Minghui Fahui |Praktisi Baru: Profesor Medis Memiliki Takdir Pertemuan dengan Dafa
(Minghui.org)
Saya adalah praktisi baru yang memperoleh Dafa pada 11 April 2012.
Saya telah beberapa waktu mengerjakan artikel berbagi ini. Alasan
saya tidak menyerahkannya adalah karena merasa ada yang tidak
tepat. Sekarang, ketika membacanya lagi, saya tiba-tiba menyadari
bahwa itu menunjukkan keterikatan saya. Jadi saya memperbaikinya
dan ingin berbagi dengan rekan-rekan praktisi. Mohon tunjukkan jika
ada tidak tepat. Heshi.
Percaya kepada Suatu
Keyakinan selama Bertahun-tahun, Tapi Akhirnya Memiliki Takdir
Pertemuan dengan Dafa
Saya percaya pada suatu keyakinan dan berpikir telah mengikuti prinsip-prinsip “yang tercerahkan” dalam kehidupan dan pekerjaan saya. Tetapi, saya sering merasa bingung dan menemui situasi yang pelik. Dalam keadaan ini, saya memperoleh Zhuan Falun.
Ketika saya berumur 12 tahun, saya melihat bidadari menyebarkan bunga kepada saya. Sejak itu, saya merasa bahwa saya kenal seseorang di langit. Ketika berumur 25, sekali ketika setengah tertidur, saya melihat Bodhisattva Guanyin berdiri di pintu melihat saya. Saya menikah pada tahun itu. Saya mulai percaya pada keyakinan tersebut ketika berumur 26 tahun dan sering membaca kitab suci. Itu adalah 20 tahun yang lalu.
Tahun itu, saya bertemu seseorang yang memiliki kemampuan supernormal. Ia mengajari saya bermeditasi. Setelah bermeditasi selama dua bulan, saya bisa melihat janin dalam tubuh saya (saya sedang hamil 5 bulan waktu itu). Kadangkala saat bermeditasi, saya jatuh tertidur. Kadangkala saat berbaring, saya merasa memiliki Gong (energy). Lalu, karena anak saya masih kecil dan membutuhkan banyak perhatian, saya tidak bermeditasi dengan teratur. Ketika putra saya berumur tiga tahun, ia jatuh sakit parah. Tidak ada dokter yang bisa memberitahu apa yang salah. Ketika saya akan menyerah, saya tertidur di sampingnya. Tiba-tiba, saya terbangun oleh cahaya terang. Saya buka mata dan melihat Bodhisattva Guanyin. Kali ini, Beliau lebih tinggi dari waktu lalu. Saya melihat putra saya. Ia tertidur lelap. Ketika bangun, penyakitnya telah hilang. Setelah itu, saya mulai memuja Bodhisattva Guanyin.
Pada 1999, saya merasakan tekanan yang luar biasa besar tanpa alasan apapun. Saya hanya ingin pulang ke rumah. Saya sering menatap langit dan berteriak di dalam hati: ”Tolong biarkan saya pulang, saya tidak mau tinggal di dunia manusia.” Pada malam hari, saya sering bermimpi bahwa saya memiliki teman-teman di langit. Mereka pergi ke Timur untuk melakukan sesuatu dan berhenti di tempat saya sekitar 30 menit. Suatu kali saya bermimpi saya berada di udara dan melihat putra dan ayahnya berdiri di tanah tanpa daya. Saya merasa anak itu akan sangat sedih kalau saya pergi, jadi saya kembali kepadanya.
Lima tahun kemudian, saya masih merasakan tekanan yang sama. Ketika itu, kakak saya menelepon dan memberitahu saya bahwa ia mengenal seorang peramal yang bisa meramal secara akurat. Saya pergi ke sana dan bodohnya mulai memuja apa yang dimintanya. Pada saat itu, saya memiliki lima patung Dewa di rumah. Bilamana ada masalah, saya akan berbicara kepada benda yang diberikan oleh peramal itu. Meski saya terus melakukan ini, perasaan berat itu tidak pergi juga.
Saya tetap merasakan ada sesuatu yang tidak benar, tetapi tidak tahu dimana atau apa. Saya merasa sesak di tubuh saya dan merasa lelah sepanjang waktu. Saya menderita anemia dan insomia. Pada 2009, saya bertemu dengan ahli akupuntur dan memulai perawatan akupuntur selama dua tahun. Itu membantu meringankan gejala.
Akupuntur jelas menolong saya. Tapi, kadang-kadang, penyakit itu kembali lagi dan saya harus kembali dirawat. Saya merasa tidak akan pernah bisa meninggalkan akupuntur.
Pada 11 April 2012, saya pergi ke rumah seorang teman karena saya tahu ia adalah praktisi Falun Gong. Sebenarnya, pada tahun 2009, ia telah merekomendasikan Dafa kepada saya. Pada waktu itu, saya berpikir, karena berkultivasi suatu keyakinan, saya tidak seharusnya berganti seenaknya. Jadi saya tidak membicarakan secara mendalam dengannya. Setelah Tahun Baru Imlek 2012, saya sangat ingin menemuinya. Karena ia sedang bepergian, saya tidak dapat bertemu sampai 11 April. Saya pergi ke rumahnya pada malam itu dan mengajukan banyak pertanyaan.
