Murid SMA Memohon Pembebasan atas Ibunya
(Minghui.org)
You Jinying, 40 tahun, praktisi Falun Gong asal Kota Fujing,
Provinsi Heilongjiang ditangkap pada 14 Juli, 2012, ketika dia
terlihat sedang membagikan materi klarifikasi fakta di Desa Yongde,
Kecamatan Beigang, Kabupaten Suibin. Dia lalu ditahan di Pusat
Penahanan Kabupaten Suibin. Putri You yang berusia 17 tahun, yang
tinggal bersama dengan ibunya, pergi ke Kantor Polisi Suibin untuk
menanyakan tentang ibunya. Tetapi, direktur dari departemen
kepolisian mengutuk dan memberitahunya, “Ibu Anda akan segera
ditembak.” Empat praktisi Falun Gong lainnya ditangkap pada waktu
yang sama dengan You, dan beberapa diantara mereka melakukan
mogok makan untuk menentang penganiayaan tersebut.
You lalu dipindahkan ke Pusat
Penahanan Kedua di Kota Hegang. Pihak otoritasi pusat penahanan
menelepon anak putri You dan memberitahunya bahwa dia dapat
mengunjungi ibunya. Tetapi, ketika putri You, yang ditemani oleh
orang dewasa lainnya untuk pergi mengunjungi ibunya, mereka ditolak
masuk pusat penahanan.
Putri You mulai melakukan proses hukum terhadap Departemen Kepolisian Kabupaten Suibin untuk membantu ibunya mendapatkan keadilan, dan mengirim surat gugatan terbuka kepada pihak otoritas.
Salinan dari surat tersebut:
Tergugat:
Lu Jiansheng, direktur dari Departemen Kepolisian Kabupaten Suibin
Zhang Zhengqiang, kepala Divisi Keamanan Domestik Kabupaten Suibin
Liu Yuncai, deputi kepala Divisi Keamanan Domestik Kabupaten Suibin
Li Zhanlin, deputi kepala Divisi Keamanan Domestik Kabupaten Suibin
Gao Tiejun, petugas dari Divisi Keamanan Domestik Kabupaten Suibin
Penggugat: You Donghui, 17 tahun, murid di Sekolah Menengah Atas Pertama Kota Fujin. Putri dari You Jinying.
Alasan dari gugatan:
Para tergugat yang disebutkan di atas menyalahgunakan kekuasaan mereka dan secara ilegal menahan You Jinying dengan dakwaan palsu yaitu “melanggar hukum.”
Ibu saya, You Jinying, ditangkap oleh para petugas dari Departemen Kepolisian Beigang pada pukul 21.00, 14 Juli 2012, ketika dia terlihat sedang membagikan materi klarifikasi fakta di Desa Yongde, Kecamatan Beigang, Kabupaten Suibin, dan dia ditahan di Pusat Penahanan Kedua Kota Hegang. Untuk melindungi hak ibu saya dan kebebasan berkeyakinan yang diberikan oleh Konstitusi, saya berinisiatif untuk menulis surat terbuka kepada Departemen Kepolisian Suibin dengan judul “Pulangkan Ibu Saya,” meminta segera dia dibebaskan, dan mengirimkan surat itu pada 20 Juli 2012. Saya belum menerima balasan dari departemen kepolisian.
Kakek nenek saya dan saya sendiri menderita setiap hari karena kehilangan ibu saya. Saya merasa sangat kecewa oleh perilaku para tergugat yang menahan ibu saya. Penyalahgunaan kekuasaan mereka tidak dapat diterima. Oleh karena itu, saya ingin memohon dan meminta departemen kepolisian dan para staf memproses kasus ini agar sesuai hukum, dan segera membebaskan ibu saya. Mereka harus menghormati keyakinannya dan melindungi Konstitusi.
Ibu saya adalah praktisi Falun Gong dan tidak pernah berusaha untuk menyembunyikan keyakinannya dari siapapun. Karena manfaat yang diterimanya dari latihan ini, dan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, beliau ingin lebih banyak orang mengetahui fakta kebenaran mengenai latihan ini serta mendapatkan manfaat seperti beliau peroleh. Tetapi, beliau ditangkap karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong.
