Rahasia Penjualan dan Pemasaran Yang Efektif Bukanlah Terletak Pada Tekniknya
(Minghui.org)
Saya terkejut ketika atasan memberitahu bahwa saya dipindahkan ke
departemen impor dan ekspor. Saya memang memiliki gelar sekolah
tinggi, tetapi posisi ini tidak sesuai dengan jalur pendidikan saya
sama sekali. Saya adalah orang yang tertutup, dan tidak pintar
dalam membaca situasi seseorang dan bercanda. Divisi penjualan di
perusahaan kami terdiri dari orang-orang yang paling agresif.
Beberapa diantaranya adalah peminum berat dan yang lainnya memiliki
keahlian bagus di masyarakat. Sedangkan saya sendiri berhenti minum
ketika mulai berlatih Falun Gong, dan tidak masuk kualifikasi untuk
tugas ini.
Atasan saya berkata, “Posisi ini
membutuhkan banyak kandidat. Pelanggan kita adalah salah satu
sumber paling penting bagi perusahaan kita. Kita terus kehilangan
pelanggan, dan kita tidak memiliki cara yang efektif untuk menahan
mereka. Tepatnya karena kamu adalah praktisi Falun Gong dan
moralitasnya dapat diandalkan sehingga saya merekomendasikan kamu
untuk mengisi posisi ini. Saya yakin kamu dapat melakukannya dengan
sangat baik.”
Saya berpikir, “Saya harus bisa melakukan pekerjaan ini dengan baik demi untuk membuktikan kebenaran bahwa Falun Gong adalah baik.”
Tapi tidak mudah, saya menghadapi banyak tantangan pada awalnya. Saya berkultivasi tidak baik pada waktu itu. Saya baru saja dibebaskan dari penjara karena berlatih Falun Gong. Saya menjadi kendur dan jarang belajar Fa ataupun berlatih gerakan Falun Gong. Saya terus menyebut diri sebagai praktisi Falun Gong, namun saya berperilaku seperti bukan praktisi Falun Gong. Saya diberi petunjuk bagaimana menangani pekerjaan baru ini dengan cepat. Saya tidak belajar bahasa asing apapun atau ilmu perdagangan internasional di kuliah, jadi saya harus belajar materi itu sebanyak mungkin. Saya berangkat kerja lebih awal dan pulang lebih malam. Saya belajar dengan rajin dan menanyakan kepada kolega-kolega saya dengan rendah hati mengenai strategi-strategi dan teknik-teknik untuk mengembangkan pasar internasional. Para pakar penjualan itu cenderung memiliki teknik bagus mereka sendiri. Saya pikir mereka akan menjadi senjata rahasia untuk membantu saya menjadi seorang penjual yang handal, lalu saya berupaya belajar dan menjalankannya. Beberapa contoh diantaranya adalah: merangkai kata-kata pemasaran yang indah dan menuliskan surat pemasaran dengan baik, mengirimkan kartu ucapan selamat hari raya kepada para pelanggan, koresponden dengan pelanggan dan membalas pertanyaan-pertanyaan mereka melalui telepon tepat waktu, mencari pelanggan baru melalui jaringan dan acara-acara umum seperti pameran, dan lain-lain.
Namun kerja keras saya belum membawakan hasil. Saya memulainya dengan baik atas bantuan teman-teman, tetapi kemajuan saya sangat lambat. Saya bekerja seperti robot setiap hari, tetapi saya tidak mendapatkan banyak pelanggan baru. Saya membuat banyak panggilan telepon dan membalas banyak email, tetapi angka penjualan saya menyedihkan. Parah lagi, saya mengalami banyak konflik karena saya tidak menjaga Xinxing (kualitas moral, watak) saya dengan baik. Saya merasa capek fisik dan mental. Akhirnya saya meledak. Suatu hari saya bertengkar hebat dengan seorang manager dimana saya telah lama memendam dendam kepadanya. Saya tidak dapat melupakannya untuk waktu yang sangat lama setelah pertengkaran itu. Bahkan teman-teman mengatakan bahwa saya tidak berperilaku seperti seorang praktisi Falun Gong sama sekali. Saya harus menenangkan diri dan bercermin diri sendiri. Apakah masalah saya sebenarnya? Saya bekerja keras dan berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan teknik. Kenapa saya tidak membawa hasil? Jika saya harus terus seperti ini, bagaimana saya bisa menyebut diri saya adalah praktisi Falun Gong, apalagi membuktikan kebenaran bahwa Falun Gong adalah baik?