Dia tersenyum, seakan tahu saya akan mengajukan pertanyaan seperti itu pada suatu hari. Ia berkata, ”Saya berikan kamu sebuah buku dan jawaban atas semua pertanyaanmu ada di situ.” Maka saya memperoleh buku Zhuan Falun yang berharga.
Pada malam yang sama, saya menemukan jawaban yang sedang saya cari. Pagi berikutnya, saya membersihkan barang-barang yang tidak karuan, buku-buku dan benda-benda lainnya dari rumah dan saya segera merasa lega. Saya belum pernah merasakan begini selama 20 tahun, terutama pada mental. Saya selesai baca Zhuan Falun dan merasa seperti anak hilang kesepian yang menemukan jalan kembali ke rumah dan keluarganya. Malam itu, saya berdiri di depan foto Guru dan berkata, ”Saya ingin menjadi pengikut Dafa. Meski terlambat sadar, saya akan berkultivasi dengan rajin.”
Teman saya harus pergi dan meninggalkan kota saya. Saya mulai melakukan tiga hal: belajar Fa, memancarkan pikiran lurus dan mengklarifikasi fakta. Saya merasa seperti anak SD. Makin lama berkultivasi, saya menyadari: supaya bisa menjadi pengikut Dafa yang sejati, saya harus berkultivasi dengan gigih.
Melenyapkan “Cuci Otak” di Rumah
Lingkungan saya cukup unik karena beberapa anggota keluarga saya secara langsung berpartisipasi dalam upaya Partai Komunis China (PKC) untuk “menjaga kestabilan masyarakat.” Tetapi saya tidak mau menyembunyikan fakta bahwa saya telah berlatih Falun Gong. Jadi tiga hari setelah berlatih, saya mengumumkannya kepada keluarga.
Awalnya, keluarga pikir saya hanya membicarakannya saja. Tapi, setelah tiga bulan, mereka menemukan saya sungguh berkultivasi dan mulai memperhatikan. Itu terjadi, pada saat itu, putra saya pulang ke rumah karena liburan sekolah. Sebelum ia kembali, suami menelepon dan memperingatkan saya, ”Jangan biarkan putramu tahu kamu berlatih Falun Gong. Saya tidak mau bertengkar denganmu, makanya saya telepon kamu.” Saya menyadari itu adalah ujian bagi saya. Saya berkata padanya dengan tenang, ”Putra kita sudah dewasa sekarang. Ia punya hak untuk mengetahuinya dan memilih apa yang bagus.” Suami berkata, ”Apa yang ia tahu atau pilih, saya tidak peduli, tapi paling tidak jangan biarkan dia mendapatkan sesuatu dari kamu.” Saya berkata, ”Saya tahu apa yang harus saya lakukan dan akan mempertimbangkan saranmu.” Suami salah paham dan berpikir saya telah menerima peringatannya. Kemudian saya mulai berpikir bagaimana untuk mengklarifikasi fakta kepada putra saya.
Delapan malam setelah makan malam, kami duduk di sofa dan mulai berdiskusi. Putra saya berkata, ”Ibu, apakah berlatih Falun Gong?” Karena saya telah mendengarkan Ceramah Guru di Guangzhou setiap malam, ia tentunya menyadari. Saya berkata, ”Ya.” Suami memelototi saya. Putra saya melanjutkan, ”Mengapa ibu berlatih Falun Gong?” Saya berkata, ”Saya ingin meningkatkan Xinxing (moralitas) saya. Pertama, saya ingin menjadi orang baik dan akhirnya akan berkultivasi menjadi dewa.” Suami menyela dan memulai proses “cuci otaknya.” Ketika ia membicarakan tentang rekayasa “Insiden Bakar Diri di Tiananmen”, saya menaikkan suara saya. Suami menjawab, ”Kamu berlatih Falun Dafa. Mengapa kamu tidak bisa bersabar?” Jadi saya mengatur nadaku. Tetapi suami saya tidak dapat mengontrol dirinya lagi. Ia menggebrak meja dan berteriak pada saya, ”Partai memberikan makanan kepada saya. Itu bagus! Pokoknya, kamu tidak boleh berlatih lagi. Saya tidak merasa enak ketika kamu berlatih.” Putra saya juga emosi, ”Bahkan jangan pernah menyebutkan insiden bakar diri. Ketika itu terjadi, saya masih duduk di SD. Saya mengalami mimpi buruk selama tiga hari karenanya.”