Sebelum berlatih, kesehatan ibu saya buruk, memiliki penyakit jantung koroner dan masalah dengan ginjalnya. Meskipun kondisi keuangan kami sangat sulit, beliau tetap harus mendapatkan perawatan medis. Sejak beliau mulai berlatih Falun Gong, beliau berusaha untuk mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi orang baik, semua penyakitnya hilang dan beliau tidak pernah melanggar hukum apapun.
Saya tidak mengerti kenapa seorang yang baik ditangkap, ditahan dan akan dijatuhi hukuman. Kejahatan apa yang telah dia lakukan? Beliau menaati hukum, jujur, tidak menyumpahi orang, tidak menggunakan kekerasan, dan hanya melakukan latihan gerakan untuk menjadi lebih sehat. Tetapi kegiatan-kegiatan ini membuatnya dipenjara. Saya tidak mengerti. Kesimpulan satu-satunya yang bisa saya ambil adalah sebagian orang yang tidak menaati hukum dan tidak menghormati HAM bersikukuh menggunakan kekuasaan mereka untuk menganiaya ibu saya dengan semena-mena. Saya berharap orang-orang tergugat ini sadar akan kesalahan mereka, meminta maaf dan memperbaiki diri mereka. Beberapa tergugat mengutuk ibu saya, ada yang mengatakan bahwa ibu saya akan ditembak. Bahkan ada yang memukuli ibu saya. Sebagai petugas yang seharusnya menegakan hukum, mereka tahu hukum tetapi masih melanggarnya. Mereka harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Sejak ibu saya ditahan, saya berusaha keras untuk mempelajari Konstitusi dan hukum. Menurut pasal 36 di Konstitusi, “Rakyat dari Republik Rakyat China menikmati kebebasan berkeyakinan agama. Tidak ada lembaga negara, organisasi publik atau individu yang boleh memaksa agama apa yang boleh dan tidak boleh diyakini oleh rakyat.” Pada tahun 2005, Menteri Keamanan Umum mengidentikfikasikan 14 agama sebagai sesat di China, tetapi Falun Gong tidak disebutkan sama sekali. Disamping itu, pasal 300 Hukum Kriminal yang mengacu pada ajaran sesat, paling umum mendakwa praktisi Falun Gong dengan kejahatan, tetapi sebenarnya bertentangan dengan pasal 36 Konstitusi. Keyakinan setiap orang adalah berasal dari pikiran masing-masing, dan kebebasan berpendapat harus dihormati dan dilindungi oleh hukum. Konstitusi Republik Rakyat China, Deklarasi Universal HAM, Perjanjian Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR), Rancangan Hak Asasi Manusia China ( 2012-2015), dan semua definisi yang jelas akan masalah ini. Peraturan-peraturan ini harus dilaksanakan tanpa kompromi!
Saya hidup di keluarga dengan orangtua tunggal. Ibu saya membesarkan saya melalui kerja keras, dan terdapat ikatan yang kuat diantara kami. Meski kondisi keuangan kami tidak bagus, selama ibu ada di sisi, saya selalu merasa sangat bahagia. Saya masih sebagai murid yang belajar di Sekolah Menengah Atas Pertama Fujin. Tanpa ada penghasilan, saya bergantung pada kerja keras ibu untuk membayar uang sekolah dan kehidupan saya yang sederhana. Saya perlu meneruskan pendidikan, dan juga membutuhkan ibu untuk hidup bersama dengan saya. Ini adalah keinginan paling dasar dari seorang putri. Saya ingin ibu saya dikembalikan. Bagaimanapun, para tergugat ini tidak bisa mencabut hak seorang anak untuk mencintai ibunya. Saya yakin suatu hari, ibu yang saya cintai akan hidup di dalam komunitas yang memiliki kebebasan. Datangnya hari itu perlu kesadaran semua orang, termasuk para tergugat ini.
Saya berharap ibu saya You Jinying dibebaskan segera!
Dengan Hormat,
You Donghui
8 September 2012
Surat Terbuka Kepada Departemen Kepolisian: “Pulangkan Ibu Saya”
Nama saya adalah You Donghui. Saya berusia 17 tahun, dan sekarang sekolah di SMA Pertama di Kota Fujin. Saya akan duduk di tingkat-11 pada semester baru ini. Ketika saya berusia empat tahun, saya menderita sakit, dan ayah saya yang kejam tidak mau mengeluarkan duit untuk membawa saya berobat ke rumah sakit. Ketika saya berusia lima tahun, kedua orangtua saya bercerai. Kini suduh 12 tahun di mana ibu dan saya hidup berduaan. Ayah saya tidak pernah peduli kepada kami, dan tidak pernah memberikan tunjangan kepada kami.
