Tiga Praktisi Falun Gong Melakukan Pembelaan Tidak Bersalah di Pengadilan
(Minghui.org)
Pengadilan Sichuan Gulin membuka sidang pada tanggal 22 November
2012 mengadili tiga Praktisi Falun Gong secara ilegal. Selama
interogasi yang berlangsung lima jam, Praktisi Falun Gong dan
pengacaranya memberikan pembelaan yang lengkap. Jaksa penuntut umum
dan ketua hakim tidak memberikan jawaban atau pernyataan yang
bertentangan dengan pembelaan tersebut. Mayoritas yang hadir dalam
sidang adalah polisi.
Pengadilan Gulin sebenarnya telah
memindahkan tiga praktisi, Luo Zhenggui (pria), Zhang Ziqin
(wanita) dan Shu Anqing (pria) ke Kota Luzhou untuk disidangkan
pada tanggal 12 Juli 2012. Lokasi sidang tiba-tiba dirubah pada
hari sidang yang telah ditentukan, dari lokasi semula di Pengadilan
Luzhou Naxi ke Pusat Penahanan Luzhou Naxi. Walaupun lokasinya
dirubah dengan tiba-tiba dan pada hari itu cuaca gelap dan hujan,
banyak orang tetap datang untuk mengikuti peradilan ini. Sekitar
200 orang menunggu di tengah hujan. Pada sekitar tengah hari,
Pengadilan Gulin menggunakan alasan terlalu banyak orang datang
untuk mengikuti sidang, dan membatalkan sidang yang telah
ditentukan pada hari itu. Beberapa bulan kemudian, pengadilan
membuka sidang di Gulin dan kasus ini disidang pada tanggal 22
November 2012.
Pembukaan sidang
Sekitar 100 orang penduduk dari Kota Gulin, kabupaten dan desa di Gulin dan wilayah sekitarnya mengikuti kasus ini dengan seksama, berkumpul di depan Pengadilan Gulin sekitar jam 9 pagi pada tanggal 22 November untuk menunggu masuk ruang sidang. Sidang pengadilan dibuka pada hari itu dengan cara yang unik, karena tidak seorang pun yang diperbolehkan masuk melalui pintu utama. Semua orang harus masuk melalui pintu samping yang ada di jalan kecil. Pintu samping ini di blok dengan meja sehingga orang yang masuk harus satu per satu melewati ruang yang sempit ini.
Setelah melewati pintu yang sempit, pertama-tama penduduk harus mendaftar dengan KTP yang berlaku. Tidak seorang pun diperbolehkan masuk apabila tidak membawa KTP, walaupun ia seorang anggota keluarga yang terdaftar. Ibu Praktisi Falun Gong, Zhang Ziqin tidak diperbolehkan masuk dengan alasan umurnya sudah tua. Sebagian besar dari penduduk hanya bisa berada di luar halaman dan hanya sekitar dua belas orang yang diperbolehkan masuk, yaitu teman dan keluarga dari ketiga praktisi dan sebagian penduduk. Lebih dari dua puluh petugas di dalam gedung pengadilan kebanyakan adalah polisi dan polisi berpakaian sipil.
Banyak mobil polisi parkir di luar gedung pengadilan dan terdapat juga polisi yang berpatroli. Penduduk di luar pengadilan semua direkam dengan video tape. Banyak wilayah, kota, komunitas dan komite dari Kota Gulin mengirimkan staf mereka untuk menghalangi Praktisi Falun Gong untuk datang dari daerah masing-masing dan mencegah mereka untuk ikut menghadiri sidang. Praktisi Falun Gong dari kota Gulin Shibao dan Longshan hanya bisa berada di luar pengadilan.
