Kegagalan Memberikan Pelajaran Berharga
(Minghui.org)
Setelah pulang ke rumah, setelah lebih dari satu tahun ditahan di
sebuah kamp kerja paksa, saya menghabiskan banyak waktu untuk
belajar Fa.
Setelah belajar Fa dengan
ekstensif, saya temukan banyak sekali keterikatan hati, seperti
nafsu birahi, sifat malas, dan mencari kenyamanan. Di samping itu,
saya sedang berusaha melepaskan masalah lain terkait sifat
mementingkan diri sendiri. Maka dari itu, saya pun berusaha lebih
baik dalam klarifikasi fakta mengenai Falun Dafa.
Gagal Melewati Cobaan Manusia
Rumah saya cukup jauh dari tempat kerja, jadi saya harus memiliki surat izin mengemudi. Saya mengikuti kursus mengendara mobil dan istruktur mengatakan pada saya agar ikut ujian mengendara mobil saat dia merasa saya sudah siap. Akan tetapi, ketika mencoba untuk memarkir kendaraan di tempat yang sudah ditunjuk, penguji mengatakan bahwa saya gagal melakukannya. Saya merasa patah semangat dan sangat malu. Ketika saya berhasil menenangkan diri, saya mencari ke dalam kenapa saya bisa gagal.
Bagian ujian yang gagal saya jalani adalah menggunakan enam tiang yang dipatok pada garasi dengan garis lintasan di lantai. Tiang-tiang ini adalah titik penunjuk bagi kendaraan yang masuk dan keluar dari garasi. Mobil tidak boleh menyentuh tiang dan garis di atas lantai. Sebenarnya, instruktur memberi tahu saya bagaimana cara untuk menggunakan tiang-tiang ini sebagai referensi dalam mengendarai mobil. Jika saya mengikuti apa yang dia ajarkan, semuanya pasti berhasil.
Setelah gagal melewati ujian ini, saya mulai menganalisa apa yang sebenarnya telah terjadi. Tempat dimana saya latihan menyetir dikelilingi oleh berbagai macam barang, tidak hanya tiang-tiang saja. Saat berlatih, saya menggunakan berbagai barang lain, tidak hanya tiang, sebagai penunjuk! Ini adalah alasan sebenarnya dari kegagalan saya.
Menggunakan Fa sebagai Pembimbing
Apa yang saya petik dari kegagalan dalam cobaan hidup realita adalah, sebagai praktisi, jika kita tidak hanya mengikuti Fa saja tetapi juga berbagai konsep lain, ini menjadi kesulitan dalam kultivasi. Saya berpikir hal ini menjelaskan kenapa sebagian murid dianiaya.
Guru memberi tahu kita bagaimana kekuatan lama terbentuk, dan itu seharusnya menjadi pelajaran bagi kita. Selama bertahun-tahun, saya tidak menyadari prioritas utama kita yaitu meningkatkan karakter moral kita. Akibatnya, ketika saya menyimpang dari Fa, saya pun tidak bisa menyadarinya. Malahan, saya berpikir telah melakukan berbagai hal dengan baik, karena saya melakukan tiga hal. Sebenarnya saya bukan mengikuti Fa melainkan mengikuti berbagai konsep manusia biasa.
Guru telah menekankan agar meningkatkan karakter moral kita berulang kali. Tetapi, saya sedang menaruh fokus pada bagaimana untuk melakukan tiga hal dengan baik tanpa meningkatkan karakter moral saya. Saya yakin jika saya melakukan tiga hal berdasarkan standar manusia, saya telah memenuhi tujuan sebagai seorang praktisi. Sebenarnya, melakukan dengan baik berarti secara tiada henti meningkatkan karakter moral seseorang.
Guru berkata,
Gagal Melewati Cobaan Manusia
Rumah saya cukup jauh dari tempat kerja, jadi saya harus memiliki surat izin mengemudi. Saya mengikuti kursus mengendara mobil dan istruktur mengatakan pada saya agar ikut ujian mengendara mobil saat dia merasa saya sudah siap. Akan tetapi, ketika mencoba untuk memarkir kendaraan di tempat yang sudah ditunjuk, penguji mengatakan bahwa saya gagal melakukannya. Saya merasa patah semangat dan sangat malu. Ketika saya berhasil menenangkan diri, saya mencari ke dalam kenapa saya bisa gagal.
Bagian ujian yang gagal saya jalani adalah menggunakan enam tiang yang dipatok pada garasi dengan garis lintasan di lantai. Tiang-tiang ini adalah titik penunjuk bagi kendaraan yang masuk dan keluar dari garasi. Mobil tidak boleh menyentuh tiang dan garis di atas lantai. Sebenarnya, instruktur memberi tahu saya bagaimana cara untuk menggunakan tiang-tiang ini sebagai referensi dalam mengendarai mobil. Jika saya mengikuti apa yang dia ajarkan, semuanya pasti berhasil.