Ketika saya masih kecil, kondisi kesehatan ibu saya buruk. Ketika beliau tidak bisa bangun dari tempat tidur karena rasa sakit di punggungnya, beliau harus minum obat. Ketika obat tidak membantu dan beliau tidak bisa mengatasi rasa sakit, beliau harus disuntik. Ibu saya tidak dapat bekerja, dan karena beliau tidak memiliki banyak uang, kami harus bergantung hidup dari bantuan orang lain. Saya masih kecil waktu itu dan menjadi beban bagi ibu saya. Saya selalu bergantung pada ibu atas kehidupan saya dan menunjang sekolah saya.
Pada Juli 1999, ibu saya, sekarang bercerai dan berada dalam kondisi paling sulit dalam hidupnya, cukup beruntung bisa mulai berlatih Falun Gong. Setelah beberapa tahun berlatih, semua penyakitnya hilang. Falun Gong telah memberikan kehidupan baru kepadanya. Setelah ibu saya, seorang wanita kecil mungil, menjadi sehat, beliau terus-menerus melakukan pekerjaan berat dan sulit. Beliau juga sibuk bercocok tanam dan memanen sawah, atau melakukan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Ibu saya selalu optimistis dan penuh dengan energi. Beliau tidak menikah lagi, dan tidak pernah berpikir bahwa saya adalah beban baginya. Tanpa memiliki ibu yang sehebat ini, pendidikan dan aspirasi saya akan sia-sia.
Ibu selalu mengajarkan saya untuk menjadi orang yang baik dan tidak mengambil keuntungan atas orang lain. Ketika saya diganggu oleh teman sekolah pada suatu waktu, saya pulang ke rumah dengan berlinang air mata dan melaporkan kepada ibu. Saya pikir bahwa beliau akan berpihak pada saya dan membela saya. Tetapi, sangat mengejutkan, ibu memberitahu saya bahwa saya harus memaafkan teman sekolah dan harus belajar bersabar di mana saya harus berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip Falun Gong. Sekarang saya tahu dari lubuk hati bahwa perubahan kesehatan fisik ibu dan segala yang saya miliki hari ini adalah karena Falun Gong. Tanpa Falun Gong, saya tidak akan memiliki ibu atau rumah.
Saya tahu dengan baik bahwa di dalam masyarakat ini, ibu saya sedang menghadapi bahaya setiap hari, dan saya merasa cemas atas keselamatannya. Saya masih ingat ketika suatu hari ibu memberitah saya dengan sangat emosional hingga meneteskan air mata, bahwa kewajibannya untuk memberitahu orang-orang tentang Falun Gong karena banyak ramalan yang memprediksikan ketika moralitas umat manusia merosot, orang-orang jahat akan disingkirkan. Orang-orang harus tahu bahwa Falun Gong adalah baik. Mereka yang tidak mau mengakui Sejati-Baik-Sabar dan memilih mengikuti Partai Komunis China (PKC) akan disingkirkan. Ibu saya sedang melakukan ini untuk membantu orang-orang memilih masa depan yang baik.
Konstittsi menyatakan bahwa warga China memiliki kebebasan berkeyakinan. Apa yang ibu saya lakukan adalah membantu orang lain, dan segala sesuatu yang dia lakukan adalah legal. Falun Dafa adalah ajaran yang lurus, dan mengajarkan seseorang untuk menjadi baik hati. Tidak ada yang salah dengan mempromosikan Sejati-Baik-Sabar kepada warga desa lain.
Ketika ibu saya pergi pada malam tanggal 14 Juli, saya tetap tinggal di rumah, berharap bahwa dia akan kembali lebih awal. Saya juga berdoa di dalam hati bahwa para warga desa akan mendapatkan manfaat dari Falun Gong seperti yang dia alami. Tetapi, ibu tidak pulang ke rumah. Saya merasa gelisah dan merasa tidak enak. Seorang bibi lalu memberitahukan saya bahwa ibu telah ditangkap. Saya harus menghadapi kenyataan bahwa saya kemungkinan akan meninggalkan sekolah, dan bahkan menjadi tidak mempunyai tempat tinggal. Pada hari ketiga setelah ibu ditangkap, saya pergi ke Departemen Kepolisian Suibin untuk mencarinya. Saya pikir polisi akan menyambut dengan hangat dan dapat dipercaya seperti yang disebutkan di buku-buku sekolah kita. Tetapi ketika saya menghentikan seorang pria yang ditunjuk oleh yang lainnya sebagai “direktur”, dan membeirtahukannya bahwa saya sedang mencari ibu saya yang berlatih Falun Gong, dia mengabaikan saya. Dia bahkan mengatakan bahwa ibu akan ditembak. Saya rasa dia tidak bercanda dengan saya. Saya bahkan percaya bahwa saya telah berbicara kepada orang yang salah.
