Pertemuan Massa di Melbourne Merayakan 130 Juta Orang China Yang Telah Mundur dari Organisasi yang Berafiliasi dengan Komunis
(Minghui.org)
Pusat Layanan Mundur dari Partai Komunis China Melbourne mengadakan
sebuah pertemuan massa di Alun-alun Kota di Kawasan Pusat Bisnis
Melbourne pada sore hari tanggal 12 Januari 2013. Pertemuan massa
ini merayakan 130 juta orang China yang telah mengumumkan
pengunduran diri mereka dari Partai Komunis China (PKC) dan
organisasi afiliasinya, Pelopor Muda dan Liga Pemuda Komunis. Para
praktisi Falun Dafa dari Melbourne, dan juga Tianguo Marching Band
dan pasukan genderang pinggang tampil dalam acara ini.
Pasukan genderang pinggang tampil di pertemuan massa merayakan 130 juta orang China yang telah mengumunkan pengunduran diri mereka dari Partai Komunis China dan organisasi afiliasinya.
Pejalan kaki menonton pertemuan
Dua penduduk Australia menandatangani sebuah petisi mengutuk kejahatan Partai Komunis China atas pengambilan organ hidup-hidup.
Penduduk Melbourne Steve dan Barbara mengutuk penganiayaan Partai Komunis China terhadap Falun Gong.
Keluarga dari Jerman ini menyampaikan kepedulian atas penganiayaan terhadap Falun Gong di China.
Dalam sebuah pidato di pertemuan
itu, juru bicara Lucy dari Pusat Layanan Mundur dari Partai Komunis
China berbicara mengenai asal mula, pengembangan dan status saat
ini dari “Pengunduran diri dari PKC.” Ia membahas pentingnya buku
Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, yang mendorong
masyarakat untuk menyadari watak dasar dari Partai Komunis dan
mengenai pentingnya mundur dari partai. Fan (wanita), seorang
praktisi Falun Dafa yang baru-baru ini lolos dari penganiayaan di
China, menyampaikan pengalamannya sendiri saat dianiaya di
China.
Banyak pejalan kaki berhenti dan mendengarkan pidato serta mengambil gambar. Ketika mereka mendengar mengenai pengambilan organ paksa hidup-hidup terhadap praktisi Falun Dafa yang dilakukan oleh PKC, mereka terkejut dan mengutuk keras PKC. Banyak orang bersemangat menandatangani sebuah petisi yang menyerukan agar penganiayaan segera dihentikan.
Penduduk Melbourne Steve dan Barbara mendengar penampilan Tianguo Marching Band dan datang ke pertemuan tersebut dari beberapa blok jauhnya. Mereka telah menyadari penganiayaan terhadap Falun Gong di China dan telah menandatangani sebuah petisi atas hal itu sebelumnya. “Saya sangat bersimpati kepada para praktisi Falun Gong China yang berada di bawah penganiayaan. Saya percaya semua ini akan segera berakhir,” ucap Steve. “Suatu hari, orang China akan mempunyai kebebasan yang sama seperti orang Australia, melakukan hal yang ingin mereka lakukan, mengatakan hal yang ingin mereka katakan.” Barbara menambahkan, “Saya adalah seorang pasien yang membutuhkan transplantasi. Saya membutuhkan transplantasi paru-paru. Tetapi saya sama sekali tidak dapat menerima pengambilan organ hidup-hidup dan tidak akan menerima organ yang akan mencabut hidup orang lain. Itu adalah jauh-jauh di luar batas dasar etika manusia.”
Dona dari Melbourne berkata, “Saya hanya berjalan di daerah ini dan mengetahui tentang hal yang terjadi di China. Sedihnya, banyak orang yang masih belum tahu tentang hal ini. Aktivitas ini sangat penting. Ini dapat membantu untuk menghentikan penganiayaan yang mengerikan. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang boleh disiksa. Semua orang mempunyai hak atas kepercayaan. Ini [penganiayaan di China] harus segera dihentikan. Orang mempunyai hak untuk memilih. Pengambilan organ hidup-hidup sangat buruk sekali. Itu adalah kejahatan. Kita harus segera menghentikannya!”