Saya mulai meluruskan diri sendiri perlahan-lahan. Saya menjadi semakin rajin berkultivasi. Suatu hari saya tiba-tiba mendapatkan pemahaman baru mengenai pekerjaan saya saat sedang belajar Fa. Guru telah mengajarkan kita untuk menjadi orang yang baik dimana pun kita berada, dan melakukan pekerjaan kita dengan baik di tempat kerja, tetapi Guru juga mengatakan,
“Jika kamu tidak belajar dengan rajin, apakah kamu bisa pergi ke perguruan tinggi? Jika kamu belajar dengan keras, tidakkah kamu mendapatkan apa yang kamu pantas dapatkan? Kamu cukup belajar dengan wajar, dan kamu akan bisa pergi ke perguruan tinggi. Jika kamu selalu berpikir tentang hal itu dan mengejarnya, maka itu adalah keterikatan hati.” (Zhuan Falun Fajie --- versi draf)
Saya sadari bahwa saya hanya memikirkan bagaimana membuktikan kebenaran diri sendiri dan melakukan pekerjaan lebih baik dari pada orang lain. Itu adalah keterikatan yang sangat kuat terhadap nama dan kepentingan. Saya bertengkar dengan manager karena memiliki keterikatan pamer. Dia terganggu dengan mentalitas pamer saya dan saya marah ketika dia menunjukkannya. Selain itu, saya terfokus pada teknik penjualan, namun Falun Gong terfokus pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Ada kekurangan di balik strategi dan teknik saya. Apakah saya sudah memikirkan pelanggan dari lubuk hati saya? Apakah saya sudah memikirkan masalah dari perspektif mereka? Belum. Saya berperilaku sopan dan penuh perhatian, tetapi dengan ada maksud. Tujuan saya adalah menyakinkan mereka agar membeli produk-produk saya. Saya merasa kecewa ketika gagal mendapatkan kesepakatan dan tidak tertarik pada mereka. Guru telah meminta kita untuk melenyapkan keterikatan untuk mengejar sesuatu. Bukankah ini adalah keterikatan mengejar sesuatu? Jika saya benar-benar ingin membuktikan kebenaran Falun Gong, saya harus membawa Sejati-Baik-Sabar kepada semua orang. Jika saya benar-benar memikirkan para makhluk hidup, saya harus menyebarkan kebenaran Falun Gong dan menaburkan benih kebaikan.
Saya tidak lagi mencoba untuk pamer. Saya tidak lagi terikat pada angka penjualan. Saya memahami bahwa Kebaikan meliputi memberikan hal-hal paling indah kepada orang lain tanpa syarat dan Sejati meliputi melakukan berbagai hal demi orang lain tanpa terikat apapun pada dasarnya. Meksipun hubungan saya dengan para klien berdasarkan produk dan layanan, saya akan bersikap benar-benar baik kepada mereka jika saya membantu mereka untuk memahami kebenaran Falun Gong. Bahkan jika saya gagal mencapai penjualan, saya harus membuat mereka merasakan eksistensi dari Sejati-Baik-Sabar melalui diri saya.
Sekarang saya tidak lagi mementingkan diri sendiri, saya dapat berpikir dengan jernih. Saya selalu mengalami kesulitan dalam memahami bahasa Inggris, tetapi sekarang saya tiba-tiba dapat memahaminya. Tiba-tiba saya dianugerahi kebijakan untuk menyelesaikan berbagai masalah sulit yang susah saya atasi untuk waktu yang lama. Saya menyelesaikan konflik dengan atasan saya. Sebelum menyadarinya, saya telah memiliki banyak pelanggan dan angka penjualan saya meningkat.