Polisi juga mengatakan bahwa mereka akan membawa ibu saya ke pusat pencucian otak untuk “ditransformasi.” Ibu saya adalah seorang praktisi Sejati-Baik-Sabar, dan orang baik. Bagaimana ingin “ditransformasi?” Apakah kalian menginginkan ibu saya berbohong, melakukan hal-hal buruk dan bertarung dengan orang lain? Apakah kalian menginginkan dia menjadi orang jahat tanpa hati nurani atau keadilan? Apakah ini adalah China sekarang yang mana bahkan polisi pun ingin lebih banyak orang jahat dan lebih sedikit orang baik? Jika benar begitu, saya bahkan makin percaya bahwa ketika moralitas manusia sudah rusak hingga titik terendah, orang-orang jahat akan disingkirkan.
Mohon jangan menggunakan kekuaasaan di tangan kalian untuk merusak penegakan hukum yang seharusnya melindungi kebebasan berkeyakinan warga. Kalian sedang melakukan kejahatan. Pada hari ketika Falun Gong mendapatkan keadilan, kalian akan menjadi kambing hitam atas penganiayaan Falun Gong oleh PKC.
Pada saat Persidangan Nuremberg di penghujung Perang Dunia II, mereka yang berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap orang-orang Yahudi berusaha untuk membela diri dengan mengatakan bahwa mereka hanya melaksanakan hukum negara. Tetapi hakim menyatakan bahwa hukum-hukum tersebut bertentangan dengan hati nurani umat manusia, dan maka dari itu tidak dapat dianggap sebagai hukum. Akibatnya, bahkan para dokter yang bekerja di kamp konsentrasi juga dibawa ke tiang gantung. Ketika kalian menganiaya ibu saya, kalian bahkan melanggar hukum PKC saat ini, apalagi hukum internasional. Maka itu, bahkan di usia muda ini, saya dapat memberithau kalian bahwa mereka yang berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap ibu saya dan praktisi lainnya akan disidangkan sebagai pelaku kejahatan.
Selama ibu saya belum kembali ke rumah, saya akan melawan tekanan besar dari otoritas dan tidak akan berhenti menggugat.
Tertanda tangan:
Putri dari You Jinying
Putri You mulai melakukan proses hukum terhadap Departemen Kepolisian Kabupaten Suibin untuk membantu ibunya mendapatkan keadilan, dan mengirim surat gugatan terbuka kepada pihak otoritas.
Salinan dari surat tersebut:
Tergugat:
Lu Jiansheng, direktur dari Departemen Kepolisian Kabupaten Suibin
Zhang Zhengqiang, kepala Divisi Keamanan Domestik Kabupaten Suibin
Liu Yuncai, deputi kepala Divisi Keamanan Domestik Kabupaten Suibin
Li Zhanlin, deputi kepala Divisi Keamanan Domestik Kabupaten Suibin
Gao Tiejun, petugas dari Divisi Keamanan Domestik Kabupaten Suibin
Penggugat: You Donghui, 17 tahun, murid di Sekolah Menengah Atas Pertama Kota Fujin. Putri dari You Jinying.
Alasan dari gugatan:
Para tergugat yang disebutkan di atas menyalahgunakan kekuasaan mereka dan secara ilegal menahan You Jinying dengan dakwaan palsu yaitu “melanggar hukum.”
