakhir, suaminya pergi ke pusat tahanan untuk menjemputnya. Melihat ia sangat lemah, Yan menuduh polisi melanggar hukum sementara pura-pura menegakkannya. Polisi segera menangkapnya dan tidak membebaskannya sampai ia melakukan mogok makan selama tiga hari. Mulai saat itu polisi berulangkali mengganggu pasangan itu di toko sepatu mereka.
Pada 6 Desember 2004, petugas polisi Pertanian Beixing mendobrak masuk toko sepatunya dan mengambil buku-buku Dafa dan materi, dan juga komputer baru yang baru dibeli empat hari lalu. Pasangan itu harus meninggalkan rumah dan menjadi tunawisma untuk menghindari penganiayaan.
Pada 5 Mei 2005, tidak lama setelah mereka menetap di Weihai, Provinsi Shandong, polisi menangkap Yan karena mengklarifikasi fakta. Mereka memindahkannya ke Pusat Tahanan Hongxinglong pada 6 Juni dan menghukumnya tiga tahun kerja paksa di Kamp Kerja Paksa Suihua.
Setelah suaminya dikirim ke kamp kerja paksa, Qi menjadi tunawisma dan harus hidup sebagai pengasuh.
Suatu kali, pasangan muda menyewa dia untuk mengurus ibu mereka yang lumpuh dan tidak bisa bangun. Nenek ini mengompol di ranjang dan suaminya menyalahkan dan mengkritik Qi karenanya. Tetapi Qi tidak frustasi. Malah ia mengurus nenek ini seperti ibunya. Ketika ia punya waktu, ia akan bercakap-cakap dengannya dan memberitahu betapa indahnya Falun Gong dan mengajarinya mengucapkan, ”Falun Dafa Hao (baik). Zhen-Shan-Ren Hao (Sejati-Baik-Sabar adalah baik).” Ia juga memutarkan ceramah Guru dengan pemutar MP3 bagi nenek itu. Kurang dari 10 hari, keajaiban terjadi. Nenek itu bisa berdiri dan menggunakan toilet. Menyaksikan keajaiban Falun Dafa, keluarganya menjadi sangat tersentuh. Tidak lama, nenek itu sembuh total.
Pada 2008, suami Qi dibebaskan dari kamp kerja paksa. Pada Mei 2012, ketika Qi dan Wang Diansong pergi untuk menggantung spanduk, Qi menyaksikan Wang dibunuh dan akhirnya ditahan oleh polisi. Qi masih dalam tahanan hingga hari ini.
Kami menyerukan kepada semua orang baik hati dan organisasi terkait di dalam dan luar China untuk menaruh perhatian atas kasus ini dan menyelamatkan Qi sesegera mungkin.
Artikel terkait:
“Qi Xiuchun Dibawa ke Pusat Cuci Otak oleh Polisi dari Distrik Gao Kota Weihai, Provinsi Shandong”
http://en.minghui.org/html/articles/2012/7/3/134243.html
“Polisi Menutupi Kematian Praktisi Falun Gong Wang Diansong”
http://en.minghui.org/html/articles/2012/6/23/134096.html
“Polisi di Provinsi Heilongjiang Berulangkali Menangkap dan Menganiaya Yan Shubin”
http://en.minghui.org/emh/articles/2005/12/21/68159.html#.T_J9v_Xuhac
Polisi ingin menggunakan situasi ini untuk menjebak Qi dan mengkaitkannya sebagai “tersangka pembunuhan” dalam laporan yang akan dikirim ke Departemen Keamanan Publik Provinsi Shandong.
Setelah masa tahanan Qi berakhir, tanpa ada bukti atau kasus terpecahkan, Polisi Gaoqu mengirim Qi, saksi kunci, ke Pusat Cuci Otak Desa Wang di Kota Zibo, berusaha mengulur waktu dan menutupi fakta.
Mengalami Berbagai Penganiayaan dan Penyiksaan
Pada akhir 1998, Qi menderita pendarahan akibat dua kehamilan di luar kandungan dalam dua tahun. Setelah perawatan darurat, ia menderita efek sampingnya dan jumlah sel darah merahnya sangat rendah. Dokter memberitahunya untuk beristirahat enam bulan sampai setahun sebelum bisa kembali bekerja.