Saya tidak tahu harus berkata apa, jadi saya mulai memancarkan pikiran lurus. Dalam semenit, suami kelihatan tidak begitu marah. Ia berkata, ”Saya tidak tahan hal ini, saya perlu pergi keluar.” Setelah ia pergi, putra saya bertanya, ”Mengapa ibu berkata ‘Insiden Bakar Diri di Tiananmen’ itu direkayasa?” Saya berkata, ”Sini, saya akan memperlihatkan sesuatu kepada kamu.” Jadi saya memperlihatkan film itu. Ia tidak berkata apapun setelah menontonnya. Perdebatan berlangsung dari jam 18.00 hingga 22.00 dan saya kelelahan. Paginya, saya bangun dan setelah berjalan beberapa langkah, saya tiba-tiba merasa ada pilar melalui saya dari kepala ke bawah. Pada pilar itu ada tiga kata besar “Sejati-Baik-Sabar.” Saya merasa sangat kuat. Saya menyadari bahwa Guru telah menguatkan dan mendukung saya. Saya pikir, ”Bukankah hebat jika setiap sel di tubuh saya penuh dengan Sejati-Baik-Sabar?” Setelah berpikir itu, dalam sekejab, pilar ini meneriakkan kata-kata “Sejati-Baik-Sabar.”
Pada pagi itu, saya terus berpikir bagaimana supaya putra saya bisa menerima Dafa. Saya tiba-tiba mendapatkan ide. Ketika saya pergi bekerja, ia masih tidur, jadi saya menulis nomor halaman di Zhuan Falun untuk menjawab setiap pertanyaan setiap harinya. Saya juga meninggalkan pesan untuk menyemangatinya. Ketika pulang dari kerja, saya bertanya, ”Sudahkan kamu melihat pesan saya?” Ia menjawab, ”Ya.” Saya bertanya, ”Apakah kamu menemukan jawaban?” Ia hanya menjawab dengan satu kata, ”Ya.” Saya menggunakan pendekatan ini untuk memandunya membaca Zhuan Falun. Beberapa hari sebelum kembali ke sekolah, ia setuju untuk mundur dari Partai Komunis China (PKC).
Suatu malam sebulan kemudian, pada jam 19.00, suami mulai mengutuk Dafa dan Guru tanpa alasan dan mengomel selama setengah jam lebih. Kali ini, saya sangat tenang dan pergi ke kamar lain untuk memancarkan pikiran lurus. Di dimensi lain, kejahatan sangat kuat. Kadang-kadang, pikiran lurus saya terganggu. Saya kemudian mulai membaca Zhuan Falun. Itu sungguh berefek. Setelah beberapa waktu, ia kelihatannya melemah. Ia berusaha mendekati untuk mengomeli saya, tetapi ketika ia mendekat ke kamar saya, ia takut masuk.
Suami saya sekarang tidak lagi berlaku begini.
Mengklarifikasi Fakta dengan Bijaksana dan Berbelas Kasih di Tempat Kerja
Guru memberitahu kita untuk mengklarifikasi fakta dengan bijaksana dan berbelas kasih. Saya pikir, ”Dalam lingkungan saya ada banyak intelektual. Apa cara yang paling tepat untuk mengklarifikasi fakta kepada mereka?” Saya berpikir untuk menggunakan flash disk. Jadi saya beli seratus unit flash disk 2 GB. Saya meminta rekan praktisi untuk mengunduh materi klarifikasi fakta ke dalamnya. Saya mengklarifikasi fakta kepada kerabat, teman sekolah dan rekan-rekan kerja. Pertama saya menganalisa sebanyak mereka dapat menerima dan kemudian memberikan mereka versi cetakan. Saya sering memberikan lebih dari 10 flash disk sekaligus. Di tempat kerja, enam dari tujuh pimpinan telah menggunakan piranti lunak untuk menerobos blokade Internet dan melihat kebenaran setiap hari.
Sekarang, orang-orang di kantor saya semua mengerti fakta kebenaran dan dengan sadar mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Suatu kali, seorang rekan kerja bertengkar dengan seseorang di kantor dan mengeluh pada saya, saya berkata, ”Jangan marah begitu. Bukankah kamu memberikan De (suatu zat putih atau kebajikan) kamu?” Ia tiba-tiba menyadari apa yang sedang terjadi. Mulai saat itu, setiap orang di kantor saya teringat jika orang lain memberikan De kepada kita, kita seharusnya menerimanya daripada menolaknya.
Guru meminta kita untuk mengklarifikasi fakta dengan kebijakan dan belas kasih, saya sungguh menyadari ini. Ada dua macam orang yang saya temui di tempat kerja: satu adalah yang punya konflik serius dengan saya. Satunya lagi adalah sangat keras kepala. Saya tidak mau berbicara dengan yang pertama. Sedangkan yang kedua, saya tidak dapat dengan mudah menyakinkan mereka, jadi saya juga tidak mau berbicara dengan mereka. Pikiran ini muncul selama siang hari. Pada malam hari ketika belajar Ceramah Fa Guru kepada Praktisi Australia, saya merasa sangat malu, ”Bukankah ini mengacu pada saya?” Kemudian, saya memikirkan berbagai macam pendekatan dan akhirnya menyakinkan seorang manager divisi wanita untuk mundur dari PKC. Kami juga menjadi teman baik. Suami saya yang keras kepala juga berubah.
