(Minghui.org) Catatan editor: Pada 5 Maret 2002, sekelompok kecil praktisi Falun Gong menembus Jaringan TV Kabel Kota Changchun untuk menyiarkan video klarifikasi fakta, termasuk “Falun Gong di Seluruh Dunia” dan “Bakar Diri atau Aktor Propaganda Partai Komunis China,” untuk membantu masyarakat memahami fakta tentang Falun Gong dan penganiayaan terhadap Falun Gong. Akibatnya, para praktisi ini dianiaya secara keji oleh rezim komunis.

Salah seorang praktisi adalah Liang Zhenxing. Dia telah mengalami siksaan berat di Penjara Siping di Provinsi Jilin dan dianiaya hingga meninggal di Penjara Gongzhuling.

Penulis dari artikel ini ditahan dan dianiaya di Penjara Siping juga, dan menyaksikan bagaimana Liang Zhenxing dan para praktisi lain telah disiksa tanpa berperikemanusiaan. Berikut ini adalah kesaksiannya dalam penahanan di Penjara Siping.

Penjara Siping terletak di Kota Shilingzi, dan sebagian besar penjaganya adalah penjahat dan berandal lokal.

Penjara ini menahan kriminal yang melakukan kejahatan serius seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan penyelundupan obat terlarang atau pemimpin geng. Para praktisi Falun Gong yang tidak bersalah juga ditahan di sini.

Sama dengan penjara-penjara lain di China, Penjara Siping memaksa tahanan untuk melakukan kerja paksa, dan semen diproduksi di sana.

Di bawah ini adalah apa yang saya alami dan lihat di Penjara Siping. Saya mengutarakannya agar orang-orang mengetahui penindasan brutal terhadap Falun Gong oleh Partai Komunis China.

Saya Mengalami Siksaan Berat

Saya ditahan secara ilegal dan dikirim ke Bangsal No. 10 di Penjara Siping, sebuah bangsal yang di desain khusus untuk menahan dan menganiaya praktisi. Para penjaga tidak hanya menyiksa mereka, juga memprovokasi penghuni satu ruangan untuk melakukan hal yang sama. Penghuni yang lain bersekongkol dengan para penjaga dan menyiksa secara keji terhadap praktisi.

Karena menolak untuk melepaskan keyakinan, enam orang penghuni sel membawa saya ke sebuah sel yang gelap. Mereka melucuti pakaian saya, menekan saya di lantai, dan menyetrum saya dengan dua tongkat listrik sampai saya pingsan.

Setelah memperoleh kesadaran kembali, mereka melanjutkan menyetrum saya dan juga memukul serta menendang saya. Mereka menyikat perut bawah saya dengan sikat berbulu tajam dan menggunakan sumpit ditusukkan ke anus saya.

Para praktisi harus duduk di papan untuk waktu yang lama dan dilarang tidur. Mereka harus menonton video yang memfitnah Falun Gong dan menuliskan “laporan pemikiran.”

Selain itu, para penjaga memaksa praktisi untuk melakukan kerja paksa selama 14 sampai 17 jam setiap hari, seperti membuat baterai telepon genggam dan membuat suvenir pemakaman dalam lingkungan beracun. Mata mereka berair dan hidung beringus. Tetapi, para penjaga sering memperpanjang waktu kerja dan menganiaya dengan berat siapapun yang tidak menyelesaikan kuota.

Saya Menyaksikan Langsung Penganiayaan Tidak Berperikemanusiaan Terhadap Liang Zhenxing dari Kota Changchun

Liang sering dibawa ke sebuah sel kecil yang gelap di mana dia dianiaya secara keji oleh para penjaga dan penghuni sel lain, termasuk kepala Bangsal No. 10 dengan nama panggilan Yi, Wakil Kepala Zhou Lijia, penjaga Yang Tiejun, dan penghui sel Gao Minglong dan Yan Dequan.

Para penjaga menyetrumnya dengan empat tongkat listrik, meninggalkan noda darah yang terbakar hangus di seluruh tubuhnya. Liang dalam kondisi terikat dan dibelenggu selama lebih dari dua tahun, kecuali untuk satu hari ketika sebuah tim inspeksi dari Beijing datang menginspeksi penjara.

Beberapa penghuni sel menarik Liang dari ranjangnya pada 29 Juni 2008, melucuti pakaian dan mencambuknya dari belakang. Gao Minglong dan Zhang Liwei bergantian mencambuknya sampai dia pingsan.

Pencambukan begitu parah sehingga bagian belakang tubuhnya terdapak luka berdarah yang menganga. Penghuni sel lain tertawa dengan liar melihat kondisi bagian tubuhnya yang mengerikan itu. Gao bahkan berkata, ”Sungguh menyenangkan! Sudah bertahun-tahun saya mengalami kesenangan seperti ini. Saya belum pernah sanggup menyiksa orang seperti ini!”

