Madison, Wisconsin: Pameran Seni Sejati-Baik-Sabar Membuat Pengunjung Meneteskan Air Mata
(Minghui.Org)
“Wow, lukisan-lukisan itu bisa membuat saya meneteskan air mata.
Pameran ini sungguh luar biasa. Terimakasih banyak!” “Sangat
menyesakkan dada, saya tak bisa berkata-kata. Terimakasih!”
Kalimat-kalimat ini adalah yang ditinggalkan pengunjung pada buku
tamu pada pameran seni Sejati-Baik-Sabar yang diadakan di gedung
Capitol Wisconsin. Pameran ini berlangsung dua minggu, berakhir
pada 4 Agustus 2012.
Pameran seni Sejati-Baik-Sabar
yang diadakan di gedung Capitol Wisconsin.
Seorang gadis dari Tennessee
mengeluarkan air mata ketika melihat lukisan yang menggambarkan
praktisi Falun Gong disiksa di China karena kepercayaan
mereka
Banyak cerita yang menyentuh
selama pameran. Tn. Stuart, wartawan lokal yang terkenal datang ke
Capitol dua kali, dan berbincang-bincang secara mendalam dengan
para praktisi tentang tema pameran ini. Setelah mendengar cerita
seorang praktisi yang ayahnya di penjara selama tiga tahun karena
berlatih Falun Gong, dia membuat laporan video dan di-posting di
website.
Seorang ibu dengan anak perempuannya menceritakan kepada seorang praktisi bahwa sehari sebelumnya mereka sempat melihat pameran sebentar. Setelah sampai di rumah anak perempuannya mengatakan, ketika melihat pameran itu ia melihat ada bidadari yang berjalan keluar dari lukisan dan bidadari itu berkata kepadanya agar besok kembali lagi untuk melihat lukisan. Keesokan harinya mereka kembali dan melihat lukisan itu satu persatu dengan teliti. Ibu itu mengatakan pengalaman itu membuat perasaan spiritualnya terbangkitkan.
Suatu hari ketika pameran baru saja dibuka, seorang polisi di gedung itu mendekati meja praktisi. Dia bertanya: “Apakah anda pelukis?” Setelah dijelaskan bahwa dia hanya penyelenggara, dengan hormat polisi itu berkata: “Sangat impresif, sungguh mencerahkan, saya tidak pernah membayangkan hal seperti itu…” Tampaknya dia sulit menemukan kata-kata untuk menyatakan perasaannya setelah melihat lukisan itu.
Seorang ibu dengan anak perempuannya menceritakan kepada seorang praktisi bahwa sehari sebelumnya mereka sempat melihat pameran sebentar. Setelah sampai di rumah anak perempuannya mengatakan, ketika melihat pameran itu ia melihat ada bidadari yang berjalan keluar dari lukisan dan bidadari itu berkata kepadanya agar besok kembali lagi untuk melihat lukisan. Keesokan harinya mereka kembali dan melihat lukisan itu satu persatu dengan teliti. Ibu itu mengatakan pengalaman itu membuat perasaan spiritualnya terbangkitkan.
Suatu hari ketika pameran baru saja dibuka, seorang polisi di gedung itu mendekati meja praktisi. Dia bertanya: “Apakah anda pelukis?” Setelah dijelaskan bahwa dia hanya penyelenggara, dengan hormat polisi itu berkata: “Sangat impresif, sungguh mencerahkan, saya tidak pernah membayangkan hal seperti itu…” Tampaknya dia sulit menemukan kata-kata untuk menyatakan perasaannya setelah melihat lukisan itu.
Senator Negara Bagian Chris Larson
dengan asistennya mendengarkan penjelasan dari praktisi mengenai
latar belakang karya seni itu.
Senator Negara Bagian Chris
Larson adalah senator termuda di Wisconsin. Dia dipilih menjadi
senator ketika usianya dibawah 30 tahun. Dia menulis kepada
Presiden Obama dan memohon agar ia berbicara untuk membantu
menghentikan penganiayaan Falun Gong. Dia datang atas undangan para
praktisi dan mempelajari setiap lukisan dengan teliti.