Ibu saya, You Jinying, ditangkap oleh para petugas dari Departemen Kepolisian Beigang pada pukul 21.00, 14 Juli 2012, ketika dia terlihat sedang membagikan materi klarifikasi fakta di Desa Yongde, Kecamatan Beigang, Kabupaten Suibin, dan dia ditahan di Pusat Penahanan Kedua Kota Hegang. Untuk melindungi hak ibu saya dan kebebasan berkeyakinan yang diberikan oleh Konstitusi, saya berinisiatif untuk menulis surat terbuka kepada Departemen Kepolisian Suibin dengan judul “Pulangkan Ibu Saya,” meminta segera dia dibebaskan, dan mengirimkan surat itu pada 20 Juli 2012. Saya belum menerima balasan dari departemen kepolisian.
Kakek nenek saya dan saya sendiri menderita setiap hari karena kehilangan ibu saya. Saya merasa sangat kecewa oleh perilaku para tergugat yang menahan ibu saya. Penyalahgunaan kekuasaan mereka tidak dapat diterima. Oleh karena itu, saya ingin memohon dan meminta departemen kepolisian dan para staf memproses kasus ini agar sesuai hukum, dan segera membebaskan ibu saya. Mereka harus menghormati keyakinannya dan melindungi Konstitusi.
Ibu saya adalah praktisi Falun Gong dan tidak pernah berusaha untuk menyembunyikan keyakinannya dari siapapun. Karena manfaat yang diterimanya dari latihan ini, dan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, beliau ingin lebih banyak orang mengetahui fakta kebenaran mengenai latihan ini serta mendapatkan manfaat seperti beliau peroleh. Tetapi, beliau ditangkap karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong.
Sebelum berlatih, kesehatan ibu saya buruk, memiliki penyakit jantung koroner dan masalah dengan ginjalnya. Meskipun kondisi keuangan kami sangat sulit, beliau tetap harus mendapatkan perawatan medis. Sejak beliau mulai berlatih Falun Gong, beliau berusaha untuk mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi orang baik, semua penyakitnya hilang dan beliau tidak pernah melanggar hukum apapun.
Saya tidak mengerti kenapa seorang yang baik ditangkap, ditahan dan akan dijatuhi hukuman. Kejahatan apa yang telah dia lakukan? Beliau menaati hukum, jujur, tidak menyumpahi orang, tidak menggunakan kekerasan, dan hanya melakukan latihan gerakan untuk menjadi lebih sehat. Tetapi kegiatan-kegiatan ini membuatnya dipenjara. Saya tidak mengerti. Kesimpulan satu-satunya yang bisa saya ambil adalah sebagian orang yang tidak menaati hukum dan tidak menghormati HAM bersikukuh menggunakan kekuasaan mereka untuk menganiaya ibu saya dengan semena-mena. Saya berharap orang-orang tergugat ini sadar akan kesalahan mereka, meminta maaf dan memperbaiki diri mereka. Beberapa tergugat mengutuk ibu saya, ada yang mengatakan bahwa ibu saya akan ditembak. Bahkan ada yang memukuli ibu saya. Sebagai petugas yang seharusnya menegakan hukum, mereka tahu hukum tetapi masih melanggarnya. Mereka harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Sejak ibu saya ditahan, saya berusaha keras untuk mempelajari Konstitusi dan hukum. Menurut pasal 36 di Konstitusi, “Rakyat dari Republik Rakyat China menikmati kebebasan berkeyakinan agama. Tidak ada lembaga negara, organisasi publik atau individu yang boleh memaksa agama apa yang boleh dan tidak boleh diyakini oleh rakyat.” Pada tahun 2005, Menteri Keamanan Umum mengidentikfikasikan 14 agama sebagai sesat di China, tetapi Falun Gong tidak disebutkan sama sekali. Disamping itu, pasal 300 Hukum Kriminal yang mengacu pada ajaran sesat, paling umum mendakwa praktisi Falun Gong dengan kejahatan, tetapi sebenarnya bertentangan dengan pasal 36 Konstitusi. Keyakinan setiap orang adalah berasal dari pikiran masing-masing, dan kebebasan berpendapat harus dihormati dan dilindungi oleh hukum. Konstitusi Republik Rakyat China, Deklarasi Universal HAM, Perjanjian Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR), Rancangan Hak Asasi Manusia China ( 2012-2015), dan semua definisi yang jelas akan masalah ini. Peraturan-peraturan ini harus dilaksanakan tanpa kompromi!