Praktisi membela mereka sendiri dengan bermartabat
Ketua hakim, Yang Chunmei (wanita), mengumumkan peraturan pengadilan. Tiga praktisi memberikan pembelaan secara bergilir terhadap tuntutan dari jaksa. Mereka semuanya menolak kesaksian palsu dari penuntut dan setiap orang membuktikan bahwa Falun Dafa baik berdasarkan pengalaman latihan mereka sendiri. Mereka menegaskan bahwa Falun Dafa adalah maha Fa Buddha, yang memberikan manfaat kepada manusia baik secara fisik maupun mental. Para praktisi mengekspos penganiayaan kejam yang dilakukan oleh PKC terhadap Falun Gong berdasarkan pengalaman mereka sendiri, seperti penganiayaan ilegal, dan bagaimana PKC menipu orang-orang. Praktisi mengklarifikasi fakta kebenaran di pengadilan, menegaskan sepenuhnya bahwa mereka tidak bersalah dan menuntut dibebaskan segera.
Luo adalah seorang pejabat pemerintah di Kota Gulin Shibao. Isterinya Zhang adalah keluarga dari pejabat kota. Keduanya sebelumnya, menderita banyak penyakit dan terus menerus mengonsumsi obat tradisonal dan obat kedoteran barat lebih dari sepuluh tahun. Luo yang malang menderita penyakit kanker lambung, penyakit yang mematikan. Kemiskinan dan penyakit hampir menghancurkan keluarga mereka.
Pada tahun 1998 dan 1999, keduanya mulai belajar Falun Dafa. Dalam waktu yang pendek, penyakit mereka menghilang dengan ajaib. Nyawa mereka diselamatkan dan keluarga mereka melihat harapan pada situasi itu. Pengalaman mendapatkan kehidupan yang kedua dan memperoleh kehidupan keluarga yang bahagia membuat mereka dengan teguh percaya “Falun Dafa Baik.” Tetapi PKC menganiaya Falun Gong, membohongi orang-orang, mengarang cerita untuk menfitnah Falun Gong. Keduanya tanpa ragu mengambil tanggung jawab untuk melindungi Dafa dan mengklarifikasi fakta kebenaran kepada orang-orang.
Luo dan isterinya, Zhang dianiaya dengan kejam oleh PKC. Mereka berulang kali ditahan dan rumah mereka digeledah. Dalam dua tahun, Luo ditahan tiga kali dan dipaksa mengikuti kelas cuci otak tiga kali. Zhang dihukum penjara dengan ilegal selama empat tahun pada tahun 2001. Sebelum Zhang kembali, Luo dihukum penjara selama tiga setengah tahun pada tahun 2003. Mereka masing-masing mengalami kehancuran mental karena disiksa secara fisik di penjara. Zhang disiksa dengan dua puluh lebih metode seperti, digantung, diborgol, diikat, dipukul dengan keras dan disuntik dengan obat yang tidak diketahui. Empat tahun di penjara seperti neraka baginya dan ia nyaris tidak dapat bertahan hidup.
Sewaktu Luo dan Zhang berada di penjara, kedua anak mereka putus sekolah dan kerja sebagai buruh migran untuk mempertahankan kehidupan. Setelah dilepas dari penjara, keduanya masih diikuti, diawasi dan terus diganggu. Mereka tidak ada pilihan dan terpaksa meninggalkan rumah mereka. Uang pensiun Luo tidak dibayar dan apartemen mereka di pemerintahan kota didiami oleh orang lain dengan tidak sah. Taktik kejam dengan tekanan berat membuat ayah Zhang menderita sakit sampai terbaring di ranjang saja. Anak tertua mereka meninggal dunia karena ia tidak bisa membayar biaya pengobatan. Cucu mereka meninggal setelah lahir karena tidak mempunyai biaya ke rumah sakit untuk perawatan darurat. Ibunya Zhang harus meninggalkan rumah. PKC dan sistim peradilannya, penjara, pemerintah daerah dan komite urusan legislatif dan kantor 610 ikut menganiaya keduanya tanpa henti, menyebabkan keluarga mereka hancur, kehilangan tempat tinggal, kematian dan terpisahnya anggota keluarga mereka.
