Praktisi Falun Gong dan simpatisan kembali menggelar aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia pada Sabtu sore, 5 Januari 2012. Melalui spanduk-spanduk yang dibentang dan peragaan kerja paksa serta penyiksaan, para praktisi berupaya mengungkap kejahatan kemanusiaan yang tengah terjadi di “kamp-kamp pendidikan kembali melalui kerja” di daratan China. “Kamp-kamp pendidikan kembali melalui kerja” merupakan kata penghalus (eufemisme) dari kamp kerja paksa, yang didirikan oleh rejim komunis China dan tersebar di berbagai penjuru negeri.
(Minghui.org)
Masalah eksploitasi dan
penyiksaan manusia di kamp kerja paksa di China kembali mendapat
sorotan dunia setelah surat kabar Amerika Serikat, The Oregonian
memberitakan sebuah horror yang masih terjadi di negara yang
dikuasai oleh Partai Komunis, yakni praktek kerja paksa terhadap
para tahanan (khususnya praktisi Falun Gong) untuk memproduksi
barang-barang dengan label “Made in China”. Baca link berikut:
http://www.oregonlive.com/happy-valley/index.ssf/2012/12/halloween_decorations_carry_ha.html
Tindakan tak berkeprimanusiaan ini mencuat ketika Julie Keith,
seorang warga negara Amerika Serikat, membeli satu paket dekorasi
Halloween “Totally Ghoul” di supermarket Kmart Amerika Serikat. Di
dalam paket tersebut, Julie menemukan sepucuk surat yang diselipkan
di kemasan barang tersebut. Isi surat yang berasal dari seorang
tahanan Kamp Kerja Paksa Masanjia di Shenyang, Provinsi Liaoning,
mengungkapkan kondisi kerja di kamp kerja paksa yang sangat
mengenaskan.
Dalam suratnya, korban menuliskan: “Orang-orang yang bekerja di
sini, rata-rata dihukum 1-3 tahun, tapi tanpa proses pengadilan
(hukuman tidak adil). Banyak dari mereka adalah praktisi Falun
Gong, yang adalah orang-orang tidak bersalah, hanya karena mereka
memiliki keyakinan berbeda dengan CCPG (China Communist Party Group
– Grup Partai Komunis China). Mereka sering menderita hukuman lebih
parah dari tahanan lainnya.”
Di awal surat, si penulis yang secara berani mengambil resiko
ancaman jiwa tersebut, memohon: “Jika anda kebetulan membeli produk
ini, mohon teruskan surat ini ke Organisasi Hak Asasi Manusia
Dunia. Ribuan orang di sini, yang berada di bawah penindasan
Pemerintah Komunis China akan berterima kasih dan mengingat anda
selamanya."
Menanggapi penemuan tersebut, Sears Holdings Corporation,
perusahaan yang menjalankan operasional bisnis dari jejaring
supermarket Kmart Amerika Serikat, segera menerbitkan rilis: "Sears
Holdings memiliki program kepatuhan global yang memastikan bahwa
vendor dan pabrik yang memproduksi barang dagangan untuk perusahaan
kami, mematuhi persyaratan program dan hukum setempat yang
berkaitan dengan standar kerja dan praktek kerja. Kegagalan untuk
mematuhi persyaratan program, termasuk penggunaan pekerja paksa,
dapat mengakibatkan dihentikannya bisnis dengan kami. Kami memahami
akan keseriusan masalah ini dan akan melakukan penyelidikan lebih
lanjut.”
Selain ingin mengetuk hati nurani masyarakat Indonesia, melalui kegiatan - praktisi Falun Gong juga berharap agar kondisi para tahanan di kamp-kamp kerja paksa China, yang sebagian besar adalah praktisi Falun Gong yang ditahan karena keyakinannya pada Sejati-Baik-Sabar, mendapat perhatian dari organisasi HAM, Komisi HAM PBB, serta pemerintah. Sebab para tahanan tersebut, bukan hanya disiksa dengan keji, organ tubuh mereka sewaktu-waktu bisa diambil dalam keadaan hidup untuk memenuhi kebutuhan industri transplantasi di rumah sakit-rumah sakit militer dan swasta di China.
Selama kegiatan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, banyak pengendara mobil maupun motor yang melintas, mengambil materi klarifikasi yang disebarkan para praktisi. Beberapa petugas di lokasi kegiatan juga secara pribadi dan simpatik memberikan dukungan moril mereka bagi penghentian kejahatan kemanusiaan ini.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org