Saya hidup di keluarga dengan orangtua tunggal. Ibu saya membesarkan saya melalui kerja keras, dan terdapat ikatan yang kuat diantara kami. Meski kondisi keuangan kami tidak bagus, selama ibu ada di sisi, saya selalu merasa sangat bahagia. Saya masih sebagai murid yang belajar di Sekolah Menengah Atas Pertama Fujin. Tanpa ada penghasilan, saya bergantung pada kerja keras ibu untuk membayar uang sekolah dan kehidupan saya yang sederhana. Saya perlu meneruskan pendidikan, dan juga membutuhkan ibu untuk hidup bersama dengan saya. Ini adalah keinginan paling dasar dari seorang putri. Saya ingin ibu saya dikembalikan. Bagaimanapun, para tergugat ini tidak bisa mencabut hak seorang anak untuk mencintai ibunya. Saya yakin suatu hari, ibu yang saya cintai akan hidup di dalam komunitas yang memiliki kebebasan. Datangnya hari itu perlu kesadaran semua orang, termasuk para tergugat ini.
Saya berharap ibu saya You Jinying dibebaskan segera!
Dengan Hormat,
You Donghui
8 September 2012
Surat Terbuka Kepada Departemen Kepolisian: “Pulangkan Ibu Saya”
Nama saya adalah You Donghui. Saya berusia 17 tahun, dan sekarang sekolah di SMA Pertama di Kota Fujin. Saya akan duduk di tingkat-11 pada semester baru ini. Ketika saya berusia empat tahun, saya menderita sakit, dan ayah saya yang kejam tidak mau mengeluarkan duit untuk membawa saya berobat ke rumah sakit. Ketika saya berusia lima tahun, kedua orangtua saya bercerai. Kini suduh 12 tahun di mana ibu dan saya hidup berduaan. Ayah saya tidak pernah peduli kepada kami, dan tidak pernah memberikan tunjangan kepada kami.
Ketika saya masih kecil, kondisi kesehatan ibu saya buruk. Ketika beliau tidak bisa bangun dari tempat tidur karena rasa sakit di punggungnya, beliau harus minum obat. Ketika obat tidak membantu dan beliau tidak bisa mengatasi rasa sakit, beliau harus disuntik. Ibu saya tidak dapat bekerja, dan karena beliau tidak memiliki banyak uang, kami harus bergantung hidup dari bantuan orang lain. Saya masih kecil waktu itu dan menjadi beban bagi ibu saya. Saya selalu bergantung pada ibu atas kehidupan saya dan menunjang sekolah saya.
Pada Juli 1999, ibu saya, sekarang bercerai dan berada dalam kondisi paling sulit dalam hidupnya, cukup beruntung bisa mulai berlatih Falun Gong. Setelah beberapa tahun berlatih, semua penyakitnya hilang. Falun Gong telah memberikan kehidupan baru kepadanya. Setelah ibu saya, seorang wanita kecil mungil, menjadi sehat, beliau terus-menerus melakukan pekerjaan berat dan sulit. Beliau juga sibuk bercocok tanam dan memanen sawah, atau melakukan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Ibu saya selalu optimistis dan penuh dengan energi. Beliau tidak menikah lagi, dan tidak pernah berpikir bahwa saya adalah beban baginya. Tanpa memiliki ibu yang sehebat ini, pendidikan dan aspirasi saya akan sia-sia.
Ibu selalu mengajarkan saya untuk menjadi orang yang baik dan tidak mengambil keuntungan atas orang lain. Ketika saya diganggu oleh teman sekolah pada suatu waktu, saya pulang ke rumah dengan berlinang air mata dan melaporkan kepada ibu. Saya pikir bahwa beliau akan berpihak pada saya dan membela saya. Tetapi, sangat mengejutkan, ibu memberitahu saya bahwa saya harus memaafkan teman sekolah dan harus belajar bersabar di mana saya harus berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip Falun Gong. Sekarang saya tahu dari lubuk hati bahwa perubahan kesehatan fisik ibu dan segala yang saya miliki hari ini adalah karena Falun Gong. Tanpa Falun Gong, saya tidak akan memiliki ibu atau rumah.
Saya tahu dengan baik bahwa di dalam masyarakat ini, ibu saya sedang menghadapi bahaya setiap hari, dan saya merasa cemas atas keselamatannya. Saya masih ingat ketika suatu hari ibu memberitah saya dengan sangat emosional hingga meneteskan air mata, bahwa kewajibannya untuk memberitahu orang-orang tentang Falun Gong karena banyak ramalan yang memprediksikan ketika moralitas umat manusia merosot, orang-orang jahat akan disingkirkan. Orang-orang harus tahu bahwa Falun Gong adalah baik. Mereka yang tidak mau mengakui Sejati-Baik-Sabar dan memilih mengikuti Partai Komunis China (PKC) akan disingkirkan. Ibu saya sedang melakukan ini untuk membantu orang-orang memilih masa depan yang baik.