Apa yang diderita oleh Luo dan Zhang adalah tragedi kehidupan yang nyata di dalam apa yang dinyatakan oleh PKC sebagai “masyarakat yang harmonis” dan “masyarakat yang legal.” Luo dan Zhang mengklarifikasi fakta di pengadilan sehingga setiap orang yang hadir jelas bahwa mereka bukan kriminal yang harus berdiri di sana untuk diadili. Luo juga menjelaskan mengenai penganiayaan terhadap Falun Gong yang ilegal dan interogasi dengan prosedur yang melanggar hukum. Contohnya, ia tidak diberikan tanda terima atas penyitaan uang tunainya. Ia menuntut pengadilan menjunjung tinggi keadilan dan segera menarik tuntutan terhadapnya, mengembalikan apartemen dan uang pensiunnya. Zhang menuntut kepada pengadilan untuk tidak menjatuhkan hukuman secara tidak sah kepada orang yang tidak bersalah dan melepaskannya supaya ia bisa menjaga ibunya yang sudah tua.
Pengacara mematuhi keadilan
Jaksa menuntut Shu dan mengatakan bahwa mereka menemukan sekeping DVD berisi Sembilan Komentar mengenai Partai Komunis dan menghancurkan kebudayaan partai. Disebutkan juga berdasarkan seorang saksi, Shu telah mengadakan kursus pelatihan penggunaan komputer dan ini dijadikan bukti. Pengacara mengumumkan di pengadilan bahwa seseorang tidak dapat dihukum karena sekeping DVD. Apabila seseorang dihukum melakukan kejahatan anti kemanusian dan anti masyarakat karena sekeping DVD, itu akan menunjukkan bahwa hakim tidak kompeten.
Shu mulai latihan Falun Gong pada tahun 1995 sewaktu masih kuliah. Setelah tamat, ia bekerja di Biro Tenaga Listrik Luzhou. Setelah PKC memulai penganiayaan pada tahun 1999, tempat ia bekerja mendapat tekanan yang berat sehingga Shu kehilangan pekerjaannya dan unit apartemen yang telah dialokasikan untuknya. Rumahnya digeledah secara ilegal, ia dilecehkan dan dihukum kerja paksa. Di pengadilan ia menceritakan mengenai banyaknya manfaat yang ia dapat dari latihan Falun Gong, penganiayaan terhadapnya, dan khususnya penyiksaan kejam yang ia derita di kamp kerja paksa. Ia membeberkan bahwa kasus “Bakar diri di Lapangan Tiananmen” adalah rekayasa yang membohongi orang-orang dan ia menjelaskan Falun Gong tidak mempunyai organisasi dan semua orang bisa bergabung dan keluar dengan bebas.
Shu memberitahu hakim bahwa ia membuka toko reparasi peralatan listrik untuk hidup, tetapi ia tidak mempunyai hari yang damai dan sering diawasi dan diikuti oleh petugas dengan motor. Ia terpaksa meninggalkan ibunya, seorang anak, dan rumahnya. Ayah ia meninggal dunia karena rasa takut dan khawatir. Ia ditangkap pada tanggal 10 November 2011 dan telah ditahan lebih dari setahun. Ibu dan anaknya tidak mempunyai pendapatan dan ia sangat khawatir mengenai kehidupan mereka. Ia menuntut pengadilan segera melepaskannya. Sebagian pendengar menangis setelah mendengar pernyataan Shu.
Sewaktu dua pengacara berbicara untuk membela perkara ini, pertama-tama mereka menegaskan bahwa “Kebebasan berkeyakinan dilindungi hukum dan latihan Falun Gong bukanlah perbuatan kriminal.” Mereka juga mengatakan, “Sebagian pejabat tinggi pemerintah pusat dan keluarganya juga berlatih Falun Gong” dan menyampaikan bahwa “Tuduhan jaksa tidak sesuai dengan kebenaran.” Pengacara membela praktisi Falun Gong dengan kuat dan secara komprehensif dari berbagai sudut seperti dari segi Hukum Hak Azasi Manusia, dan mengajukan pembelaan tidak bersalah. Mereka juga menunjukkan ke-tidak-sah-an dan penipuan prosedur peradilan di Gulin, dan menuntut praktisi dibebaskan.