Suatu hari, seorang klien dari Korea menelepon untuk menanyakan harga karena dia akan memesan 2.000 ton produk. Wajar saja dia membandingkan harga dari berbagai pemasok karena jumlah pesanannya yang besar. Perusahaan kami menawarkan harga yang jauh lebih tinggi, sehingga tidak mungkin untuk mencapai kesepakatan. Sebelumnya saya meluruskan diri sendiri, saya akan memberikan gambaran karena masih ada sedikit harapan untuk penjualan. Sekarang saya merubah mentalitas saya, saya memperlakukan setiap pelanggan sebagai makhluk hidup yang memiliki hubungan dengan saya dan bukan hanya sebagai seorang prospek bisnis. Saya juga berusaha untuk bersikap ramah dan baik kepada semua orang. Saya membawakan presentasi yang semangat dan jujur mengenai produk dan harga kami. Sebuah pikiran untuk menyatakan kelemahan kompetitor kami sekilas muncul di pikiran saya saat membawakan presentasi, tetapi saya segera melenyapkan pikiran itu. Saya memutuskan hanya menjelaskan kelebihan dari produk kami dan membiarkan dia yang memilihnya. Bagimanapun, seorang yang baik secara tulus tidak akan menyudutkan siapapun secara sengaja maupun tidak sengaja. Saya kaget bahwa klien itu dengan cepat memutuskan untuk memesan dari kami. Dia berkata mempercayai saya setelah dia mendengarkan presentasi saya itu. Dia bilang harus mendapatkan produk yang dapat diandalkan dan orang yang dapat diandalkan juga ketika memutuskan pemesanan yang begitu besar. Dia pun memutuskan untuk membeli dari kami meskipun perusahaan kami mematuk harga yang lebih tinggi.
Suatu hari, saya menelepon seorang pelanggan di China selatan yang tidak pernah saya jumpai sebelumnya. Dia belum pernah memesan apapun dari saya, tetapi terus meminta bantuan kepada saya. “Bisakah Anda membantu saya carikan beberapa agen lokal yang bagus?” “Saya dengar kota Anda terkenal dengan kacang tanahnya. Bisakah Anda bantu carikan pemasok kacang tanah untuk saya?” Saya berpikir akan menjadi orang egois jika saya menolak untuk membantunya meski tanpa menerima imbalan apapun. Apa salahnya membantu orang lain meski itu bukan tanggung jawab saya. Tiap kali dia mengajukan pertanyaan, saya akan memberikan informasi yang diperlukan dengan sabar dan tulus. Dia akhirnya menjadi pelanggan saya karena dia merasa saya dapat diandalkan. Para pengusaha asal China selatan terkenal dengan sangat perhitungan, tetapi dia tidak pernah mempersoalkan uang sepersen pun atau masalah sekecil apapun. Dia selalu memberitahu saya dengan penuh pertimbangan, “Saya tidak akan menyusahkan kamu. Saya tahu jika kamu bilang tidak, berarti tidak, saya percaya kamu.” Suatu hari dia berkata kepada saya, “Saya belum pernah bertemu dengan kamu, tetapi saya selalu merasa seperti angin sepoi-sepoi di musim semi saat mendengar suaramu.” Saya menjawab, “Ini mungkin karena keyakinan spiritual saya. Saya percaya pada Sejati-Baik-Sabar.” Dia terkejut dengan gembira. “Saya tahu itu. Saya tahu itu! Nenek dari pihak ibu saya juga berlatih Falun Gong. Dia diberkati usia panjang dan keberuntungan.” Dia selalu mengirimkan pesan singkat ucapan selamat Tahun Baru Imlek meski berada ribuan mil jauhnya. “Mungkin kita terpisah oleh gunung tinggi dan sungai-sungai yang panjang, tetapi saya sangat menghargai bantuan Anda.” Ketika saya dianiaya lagi karena berlatih Falun Gong, dia menanyakan kemana-mana untuk mencari tahu keberadaan saya dan mengirimkan pesan singkat untuk mendukung saya. “Selama Anda memiliki pikiran lurus di hati, bagaikan musim semi di manapun anda pergi.”