Konstittsi menyatakan bahwa warga China memiliki kebebasan berkeyakinan. Apa yang ibu saya lakukan adalah membantu orang lain, dan segala sesuatu yang dia lakukan adalah legal. Falun Dafa adalah ajaran yang lurus, dan mengajarkan seseorang untuk menjadi baik hati. Tidak ada yang salah dengan mempromosikan Sejati-Baik-Sabar kepada warga desa lain.
Ketika ibu saya pergi pada malam tanggal 14 Juli, saya tetap tinggal di rumah, berharap bahwa dia akan kembali lebih awal. Saya juga berdoa di dalam hati bahwa para warga desa akan mendapatkan manfaat dari Falun Gong seperti yang dia alami. Tetapi, ibu tidak pulang ke rumah. Saya merasa gelisah dan merasa tidak enak. Seorang bibi lalu memberitahukan saya bahwa ibu telah ditangkap. Saya harus menghadapi kenyataan bahwa saya kemungkinan akan meninggalkan sekolah, dan bahkan menjadi tidak mempunyai tempat tinggal. Pada hari ketiga setelah ibu ditangkap, saya pergi ke Departemen Kepolisian Suibin untuk mencarinya. Saya pikir polisi akan menyambut dengan hangat dan dapat dipercaya seperti yang disebutkan di buku-buku sekolah kita. Tetapi ketika saya menghentikan seorang pria yang ditunjuk oleh yang lainnya sebagai “direktur”, dan membeirtahukannya bahwa saya sedang mencari ibu saya yang berlatih Falun Gong, dia mengabaikan saya. Dia bahkan mengatakan bahwa ibu akan ditembak. Saya rasa dia tidak bercanda dengan saya. Saya bahkan percaya bahwa saya telah berbicara kepada orang yang salah.
Polisi juga mengatakan bahwa mereka akan membawa ibu saya ke pusat pencucian otak untuk “ditransformasi.” Ibu saya adalah seorang praktisi Sejati-Baik-Sabar, dan orang baik. Bagaimana ingin “ditransformasi?” Apakah kalian menginginkan ibu saya berbohong, melakukan hal-hal buruk dan bertarung dengan orang lain? Apakah kalian menginginkan dia menjadi orang jahat tanpa hati nurani atau keadilan? Apakah ini adalah China sekarang yang mana bahkan polisi pun ingin lebih banyak orang jahat dan lebih sedikit orang baik? Jika benar begitu, saya bahkan makin percaya bahwa ketika moralitas manusia sudah rusak hingga titik terendah, orang-orang jahat akan disingkirkan.
Mohon jangan menggunakan kekuaasaan di tangan kalian untuk merusak penegakan hukum yang seharusnya melindungi kebebasan berkeyakinan warga. Kalian sedang melakukan kejahatan. Pada hari ketika Falun Gong mendapatkan keadilan, kalian akan menjadi kambing hitam atas penganiayaan Falun Gong oleh PKC.
Pada saat Persidangan Nuremberg di penghujung Perang Dunia II, mereka yang berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap orang-orang Yahudi berusaha untuk membela diri dengan mengatakan bahwa mereka hanya melaksanakan hukum negara. Tetapi hakim menyatakan bahwa hukum-hukum tersebut bertentangan dengan hati nurani umat manusia, dan maka dari itu tidak dapat dianggap sebagai hukum. Akibatnya, bahkan para dokter yang bekerja di kamp konsentrasi juga dibawa ke tiang gantung. Ketika kalian menganiaya ibu saya, kalian bahkan melanggar hukum PKC saat ini, apalagi hukum internasional. Maka itu, bahkan di usia muda ini, saya dapat memberithau kalian bahwa mereka yang berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap ibu saya dan praktisi lainnya akan disidangkan sebagai pelaku kejahatan.
Selama ibu saya belum kembali ke rumah, saya akan melawan tekanan besar dari otoritas dan tidak akan berhenti menggugat.
Tertanda tangan:
Putri dari You Jinying
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org