Qu Shumei dari Kota Dalian Ditangkap Lagi
Nama: Qu Shumei
(曲 淑梅)
Jenis Kelamin: Perempuan
Usia: 49 tahun
Pekerjaan: Pramuniaga
Tanggal Penangkapan Terakhir: 17 Desember 2012
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat Penahanan Yaojia di Kota Dalian (大连 姚家 看守所)
Kota: Dalian
Provinsi: Liaoning
Penganiayaan yang Diderita: Tidur dikurangi, kerja paksa, hukuman ilegal, pemukulan, pemenjaraan, kurungan isolasi, penyiksaan, pelecehan seksual, pemerasan, dipecat dari tempat kerja, pengekangan fisik, penggeledahan rumah, interogasi, penahanan
Jenis Kelamin: Perempuan
Usia: 49 tahun
Pekerjaan: Pramuniaga
Tanggal Penangkapan Terakhir: 17 Desember 2012
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat Penahanan Yaojia di Kota Dalian (大连 姚家 看守所)
Kota: Dalian
Provinsi: Liaoning
Penganiayaan yang Diderita: Tidur dikurangi, kerja paksa, hukuman ilegal, pemukulan, pemenjaraan, kurungan isolasi, penyiksaan, pelecehan seksual, pemerasan, dipecat dari tempat kerja, pengekangan fisik, penggeledahan rumah, interogasi, penahanan
(Minghui.org)
Seorang praktisi Falun Gong dari kota Dalian, Qu Shumei, ditangkap
secara ilegal di rumahnya pada 17 Desember 2012, oleh petugas dari
Departemen Kepolisian Jiaojinshan. Polisi menggeledah rumahnya dan
membawanya ke Pusat Penahanan Yaojiao di Dalian malam itu.
Qu, 49 tahun, adalah seorang pramuniaga di Pasar Zhonghua. Suaminya, Zhu Changbin, 46 tahun, adalah seorang pelaut yang bekerja di Dalian Ocean Shipping Company. Pasangan itu mulai berlatih Falun Dafa sejak tahun 1996.
Setelah Partai Komunis China (PKC) mulai menganiaya Falun Gong pada Juli 1999, kehidupan mereka menjadi berantakan. Qu dikirim ke kamp kerja paksa dua kali, dan Zhu dijatuhi hukuman 12 tahun dan saat ini mendekam di Penjara Shenyang No. 1. Ayahanda Zhu saat ini sedang kritis terbaring di tempat tidur, sangat berharap bisa melihat anaknya untuk yang terakhir kali. Putra pasangan ini, Zhu Dongfang, berusia 15 tahun ketika ayahnya dikirim ke penjara dan dibesarkan oleh kakek-neneknya.
Setelah Mengajukan Permohonan di Beijing
Setelah Falun Gong dilarang oleh PKC, Qu pergi ke Beijing untuk memohon keadilan. Dia ditangkap dan ditahan di Departemen Kepolisian Distrik Dalian Xigang selama satu bulan. Dia telah diperas sebesar 36.000 yuan dan juga telah kehilangan pekerjaannya. Petugas yang bertanggung jawab untuk kasusnya adalah Li Tijian, bagian kepala wakil Komite Urusan Politik dan Hukum di Xigang.
Karena mendistribusikan brosur klarifikasi fakta pada 28 September 2000, Qu ditangkap oleh petugas dari Departemen Kepolisian Nasha. Petugas Li Zhenxia membawa Qu ke sebuah ruangan, dan empat perwira (3 laki-laki dan 1 perempuan) mulai menyiksanya. Mereka memborgol tanggannya ke belakang punggung dan berulang kali menendang kakinya saat mereka mengangkat dan menurunkan tangannya yang terborgol. Borgol memotong pergelangan tangannya, dan tangannya membengkak dengan parah. Qu kemudian dikirim ke Pusat Penahanan Yaojia, di mana dia dijatuhi hukuman dua tahun di Kamp Kerja Paksa Dalian.