Setelah saya melepaskan keterikatan mementingkan diri sendiri dan ego, saya menjadi lebih damai, relaks dan murni. Saya memperlakukan setiap pelanggan atau calon pelanggan dengan kebaikan, apakah saya bisa menjual dan apakah pesanan besar atau kecil Saya memperlakukan mereka dengan kebaikan dan ketulusan. Saya berhasil merebut hati mereka dan mendapatkan pasar tanpa mengejar. Guru juga menganugerahkan kebijakan seiring saya meningkatkan Xinxing. Saya menemukan cara-cara baru untuk memperluas pelanggan saya, bahkan salesman yang berpengalaman mencari tantangan. Saya berusaha untuk klarifikasi fakta Falun Gong kepada semua orang yang saya temui di tempat kerja dan memperlakukan mereka dengan baik. Saya tidak terlihat sibuk, tetapi saya sangat efisien dalam bekerja. Atasan dan kolega memuji tinggi pekerjaan saya. Saya tidak memiliki teknik penjualan apapun yang luar biasa. Persahabatan, ketulusan dan toleransi yang saya wujud dan dapatkan melalui kultivasi telah menjadi alat penjualan yang paling efektif dari saya. Mungkin ini adalah apa yang dimaksudkan oleh orang Tiongkok kuno, “Tanpa teknik lebih baik dari teknik apapun.”
Saya berpikir, “Saya harus bisa melakukan pekerjaan ini dengan baik demi untuk membuktikan kebenaran bahwa Falun Gong adalah baik.”
Tapi tidak mudah, saya menghadapi banyak tantangan pada awalnya. Saya berkultivasi tidak baik pada waktu itu. Saya baru saja dibebaskan dari penjara karena berlatih Falun Gong. Saya menjadi kendur dan jarang belajar Fa ataupun berlatih gerakan Falun Gong. Saya terus menyebut diri sebagai praktisi Falun Gong, namun saya berperilaku seperti bukan praktisi Falun Gong. Saya diberi petunjuk bagaimana menangani pekerjaan baru ini dengan cepat. Saya tidak belajar bahasa asing apapun atau ilmu perdagangan internasional di kuliah, jadi saya harus belajar materi itu sebanyak mungkin. Saya berangkat kerja lebih awal dan pulang lebih malam. Saya belajar dengan rajin dan menanyakan kepada kolega-kolega saya dengan rendah hati mengenai strategi-strategi dan teknik-teknik untuk mengembangkan pasar internasional. Para pakar penjualan itu cenderung memiliki teknik bagus mereka sendiri. Saya pikir mereka akan menjadi senjata rahasia untuk membantu saya menjadi seorang penjual yang handal, lalu saya berupaya belajar dan menjalankannya. Beberapa contoh diantaranya adalah: merangkai kata-kata pemasaran yang indah dan menuliskan surat pemasaran dengan baik, mengirimkan kartu ucapan selamat hari raya kepada para pelanggan, koresponden dengan pelanggan dan membalas pertanyaan-pertanyaan mereka melalui telepon tepat waktu, mencari pelanggan baru melalui jaringan dan acara-acara umum seperti pameran, dan lain-lain.
Namun kerja keras saya belum membawakan hasil. Saya memulainya dengan baik atas bantuan teman-teman, tetapi kemajuan saya sangat lambat. Saya bekerja seperti robot setiap hari, tetapi saya tidak mendapatkan banyak pelanggan baru. Saya membuat banyak panggilan telepon dan membalas banyak email, tetapi angka penjualan saya menyedihkan. Parah lagi, saya mengalami banyak konflik karena saya tidak menjaga Xinxing (kualitas moral, watak) saya dengan baik. Saya merasa capek fisik dan mental. Akhirnya saya meledak. Suatu hari saya bertengkar hebat dengan seorang manager dimana saya telah lama memendam dendam kepadanya. Saya tidak dapat melupakannya untuk waktu yang sangat lama setelah pertengkaran itu. Bahkan teman-teman mengatakan bahwa saya tidak berperilaku seperti seorang praktisi Falun Gong sama sekali. Saya harus menenangkan diri dan bercermin diri sendiri. Apakah masalah saya sebenarnya? Saya bekerja keras dan berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan teknik. Kenapa saya tidak membawa hasil? Jika saya harus terus seperti ini, bagaimana saya bisa menyebut diri saya adalah praktisi Falun Gong, apalagi membuktikan kebenaran bahwa Falun Gong adalah baik?