“Situasi di China buruk. Saya melihat polisi menindak warga yang protes. Orang tidak mempunyai saluran untuk menyampaikan keinginan dan pemikiran mereka,” ucap David Brewer dari New Zealand. “Saya telah menanyakan komentar beberapa teman China saya. Mereka sangat takut untuk mengatakan pemikiran mereka yang sesungguhnya. Dan situasi belum berubah. Orang China telah memberikan pemerintah waktu dan kesempatan untuk memperbaiki diri, berseru kepada pemerintah. Pemerintah harus memperbaiki kesalahannya. Saya telah melihat Falun Gong berunjuk rasa di Konsulat China di New Zealand. Saya tidak tahu terlalu banyak mengenai Falun Gong tetapi saya percaya yang mereka katakan adalah benar. Di China, seluruh berita disensor dan orang tidak mengetahui kebenaran. Ketika China menindak protes orang Tibet, satelit kami langsung mati. Kami benar-benar kehilangan koneksi dengan dunia luar. Beberapa hari kemudian, ketika kami dapat mengunduh dari Internet kembali, kami mengetahui hal yang terjadi. Hal ini telah berulang kali terjadi. Pemerintah China tidak mau orang asing mengetahui apa yang telah mereka lakukan.”
Keluarga Angelika, berkunjung dari Jerman, berhenti di pertemuan itu. Ibunya berkata, “Saya mendengar tentang penganiayaan terhadap Falun Gong, di Jerman. Saya telah membaca berita mengenai hal ini di sana. Saya membaca cerita lain mengenai hal ini kemarin. Hal ini menarik perhatian saya. Ini sangat menakutkan. Saya tidak dapat membayangkan bahwa orang dianiaya seperti ini, organ mereka diambil karena mereka bertahan pada kepercayaannya. Ini tidak dapat dibayangkan.” Putrinya Isabell menambahkan, “Sangat jahat! Banyak orang di masyarakat barat masih belum mengetahui hal ini. Jadi aktivitas ini sangat penting, agar lebih banyak orang mengetahui tentang peristiwa yang terjadi di China. Saya ingin tahu lebih banyak dan berharap saya dapat menemukan cara untuk membantu mereka.”
Geortia dari Melbourne berkomentar, “Kegiatan seperti ini penting karena banyak orang yang masih belum tahu mengenainya [penganiayaan di China]. Karena kita tidak dapat melihatnya di TV, ataupun membacanya di surat kabar. Tanpa kegiatan seperti ini, banyak orang seperti saya tidak akan menyadari kebenaran. Saya telah mengetahui [sesuatu mengenai hal ini] dan saya akan melanjutkan bacaan saya ketika saya tiba di rumah. Kemudian saya akan berbicara dengan teman-teman saya agar mereka mengetahui peristiwa yang terjadi di China.”
Mao (wanita) adalah seorang pelajar dari Beijing yang telah mengetahui tentang penganiayaan terhadap Falun Gong. Ia berkata kepada seorang wartawan bahwa ibunya mempunyai sebuah pemahaman rasional terhadap Partai Komunis sehingga ia menentang tekanan dan tidak pernah setuju untuk menjadi anggota Partai Komunis. Berdasar atas pemahaman yang sama, orangtuanya mengirimnya ke Australia untuk belajar, jauh dari makanan, minuman, udara, dan propaganda berbahaya di China. Mao berkata ia tidak memercayai propaganda Partai Komunis tentang Falun Gong karena PKC sangat ekstremis dan satu-sisi. Tetapi ia tidak berani menyuarakan pemikirannya yang sesungguhnya di China dan bahkan bertahun-tahun setelah ia datang ke Australia, “karena ada banyak mata-mata yang bekerja untuk China di sini.”
