Dari Membuktikan Diri Sendiri Menjadi Airmata Bersyukur
(Minghui.org)
Ketika saya melihat artkel pengalaman kultivasi saya dimuat dalam
Mingguan Minghui baru-baru ini, saya menangis. Dengan kedua tangan
bersikap heshi, saya berucap kepada Guru: “Terima kasih atas
dorongan Guru!” Seketika merasakan bahwa saya telah berubah.
Saya dibesarkan dalam lingkungan
yang memungkinkan saya beprestasi baik, dan saya sering sekali
mendapat pujian dan penghargaan. Yang di kemudian hari dalam bidang
akademik dan pekerjaan juga sangat berprestasi, dan saya sering
mendapat pujian. Hal itu mengakibatkan reputasi menjadi sangat
penting bagi saya
Setelah mulai berkultivasi saya menyadari keterikatan ini. Saya tahu mengejar reputasi adalah sesuatu yang perlu saya hilangkan. Namun saya tidak pernah dengan sungguh-sungguh menghilangkan keterikatan itu.
Pekerjaan saya mempromosikan kebudayaan tradisional China. Saya sangat aktif dalam kegiatan yang berkaitan dengan promosi kebudayaan tradisional. Saya pikir saya berjalan seiring dengan jalur pelurusan Fa, tetapi sebenarnya, saya mengejar ketenaran. Kekuatan lama memanfaatkan celah ini dan menganiaya saya.
Saya sering menulis artikel yang saya kirimkan ke situs web Minghui, selalu disertai dengan keinginan yang sangat kuat untuk menjadi terkenal. Segera setelah saya mengirimkan artikel, saya akan dengan aktif membuka internet untuk melihat apakah sudah dimuat. Saya sangat menginginkan artikel saya dipublikasikan.
Jika saya merasa puas pada suatu artikel yang saya tulis, bahkan sebelum dipublikasikan pun saya mulai memamerkannya di depan teman-teman praktisi, menceritakan kepada mereka dan minta mereka agar membacanya.
Setelah artikel saya dimuat, saya merasa bahagia dan membagikan kabar baik itu dengan para praktisi. Jika banyak artikel yang dimuat berturut-turut, saya sangat bangga akan diri saya. Jika artikel tidak dimuat saya merasa terkalahkan. Jika dalam beberapa terbitan tak dimuat terus menerus saya menjadi marah dan tidak dapat menulis artikel untuk jangka waktu yang panjang.
Saya pikir saya telah mencari ke dalam dan akan melihat komentar editor, tetapi dengan hati manusia yang kuat seperti itu saya tidak dapat menemukan keterikatan saya.
Waktu menyampaikan artikel untuk dipublikasikan, saya mempunyai keterikatan yang kuat untuk terkenal, ingin menonjolkan diri, dan ada keinginan untuk bersikap pamer. Saya juga mempunyai perasaan iri yang tersembunyi.
Setelah Hong Yin III dipublikasikan saya mempelajarinya, lalu menulis beberapa artikel dan saya kirim ke Minghui. Saya rasa pandangan saya adalah sesuatu yang baru dan menyegarkan, saya yakin semuanya pasti akan dimuat. Tetapi tidak ada satu pun yang dipublikasikan.
Saya mencari ke dalam dan memodifikasi artikel-artikel itu, lalu saya kirim ulang. Tetapi semuanya tetap tak dipublikasikan. Lalu artikel itu saya kirim ke situs web yang dikelola oleh para praktisi Dafa lainnya, tetapi disini pun tidak juga dipublikasikan. Saya baca kembali artikel-artikel saya semula dan mencari ke dalam lagi.
Yang saya temukan adalah saya sedang menjelaskan gambaran Guru! Bukankah itu merendahkan Fa? Bukankah itu adalah tindakan membuktikan diri saya sendiri? Bukankah saya memosisikan saya di atas Fa? Tak heran jika saya jatuh dan berada dalam situasi yang berbahaya.