Di Kamp Kerja Paksa
Pada 19 Maret 2001, otoritas Kamp Kerja Paksa Dalian memulai babak baru penyiksaan terhadap praktisi Falun Gong yang ditahan. Pada malam hari, tak seorang pun diizinkan untuk tidur. Pada pukul 9 malam, penjaga memerintahkan semua praktisi untuk berdiri dan membungkuk 90 derajat dengan kaki terpisah. Kertas bertuliskan kata-kata fitnahan tentang Falun Gong dan Guru kemudian ditempatkan pada kaki mereka. Slogan serupa ditempelkan di pintu, dan pengeras suara digunakan untuk menyiarkan kebohongan. Praktisi yang menggerakan kaki mereka karena kelelahan dipukul dengan tongkat listrik. Siapa pun yang tidak tahan penyiksaan dipaksa untuk mendukung fitnahan tersebut dengan membubuhkan tanda tangan sebelum ia diizinkan tidur. Qu sangat sakit dan mulai muntah dan gemetar tetapi tetap berdiri sepanjang malam. Menjelang fajar, kakinya bengkak dan dia melihat rambutnya yang rontok tergeletak di depannya. Para penjaga mengancam akan menelanjangi semua praktisi perempuan dan mendorong mereka ke wilayah laki-laki. Banyak praktisi mengalami lecet di wajah karena kejutan listrik. Qu kemudian memutuskan untuk memulai mogok makan untuk memprotes penganiayaan. Para penjaga menempatkannya di sel isolasi. Dia menemukan darah dalam urinnya, mengalami demam tinggi, dan kudis. Dia hanya bisa tidur tiga jam per hari, dan kesehatannya menurun drastis. Pada April 2001, dia dibebaskan dengan jaminan untuk perawatan medis.
Suami Dihukum 12 Tahun Penjara
Suami Qu, Zhu, bekerja di sebuah kapal pesiar ketika penganiayaan dimulai pada Juli 1999. Setelah kapalnya kembali, ia diperintahkan untuk berhenti bekerja. Manajemen menyuruhnya untuk menulis pernyataan jaminan sebelum ia bisa kembali bekerja. Zhu menolak dan diberhentikan.
Pada Maret 2001, petugas Li Zhenxia dari Kepolisian Nansha pergi ke rumah Zhu dan membawanya ke penahanan. Zhu kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan Yaojia selama 15 hari.
Pada 22 April 2002, beberapa perwira yang dipimpin oleh Yuan Zhiming dari Distrik Shahekou menggeledah rumah mereka. Setelah itu, polisi pergi dengan membawa uang tunai sekitar 100.000 yuan dan 110.000 yuan – buku bank. Mereka kemudian menbawa kedua Zhu dan Qu ke Pusat Penahanan Dalian. Qu kembali melakukan mogok makan untuk memprotes dan kemudian dibebaskan pada 3 Juni 2002.
Pada awal Tahun Baru Imlek 2003, Zhu Changbin dikirim ke Penjara Dabei di Kota Shenyang untuk menjalani masa hukuman 12 tahun. Pada 19 Desember 2007, ia dipindahkan ke Penjara Shenyang No. 1, di mana ia masih berada di sana sampai hari ini.
Disiksa di Kamp Kerja Paksa Dalian
Pada Juli 2002, sekitar sebulan setelah Qu Shumei dibebaskan, beberapa orang dari kantor perumahan dan kantor polisi datang ke rumahnya. Mereka menekan wajah Qu ke lantai dan memborgolnya. Anaknya mulai menangis, "Mengapa kalian memperlakukan ibu saya seperti itu? Kejahatan apa yang ibu saya lakukan?" Para petugas mendorong anak itu ke samping dan membawa Qu ke mobil polisi. Dia dibawa ke Kamp Kerja Paksa Dalian dan dikurung dalam jeruji baja. Mereka membentangkan tangannya dengan diborgol dan mengikat kakinya ke setiap sisi jeruji sehingga ia harus menopang dirinya sendiri di jari-jari kakinya. Dia dibiarkan seperti itu selama dua hari.
Di bawah arahan petugas penjara, narapidana kriminal kemudian mengikat tangan Qu, punggung, dan satu kaki ke rel pagar dan kakinya yang lain dalam posisi horizontal. Mereka menendang di antara kakinya, memukulnya dengan tongkat kayu, dan memutar putingnya. Mereka juga menggunakan tali tebal penuh knot dan menariknya bolak-balik antara kedua kakinya. Bubuk cabai kemudian dioleskan pada matanya serta di alat vitalnya yang mengeluarkan darah. Mereka kemudian mengikatnya dan rekan praktisi Wu Yueju ke ranjang kematian.
Disiksa di Kamp Kerja Paksa Masanjia
Pada 19 April 2004, Qu dan praktisi Li Shuzhen sedang mengklarifikasi fakta kepada orang-orang tentang Falun Gong. Mereka dijemput dan dibawa ke Departemen Kepolisian Xinhaiwan. Kemudian mereka dikirim ke Pusat Penahanan Yaojia. Qu dijatuhi hukuman 30 bulan kerja paksa di Kamp Kerja Dalian, di mana selama 22 hari dimasukan ke dalam kurungan isolasi, termasuk tiga hari di tempat tidur kematian.