“Saya tidak menyukai aturan kejam dan diktator Partai Komunis China, dan ketidakhormatannya terhadap hak asasi manusia. Mereka menghancurkan kehidupan warga sipil sesukanya, dan memperlakukan rakyatnya seperti sampah,” ungkap Mao. “Ini adalah alasan saya suka hidup di Australia, tempat saya dapat menikmati hak asasi manusia dan kebebasan berbicara. Ketika saya datang ke Australia pada tahun 2003, saya takut untuk mendekati sebuah acara seperti ini. Saya berkeliling dan berdiri jauh. Sekarang saya adalah seorang penduduk tetap Australia; saya ingin menikmati hidup baru saya dan hidup sebagai saya yang sesungguhnya.”
Direktur Himpunan Falun Dafa Melbourne, Fan (pria), dan ketua Pusat Layanan Mundur dari Partai Komunis China, Simon, juga berbicara di pertemuan tersebut.
Chinese version click here
English version click here
Banyak pejalan kaki berhenti dan mendengarkan pidato serta mengambil gambar. Ketika mereka mendengar mengenai pengambilan organ paksa hidup-hidup terhadap praktisi Falun Dafa yang dilakukan oleh PKC, mereka terkejut dan mengutuk keras PKC. Banyak orang bersemangat menandatangani sebuah petisi yang menyerukan agar penganiayaan segera dihentikan.
Penduduk Melbourne Steve dan Barbara mendengar penampilan Tianguo Marching Band dan datang ke pertemuan tersebut dari beberapa blok jauhnya. Mereka telah menyadari penganiayaan terhadap Falun Gong di China dan telah menandatangani sebuah petisi atas hal itu sebelumnya. “Saya sangat bersimpati kepada para praktisi Falun Gong China yang berada di bawah penganiayaan. Saya percaya semua ini akan segera berakhir,” ucap Steve. “Suatu hari, orang China akan mempunyai kebebasan yang sama seperti orang Australia, melakukan hal yang ingin mereka lakukan, mengatakan hal yang ingin mereka katakan.” Barbara menambahkan, “Saya adalah seorang pasien yang membutuhkan transplantasi. Saya membutuhkan transplantasi paru-paru. Tetapi saya sama sekali tidak dapat menerima pengambilan organ hidup-hidup dan tidak akan menerima organ yang akan mencabut hidup orang lain. Itu adalah jauh-jauh di luar batas dasar etika manusia.”
Dona dari Melbourne berkata, “Saya hanya berjalan di daerah ini dan mengetahui tentang hal yang terjadi di China. Sedihnya, banyak orang yang masih belum tahu tentang hal ini. Aktivitas ini sangat penting. Ini dapat membantu untuk menghentikan penganiayaan yang mengerikan. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang boleh disiksa. Semua orang mempunyai hak atas kepercayaan. Ini [penganiayaan di China] harus segera dihentikan. Orang mempunyai hak untuk memilih. Pengambilan organ hidup-hidup sangat buruk sekali. Itu adalah kejahatan. Kita harus segera menghentikannya!”
“Situasi di China buruk. Saya melihat polisi menindak warga yang protes. Orang tidak mempunyai saluran untuk menyampaikan keinginan dan pemikiran mereka,” ucap David Brewer dari New Zealand. “Saya telah menanyakan komentar beberapa teman China saya. Mereka sangat takut untuk mengatakan pemikiran mereka yang sesungguhnya. Dan situasi belum berubah. Orang China telah memberikan pemerintah waktu dan kesempatan untuk memperbaiki diri, berseru kepada pemerintah. Pemerintah harus memperbaiki kesalahannya. Saya telah melihat Falun Gong berunjuk rasa di Konsulat China di New Zealand. Saya tidak tahu terlalu banyak mengenai Falun Gong tetapi saya percaya yang mereka katakan adalah benar. Di China, seluruh berita disensor dan orang tidak mengetahui kebenaran. Ketika China menindak protes orang Tibet, satelit kami langsung mati. Kami benar-benar kehilangan koneksi dengan dunia luar. Beberapa hari kemudian, ketika kami dapat mengunduh dari Internet kembali, kami mengetahui hal yang terjadi. Hal ini telah berulang kali terjadi. Pemerintah China tidak mau orang asing mengetahui apa yang telah mereka lakukan.”