Saya sangat terkejut dengan yang baru saya sadari. Saya tidak menulis lagi dalam waktu yang lama. Saya mengerti masalah saya menjadi serius, dan saya harus meluruskan hati saya.
Hati manusia tidak dapat diluruskan oleh hati manusia! Hanya dengan belajar Fa dan berasimilasi dengan Fa hati seseorang baru dapat diluruskan oleh Fa dan diganti dengan pikiran lurus.
Setelah beberapa bulan belajar Fa, saya merasakan suatu perubahan, merasa xinxing saya meningkat. Dalam mengingat kembali jalan kultivasi saya, Guru membimbing tangan saya berjalan setapak demi setapak. Tanpa adanya perlindungan dan inspirasi dari Guru, saya tidak dapat menyelesaikan suatu apa pun, termasuk artikel-artikel yang saya tulis. Untuk apa saya harus bersikap pamer? Mengapa saya mengejar ketenaran?
Saya termasuk pengikut Dafa dalam masa pelurusan Fa. Bukankah itu suatu posisi menguntungkan yang paling besar? Guru menghadiahi kita segalanya, termasuk kebijaksanaan. Anda hanya mempunyai tugas untuk membuktikan kebenaran Fa, bukan membuktikan kebenaran diri sendiri, jika sebaliknya itu adalah dosa.
Suatu hari ketika saya membaca Mingguan Minghui, ada sebuah artikel berjudul “Bangga.” Dikatakan bahwa di dalam agama, bangga itu adalah suatu dosa. Saya teringat kembali pernah menanyakan kepada seorang teman praktisi mengapa begitu. Kebanggaan tidak akan membawa kerusakan kepada orang lain dan masyarakat, mengapa itu dosa?
Setelah mempelajari Fa, saya memahami: Tuhan menciptakan manusia dan mengendalikan semuanya. Tuhan menghadiahkan kebijaksanaan dan membantu Anda mencapai semuanya jika Anda bekerja sesuai dengan kehendak Tuhan. Jika Anda menyimpang dari kehendak Tuhan, bantuan itu mengurang dan akan banyak menemui kegagalan.
Orang jaman dulu mempunyai ungkapan: “Manusia berkehendak, Tuhan yang menentukan.” Keberhasilan seseorang, adalah karena kebijaksanaan dari Tuhan. Jika seseorang mengalami kegagalan, itu adalah karena berperilaku menentang kehendak Tuhan. Karena semua keberhasilan datang dari Tuhan, jika seseorang membanggakan diri, itu artinya meletakkan dirinya di atas Tuhan atau mengambil keuntungan atas pekerjaan Tuhan. Bukankah itu suatu dosa yang sangat berat?
Mengingat-ingat jalur kultivasi saya, bilamana saya mencapai sesuatu, saya ingin membuktikan diri sendiri. Bukankah itu adalah sedang mengambil keuntungan atas pekerjaan Tuhan? Betapa berbahayanya!
Sudah lebih dari setahun sekarang, bila saya memancarkan pikiran lurus saya menambahkan pikiran untuk menghilangkan keterikatan pada keinginan untuk terkenal dan keuntungan dan membuktikan diri sendiri. Dengan cara itu, dan belajar Fa dengan gigih xinxing saya meningkat, pikiran lurus saya makin kuat, dan banyak keterikatan lenyap.
Sekarang, setelah mengirimkan suatu artikel ke Minghui, saya tidak lagi memikirkan apakah akan dipublisasikan atau tidak. Saya merasa santai; bagaimanapun juga saya telah membuat laporan kepada Guru.
Saya tidak lagi mencari artikel saya di situs web, saya langsung melupakannya setelah artikel itu saya kirimkan. Jika kebetulan saya melihatnya, baru teringat kembali bahwa saya pernah mengirimkannya, tetapi tanpa ada perasaan ingin memamerkan kepada para teman praktisi.