Peragaan penyiksaan: Pencambukan

Wakil kepala penjara Zhou Liji datang untuk memeriksa selnya pada 9 Juli 2008. Liang berkata kepadanya, ”Hentikan penganiayaan!” Zhou menampar wajahnya dan memerintahkan penghuni sel Yan Dequan untuk menamparnya lagi dan menendangnya.

Penghuni sel Yang Jianguo menusuk Liang dengan paku. Dia memukul dan menendangnya, menjambak rambut, dan menghantamkan kepalanya ke tembok.

Suatu waktu Yan Dequan mengikat kepala Liang ke kakinya dan meminta beberapa penghuni sel untuk duduk di punggungnya. Pada sore harinya, seorang penghuni sel dengan nama panggilan Wang menggunakan pemantik rokok untuk membakar kepala Liang. Dia juga menghantamkan kepalanya ke balok ranjang.

Ada trauma bengkak seukuran telur pada bagian kiri kepala Liang, yang disebabkan oleh pemukulan keji oleh para penjaga. Gao Minglong dan penghuni lain mengetahui hal ini dan seringkali memukul pada bagian ini berulang kali.

Gao Minglong suatu waktu sesumbar bagaimana dia telah menganiaya Liang dengan selang untuk cekok makan. Para penjaga mencekok Liang melalui selang di perutnya. Mereka tidak mengeluarkan selangnya dan tergantung di sana. Gao kemudian menarik selang ini, memaksa Liang pergi mengikuti kemanapun dia pergi.

Yan Dequan dan sekelompok penghuni sel melucuti pakaian Liang dan menyiramkan air dingin kepadanya pada akhir September 2008. Mereka memasukan ketimun ke anusnya. Yan Dequan dan Wang memegangi Liang dan menyuruh penghuni sel untuk menyiksa secara seksual.

Liang telah disiksa hampir setiap saat dan menderita luka di sekujur tubuhnya. Para penjaga dan penghuni sel lain sering menamparnya, beberapa ratus kali setiap sesi. Ketika mereka kelelahan, mereka menendangnya dengan sepatu mereka.

Para penjaga juga membelanjakan uang yang dikirimkan oleh keluarga Liang untuk membeli makanan. Suatu waktu, mereka membelanjakan lebih dari 1.000 Yuan. Salah seorang penjaga berkata, ”Ini adalah traktiran Liang Zhenxing, sehingga kita tidak memukulnya hari ini.” Tetapi, segera setelah mereka selesai makan, mereka memukul dan menendangnya lagi.

Penjaga Yang Tiejun sering mengadakan pertemuan dengan para penghuni sel lain dan mendesak mereka untuk memperlakukan para praktisi dengan lebih keji.

Berdekatan dengan Olimpiade 2008, tiga praktisi telah dianiaya sampai meninggal di Bangsal No. 10. Seorang keluarga praktisi menyewa pengacara dan mengajukan banding di Beijing. Karena tekanan dari otoritas lebih tinggi yang ingin mempertahankan “citra baik” sebagai tuan rumah Olimpiade, penjaga memasukan enam penghuni sel yang telah memukuli praktisi ke sel isolasi. Tetapi, ini adalah sebuah hukuman pura-pura, di mana ke enam penghuni sel ini diberi makanan yang baik dan mereka masih minum bir seperti biasa.

Pada saat itu, Liang dipindahkan ke Penjara Meihekou, kemudian ke Penjara Gongzhuling, dimana dia dianiaya sampai meninggal pada 1 Mei 2010.

Hal di atas adalah apa yang saya saksikan sendiri ketika ditahan bersama dengan Liang. Ini adalah sebuah contoh kecil dari apa yang telah terjadi di Penjara Siping.

Praktsisi Lain yang Dianiaya di Penjara Siping

Saya juga melihat rekan-rekan praktisi lain yang dianiaya dengan kejam di Penjara Siping.

Chen Liquo dipukuli dan ditendang oleh penghuni sel lain termasuk Zhang Liwei. Beberapa giginya rontok dan mempunyai beberapa luka memar.

Gao Weixi adalah seorang pelatih hoki es nasional. Karena beberapa pemukulan berat yang dia alami, kulit pada bagian punggungya telah sobek dan ada luka menganga dan dia kehilangan banyak gigi.

Hu Gawei dianiaya oleh Gao Minglong dan penjaga lain pada 13 Mei 2008, menyebabkan wajahnya membengkak dengan luka berdarah dan matanya berwarna merah darah.

Meng Fankui dipukuli dan ditusuk dengan kayu tajam oleh Gao Minglong.

Xu Hongwei kesulitan berjalan selama beberapa tahun karena pemukulan berulangkali.

Zhao Liandi mengalami gangguan mental karena penganiayaan yang dia alami.

Wang Hongge dipukuli dan ditendang oleh Gao Minglong dan Shang Xiaohui.

Chinese version click here
English version click here