Setelah gagal melewati ujian ini, saya mulai menganalisa apa yang sebenarnya telah terjadi. Tempat dimana saya latihan menyetir dikelilingi oleh berbagai macam barang, tidak hanya tiang-tiang saja. Saat berlatih, saya menggunakan berbagai barang lain, tidak hanya tiang, sebagai penunjuk! Ini adalah alasan sebenarnya dari kegagalan saya.
Menggunakan Fa sebagai Pembimbing
Apa yang saya petik dari kegagalan dalam cobaan hidup realita adalah, sebagai praktisi, jika kita tidak hanya mengikuti Fa saja tetapi juga berbagai konsep lain, ini menjadi kesulitan dalam kultivasi. Saya berpikir hal ini menjelaskan kenapa sebagian murid dianiaya.
Guru memberi tahu kita bagaimana kekuatan lama terbentuk, dan itu seharusnya menjadi pelajaran bagi kita. Selama bertahun-tahun, saya tidak menyadari prioritas utama kita yaitu meningkatkan karakter moral kita. Akibatnya, ketika saya menyimpang dari Fa, saya pun tidak bisa menyadarinya. Malahan, saya berpikir telah melakukan berbagai hal dengan baik, karena saya melakukan tiga hal. Sebenarnya saya bukan mengikuti Fa melainkan mengikuti berbagai konsep manusia biasa.
Guru telah menekankan agar meningkatkan karakter moral kita berulang kali. Tetapi, saya sedang menaruh fokus pada bagaimana untuk melakukan tiga hal dengan baik tanpa meningkatkan karakter moral saya. Saya yakin jika saya melakukan tiga hal berdasarkan standar manusia, saya telah memenuhi tujuan sebagai seorang praktisi. Sebenarnya, melakukan dengan baik berarti secara tiada henti meningkatkan karakter moral seseorang.
Guru berkata,
“Mereka
merasa anda dapat mencapai kriteria yang mereka akui, hati mereka
baru dapat seimbang, mereka baru mengizinkan anda melangkah ke atas
tanpa diganggu, baru menganggap anda berkompeten untuk
menyelamatkan mereka.” (“20 Tahun Berceramah Fa”)
Tidak peduli anda adalah seorang
murid Dafa selama masa pelurusan Fa atau masa berikutnya. Bilamana
kita berbicara mengenai kultivasi, berarti kita sedang berbicara
mengenai peningkatan karakter moral kita.
Guru berkata,
Guru berkata,
“Seberapa
tinggi Xinxing, akan setinggi itu juga Gong, ini adalah suatu
kebenaran yang mutlak” (Zhuan Falun)
Maka dari itu, bagaimana kita
dapat menyelesaikan misi sejarah kita dan mencapai kesempurnaan
jika kita tidak menaruh fokus pada peningkatan karakter moral kita?
Kultivasi adalah masalah yang serius. Di dalam masyarakat Anda
selalu bisa menemui cobaan itu lagi jika Anda gagal untuk pertama
kalinya. Tetapi hanya ada satu masa pelurusan Fa. Jika Anda
melewatkannya, Anda tidak akan memiliki kesempatan lagi.
Beberapa hari yang lalu seorang praktisi lama yang melakukan dengan baik dalam hal klarifikasi fakta mengenai Falun Gong kepada manusia biasa menjadi marah mengenai suatu hal yang cukup sederhana dan menangis. Saya rasa insiden ini memberi tahu dia bahwa sudah saatnya untuk meningkatkan karakter moralnya.
Banyak rekan praktisi yang telah berusaha keras dalam klarifikasi fakta Falun Gong selama sepuluh tahun dan berhasil menciptakan lingkungan keluarga yang bersifat mendukung. Guru tidak akan melepaskan praktisi-praktisi ini, tetapi mereka harus meningkatkan karakter moral mereka selain berupaya keras dalam melakukan tiga hal.
Ini adalah pemahaman pribadi mengenai Fa. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak tepat. Heshi!
Beberapa hari yang lalu seorang praktisi lama yang melakukan dengan baik dalam hal klarifikasi fakta mengenai Falun Gong kepada manusia biasa menjadi marah mengenai suatu hal yang cukup sederhana dan menangis. Saya rasa insiden ini memberi tahu dia bahwa sudah saatnya untuk meningkatkan karakter moralnya.
Banyak rekan praktisi yang telah berusaha keras dalam klarifikasi fakta Falun Gong selama sepuluh tahun dan berhasil menciptakan lingkungan keluarga yang bersifat mendukung. Guru tidak akan melepaskan praktisi-praktisi ini, tetapi mereka harus meningkatkan karakter moral mereka selain berupaya keras dalam melakukan tiga hal.
Ini adalah pemahaman pribadi mengenai Fa. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak tepat. Heshi!
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org