Saya telah berubah! Hal itu terjadi dengan hampir tak terasa. Begitu alami dan normal sepertinya saya selalu dalam keadaan seperti ini. Saya tahu bahwa telah berubah, tetapi tidak ingat lagi sejak kapan. Yang pasti itu terjadi selama saya belajar Fa, saya merasakan belas kasih Guru dan kekuatan Dafa selama belajar Fa.
Saya merasa beruntung menjadi seorang praktisi Dafa! Saya juga merasa betapa kecilnya manusia itu.
Belajar Fa telah membantu saya mengetahui kekurangan–kekurangan saya dan menjadi sadar akan kekurangan saya. Kemudian bisa memperkuat keinginan saya untuk lebih rajin, meneguhkan pikiran lurus untuk mempercayai Guru dan Fa, dan menghilangkan keterikatan untuk membuktikan diri sendiri.
Keinginan hati untuk membuktikan diri sendiri telah berubah menjadi airmata bersyukur. Terima kasih Guru. Terima kasih Dafa. Juga terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman praktisi dari China Daratan dan di seberang lautan yang telah menawarkan bantuan kepada saya.
Ketika pada akhirnya saya dapat keluar dari kabut, saya menjadi sadar sungguh sengsara dan sulitnya ketika saya terjebak di dalam. Saya juga menyadari, seharusnya saya tidak tersesat begitu lama di sana.
Fa Guru layaknya seperti suar yang menyala tinggi di atas kepala saya, tetapi kedua mata saya tertutup dan begitulah saya menabrak dinding. Seperti kata-kata kuno: “Membawa mangkuk emas untuk mengemis makanan.” Saya telah mengecewakan Guru dan tidak menjunnjung tinggi permintaan Guru.
Sejak sekarang dan seterusnya, jika melihat teman-teman praktisi mencari solusi dalam dunia manusia untuk memecahkan persoalan dalam berkultivasi, saya akan mengingatkan mereka: “Dafa tidak bertepi! Pelajari Fa dengan baik dan gunakan pikiran lurus!”
Saya menulis pengalaman saya ini untuk mengingatkan diri saya sendiri, maupun teman-teman praktisi yang tersesat dalam kabut seperti yang pernah saya alami.
Mohon tunjukkan bila ada kekurangan.
Setelah mulai berkultivasi saya menyadari keterikatan ini. Saya tahu mengejar reputasi adalah sesuatu yang perlu saya hilangkan. Namun saya tidak pernah dengan sungguh-sungguh menghilangkan keterikatan itu.
Pekerjaan saya mempromosikan kebudayaan tradisional China. Saya sangat aktif dalam kegiatan yang berkaitan dengan promosi kebudayaan tradisional. Saya pikir saya berjalan seiring dengan jalur pelurusan Fa, tetapi sebenarnya, saya mengejar ketenaran. Kekuatan lama memanfaatkan celah ini dan menganiaya saya.
Saya sering menulis artikel yang saya kirimkan ke situs web Minghui, selalu disertai dengan keinginan yang sangat kuat untuk menjadi terkenal. Segera setelah saya mengirimkan artikel, saya akan dengan aktif membuka internet untuk melihat apakah sudah dimuat. Saya sangat menginginkan artikel saya dipublikasikan.
Jika saya merasa puas pada suatu artikel yang saya tulis, bahkan sebelum dipublikasikan pun saya mulai memamerkannya di depan teman-teman praktisi, menceritakan kepada mereka dan minta mereka agar membacanya.
Setelah artikel saya dimuat, saya merasa bahagia dan membagikan kabar baik itu dengan para praktisi. Jika banyak artikel yang dimuat berturut-turut, saya sangat bangga akan diri saya. Jika artikel tidak dimuat saya merasa terkalahkan. Jika dalam beberapa terbitan tak dimuat terus menerus saya menjadi marah dan tidak dapat menulis artikel untuk jangka waktu yang panjang.