Hari Guru telah tiba. Pada hari itu, seorang murid yang telah saya tolong datang mengunjungi saya di kantor dan mengucapkan selamat berlibur. Setelah ia pergi, saya menemukan ia telah menaruh kartu ucapan kepada saya di atas meja saya. Saya segera meneleponnya. Ia mungkin tahu saya akan mencarinya sehingga tidak mengangkat telepon. Hari berikutnya, saya menulis surat untuknya dan mengirimkannya beserta kartu ucapan balik kepadanya. Segera saya menerima sms: ”Terima kasih Guru.”
Lagu-lagu Dafa memberikan energi dan membersihkan saya. Setiap hari, saya memutarnya di kantor dan mereka secara alami membantu saya mengklarifikasi fakta.
Suatu kali saya memutarkan CD musik Shen Yun di kantor ketika seorang rekan masuk. Selagi ia berbicara dengan saya, ia memandang lirik lagu Shen Yun dan bertanya, ”Liriknya sangat bagus. Bolehkan saya mendengarkannya?” Saya berkata, ”Ini adalah lagu Falun Gong. Saya bisa memberikannya kepada kamu.” Saya memberikannya lagu “Kami Memberitahu Masa Depan.” Kali lainnya, seseorang datang dan tertarik pada musik Guzheng, ”Selera kamu bagus. Musik apa itu?” Saya bilang, ”Ini adalah lagu Falun Gong.” Ia berkata, “Ah! Falun Gong punya musik. Begitu bagus! Bisakah kamu memberikannya pada saya?”
Di kantor saya penuh dengan energi dari musik Dafa setiap hari. Rekan-rekan saya dibersihkan olehnya dan bekerja dengan gembira. Orang-orang di lantai saya semua mengetahui fakta kebenaran sekarang ini.
Mencari Keterikatan, Melenyapkan dan Berkultivasi dengan Rajin
Kunci untuk berkultivasi adalah melenyapkan keterikatan seseorang. Untuk keterikatan pada tingkat manusia, selama seseorang bertekad untuk menyingkirkannya, maka akan mudah disingkirkan. Tetapi, ketika menghadapi hal-hal khusus, kadang-kadang mudah mengabaikan keterikatan, terutama yang tersembunyi dalam, yang membuatnya sukar untuk disingkirkan. Saya bertanya dalam hati, ”Apakah saya ingin dewa atau manusia?” Saya melafalkan Fa Guru. Dengan cara ini, saya melenyapkan keterikatan tersembunyi yang terekspos keluar.
Karena saya adalah adalah seorang profesor di universitas medis, saya punya pengetahuan lebih banyak dari orang biasa tentang penyakit.
Belum lama, saya menderita eksim di leher saya. Awalnya, tanpa berpikir saya mengoleskan obat di situ. Sembuh setelah beberapa hari. Tapi, kambuh kembali. Kali ini, saya tiba-tiba teringat apa yang Guru katakan tentang “karma penyakit,” jadi saya segera menyingkirkan obat. Tetapi saya tidak tahan dan merasa itu makin membesar. Jadi saya mengoleskan sedikit obat. Sepertinya tidak memburuk atau sembuh. Saya melihat di kaca dan berkata, ”Saya tidak akan mengobatinya lagi. Jika ini karma, biarlah dilenyapkan.” Setelah itu, saya membaca bagian di Zhuan Falun tentang sifat Buddha dan melebur ke dalam prinsip Fa. Tiba-tiba saya merasa selapis benda dikeluarkan dari leher saya. Saya segera melihat di kaca dan eksim merah menghilang menyisakan sedikit tanda. Meski saya merasa telah memiliki pemahaman mendalam, saya masih belum sepenuhnya melenyapkan pikiran akan “penyakit.” Baru-baru ini, saya pergi bersama dengan kerabat untuk mendapatkan perawatan kaki. Saya melepas sepatu dan bertanya pada dokter apakah ada benjolan di kaki saya. Dokter berkata itu tidak parah dan dapat diobati dengan plester selama seminggu. Saya menerimanya tanpa berpikir lagi.
Pada hari berikutnya, ketika saya mengunjungi situs web Minghui dan melihat sebuah artikel tentang seorang rekan praktisi melenyapkan karma penyakit. Saya belajar darinya dan menyadari bahwa penyakit adalah substansi di luar jiwa utama dan disebabkan oleh karma. Selama kita tidak mengikuti pengaturan kekuatan lama, Guru akan menolong kita. Saya segera melepaskan plester dan merasa tiba-tiba awan disingkirkan dari atas kepala saya. Saya merasakan arus hangat di hati saya dan merasakan belas kasih Guru serta keampuhan Dafa.
Selama kita secara aktif berjuang untuk melenyapkan keterikatan, pengikut Dafa berada dalam kondisi bagus. Belum lama ini, ketika kami berbagi pemahaman dan pengalaman di rumah seorang rekan praktisi, kami membicarakan tentang menjadi rajin dalam berkultivasi dan melenyapkan keterikatan. Ia berkata, ”Akar dari keterikatan ini adalah waktu. Adalah keterikatan kita pada waktu.” Saya tidak tahu apakah pemahaman kami benar. Saat itu, Fashen Guru datang dan tersenyum pada kami. Saya berkata gembira kepada teman praktisi, ”Guru setuju.”