Pada akhir Oktober 2004, Qu dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Masanjia yang terkenal sangat jahat. Awalnya dia ditempatkan di Kamp Perempuan No. 2. Dan pada April 2005, dia dipindahkan ke Kamp Perempuan No. 1, di mana ia diawasi oleh narapidana kriminal. Dia menderita beberapa luka-luka dari penyiksaan dan perlakuan buruk.
Antara tanggal 28 dan 30 Mei 2006, para penjaga menyiksa Qu dengan apa yang mereka sebut "pembangkangan". Dia diborgol di sudut, dengan wajahnya dekat dengan pipa baja. Dia tidak bisa berdiri dengan normal ataupun jongkok dengan normal.
Chinese version click here
English version click here
Qu, 49 tahun, adalah seorang pramuniaga di Pasar Zhonghua. Suaminya, Zhu Changbin, 46 tahun, adalah seorang pelaut yang bekerja di Dalian Ocean Shipping Company. Pasangan itu mulai berlatih Falun Dafa sejak tahun 1996.
Setelah Partai Komunis China (PKC) mulai menganiaya Falun Gong pada Juli 1999, kehidupan mereka menjadi berantakan. Qu dikirim ke kamp kerja paksa dua kali, dan Zhu dijatuhi hukuman 12 tahun dan saat ini mendekam di Penjara Shenyang No. 1. Ayahanda Zhu saat ini sedang kritis terbaring di tempat tidur, sangat berharap bisa melihat anaknya untuk yang terakhir kali. Putra pasangan ini, Zhu Dongfang, berusia 15 tahun ketika ayahnya dikirim ke penjara dan dibesarkan oleh kakek-neneknya.
Setelah Mengajukan Permohonan di Beijing
Setelah Falun Gong dilarang oleh PKC, Qu pergi ke Beijing untuk memohon keadilan. Dia ditangkap dan ditahan di Departemen Kepolisian Distrik Dalian Xigang selama satu bulan. Dia telah diperas sebesar 36.000 yuan dan juga telah kehilangan pekerjaannya. Petugas yang bertanggung jawab untuk kasusnya adalah Li Tijian, bagian kepala wakil Komite Urusan Politik dan Hukum di Xigang.
Karena mendistribusikan brosur klarifikasi fakta pada 28 September 2000, Qu ditangkap oleh petugas dari Departemen Kepolisian Nasha. Petugas Li Zhenxia membawa Qu ke sebuah ruangan, dan empat perwira (3 laki-laki dan 1 perempuan) mulai menyiksanya. Mereka memborgol tanggannya ke belakang punggung dan berulang kali menendang kakinya saat mereka mengangkat dan menurunkan tangannya yang terborgol. Borgol memotong pergelangan tangannya, dan tangannya membengkak dengan parah. Qu kemudian dikirim ke Pusat Penahanan Yaojia, di mana dia dijatuhi hukuman dua tahun di Kamp Kerja Paksa Dalian.
Di Kamp Kerja Paksa
Pada 19 Maret 2001, otoritas Kamp Kerja Paksa Dalian memulai babak baru penyiksaan terhadap praktisi Falun Gong yang ditahan. Pada malam hari, tak seorang pun diizinkan untuk tidur. Pada pukul 9 malam, penjaga memerintahkan semua praktisi untuk berdiri dan membungkuk 90 derajat dengan kaki terpisah. Kertas bertuliskan kata-kata fitnahan tentang Falun Gong dan Guru kemudian ditempatkan pada kaki mereka. Slogan serupa ditempelkan di pintu, dan pengeras suara digunakan untuk menyiarkan kebohongan. Praktisi yang menggerakan kaki mereka karena kelelahan dipukul dengan tongkat listrik. Siapa pun yang tidak tahan penyiksaan dipaksa untuk mendukung fitnahan tersebut dengan membubuhkan tanda tangan sebelum ia diizinkan tidur. Qu sangat sakit dan mulai muntah dan gemetar tetapi tetap berdiri sepanjang malam. Menjelang fajar, kakinya bengkak dan dia melihat rambutnya yang rontok tergeletak di depannya. Para penjaga mengancam akan menelanjangi semua praktisi perempuan dan mendorong mereka ke wilayah laki-laki. Banyak praktisi mengalami lecet di wajah karena kejutan listrik. Qu kemudian memutuskan untuk memulai mogok makan untuk memprotes penganiayaan. Para penjaga menempatkannya di sel isolasi. Dia menemukan darah dalam urinnya, mengalami demam tinggi, dan kudis. Dia hanya bisa tidur tiga jam per hari, dan kesehatannya menurun drastis. Pada April 2001, dia dibebaskan dengan jaminan untuk perawatan medis.