Pengacara memberikan contoh beberapa peradilan tidak sah terhadap praktisi Falun Gong di berbagai daerah. Sebagian pengadilan segera melepaskan praktisi Falun Gong, sebagian menunda peradilan, walaupun ketika praktisi Falun Gong dijatuhi hukuman di beberapa pengadilan daerah, mereka dibebaskan kemudian. Mereka ingin memberitahukan pengadilan Gulin bahwa pengadilan bisa bertindak berdasarkan hukum dan membuat keputusan yang benar. Pengacara juga memberitahu pengadilan bahwa pengadilan tidak boleh “menggunakan kekuasaan untuk menggantikan hukum,” hakim ketua akan menghadapi konsekuensi apabila menjatuhkan hukuman yang salah terhadap praktisi. Hakim ketua menyatakan akan mengumumkan hasil sidang beberapa hari kemudian.
Medan Pikiran Lurus
Gulin adalah daerah di Provinsi Sichuan yang dianiayai paling berat. Praktisi Falun Gong lokal terus menerus mengklarifikasi fakta kepada petugas sistim keamanan umum dan kantor 610 dengan berbagai cara. Dalam satu tahun terakhir mereka melakukan dengan usaha yang lebih besar untuk hal ini. Pendengar di pengadilan mengatakan Praktisi Falun Gong dan pengacara telah melakukan pekerjaan yang baik dengan mengklarifikasikan fakta di pengadilan secara terpadu dan menyeluruh. Bahkan orang-orang yang belum pernah mendengar kebenaran ini juga harus mempelajarinya.
Sewaktu persidangan, praktisi Falun Gong memberikan penjelasan lengkap mengenai pengalaman sejati mereka dan menjabarkan pandangan mereka. Pembelaan pengacara juga berjalan dengan lancar. Hakim ketua tidak banyak interupsi sewaktu pembelaan berlangsung kecuali mengingatkan pengacara agar menjelaskan dengan sederhana dan tidak mengulangi informasi yang telah disampaikan. Sidang dimulai dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang, jaksa penuntut dan hakim ketua diam sewaktu pembelaan berlangsung dan tidak memberikan bantahan.
Orang-orang sudah mengerti, demikian pula petugas sistim keamanan publik dan kantor 610. Banyak petugas yang terlibat dalam penganiayaan Falun Gong sebenarnya berpartisipasi dengan pasif. Pada akhir persidangan, atas permintaan hakim ketua, praktisi menyerahkan pembelaan secara tertulis terhadap tuntutan, dan pengacara juga memberikan pembelaan tertulis. Shu menyerahkan kisah Shu Anqing dalam kultivasi kepada pengadilan. Sebelum disidangkan, Zhang menolak pengacara yang ditunjuk oleh pengadilan. Walaupun ia tidak mendapat pendidikan tinggi, Zhang dengan hati-hati menulis pembelaan sendiri. Materi tertulis ini menjadi testimoni bersejarah praktisi Falun Gong telah mengklarifikasi kebenaran di pengadilan untuk menyelamatkan orang, dan membuktikan pengacara menjunjung tinggi keadilan dan mempertahankan hati nuraninya pada masa teror yang paling gelap yang dilakukan oleh PKC.
Pembukaan sidang
Sekitar 100 orang penduduk dari Kota Gulin, kabupaten dan desa di Gulin dan wilayah sekitarnya mengikuti kasus ini dengan seksama, berkumpul di depan Pengadilan Gulin sekitar jam 9 pagi pada tanggal 22 November untuk menunggu masuk ruang sidang. Sidang pengadilan dibuka pada hari itu dengan cara yang unik, karena tidak seorang pun yang diperbolehkan masuk melalui pintu utama. Semua orang harus masuk melalui pintu samping yang ada di jalan kecil. Pintu samping ini di blok dengan meja sehingga orang yang masuk harus satu per satu melewati ruang yang sempit ini.
Setelah melewati pintu yang sempit, pertama-tama penduduk harus mendaftar dengan KTP yang berlaku. Tidak seorang pun diperbolehkan masuk apabila tidak membawa KTP, walaupun ia seorang anggota keluarga yang terdaftar. Ibu Praktisi Falun Gong, Zhang Ziqin tidak diperbolehkan masuk dengan alasan umurnya sudah tua. Sebagian besar dari penduduk hanya bisa berada di luar halaman dan hanya sekitar dua belas orang yang diperbolehkan masuk, yaitu teman dan keluarga dari ketiga praktisi dan sebagian penduduk. Lebih dari dua puluh petugas di dalam gedung pengadilan kebanyakan adalah polisi dan polisi berpakaian sipil.