Saya mulai meluruskan diri sendiri perlahan-lahan. Saya menjadi semakin rajin berkultivasi. Suatu hari saya tiba-tiba mendapatkan pemahaman baru mengenai pekerjaan saya saat sedang belajar Fa. Guru telah mengajarkan kita untuk menjadi orang yang baik dimana pun kita berada, dan melakukan pekerjaan kita dengan baik di tempat kerja, tetapi Guru juga mengatakan,
“Jika kamu tidak belajar dengan rajin, apakah kamu bisa pergi ke perguruan tinggi? Jika kamu belajar dengan keras, tidakkah kamu mendapatkan apa yang kamu pantas dapatkan? Kamu cukup belajar dengan wajar, dan kamu akan bisa pergi ke perguruan tinggi. Jika kamu selalu berpikir tentang hal itu dan mengejarnya, maka itu adalah keterikatan hati.” (Zhuan Falun Fajie --- versi draf)
Saya sadari bahwa saya hanya memikirkan bagaimana membuktikan kebenaran diri sendiri dan melakukan pekerjaan lebih baik dari pada orang lain. Itu adalah keterikatan yang sangat kuat terhadap nama dan kepentingan. Saya bertengkar dengan manager karena memiliki keterikatan pamer. Dia terganggu dengan mentalitas pamer saya dan saya marah ketika dia menunjukkannya. Selain itu, saya terfokus pada teknik penjualan, namun Falun Gong terfokus pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Ada kekurangan di balik strategi dan teknik saya. Apakah saya sudah memikirkan pelanggan dari lubuk hati saya? Apakah saya sudah memikirkan masalah dari perspektif mereka? Belum. Saya berperilaku sopan dan penuh perhatian, tetapi dengan ada maksud. Tujuan saya adalah menyakinkan mereka agar membeli produk-produk saya. Saya merasa kecewa ketika gagal mendapatkan kesepakatan dan tidak tertarik pada mereka. Guru telah meminta kita untuk melenyapkan keterikatan untuk mengejar sesuatu. Bukankah ini adalah keterikatan mengejar sesuatu? Jika saya benar-benar ingin membuktikan kebenaran Falun Gong, saya harus membawa Sejati-Baik-Sabar kepada semua orang. Jika saya benar-benar memikirkan para makhluk hidup, saya harus menyebarkan kebenaran Falun Gong dan menaburkan benih kebaikan.
Saya tidak lagi mencoba untuk pamer. Saya tidak lagi terikat pada angka penjualan. Saya memahami bahwa Kebaikan meliputi memberikan hal-hal paling indah kepada orang lain tanpa syarat dan Sejati meliputi melakukan berbagai hal demi orang lain tanpa terikat apapun pada dasarnya. Meksipun hubungan saya dengan para klien berdasarkan produk dan layanan, saya akan bersikap benar-benar baik kepada mereka jika saya membantu mereka untuk memahami kebenaran Falun Gong. Bahkan jika saya gagal mencapai penjualan, saya harus membuat mereka merasakan eksistensi dari Sejati-Baik-Sabar melalui diri saya.
Sekarang saya tidak lagi mementingkan diri sendiri, saya dapat berpikir dengan jernih. Saya selalu mengalami kesulitan dalam memahami bahasa Inggris, tetapi sekarang saya tiba-tiba dapat memahaminya. Tiba-tiba saya dianugerahi kebijakan untuk menyelesaikan berbagai masalah sulit yang susah saya atasi untuk waktu yang lama. Saya menyelesaikan konflik dengan atasan saya. Sebelum menyadarinya, saya telah memiliki banyak pelanggan dan angka penjualan saya meningkat.
Suatu hari, seorang klien dari Korea menelepon untuk menanyakan harga karena dia akan memesan 2.000 ton produk. Wajar saja dia membandingkan harga dari berbagai pemasok karena jumlah pesanannya yang besar. Perusahaan kami menawarkan harga yang jauh lebih tinggi, sehingga tidak mungkin untuk mencapai kesepakatan. Sebelumnya saya meluruskan diri sendiri, saya akan memberikan gambaran karena masih ada sedikit harapan untuk penjualan. Sekarang saya merubah mentalitas saya, saya memperlakukan setiap pelanggan sebagai makhluk hidup yang memiliki hubungan dengan saya dan bukan hanya sebagai seorang prospek bisnis. Saya juga berusaha untuk bersikap ramah dan baik kepada semua orang. Saya membawakan presentasi yang semangat dan jujur mengenai produk dan harga kami. Sebuah pikiran untuk menyatakan kelemahan kompetitor kami sekilas muncul di pikiran saya saat membawakan presentasi, tetapi saya segera melenyapkan pikiran itu. Saya memutuskan hanya menjelaskan kelebihan dari produk kami dan membiarkan dia yang memilihnya. Bagimanapun, seorang yang baik secara tulus tidak akan menyudutkan siapapun secara sengaja maupun tidak sengaja. Saya kaget bahwa klien itu dengan cepat memutuskan untuk memesan dari kami. Dia berkata mempercayai saya setelah dia mendengarkan presentasi saya itu. Dia bilang harus mendapatkan produk yang dapat diandalkan dan orang yang dapat diandalkan juga ketika memutuskan pemesanan yang begitu besar. Dia pun memutuskan untuk membeli dari kami meskipun perusahaan kami mematuk harga yang lebih tinggi.