Suami Dihukum 12 Tahun Penjara
Suami Qu, Zhu, bekerja di sebuah kapal pesiar ketika penganiayaan dimulai pada Juli 1999. Setelah kapalnya kembali, ia diperintahkan untuk berhenti bekerja. Manajemen menyuruhnya untuk menulis pernyataan jaminan sebelum ia bisa kembali bekerja. Zhu menolak dan diberhentikan.
Pada Maret 2001, petugas Li Zhenxia dari Kepolisian Nansha pergi ke rumah Zhu dan membawanya ke penahanan. Zhu kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan Yaojia selama 15 hari.
Pada 22 April 2002, beberapa perwira yang dipimpin oleh Yuan Zhiming dari Distrik Shahekou menggeledah rumah mereka. Setelah itu, polisi pergi dengan membawa uang tunai sekitar 100.000 yuan dan 110.000 yuan – buku bank. Mereka kemudian menbawa kedua Zhu dan Qu ke Pusat Penahanan Dalian. Qu kembali melakukan mogok makan untuk memprotes dan kemudian dibebaskan pada 3 Juni 2002.
Pada awal Tahun Baru Imlek 2003, Zhu Changbin dikirim ke Penjara Dabei di Kota Shenyang untuk menjalani masa hukuman 12 tahun. Pada 19 Desember 2007, ia dipindahkan ke Penjara Shenyang No. 1, di mana ia masih berada di sana sampai hari ini.
Disiksa di Kamp Kerja Paksa Dalian
Pada Juli 2002, sekitar sebulan setelah Qu Shumei dibebaskan, beberapa orang dari kantor perumahan dan kantor polisi datang ke rumahnya. Mereka menekan wajah Qu ke lantai dan memborgolnya. Anaknya mulai menangis, "Mengapa kalian memperlakukan ibu saya seperti itu? Kejahatan apa yang ibu saya lakukan?" Para petugas mendorong anak itu ke samping dan membawa Qu ke mobil polisi. Dia dibawa ke Kamp Kerja Paksa Dalian dan dikurung dalam jeruji baja. Mereka membentangkan tangannya dengan diborgol dan mengikat kakinya ke setiap sisi jeruji sehingga ia harus menopang dirinya sendiri di jari-jari kakinya. Dia dibiarkan seperti itu selama dua hari.
Di bawah arahan petugas penjara, narapidana kriminal kemudian mengikat tangan Qu, punggung, dan satu kaki ke rel pagar dan kakinya yang lain dalam posisi horizontal. Mereka menendang di antara kakinya, memukulnya dengan tongkat kayu, dan memutar putingnya. Mereka juga menggunakan tali tebal penuh knot dan menariknya bolak-balik antara kedua kakinya. Bubuk cabai kemudian dioleskan pada matanya serta di alat vitalnya yang mengeluarkan darah. Mereka kemudian mengikatnya dan rekan praktisi Wu Yueju ke ranjang kematian.
Disiksa di Kamp Kerja Paksa Masanjia
Pada 19 April 2004, Qu dan praktisi Li Shuzhen sedang mengklarifikasi fakta kepada orang-orang tentang Falun Gong. Mereka dijemput dan dibawa ke Departemen Kepolisian Xinhaiwan. Kemudian mereka dikirim ke Pusat Penahanan Yaojia. Qu dijatuhi hukuman 30 bulan kerja paksa di Kamp Kerja Dalian, di mana selama 22 hari dimasukan ke dalam kurungan isolasi, termasuk tiga hari di tempat tidur kematian.
Pada akhir Oktober 2004, Qu dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Masanjia yang terkenal sangat jahat. Awalnya dia ditempatkan di Kamp Perempuan No. 2. Dan pada April 2005, dia dipindahkan ke Kamp Perempuan No. 1, di mana ia diawasi oleh narapidana kriminal. Dia menderita beberapa luka-luka dari penyiksaan dan perlakuan buruk.
Antara tanggal 28 dan 30 Mei 2006, para penjaga menyiksa Qu dengan apa yang mereka sebut "pembangkangan". Dia diborgol di sudut, dengan wajahnya dekat dengan pipa baja. Dia tidak bisa berdiri dengan normal ataupun jongkok dengan normal.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org