Banyak mobil polisi parkir di luar gedung pengadilan dan terdapat juga polisi yang berpatroli. Penduduk di luar pengadilan semua direkam dengan video tape. Banyak wilayah, kota, komunitas dan komite dari Kota Gulin mengirimkan staf mereka untuk menghalangi Praktisi Falun Gong untuk datang dari daerah masing-masing dan mencegah mereka untuk ikut menghadiri sidang. Praktisi Falun Gong dari kota Gulin Shibao dan Longshan hanya bisa berada di luar pengadilan.
Praktisi membela mereka sendiri dengan bermartabat
Ketua hakim, Yang Chunmei (wanita), mengumumkan peraturan pengadilan. Tiga praktisi memberikan pembelaan secara bergilir terhadap tuntutan dari jaksa. Mereka semuanya menolak kesaksian palsu dari penuntut dan setiap orang membuktikan bahwa Falun Dafa baik berdasarkan pengalaman latihan mereka sendiri. Mereka menegaskan bahwa Falun Dafa adalah maha Fa Buddha, yang memberikan manfaat kepada manusia baik secara fisik maupun mental. Para praktisi mengekspos penganiayaan kejam yang dilakukan oleh PKC terhadap Falun Gong berdasarkan pengalaman mereka sendiri, seperti penganiayaan ilegal, dan bagaimana PKC menipu orang-orang. Praktisi mengklarifikasi fakta kebenaran di pengadilan, menegaskan sepenuhnya bahwa mereka tidak bersalah dan menuntut dibebaskan segera.
Luo adalah seorang pejabat pemerintah di Kota Gulin Shibao. Isterinya Zhang adalah keluarga dari pejabat kota. Keduanya sebelumnya, menderita banyak penyakit dan terus menerus mengonsumsi obat tradisonal dan obat kedoteran barat lebih dari sepuluh tahun. Luo yang malang menderita penyakit kanker lambung, penyakit yang mematikan. Kemiskinan dan penyakit hampir menghancurkan keluarga mereka.
Pada tahun 1998 dan 1999, keduanya mulai belajar Falun Dafa. Dalam waktu yang pendek, penyakit mereka menghilang dengan ajaib. Nyawa mereka diselamatkan dan keluarga mereka melihat harapan pada situasi itu. Pengalaman mendapatkan kehidupan yang kedua dan memperoleh kehidupan keluarga yang bahagia membuat mereka dengan teguh percaya “Falun Dafa Baik.” Tetapi PKC menganiaya Falun Gong, membohongi orang-orang, mengarang cerita untuk menfitnah Falun Gong. Keduanya tanpa ragu mengambil tanggung jawab untuk melindungi Dafa dan mengklarifikasi fakta kebenaran kepada orang-orang.
Luo dan isterinya, Zhang dianiaya dengan kejam oleh PKC. Mereka berulang kali ditahan dan rumah mereka digeledah. Dalam dua tahun, Luo ditahan tiga kali dan dipaksa mengikuti kelas cuci otak tiga kali. Zhang dihukum penjara dengan ilegal selama empat tahun pada tahun 2001. Sebelum Zhang kembali, Luo dihukum penjara selama tiga setengah tahun pada tahun 2003. Mereka masing-masing mengalami kehancuran mental karena disiksa secara fisik di penjara. Zhang disiksa dengan dua puluh lebih metode seperti, digantung, diborgol, diikat, dipukul dengan keras dan disuntik dengan obat yang tidak diketahui. Empat tahun di penjara seperti neraka baginya dan ia nyaris tidak dapat bertahan hidup.