Sebagai pengikut Dafa, melakukan tiga hal adalah misi kita. Tapi, karena kita hidup di dunia manusia, kita harus memperlihatkan Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari dan berkultivasi dengan rajin. Sekarang kita adalah pengikut Dafa, kita harusnya berpikiran jernih dan rajin. Hanya jika kita gigih berlatih baru kita dapat maju lebih lanjut dalam jalur kultivasi kita.
Chinese version click here
English version click here
Saya percaya pada suatu keyakinan dan berpikir telah mengikuti prinsip-prinsip “yang tercerahkan” dalam kehidupan dan pekerjaan saya. Tetapi, saya sering merasa bingung dan menemui situasi yang pelik. Dalam keadaan ini, saya memperoleh Zhuan Falun.
Ketika saya berumur 12 tahun, saya melihat bidadari menyebarkan bunga kepada saya. Sejak itu, saya merasa bahwa saya kenal seseorang di langit. Ketika berumur 25, sekali ketika setengah tertidur, saya melihat Bodhisattva Guanyin berdiri di pintu melihat saya. Saya menikah pada tahun itu. Saya mulai percaya pada keyakinan tersebut ketika berumur 26 tahun dan sering membaca kitab suci. Itu adalah 20 tahun yang lalu.
Tahun itu, saya bertemu seseorang yang memiliki kemampuan supernormal. Ia mengajari saya bermeditasi. Setelah bermeditasi selama dua bulan, saya bisa melihat janin dalam tubuh saya (saya sedang hamil 5 bulan waktu itu). Kadangkala saat bermeditasi, saya jatuh tertidur. Kadangkala saat berbaring, saya merasa memiliki Gong (energy). Lalu, karena anak saya masih kecil dan membutuhkan banyak perhatian, saya tidak bermeditasi dengan teratur. Ketika putra saya berumur tiga tahun, ia jatuh sakit parah. Tidak ada dokter yang bisa memberitahu apa yang salah. Ketika saya akan menyerah, saya tertidur di sampingnya. Tiba-tiba, saya terbangun oleh cahaya terang. Saya buka mata dan melihat Bodhisattva Guanyin. Kali ini, Beliau lebih tinggi dari waktu lalu. Saya melihat putra saya. Ia tertidur lelap. Ketika bangun, penyakitnya telah hilang. Setelah itu, saya mulai memuja Bodhisattva Guanyin.
Pada 1999, saya merasakan tekanan yang luar biasa besar tanpa alasan apapun. Saya hanya ingin pulang ke rumah. Saya sering menatap langit dan berteriak di dalam hati: ”Tolong biarkan saya pulang, saya tidak mau tinggal di dunia manusia.” Pada malam hari, saya sering bermimpi bahwa saya memiliki teman-teman di langit. Mereka pergi ke Timur untuk melakukan sesuatu dan berhenti di tempat saya sekitar 30 menit. Suatu kali saya bermimpi saya berada di udara dan melihat putra dan ayahnya berdiri di tanah tanpa daya. Saya merasa anak itu akan sangat sedih kalau saya pergi, jadi saya kembali kepadanya.
Lima tahun kemudian, saya masih merasakan tekanan yang sama. Ketika itu, kakak saya menelepon dan memberitahu saya bahwa ia mengenal seorang peramal yang bisa meramal secara akurat. Saya pergi ke sana dan bodohnya mulai memuja apa yang dimintanya. Pada saat itu, saya memiliki lima patung Dewa di rumah. Bilamana ada masalah, saya akan berbicara kepada benda yang diberikan oleh peramal itu. Meski saya terus melakukan ini, perasaan berat itu tidak pergi juga.
Saya tetap merasakan ada sesuatu yang tidak benar, tetapi tidak tahu dimana atau apa. Saya merasa sesak di tubuh saya dan merasa lelah sepanjang waktu. Saya menderita anemia dan insomia. Pada 2009, saya bertemu dengan ahli akupuntur dan memulai perawatan akupuntur selama dua tahun. Itu membantu meringankan gejala.
Akupuntur jelas menolong saya. Tapi, kadang-kadang, penyakit itu kembali lagi dan saya harus kembali dirawat. Saya merasa tidak akan pernah bisa meninggalkan akupuntur.
Pada 11 April 2012, saya pergi ke rumah seorang teman karena saya tahu ia adalah praktisi Falun Gong. Sebenarnya, pada tahun 2009, ia telah merekomendasikan Dafa kepada saya. Pada waktu itu, saya berpikir, karena berkultivasi suatu keyakinan, saya tidak seharusnya berganti seenaknya. Jadi saya tidak membicarakan secara mendalam dengannya. Setelah Tahun Baru Imlek 2012, saya sangat ingin menemuinya. Karena ia sedang bepergian, saya tidak dapat bertemu sampai 11 April. Saya pergi ke rumahnya pada malam itu dan mengajukan banyak pertanyaan.
Dia tersenyum, seakan tahu saya akan mengajukan pertanyaan seperti itu pada suatu hari. Ia berkata, ”Saya berikan kamu sebuah buku dan jawaban atas semua pertanyaanmu ada di situ.” Maka saya memperoleh buku Zhuan Falun yang berharga.