Saya pikir saya telah mencari ke dalam dan akan melihat komentar editor, tetapi dengan hati manusia yang kuat seperti itu saya tidak dapat menemukan keterikatan saya.
Waktu menyampaikan artikel untuk dipublikasikan, saya mempunyai keterikatan yang kuat untuk terkenal, ingin menonjolkan diri, dan ada keinginan untuk bersikap pamer. Saya juga mempunyai perasaan iri yang tersembunyi.
Setelah Hong Yin III dipublikasikan saya mempelajarinya, lalu menulis beberapa artikel dan saya kirim ke Minghui. Saya rasa pandangan saya adalah sesuatu yang baru dan menyegarkan, saya yakin semuanya pasti akan dimuat. Tetapi tidak ada satu pun yang dipublikasikan.
Saya mencari ke dalam dan memodifikasi artikel-artikel itu, lalu saya kirim ulang. Tetapi semuanya tetap tak dipublikasikan. Lalu artikel itu saya kirim ke situs web yang dikelola oleh para praktisi Dafa lainnya, tetapi disini pun tidak juga dipublikasikan. Saya baca kembali artikel-artikel saya semula dan mencari ke dalam lagi.
Yang saya temukan adalah saya sedang menjelaskan gambaran Guru! Bukankah itu merendahkan Fa? Bukankah itu adalah tindakan membuktikan diri saya sendiri? Bukankah saya memosisikan saya di atas Fa? Tak heran jika saya jatuh dan berada dalam situasi yang berbahaya.
Saya sangat terkejut dengan yang baru saya sadari. Saya tidak menulis lagi dalam waktu yang lama. Saya mengerti masalah saya menjadi serius, dan saya harus meluruskan hati saya.
Hati manusia tidak dapat diluruskan oleh hati manusia! Hanya dengan belajar Fa dan berasimilasi dengan Fa hati seseorang baru dapat diluruskan oleh Fa dan diganti dengan pikiran lurus.
Setelah beberapa bulan belajar Fa, saya merasakan suatu perubahan, merasa xinxing saya meningkat. Dalam mengingat kembali jalan kultivasi saya, Guru membimbing tangan saya berjalan setapak demi setapak. Tanpa adanya perlindungan dan inspirasi dari Guru, saya tidak dapat menyelesaikan suatu apa pun, termasuk artikel-artikel yang saya tulis. Untuk apa saya harus bersikap pamer? Mengapa saya mengejar ketenaran?
Saya termasuk pengikut Dafa dalam masa pelurusan Fa. Bukankah itu suatu posisi menguntungkan yang paling besar? Guru menghadiahi kita segalanya, termasuk kebijaksanaan. Anda hanya mempunyai tugas untuk membuktikan kebenaran Fa, bukan membuktikan kebenaran diri sendiri, jika sebaliknya itu adalah dosa.
Suatu hari ketika saya membaca Mingguan Minghui, ada sebuah artikel berjudul “Bangga.” Dikatakan bahwa di dalam agama, bangga itu adalah suatu dosa. Saya teringat kembali pernah menanyakan kepada seorang teman praktisi mengapa begitu. Kebanggaan tidak akan membawa kerusakan kepada orang lain dan masyarakat, mengapa itu dosa?
Setelah mempelajari Fa, saya memahami: Tuhan menciptakan manusia dan mengendalikan semuanya. Tuhan menghadiahkan kebijaksanaan dan membantu Anda mencapai semuanya jika Anda bekerja sesuai dengan kehendak Tuhan. Jika Anda menyimpang dari kehendak Tuhan, bantuan itu mengurang dan akan banyak menemui kegagalan.
