(Minghui.org) Kantor 610 dan departemen kepolisian di Qixia, Provinsi Shandong, menangkap lebih dari 20 praktisi Falun Gong dan keluarga mereka pada tanggal 30 Agustus 2011, dan menyita barang-barang para praktisi. Pada Desember 2011, keluarga praktisi menyewa pengacara Beijing untuk membela mereka. Hasilnya, Kejaksaan Qixia mengembalikan berkas-berkas ke departemen kepolisian pada dua kali kesempatan dan membatalkan persidangan. Namun demikian, polisi Qixia menolak untuk melepaskan praktisi dan justru merekayasa tuduhan palsu terhadap mereka.

Kejaksaan Qixia memulai proses tuntutan terhadap tujuh praktisi Falun Gong pada tanggal 7 Mei 2012, untuk kejahatan palsu "menggunakan aliran sesat untuk menyabotase pelaksanaan hukum." Pengadilan Qixia menerima kasus tersebut. Pemimpin kasus ini adalah Hakim Lin Baohua, wakil presiden pengadilan pidana. Lin Guojun dan dua praktisi lain menyewa pengacara Beijing untuk membela mereka. Pengacara menyerahkan surat resmi kantornya dan surat pengacara ke pengadilan. Panitera kemudian memberi pengacara dakwaan dari Kejaksaan Qixia.

Pengadilan Melanggar Hukum

Pada Juni 2012, selama proses pengadilan, Hakim Lin Baohua mengancam terdakwa beberapa kali untuk menarik pengacara mereka, tetapi tidak berhasil. Hakim kemudian mengancam dan menipu keluarga mereka, tetapi juga gagal. Pada tanggal 3 Juli 2012, Pengadilan Qixia menjalankan pengadilan rahasia untuk kasus ini dan tidak memberitahu keluarga para praktisi atau pengacara.

Praktisi Jiang Shuying bertanya pada Hakim Lin Baohua, "Mengapa pengacara saya tidak hadir?" Hakim menjawab dengan tidak jujur, "kemarin kami memberitahu pengacara Anda, tapi dia tidak datang." Setelah sesi sidang, Pengacara Beijing menelepon pengadilan dan mempertanyakan legalitas persidangan. Seorang anggota staf Pengadilan Qixia berbohong kepada pengacara, mengatakan, "Para terdakwa membebastugaskan pengacara mereka."

Pasal 11 Undang-undang Pidana menyatakan: "Terdakwa memiliki hak untuk membela diri, pengadilan wajib untuk menjamin pembelaan terdakwa." Dan Pasal 32 Undang-undang Hakim menyatakan: "Hakim tidak boleh: (i) menyalahgunakan kekuasaan dan melanggar hak-hak hukum dan kepentingan perorangan, badan hukum, atau organisasi lainnya." Hakim Lin Baohua mencabut hak pengacara terdakwa untuk membela kliennya, dan mencabut hak para terdakwa untuk memperoleh sebuah pembelaan. Hakim telah terang-terangan menyalahgunakan kekuasaan.

Pengacara Wang dari Beijing pergi ke Yantai untuk menyelidiki keadaan sidang rahasia tersebut. Pada tanggal 6 Juli 2012, ia bertemu dengan kliennya, Jiang Shuying, dan diberitahu tentang kejadian itu. Dia mengajukan keluhan kepada Kongres Rakyat Nasional Qixia, kejaksaan, dan Departemen Inspeksi Kedisiplinan Pengadilan. Mereka sepakat untuk menjawab setelah penyelidikan. Ketika keluarga para praktisi mengetahui bahwa pengadilan telah melanggar hukum, mereka pergi ke pengadilan untuk mempersengketakan tindakan ilegal ini. Hakim Lin Baohua mencoba melempar tanggung jawab tersebut.

Pada tanggal 6 Juli 2012, Pengacara Beijing Dong tiba di Qixia dan pergi ke pusat penahanan dengan putri kliennya untuk menuntut pertemuan dengan kliennya, Lin Guojun. Seorang anggota staf perempuan di pusat penahanan mengatakan bahwa dia harus meminta persetujuan dari atasannya. Akhirnya, Pengacara Dong harus bernegosiasi dengan direktur pusat penahanan. Direktur menyatakan bahwa "Hakim mengatakan Lin Guojun tidak mampu menyewa pengacara." Pengacara Dong meminta untuk bertemu Lin Guojun secara pribadi untuk memverifikasi. Direktur mengatakan, "Pengadilan tidak memberinya hak kunjungan. Anda harus berbicara dengan Pengadilan."

Pengacara Dong kemudian mengajukan keluhan tentang Hakim Lin Baohua kepada Departemen Inspeksi Kedisiplinan dan Departemen Petisi pengadilan. Petugas Wei di Departemen Inspeksi Kedisiplinan dan petugas Zhou di Departemen Petisi menyimpan catatannya. Seorang perwira dari Departemen Petisi memberi tahu presiden Pengadilan Pidana, Lu Xiujuan, dan menceritakan tentang keluhan Pengacara Dong. Lu mengatakan kepadanya bahwa saudara Lin Guojun telah membebastugaskan pengacaranya. Namun, Pengacara Dong dipekerjakan oleh Lin Guojun dan putrinya, saudara Lin Guojun tidak memiliki wewenang untuk memecat pengacara. Jawaban Lu tidak masuk akal. Selain itu, pengadilan telah menekan adik Lin Guojun.

Pengacara Terdakwa dan Keluarga Mengajukan Pengaduan

Pengacara Dong dan putri Lin Guojun pergi ke pusat penahanan dan pengadilan lima kali dalam waktu empat hari, tetapi tidak dapat menemui Lin Guojun. Presiden pengadilan dan Hakim Lin Baohua tidak hadir pada setiap kesempatan. Pengacara Lan dan Zhang dari Beijing juga pergi ke Yantai dan Qixia meskipun jadwal mereka padat. Mereka mencoba banyak jalan agar bisa menemui klien mereka, tapi Pengadilan Qixia dan mereka yang bertugas, mencegah pengacara dan keluarga menemui terdakwa.

Para pengacara yakin bahwa Pengadilan Qixia telah melanggar hukum tentang prosedur hukum pidana dan telah menyalahgunakan kekuasaannya. Undang-undang saat ini tidak menetapkan bahwa Falun Gong adalah sebuah aliran sesat. Sesuai dengan Kejaksaan Agung Rakyat, pada kasus melalaikan tugas, bisa berupa penyerangan subjektif jika kasus tanpa bukti yang jelas namun kasus tersebut diproses pengadilan. Panel hakim dan anggota komite peradilan terkait, serta personil lainnya yang bertanggung jawab mengadili kasus ini, akan didakwa dengan kejahatan subjektivisme.

Bab IX Pasal 54 UU Sipil, efektif 1 Januari 2006, menyatakan bahwa "pegawai negeri yang menjatuhkan keputusan ilegal atau perintah harus menanggung tanggung jawab terkait."

Pengacara Dong telah menyampaikan secara pribadi surat pengaduan kepada Kejaksaan Yantai dan Departemen Petisi. Surat keluhan keluarga terhadap Pengadilan Qixia juga telah dikirim ke Beijing, Kejaksaan Provinsi dan Kota, Departemen Inspeksi Kedisiplinan, dan Departemen Petisi.

Chinese version click here
English version click here