Madison merupakan kota dengan kebudayaan dan etnis yang beragam, mempunyai pemandangan yang indah. Universitas Wisconsin yang terkenal terletak di Madison. Banyak wisatawan dari seluruh penjuru dunia mengunjungi Wisconsin, salah satu obyek utamanya adalah gedung Capitol
Keluarga Amerika etnis Iran datang melihat lukisan. Si ibu mengatakan, ia merasa setiap lukisan berbicara dengannya, dan ia meyakini bahwa semua lukisan itu dibayangi oleh malaikat dan Buddha. Katanya: “Kita tidak bisa berbuat apa-apa ketika melihat mereka yang baik hati itu menderita. Setidak-tidaknya kita bisa berdoa. Bidadari dan para malaikat akan membawa mereka ke sorga.”
Lukisan-lukisan yang menggambarkan penganiayaan itu berdasarkan cerita nyata. Banyak pengunjung merasa penganiayaan itu sungguh kejam. Seorang gadis dari Tennessee berlinang air mata ketika melihat lukisan yang menggambarkan Partai Komunis China (PKC) mengambil organ tubuh praktisi yang masih hidup, dan polisi PKC menggantung serta memukuli praktisi Falun Gong wanita. Ia berkata: “Bagaimana mungkin hal sekejam itu bisa terjadi? Bagaimana bisa penganiayaan itu merembet juga ke anak-anak kecil?” sambil menunjuk ke lukisan yang menggambarkan seorang gadis kecil mendekap peti abu jenazah.
Selama pameran itu banyak juga pengunjung keturunan China. Sepasang orang muda yang akan pulang ke China pada bulan September nanti mendengarkan penjelasan dari praktisi tentang fakta dan melihat lukisan. Mereka telah keluar dari PKC dan organisasi afiliasinya.
Madison merupakan kota dengan kebudayaan dan etnis yang beragam, mempunyai pemandangan yang indah. Universitas Wisconsin yang terkenal terletak di Madison. Banyak wisatawan dari seluruh penjuru dunia mengunjungi Wisconsin, salah satu obyek utamanya adalah gedung Capitol
Keluarga Amerika etnis Iran datang melihat lukisan. Si ibu mengatakan, ia merasa setiap lukisan berbicara dengannya, dan ia meyakini bahwa semua lukisan itu dibayangi oleh malaikat dan Buddha. Katanya: “Kita tidak bisa berbuat apa-apa ketika melihat mereka yang baik hati itu menderita. Setidak-tidaknya kita bisa berdoa. Bidadari dan para malaikat akan membawa mereka ke sorga.”
Lukisan-lukisan yang menggambarkan penganiayaan itu berdasarkan cerita nyata. Banyak pengunjung merasa penganiayaan itu sungguh kejam. Seorang gadis dari Tennessee berlinang air mata ketika melihat lukisan yang menggambarkan Partai Komunis China (PKC) mengambil organ tubuh praktisi yang masih hidup, dan polisi PKC menggantung serta memukuli praktisi Falun Gong wanita. Ia berkata: “Bagaimana mungkin hal sekejam itu bisa terjadi? Bagaimana bisa penganiayaan itu merembet juga ke anak-anak kecil?” sambil menunjuk ke lukisan yang menggambarkan seorang gadis kecil mendekap peti abu jenazah.
Selama pameran itu banyak juga pengunjung keturunan China. Sepasang orang muda yang akan pulang ke China pada bulan September nanti mendengarkan penjelasan dari praktisi tentang fakta dan melihat lukisan. Mereka telah keluar dari PKC dan organisasi afiliasinya.
Rombongan murid SMA dari China
memperhatikan lukisan.
Satu rombongan wisata murid-murid
SMA dari China mengunjungi Capitol dan melihat pameran. Banyak
diantaranya mengambil foto menggunakan HP. Mereka sangat terkesan
dan ingin tahu. Salah seorang gurunya menerima bunga lotus kertas
dengan khidmat, dan mengatakan akan dibawa pulang ke China.
Christy dari Jerman mengatakan:
“Saya berharap China segera berubah.”
Christy dari Jerman sedang
menjalani tugas pertukaran akademis jangka pendek di Universitas
Wisconsin. Ia telah mengetahui tentang penganiayaan Falun Gong oleh
PKC di Jerman, tetapi baru kali ini ia melihat pameran. Ia melihat
lukisan dengan penuh perhatian walaupun tidak lama. Ia mengetahui
tentang Budhisme Tibet. Menurutnya lukisan-lukisan itu mendapat
inspirasi dari Buddha dan itu sangat penting mempercayainya. Ia
menyatakan dukungannya untuk praktisi Falun Gong dan dengan khidmat
mengucapkan: “Semoga China lekas berubah!”
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org