Orang jaman dulu mempunyai ungkapan: “Manusia berkehendak, Tuhan yang menentukan.” Keberhasilan seseorang, adalah karena kebijaksanaan dari Tuhan. Jika seseorang mengalami kegagalan, itu adalah karena berperilaku menentang kehendak Tuhan. Karena semua keberhasilan datang dari Tuhan, jika seseorang membanggakan diri, itu artinya meletakkan dirinya di atas Tuhan atau mengambil keuntungan atas pekerjaan Tuhan. Bukankah itu suatu dosa yang sangat berat?
Mengingat-ingat jalur kultivasi saya, bilamana saya mencapai sesuatu, saya ingin membuktikan diri sendiri. Bukankah itu adalah sedang mengambil keuntungan atas pekerjaan Tuhan? Betapa berbahayanya!
Sudah lebih dari setahun sekarang, bila saya memancarkan pikiran lurus saya menambahkan pikiran untuk menghilangkan keterikatan pada keinginan untuk terkenal dan keuntungan dan membuktikan diri sendiri. Dengan cara itu, dan belajar Fa dengan gigih xinxing saya meningkat, pikiran lurus saya makin kuat, dan banyak keterikatan lenyap.
Sekarang, setelah mengirimkan suatu artikel ke Minghui, saya tidak lagi memikirkan apakah akan dipublisasikan atau tidak. Saya merasa santai; bagaimanapun juga saya telah membuat laporan kepada Guru.
Saya tidak lagi mencari artikel saya di situs web, saya langsung melupakannya setelah artikel itu saya kirimkan. Jika kebetulan saya melihatnya, baru teringat kembali bahwa saya pernah mengirimkannya, tetapi tanpa ada perasaan ingin memamerkan kepada para teman praktisi.
Saya telah berubah! Hal itu terjadi dengan hampir tak terasa. Begitu alami dan normal sepertinya saya selalu dalam keadaan seperti ini. Saya tahu bahwa telah berubah, tetapi tidak ingat lagi sejak kapan. Yang pasti itu terjadi selama saya belajar Fa, saya merasakan belas kasih Guru dan kekuatan Dafa selama belajar Fa.
Saya merasa beruntung menjadi seorang praktisi Dafa! Saya juga merasa betapa kecilnya manusia itu.
Belajar Fa telah membantu saya mengetahui kekurangan–kekurangan saya dan menjadi sadar akan kekurangan saya. Kemudian bisa memperkuat keinginan saya untuk lebih rajin, meneguhkan pikiran lurus untuk mempercayai Guru dan Fa, dan menghilangkan keterikatan untuk membuktikan diri sendiri.
Keinginan hati untuk membuktikan diri sendiri telah berubah menjadi airmata bersyukur. Terima kasih Guru. Terima kasih Dafa. Juga terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman praktisi dari China Daratan dan di seberang lautan yang telah menawarkan bantuan kepada saya.
Ketika pada akhirnya saya dapat keluar dari kabut, saya menjadi sadar sungguh sengsara dan sulitnya ketika saya terjebak di dalam. Saya juga menyadari, seharusnya saya tidak tersesat begitu lama di sana.
Fa Guru layaknya seperti suar yang menyala tinggi di atas kepala saya, tetapi kedua mata saya tertutup dan begitulah saya menabrak dinding. Seperti kata-kata kuno: “Membawa mangkuk emas untuk mengemis makanan.” Saya telah mengecewakan Guru dan tidak menjunnjung tinggi permintaan Guru.
Sejak sekarang dan seterusnya, jika melihat teman-teman praktisi mencari solusi dalam dunia manusia untuk memecahkan persoalan dalam berkultivasi, saya akan mengingatkan mereka: “Dafa tidak bertepi! Pelajari Fa dengan baik dan gunakan pikiran lurus!”
Saya menulis pengalaman saya ini untuk mengingatkan diri saya sendiri, maupun teman-teman praktisi yang tersesat dalam kabut seperti yang pernah saya alami.
Mohon tunjukkan bila ada kekurangan.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org