Pada malam yang sama, saya menemukan jawaban yang sedang saya cari. Pagi berikutnya, saya membersihkan barang-barang yang tidak karuan, buku-buku dan benda-benda lainnya dari rumah dan saya segera merasa lega. Saya belum pernah merasakan begini selama 20 tahun, terutama pada mental. Saya selesai baca Zhuan Falun dan merasa seperti anak hilang kesepian yang menemukan jalan kembali ke rumah dan keluarganya. Malam itu, saya berdiri di depan foto Guru dan berkata, ”Saya ingin menjadi pengikut Dafa. Meski terlambat sadar, saya akan berkultivasi dengan rajin.”
Teman saya harus pergi dan meninggalkan kota saya. Saya mulai melakukan tiga hal: belajar Fa, memancarkan pikiran lurus dan mengklarifikasi fakta. Saya merasa seperti anak SD. Makin lama berkultivasi, saya menyadari: supaya bisa menjadi pengikut Dafa yang sejati, saya harus berkultivasi dengan gigih.
Melenyapkan “Cuci Otak” di Rumah
Lingkungan saya cukup unik karena beberapa anggota keluarga saya secara langsung berpartisipasi dalam upaya Partai Komunis China (PKC) untuk “menjaga kestabilan masyarakat.” Tetapi saya tidak mau menyembunyikan fakta bahwa saya telah berlatih Falun Gong. Jadi tiga hari setelah berlatih, saya mengumumkannya kepada keluarga.
Awalnya, keluarga pikir saya hanya membicarakannya saja. Tapi, setelah tiga bulan, mereka menemukan saya sungguh berkultivasi dan mulai memperhatikan. Itu terjadi, pada saat itu, putra saya pulang ke rumah karena liburan sekolah. Sebelum ia kembali, suami menelepon dan memperingatkan saya, ”Jangan biarkan putramu tahu kamu berlatih Falun Gong. Saya tidak mau bertengkar denganmu, makanya saya telepon kamu.” Saya menyadari itu adalah ujian bagi saya. Saya berkata padanya dengan tenang, ”Putra kita sudah dewasa sekarang. Ia punya hak untuk mengetahuinya dan memilih apa yang bagus.” Suami berkata, ”Apa yang ia tahu atau pilih, saya tidak peduli, tapi paling tidak jangan biarkan dia mendapatkan sesuatu dari kamu.” Saya berkata, ”Saya tahu apa yang harus saya lakukan dan akan mempertimbangkan saranmu.” Suami salah paham dan berpikir saya telah menerima peringatannya. Kemudian saya mulai berpikir bagaimana untuk mengklarifikasi fakta kepada putra saya.
Delapan malam setelah makan malam, kami duduk di sofa dan mulai berdiskusi. Putra saya berkata, ”Ibu, apakah berlatih Falun Gong?” Karena saya telah mendengarkan Ceramah Guru di Guangzhou setiap malam, ia tentunya menyadari. Saya berkata, ”Ya.” Suami memelototi saya. Putra saya melanjutkan, ”Mengapa ibu berlatih Falun Gong?” Saya berkata, ”Saya ingin meningkatkan Xinxing (moralitas) saya. Pertama, saya ingin menjadi orang baik dan akhirnya akan berkultivasi menjadi dewa.” Suami menyela dan memulai proses “cuci otaknya.” Ketika ia membicarakan tentang rekayasa “Insiden Bakar Diri di Tiananmen”, saya menaikkan suara saya. Suami menjawab, ”Kamu berlatih Falun Dafa. Mengapa kamu tidak bisa bersabar?” Jadi saya mengatur nadaku. Tetapi suami saya tidak dapat mengontrol dirinya lagi. Ia menggebrak meja dan berteriak pada saya, ”Partai memberikan makanan kepada saya. Itu bagus! Pokoknya, kamu tidak boleh berlatih lagi. Saya tidak merasa enak ketika kamu berlatih.” Putra saya juga emosi, ”Bahkan jangan pernah menyebutkan insiden bakar diri. Ketika itu terjadi, saya masih duduk di SD. Saya mengalami mimpi buruk selama tiga hari karenanya.”
Saya tidak tahu harus berkata apa, jadi saya mulai memancarkan pikiran lurus. Dalam semenit, suami kelihatan tidak begitu marah. Ia berkata, ”Saya tidak tahan hal ini, saya perlu pergi keluar.” Setelah ia pergi, putra saya bertanya, ”Mengapa ibu berkata ‘Insiden Bakar Diri di Tiananmen’ itu direkayasa?” Saya berkata, ”Sini, saya akan memperlihatkan sesuatu kepada kamu.” Jadi saya memperlihatkan film itu. Ia tidak berkata apapun setelah menontonnya. Perdebatan berlangsung dari jam 18.00 hingga 22.00 dan saya kelelahan. Paginya, saya bangun dan setelah berjalan beberapa langkah, saya tiba-tiba merasa ada pilar melalui saya dari kepala ke bawah. Pada pilar itu ada tiga kata besar “Sejati-Baik-Sabar.” Saya merasa sangat kuat. Saya menyadari bahwa Guru telah menguatkan dan mendukung saya. Saya pikir, ”Bukankah hebat jika setiap sel di tubuh saya penuh dengan Sejati-Baik-Sabar?” Setelah berpikir itu, dalam sekejab, pilar ini meneriakkan kata-kata “Sejati-Baik-Sabar.”