Seorang teman memperkenalkan Falun Gong kepada Qi. Segera setelah ia mulai berlatih, ia mengalami perubahan besar baik fisik maupun mental dan bisa mengendarai sepeda serta kembali bekerja kurang dari sebulan. Teman-teman dan tetangganya memuji latihan ini dan berkata, ”Falun Gong sungguh ajaib!”
Tetapi, kurang dari setahun setelah Qi mulai berlatih, Partai Komunis China (PKC) memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada Juli 1999.
Selama tahun-tahun berikutnya, Qi tetap mengklarifikasi fakta. Ia bekerja di toko sepatu milik bersama dengan suaminya. Suaminya, Yan Shubin, dulunya menderita radang usus besar. Setelah menyaksikan perubahan ajaib pada istrinya, pada Agustus 2oo3, ia mulai berlatih Falun Gong juga.
Pasangan yang begitu baik dan jujur, telah berulangkali diganggu oleh petugas kantor polisi Beixing. Qi ditangkap pada Maret 2004 karena mengklarifikiasi fakta kepada orang-orang dan dibawa ke Pusat Tahanan Beixing. Pada 14 Mei 2004, setelah masa tahanan berakhir, suaminya pergi ke pusat tahanan untuk menjemputnya. Melihat ia sangat lemah, Yan menuduh polisi melanggar hukum sementara pura-pura menegakkannya. Polisi segera menangkapnya dan tidak membebaskannya sampai ia melakukan mogok makan selama tiga hari. Mulai saat itu polisi berulangkali mengganggu pasangan itu di toko sepatu mereka.
Pada 6 Desember 2004, petugas polisi Pertanian Beixing mendobrak masuk toko sepatunya dan mengambil buku-buku Dafa dan materi, dan juga komputer baru yang baru dibeli empat hari lalu. Pasangan itu harus meninggalkan rumah dan menjadi tunawisma untuk menghindari penganiayaan.
Pada 5 Mei 2005, tidak lama setelah mereka menetap di Weihai, Provinsi Shandong, polisi menangkap Yan karena mengklarifikasi fakta. Mereka memindahkannya ke Pusat Tahanan Hongxinglong pada 6 Juni dan menghukumnya tiga tahun kerja paksa di Kamp Kerja Paksa Suihua.
Setelah suaminya dikirim ke kamp kerja paksa, Qi menjadi tunawisma dan harus hidup sebagai pengasuh.
Suatu kali, pasangan muda menyewa dia untuk mengurus ibu mereka yang lumpuh dan tidak bisa bangun. Nenek ini mengompol di ranjang dan suaminya menyalahkan dan mengkritik Qi karenanya. Tetapi Qi tidak frustasi. Malah ia mengurus nenek ini seperti ibunya. Ketika ia punya waktu, ia akan bercakap-cakap dengannya dan memberitahu betapa indahnya Falun Gong dan mengajarinya mengucapkan, ”Falun Dafa Hao (baik). Zhen-Shan-Ren Hao (Sejati-Baik-Sabar adalah baik).” Ia juga memutarkan ceramah Guru dengan pemutar MP3 bagi nenek itu. Kurang dari 10 hari, keajaiban terjadi. Nenek itu bisa berdiri dan menggunakan toilet. Menyaksikan keajaiban Falun Dafa, keluarganya menjadi sangat tersentuh. Tidak lama, nenek itu sembuh total.
Pada 2008, suami Qi dibebaskan dari kamp kerja paksa. Pada Mei 2012, ketika Qi dan Wang Diansong pergi untuk menggantung spanduk, Qi menyaksikan Wang dibunuh dan akhirnya ditahan oleh polisi. Qi masih dalam tahanan hingga hari ini.
Kami menyerukan kepada semua orang baik hati dan organisasi terkait di dalam dan luar China untuk menaruh perhatian atas kasus ini dan menyelamatkan Qi sesegera mungkin.
Artikel terkait:
“Qi Xiuchun Dibawa ke Pusat Cuci Otak oleh Polisi dari Distrik Gao Kota Weihai, Provinsi Shandong”
http://en.minghui.org/html/articles/2012/7/3/134243.html
“Polisi Menutupi Kematian Praktisi Falun Gong Wang Diansong”
http://en.minghui.org/html/articles/2012/6/23/134096.html
“Polisi di Provinsi Heilongjiang Berulangkali Menangkap dan Menganiaya Yan Shubin”
http://en.minghui.org/emh/articles/2005/12/21/68159.html#.T_J9v_Xuhac
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org