Suatu hari, saya menelepon seorang pelanggan di China selatan yang tidak pernah saya jumpai sebelumnya. Dia belum pernah memesan apapun dari saya, tetapi terus meminta bantuan kepada saya. “Bisakah Anda membantu saya carikan beberapa agen lokal yang bagus?” “Saya dengar kota Anda terkenal dengan kacang tanahnya. Bisakah Anda bantu carikan pemasok kacang tanah untuk saya?” Saya berpikir akan menjadi orang egois jika saya menolak untuk membantunya meski tanpa menerima imbalan apapun. Apa salahnya membantu orang lain meski itu bukan tanggung jawab saya. Tiap kali dia mengajukan pertanyaan, saya akan memberikan informasi yang diperlukan dengan sabar dan tulus. Dia akhirnya menjadi pelanggan saya karena dia merasa saya dapat diandalkan. Para pengusaha asal China selatan terkenal dengan sangat perhitungan, tetapi dia tidak pernah mempersoalkan uang sepersen pun atau masalah sekecil apapun. Dia selalu memberitahu saya dengan penuh pertimbangan, “Saya tidak akan menyusahkan kamu. Saya tahu jika kamu bilang tidak, berarti tidak, saya percaya kamu.” Suatu hari dia berkata kepada saya, “Saya belum pernah bertemu dengan kamu, tetapi saya selalu merasa seperti angin sepoi-sepoi di musim semi saat mendengar suaramu.” Saya menjawab, “Ini mungkin karena keyakinan spiritual saya. Saya percaya pada Sejati-Baik-Sabar.” Dia terkejut dengan gembira. “Saya tahu itu. Saya tahu itu! Nenek dari pihak ibu saya juga berlatih Falun Gong. Dia diberkati usia panjang dan keberuntungan.” Dia selalu mengirimkan pesan singkat ucapan selamat Tahun Baru Imlek meski berada ribuan mil jauhnya. “Mungkin kita terpisah oleh gunung tinggi dan sungai-sungai yang panjang, tetapi saya sangat menghargai bantuan Anda.” Ketika saya dianiaya lagi karena berlatih Falun Gong, dia menanyakan kemana-mana untuk mencari tahu keberadaan saya dan mengirimkan pesan singkat untuk mendukung saya. “Selama Anda memiliki pikiran lurus di hati, bagaikan musim semi di manapun anda pergi.”
Setelah saya melepaskan keterikatan mementingkan diri sendiri dan ego, saya menjadi lebih damai, relaks dan murni. Saya memperlakukan setiap pelanggan atau calon pelanggan dengan kebaikan, apakah saya bisa menjual dan apakah pesanan besar atau kecil Saya memperlakukan mereka dengan kebaikan dan ketulusan. Saya berhasil merebut hati mereka dan mendapatkan pasar tanpa mengejar. Guru juga menganugerahkan kebijakan seiring saya meningkatkan Xinxing. Saya menemukan cara-cara baru untuk memperluas pelanggan saya, bahkan salesman yang berpengalaman mencari tantangan. Saya berusaha untuk klarifikasi fakta Falun Gong kepada semua orang yang saya temui di tempat kerja dan memperlakukan mereka dengan baik. Saya tidak terlihat sibuk, tetapi saya sangat efisien dalam bekerja. Atasan dan kolega memuji tinggi pekerjaan saya. Saya tidak memiliki teknik penjualan apapun yang luar biasa. Persahabatan, ketulusan dan toleransi yang saya wujud dan dapatkan melalui kultivasi telah menjadi alat penjualan yang paling efektif dari saya. Mungkin ini adalah apa yang dimaksudkan oleh orang Tiongkok kuno, “Tanpa teknik lebih baik dari teknik apapun.”
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org