Pada pagi itu, saya terus berpikir bagaimana supaya putra saya bisa menerima Dafa. Saya tiba-tiba mendapatkan ide. Ketika saya pergi bekerja, ia masih tidur, jadi saya menulis nomor halaman di Zhuan Falun untuk menjawab setiap pertanyaan setiap harinya. Saya juga meninggalkan pesan untuk menyemangatinya. Ketika pulang dari kerja, saya bertanya, ”Sudahkan kamu melihat pesan saya?” Ia menjawab, ”Ya.” Saya bertanya, ”Apakah kamu menemukan jawaban?” Ia hanya menjawab dengan satu kata, ”Ya.” Saya menggunakan pendekatan ini untuk memandunya membaca Zhuan Falun. Beberapa hari sebelum kembali ke sekolah, ia setuju untuk mundur dari Partai Komunis China (PKC).
Suatu malam sebulan kemudian, pada jam 19.00, suami mulai mengutuk Dafa dan Guru tanpa alasan dan mengomel selama setengah jam lebih. Kali ini, saya sangat tenang dan pergi ke kamar lain untuk memancarkan pikiran lurus. Di dimensi lain, kejahatan sangat kuat. Kadang-kadang, pikiran lurus saya terganggu. Saya kemudian mulai membaca Zhuan Falun. Itu sungguh berefek. Setelah beberapa waktu, ia kelihatannya melemah. Ia berusaha mendekati untuk mengomeli saya, tetapi ketika ia mendekat ke kamar saya, ia takut masuk.
Suami saya sekarang tidak lagi berlaku begini.
Mengklarifikasi Fakta dengan Bijaksana dan Berbelas Kasih di Tempat Kerja
Guru memberitahu kita untuk mengklarifikasi fakta dengan bijaksana dan berbelas kasih. Saya pikir, ”Dalam lingkungan saya ada banyak intelektual. Apa cara yang paling tepat untuk mengklarifikasi fakta kepada mereka?” Saya berpikir untuk menggunakan flash disk. Jadi saya beli seratus unit flash disk 2 GB. Saya meminta rekan praktisi untuk mengunduh materi klarifikasi fakta ke dalamnya. Saya mengklarifikasi fakta kepada kerabat, teman sekolah dan rekan-rekan kerja. Pertama saya menganalisa sebanyak mereka dapat menerima dan kemudian memberikan mereka versi cetakan. Saya sering memberikan lebih dari 10 flash disk sekaligus. Di tempat kerja, enam dari tujuh pimpinan telah menggunakan piranti lunak untuk menerobos blokade Internet dan melihat kebenaran setiap hari.
Sekarang, orang-orang di kantor saya semua mengerti fakta kebenaran dan dengan sadar mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Suatu kali, seorang rekan kerja bertengkar dengan seseorang di kantor dan mengeluh pada saya, saya berkata, ”Jangan marah begitu. Bukankah kamu memberikan De (suatu zat putih atau kebajikan) kamu?” Ia tiba-tiba menyadari apa yang sedang terjadi. Mulai saat itu, setiap orang di kantor saya teringat jika orang lain memberikan De kepada kita, kita seharusnya menerimanya daripada menolaknya.
Guru meminta kita untuk mengklarifikasi fakta dengan kebijakan dan belas kasih, saya sungguh menyadari ini. Ada dua macam orang yang saya temui di tempat kerja: satu adalah yang punya konflik serius dengan saya. Satunya lagi adalah sangat keras kepala. Saya tidak mau berbicara dengan yang pertama. Sedangkan yang kedua, saya tidak dapat dengan mudah menyakinkan mereka, jadi saya juga tidak mau berbicara dengan mereka. Pikiran ini muncul selama siang hari. Pada malam hari ketika belajar Ceramah Fa Guru kepada Praktisi Australia, saya merasa sangat malu, ”Bukankah ini mengacu pada saya?” Kemudian, saya memikirkan berbagai macam pendekatan dan akhirnya menyakinkan seorang manager divisi wanita untuk mundur dari PKC. Kami juga menjadi teman baik. Suami saya yang keras kepala juga berubah.
Hari Guru telah tiba. Pada hari itu, seorang murid yang telah saya tolong datang mengunjungi saya di kantor dan mengucapkan selamat berlibur. Setelah ia pergi, saya menemukan ia telah menaruh kartu ucapan kepada saya di atas meja saya. Saya segera meneleponnya. Ia mungkin tahu saya akan mencarinya sehingga tidak mengangkat telepon. Hari berikutnya, saya menulis surat untuknya dan mengirimkannya beserta kartu ucapan balik kepadanya. Segera saya menerima sms: ”Terima kasih Guru.”