Sewaktu Luo dan Zhang berada di penjara, kedua anak mereka putus sekolah dan kerja sebagai buruh migran untuk mempertahankan kehidupan. Setelah dilepas dari penjara, keduanya masih diikuti, diawasi dan terus diganggu. Mereka tidak ada pilihan dan terpaksa meninggalkan rumah mereka. Uang pensiun Luo tidak dibayar dan apartemen mereka di pemerintahan kota didiami oleh orang lain dengan tidak sah. Taktik kejam dengan tekanan berat membuat ayah Zhang menderita sakit sampai terbaring di ranjang saja. Anak tertua mereka meninggal dunia karena ia tidak bisa membayar biaya pengobatan. Cucu mereka meninggal setelah lahir karena tidak mempunyai biaya ke rumah sakit untuk perawatan darurat. Ibunya Zhang harus meninggalkan rumah. PKC dan sistim peradilannya, penjara, pemerintah daerah dan komite urusan legislatif dan kantor 610 ikut menganiaya keduanya tanpa henti, menyebabkan keluarga mereka hancur, kehilangan tempat tinggal, kematian dan terpisahnya anggota keluarga mereka.
Apa yang diderita oleh Luo dan Zhang adalah tragedi kehidupan yang nyata di dalam apa yang dinyatakan oleh PKC sebagai “masyarakat yang harmonis” dan “masyarakat yang legal.” Luo dan Zhang mengklarifikasi fakta di pengadilan sehingga setiap orang yang hadir jelas bahwa mereka bukan kriminal yang harus berdiri di sana untuk diadili. Luo juga menjelaskan mengenai penganiayaan terhadap Falun Gong yang ilegal dan interogasi dengan prosedur yang melanggar hukum. Contohnya, ia tidak diberikan tanda terima atas penyitaan uang tunainya. Ia menuntut pengadilan menjunjung tinggi keadilan dan segera menarik tuntutan terhadapnya, mengembalikan apartemen dan uang pensiunnya. Zhang menuntut kepada pengadilan untuk tidak menjatuhkan hukuman secara tidak sah kepada orang yang tidak bersalah dan melepaskannya supaya ia bisa menjaga ibunya yang sudah tua.
Pengacara mematuhi keadilan
Jaksa menuntut Shu dan mengatakan bahwa mereka menemukan sekeping DVD berisi Sembilan Komentar mengenai Partai Komunis dan menghancurkan kebudayaan partai. Disebutkan juga berdasarkan seorang saksi, Shu telah mengadakan kursus pelatihan penggunaan komputer dan ini dijadikan bukti. Pengacara mengumumkan di pengadilan bahwa seseorang tidak dapat dihukum karena sekeping DVD. Apabila seseorang dihukum melakukan kejahatan anti kemanusian dan anti masyarakat karena sekeping DVD, itu akan menunjukkan bahwa hakim tidak kompeten.
Shu mulai latihan Falun Gong pada tahun 1995 sewaktu masih kuliah. Setelah tamat, ia bekerja di Biro Tenaga Listrik Luzhou. Setelah PKC memulai penganiayaan pada tahun 1999, tempat ia bekerja mendapat tekanan yang berat sehingga Shu kehilangan pekerjaannya dan unit apartemen yang telah dialokasikan untuknya. Rumahnya digeledah secara ilegal, ia dilecehkan dan dihukum kerja paksa. Di pengadilan ia menceritakan mengenai banyaknya manfaat yang ia dapat dari latihan Falun Gong, penganiayaan terhadapnya, dan khususnya penyiksaan kejam yang ia derita di kamp kerja paksa. Ia membeberkan bahwa kasus “Bakar diri di Lapangan Tiananmen” adalah rekayasa yang membohongi orang-orang dan ia menjelaskan Falun Gong tidak mempunyai organisasi dan semua orang bisa bergabung dan keluar dengan bebas.
Shu memberitahu hakim bahwa ia membuka toko reparasi peralatan listrik untuk hidup, tetapi ia tidak mempunyai hari yang damai dan sering diawasi dan diikuti oleh petugas dengan motor. Ia terpaksa meninggalkan ibunya, seorang anak, dan rumahnya. Ayah ia meninggal dunia karena rasa takut dan khawatir. Ia ditangkap pada tanggal 10 November 2011 dan telah ditahan lebih dari setahun. Ibu dan anaknya tidak mempunyai pendapatan dan ia sangat khawatir mengenai kehidupan mereka. Ia menuntut pengadilan segera melepaskannya. Sebagian pendengar menangis setelah mendengar pernyataan Shu.