Keluarga Angelika, berkunjung dari Jerman, berhenti di pertemuan itu. Ibunya berkata, “Saya mendengar tentang penganiayaan terhadap Falun Gong, di Jerman. Saya telah membaca berita mengenai hal ini di sana. Saya membaca cerita lain mengenai hal ini kemarin. Hal ini menarik perhatian saya. Ini sangat menakutkan. Saya tidak dapat membayangkan bahwa orang dianiaya seperti ini, organ mereka diambil karena mereka bertahan pada kepercayaannya. Ini tidak dapat dibayangkan.” Putrinya Isabell menambahkan, “Sangat jahat! Banyak orang di masyarakat barat masih belum mengetahui hal ini. Jadi aktivitas ini sangat penting, agar lebih banyak orang mengetahui tentang peristiwa yang terjadi di China. Saya ingin tahu lebih banyak dan berharap saya dapat menemukan cara untuk membantu mereka.”
Geortia dari Melbourne berkomentar, “Kegiatan seperti ini penting karena banyak orang yang masih belum tahu mengenainya [penganiayaan di China]. Karena kita tidak dapat melihatnya di TV, ataupun membacanya di surat kabar. Tanpa kegiatan seperti ini, banyak orang seperti saya tidak akan menyadari kebenaran. Saya telah mengetahui [sesuatu mengenai hal ini] dan saya akan melanjutkan bacaan saya ketika saya tiba di rumah. Kemudian saya akan berbicara dengan teman-teman saya agar mereka mengetahui peristiwa yang terjadi di China.”
Mao (wanita) adalah seorang pelajar dari Beijing yang telah mengetahui tentang penganiayaan terhadap Falun Gong. Ia berkata kepada seorang wartawan bahwa ibunya mempunyai sebuah pemahaman rasional terhadap Partai Komunis sehingga ia menentang tekanan dan tidak pernah setuju untuk menjadi anggota Partai Komunis. Berdasar atas pemahaman yang sama, orangtuanya mengirimnya ke Australia untuk belajar, jauh dari makanan, minuman, udara, dan propaganda berbahaya di China. Mao berkata ia tidak memercayai propaganda Partai Komunis tentang Falun Gong karena PKC sangat ekstremis dan satu-sisi. Tetapi ia tidak berani menyuarakan pemikirannya yang sesungguhnya di China dan bahkan bertahun-tahun setelah ia datang ke Australia, “karena ada banyak mata-mata yang bekerja untuk China di sini.”
“Saya tidak menyukai aturan kejam dan diktator Partai Komunis China, dan ketidakhormatannya terhadap hak asasi manusia. Mereka menghancurkan kehidupan warga sipil sesukanya, dan memperlakukan rakyatnya seperti sampah,” ungkap Mao. “Ini adalah alasan saya suka hidup di Australia, tempat saya dapat menikmati hak asasi manusia dan kebebasan berbicara. Ketika saya datang ke Australia pada tahun 2003, saya takut untuk mendekati sebuah acara seperti ini. Saya berkeliling dan berdiri jauh. Sekarang saya adalah seorang penduduk tetap Australia; saya ingin menikmati hidup baru saya dan hidup sebagai saya yang sesungguhnya.”
Direktur Himpunan Falun Dafa Melbourne, Fan (pria), dan ketua Pusat Layanan Mundur dari Partai Komunis China, Simon, juga berbicara di pertemuan tersebut.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org