Lagu-lagu Dafa memberikan energi dan membersihkan saya. Setiap hari, saya memutarnya di kantor dan mereka secara alami membantu saya mengklarifikasi fakta.
Suatu kali saya memutarkan CD musik Shen Yun di kantor ketika seorang rekan masuk. Selagi ia berbicara dengan saya, ia memandang lirik lagu Shen Yun dan bertanya, ”Liriknya sangat bagus. Bolehkan saya mendengarkannya?” Saya berkata, ”Ini adalah lagu Falun Gong. Saya bisa memberikannya kepada kamu.” Saya memberikannya lagu “Kami Memberitahu Masa Depan.” Kali lainnya, seseorang datang dan tertarik pada musik Guzheng, ”Selera kamu bagus. Musik apa itu?” Saya bilang, ”Ini adalah lagu Falun Gong.” Ia berkata, “Ah! Falun Gong punya musik. Begitu bagus! Bisakah kamu memberikannya pada saya?”
Di kantor saya penuh dengan energi dari musik Dafa setiap hari. Rekan-rekan saya dibersihkan olehnya dan bekerja dengan gembira. Orang-orang di lantai saya semua mengetahui fakta kebenaran sekarang ini.
Mencari Keterikatan, Melenyapkan dan Berkultivasi dengan Rajin
Kunci untuk berkultivasi adalah melenyapkan keterikatan seseorang. Untuk keterikatan pada tingkat manusia, selama seseorang bertekad untuk menyingkirkannya, maka akan mudah disingkirkan. Tetapi, ketika menghadapi hal-hal khusus, kadang-kadang mudah mengabaikan keterikatan, terutama yang tersembunyi dalam, yang membuatnya sukar untuk disingkirkan. Saya bertanya dalam hati, ”Apakah saya ingin dewa atau manusia?” Saya melafalkan Fa Guru. Dengan cara ini, saya melenyapkan keterikatan tersembunyi yang terekspos keluar.
Karena saya adalah adalah seorang profesor di universitas medis, saya punya pengetahuan lebih banyak dari orang biasa tentang penyakit.
Belum lama, saya menderita eksim di leher saya. Awalnya, tanpa berpikir saya mengoleskan obat di situ. Sembuh setelah beberapa hari. Tapi, kambuh kembali. Kali ini, saya tiba-tiba teringat apa yang Guru katakan tentang “karma penyakit,” jadi saya segera menyingkirkan obat. Tetapi saya tidak tahan dan merasa itu makin membesar. Jadi saya mengoleskan sedikit obat. Sepertinya tidak memburuk atau sembuh. Saya melihat di kaca dan berkata, ”Saya tidak akan mengobatinya lagi. Jika ini karma, biarlah dilenyapkan.” Setelah itu, saya membaca bagian di Zhuan Falun tentang sifat Buddha dan melebur ke dalam prinsip Fa. Tiba-tiba saya merasa selapis benda dikeluarkan dari leher saya. Saya segera melihat di kaca dan eksim merah menghilang menyisakan sedikit tanda. Meski saya merasa telah memiliki pemahaman mendalam, saya masih belum sepenuhnya melenyapkan pikiran akan “penyakit.” Baru-baru ini, saya pergi bersama dengan kerabat untuk mendapatkan perawatan kaki. Saya melepas sepatu dan bertanya pada dokter apakah ada benjolan di kaki saya. Dokter berkata itu tidak parah dan dapat diobati dengan plester selama seminggu. Saya menerimanya tanpa berpikir lagi.
Pada hari berikutnya, ketika saya mengunjungi situs web Minghui dan melihat sebuah artikel tentang seorang rekan praktisi melenyapkan karma penyakit. Saya belajar darinya dan menyadari bahwa penyakit adalah substansi di luar jiwa utama dan disebabkan oleh karma. Selama kita tidak mengikuti pengaturan kekuatan lama, Guru akan menolong kita. Saya segera melepaskan plester dan merasa tiba-tiba awan disingkirkan dari atas kepala saya. Saya merasakan arus hangat di hati saya dan merasakan belas kasih Guru serta keampuhan Dafa.
Selama kita secara aktif berjuang untuk melenyapkan keterikatan, pengikut Dafa berada dalam kondisi bagus. Belum lama ini, ketika kami berbagi pemahaman dan pengalaman di rumah seorang rekan praktisi, kami membicarakan tentang menjadi rajin dalam berkultivasi dan melenyapkan keterikatan. Ia berkata, ”Akar dari keterikatan ini adalah waktu. Adalah keterikatan kita pada waktu.” Saya tidak tahu apakah pemahaman kami benar. Saat itu, Fashen Guru datang dan tersenyum pada kami. Saya berkata gembira kepada teman praktisi, ”Guru setuju.”
Sebagai pengikut Dafa, melakukan tiga hal adalah misi kita. Tapi, karena kita hidup di dunia manusia, kita harus memperlihatkan Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari dan berkultivasi dengan rajin. Sekarang kita adalah pengikut Dafa, kita harusnya berpikiran jernih dan rajin. Hanya jika kita gigih berlatih baru kita dapat maju lebih lanjut dalam jalur kultivasi kita.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org