Sewaktu dua pengacara berbicara untuk membela perkara ini, pertama-tama mereka menegaskan bahwa “Kebebasan berkeyakinan dilindungi hukum dan latihan Falun Gong bukanlah perbuatan kriminal.” Mereka juga mengatakan, “Sebagian pejabat tinggi pemerintah pusat dan keluarganya juga berlatih Falun Gong” dan menyampaikan bahwa “Tuduhan jaksa tidak sesuai dengan kebenaran.” Pengacara membela praktisi Falun Gong dengan kuat dan secara komprehensif dari berbagai sudut seperti dari segi Hukum Hak Azasi Manusia, dan mengajukan pembelaan tidak bersalah. Mereka juga menunjukkan ke-tidak-sah-an dan penipuan prosedur peradilan di Gulin, dan menuntut praktisi dibebaskan.
Pengacara memberikan contoh beberapa peradilan tidak sah terhadap praktisi Falun Gong di berbagai daerah. Sebagian pengadilan segera melepaskan praktisi Falun Gong, sebagian menunda peradilan, walaupun ketika praktisi Falun Gong dijatuhi hukuman di beberapa pengadilan daerah, mereka dibebaskan kemudian. Mereka ingin memberitahukan pengadilan Gulin bahwa pengadilan bisa bertindak berdasarkan hukum dan membuat keputusan yang benar. Pengacara juga memberitahu pengadilan bahwa pengadilan tidak boleh “menggunakan kekuasaan untuk menggantikan hukum,” hakim ketua akan menghadapi konsekuensi apabila menjatuhkan hukuman yang salah terhadap praktisi. Hakim ketua menyatakan akan mengumumkan hasil sidang beberapa hari kemudian.
Medan Pikiran Lurus
Gulin adalah daerah di Provinsi Sichuan yang dianiayai paling berat. Praktisi Falun Gong lokal terus menerus mengklarifikasi fakta kepada petugas sistim keamanan umum dan kantor 610 dengan berbagai cara. Dalam satu tahun terakhir mereka melakukan dengan usaha yang lebih besar untuk hal ini. Pendengar di pengadilan mengatakan Praktisi Falun Gong dan pengacara telah melakukan pekerjaan yang baik dengan mengklarifikasikan fakta di pengadilan secara terpadu dan menyeluruh. Bahkan orang-orang yang belum pernah mendengar kebenaran ini juga harus mempelajarinya.
Sewaktu persidangan, praktisi Falun Gong memberikan penjelasan lengkap mengenai pengalaman sejati mereka dan menjabarkan pandangan mereka. Pembelaan pengacara juga berjalan dengan lancar. Hakim ketua tidak banyak interupsi sewaktu pembelaan berlangsung kecuali mengingatkan pengacara agar menjelaskan dengan sederhana dan tidak mengulangi informasi yang telah disampaikan. Sidang dimulai dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang, jaksa penuntut dan hakim ketua diam sewaktu pembelaan berlangsung dan tidak memberikan bantahan.
Orang-orang sudah mengerti, demikian pula petugas sistim keamanan publik dan kantor 610. Banyak petugas yang terlibat dalam penganiayaan Falun Gong sebenarnya berpartisipasi dengan pasif. Pada akhir persidangan, atas permintaan hakim ketua, praktisi menyerahkan pembelaan secara tertulis terhadap tuntutan, dan pengacara juga memberikan pembelaan tertulis. Shu menyerahkan kisah Shu Anqing dalam kultivasi kepada pengadilan. Sebelum disidangkan, Zhang menolak pengacara yang ditunjuk oleh pengadilan. Walaupun ia tidak mendapat pendidikan tinggi, Zhang dengan hati-hati menulis pembelaan sendiri. Materi tertulis ini menjadi testimoni bersejarah praktisi Falun Gong telah mengklarifikasi kebenaran di pengadilan untuk menyelamatkan orang, dan membuktikan pengacara menjunjung tinggi keadilan dan mempertahankan hati nuraninya pada masa teror yang paling gelap yang dilakukan oleh PKC.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org