(Minghui.org) Seorang praktisi laki-laki sering mendiskusikan dengan saya tentang keputusasaannya dalam penyingkiran keterikatan hatinya pada nafsu birahi. Istrinya juga seorang praktisi. Meskipun dia (istrinya) tidak begitu gigih maju, akan tetapi keterikatannya pada nafsu birahi tidak sekuat dirinya, dan dia merasa malu serta frustasi karena hal itu. Dia mengatakan bahwa ketika dia berdekatan dengan istrinya, nafsu birahinya muncul sangat kuat dan sulit untuk menghentikannya. Dia tahu bahwa dia tidak berkultivasi dengan baik dalam aspek ini, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara menerobos rintangan ini. Saya berbagi pemahaman dan pengalaman saya tentang hal ini dengannya. Saya juga berbagi artikel ini kepada rekan praktisi lain yang memiliki masalah keterikatan pada nafsu birahi.

Sebelum saya mulai berlatih Falun Gong, saya memiliki keterikatan yang sangat kuat pada nafsu birahi. Saya gagal beberapa kali dalam berkultivasi, dan unsur-unsur buruk memanfaatkan celah kekosongan saya. Saya dianiaya karena keterikatan saya pada nafsu birahi. Saya tidak akan membicarakan mengenai proses penganiayaan yang menyakitkan yang pernah saya alami. Saya hanya ingin berbagi pengalaman bagaimana saya menyangkal nafsu dan gairah birahi ini. Sesungguhnya, nafsu birahi ini berasal dari konsep manusia.

Saya pikir setiap praktisi mengetahui bahwa pelepasan keterikatan pada nafsu birahi adalah suatu keharusan bagi seorang praktisi Xiulian, dan kita semua ingin membebaskan diri dari keterikatan ini sesegera mungkin. Namun, sangat sulit untuk menyingkirkan godaan saat tengah menjalani ujian. Alasan utamanya adalah karena kita memandang keterikatan nafsu birahi ini sebagai suatu hal yang berdiri sendiri dan tidak mengaitkannya dengan keterikatan lainnya. Saya diterpa hasrat birahi yang sangat kuat beberapa kali, dan dia datang demikian kuat. Saya merasa sangat lemah dan tidak berdaya untuk menyangkalnya. Kemudian saya menyadari bahwa itu selalu terjadi ketika saya berada di rumah seorang diri, ketika saya membiarkan khayalan saya berlari tanpa kendali, dan ketika saya berpikir sepenuhnya seperti manusia biasa. Memikirkan tentang betapa banyak penderitaan yang saya alami dan penyesalan pada diri sendiri. Kekuatan lama menertawakan pikiran manusia biasa saya, dan unsur-unsur buruk memanfaatkan celah kekosongan saya. Dengan demikian, iblis nafsu birahi ini menyerang saya dengan hingar bingarnya. Kekuatan lama pasti berpikir, "Orang ini telah memperoleh Fa, namun dia masih belum merasa puas. Dia masih mengejar impian untuk memiliki kehidupan keluarga yang bahagia seperti manusia biasa." Setelah kekuatan lama melihat keterikatan saya itu, mereka menertawakan saya dan memanfaatkan celah kekosongan saya. Mereka menggunakan unsur-unsur buruk dan iblis birahi untuk menghina dan menghancurkan saya. Setelah belajar Fa, saya mampu meningkatkan pemahaman saya dan melepaskan diri dari keinginan untuk meraih kehidupan "keluarga bahagia." Karena itu, saya tidak dianiaya separah itu lagi.

Ini terjadi beberapa kali sekitar enam bulan yang lalu. Saya berbaring di tempat tidur, merasa malas. Saya tidak berpikir bagaimana harus gigih maju, melainkan saya menghitung berapa banyak uang yang telah saya peroleh. Saya mengenang keberhasilan kecil yang telah saya raih di dunia manusia biasa ini. Perilaku ini tidak sesuai dengan kriteria seorang praktisi Dafa. Pada saat itu, secara jelas saya merasakan ada sesuatu yang mirip dengan ular berbisa, membawa udara dingin yang garang, melompat ke arah saya dari jarak dua meter. Ular itu memasuki paro bagian bawah tubuh saya, dan pikiran saya segera dipenuhi oleh nafsu. Ular berbisa itu bergerak di sekitar area selangkangan saya, dia membuka mulut besarnya, dan menunggu untuk menyedot sari pati tubuh saya. Saya belum pernah mengalami kejadian seperti itu sebelumnya. Semua pikiran saya yang muncul selalu dipenuhi nafsu. Pada saat itu saya sangat merasakan bahwa gairah nafsu birahi itu dibawa oleh iblis yang telah merasuki tubuh saya itu. Saya segera memancarkan pikiran lurus dan melafalkan "Fa Meluruskan Alam Semesta, Kejahatan Terbasni Seluruhnya, kejahatan benar-benar musnah." Saya terus-menerus memancarkan pikiran lurus untuk mencerai-beraikan unsur-unsur buruk itu. Kemudian, saya melihat bahwa gairah nafsu saya itu hilang, seolah-olah tidak pernah terjadi.

Setelah membaca Ceramah Fa Shifu

“Maka tubuh manusia yang tingkatnya begitu rendah, tanpa suatu kemampuan apa pun, jika taraf kondisi pikiran anda sesuai dengan sesuatu, dia niscaya mengendalikan anda. Jadi dengan kata lain, kehidupan pada tingkat berbeda saat menemukan anda menginginkan sesuatu, terikat pada sesuatu, kebetulan sesuai dengannya, maka dia akan berperan, bahkan mengendalikan anda. Di saat seseorang tidak rasional, melampiaskan amarah, maka unsur negatif akan berperan. Segala apa pun juga adalah kehidupan, dia memang jahat, dia adalah nafsu keinginan, dia adalah kebencian, dia adalah sesuatu yang lain, maka dengan sendirinya dia akan berperan.” (“Pengikut Dafa Harus Belajar Fa - Ceramah Fa pada Konferensi Fa Washington DC tahun 2011”)

Saya belajar Fa lebih banyak dan mengerti bahwa alasan mengapa saya dikendalikan oleh iblis nafsu dan keinginan adalah karena pikiran saya tidak lurus. Banyak praktisi mungkin berpikir bahwa mereka masih memiliki pikiran yang dipenuhi oleh nafsu birahi yang begitu kuat dan ingin menyingkirkannya. Tentu saja, memiliki tekad adalah jalur kultivasi yang lurus. Namun berdasarkan pengalaman saya, bukankah praktisi seharusnya menyadari bahwa kekuatan lama dan unsur-unsur buruk bisa memanfaatkan celah kekosongan mereka karena keterikatan hati lainnya yang masih mereka miliki?

Praktisi harus berkultivasi dengan baik pada semua aspek untuk memenuhi kriteria Fa. Dengan demikian, kekuatan lama tidak akan dapat menemukan celah kekosongan,  akibatnya, iblis nafsu dan keinginan akan lenyap.

Catatan: Xinxing = Watak, Kualitas Moral

Chinese version click here
English version click here