Ketika Berkunjung Ke China untuk Menikah, Dua Orang Mahasiswa A.S. Ditangkap di Bandara Beijing dan Diminta Memata-matai Falun Gong
(Minghui.org)
Pasangan itu berniat pulang untuk
menikah, tapi alih-alih dapat menikmati liburan bersama dalam
beberapa minggu itu, mereka terpaksa berada di tempat terpisah dan
ditahan oleh polisi. Dengan penekanan dan intimidasi, Li Yue setuju
untuk memata-matai teman-teman praktisinya dan menyediakan
intelijen mengenai aktivitas Falun Gong sekembalinya ke A.S.
Sekarang setelah kembali ke A.S., Li Yue memutuskan untuk menceritakan kepada dunia hal-hal yang terjadi selama dan sesudah perjalanan bulan Mei dia di China. Di bawah ini adalah laporan pribadinya.
Kami Ditangkap di Bandara Internasional Beijing
Setelah memeriksa paspor, pegawai imigrasi mengatakan kepada tunangan saya yang sekarang telah menjadi suami saya bahwa ada masalah dengan barang bagasi kami, dan kami dibawa ke dua kamar terpisah.
Di dalam ruang itu saya melihat 7 atau 8 agen dari Kantor Keamanan Domestik Beijing yang tampaknya datang ke ruang itu khusus untuk saya. Seorang dari mereka membawa handy-cam yang siap untuk merekam video semua yang terjadi.
Seorang agen berbaju seragam pemeriksa di depan saya menggerakkan tangannya sebagai tanda penangkapan dan memberi peringatan agar mau bekerja sama dengan mereka. Seorang agen lainnya (agen “A”), meminta nomor bagasi saya.
Kemudian pada malam itu, mereka mendapat perintah dari atasan mereka, lalu mulai beraksi. Mereka menutup kedua mata saya, dan menutup mulut saya dengan masker dokter bedah. Saya yakin pada waktu itu suami saya juga dibawa pergi, tetapi ke tempat yang berbeda.
Saya tidak dapat melihat atau menanyakan sesuatu dengan mata dan mulut yang tertutup. Tetapi saya ingat perjalanan kendaraan itu berlangsung antara 20 sampai 30 menit. Setelah sampai di tujuan, waktu sudah tengah malam. Belakangan saya menemukan bahwa tempat itu adalah sebuah gedung apartemen di wilayah hunian dekat dengan bandara, karena saya sering mendengar pesawat yang melintas di atas.
Apartemen tempat menahan saya mempunyai kamar tamu, dua kamar tidur dan satu kamar untuk interogasi. Segera setelah tiba di sana, mereka membawa saya ke kamar interogasi dan memaksa saya duduk di atas kursi besi. Alas kursi tidak rata, ditutupi dengan bilah-bilah. Pantat saya nyeri sekali setelah duduk lama. Di sana juga dipasangi meja lipat yang dapat dikunci. Agen “B” ingin mengunci meja itu tetapi tidak jadi setelah saya memprotes, mengatakan bahwa saya tidak berbuat salah.
Biasanya mereka menangani pria jauh lebih kasar. Suami saya mengatakan bahwa agen “C” menampar mukanya sepuluh kali ketika dia sampai di tempatnya. Agen “A” mengaku ia pernah menyuap paksa narapidana. Hal ini juga pernah saya baca dari banyak laporan penganiayaan terhadap para praktisi pria dan aktivis demokrasi yang dilakukan oleh polisi China dan sipir-sipir penjara.
Dalam beberapa hari tirai-tirai jendela tetap ditutup, sepanjang siang dan malam saya hanya dapat memandangi jam dinding. Semua jendela berkaca es, jadi orang tidak dapat melihat bagian dalam dengan jelas.
Sekarang setelah kembali ke A.S., Li Yue memutuskan untuk menceritakan kepada dunia hal-hal yang terjadi selama dan sesudah perjalanan bulan Mei dia di China. Di bawah ini adalah laporan pribadinya.
Kami Ditangkap di Bandara Internasional Beijing
Setelah memeriksa paspor, pegawai imigrasi mengatakan kepada tunangan saya yang sekarang telah menjadi suami saya bahwa ada masalah dengan barang bagasi kami, dan kami dibawa ke dua kamar terpisah.
Di dalam ruang itu saya melihat 7 atau 8 agen dari Kantor Keamanan Domestik Beijing yang tampaknya datang ke ruang itu khusus untuk saya. Seorang dari mereka membawa handy-cam yang siap untuk merekam video semua yang terjadi.
Seorang agen berbaju seragam pemeriksa di depan saya menggerakkan tangannya sebagai tanda penangkapan dan memberi peringatan agar mau bekerja sama dengan mereka. Seorang agen lainnya (agen “A”), meminta nomor bagasi saya.
Kemudian pada malam itu, mereka mendapat perintah dari atasan mereka, lalu mulai beraksi. Mereka menutup kedua mata saya, dan menutup mulut saya dengan masker dokter bedah. Saya yakin pada waktu itu suami saya juga dibawa pergi, tetapi ke tempat yang berbeda.
Saya tidak dapat melihat atau menanyakan sesuatu dengan mata dan mulut yang tertutup. Tetapi saya ingat perjalanan kendaraan itu berlangsung antara 20 sampai 30 menit. Setelah sampai di tujuan, waktu sudah tengah malam. Belakangan saya menemukan bahwa tempat itu adalah sebuah gedung apartemen di wilayah hunian dekat dengan bandara, karena saya sering mendengar pesawat yang melintas di atas.
Apartemen tempat menahan saya mempunyai kamar tamu, dua kamar tidur dan satu kamar untuk interogasi. Segera setelah tiba di sana, mereka membawa saya ke kamar interogasi dan memaksa saya duduk di atas kursi besi. Alas kursi tidak rata, ditutupi dengan bilah-bilah. Pantat saya nyeri sekali setelah duduk lama. Di sana juga dipasangi meja lipat yang dapat dikunci. Agen “B” ingin mengunci meja itu tetapi tidak jadi setelah saya memprotes, mengatakan bahwa saya tidak berbuat salah.
Biasanya mereka menangani pria jauh lebih kasar. Suami saya mengatakan bahwa agen “C” menampar mukanya sepuluh kali ketika dia sampai di tempatnya. Agen “A” mengaku ia pernah menyuap paksa narapidana. Hal ini juga pernah saya baca dari banyak laporan penganiayaan terhadap para praktisi pria dan aktivis demokrasi yang dilakukan oleh polisi China dan sipir-sipir penjara.
Dalam beberapa hari tirai-tirai jendela tetap ditutup, sepanjang siang dan malam saya hanya dapat memandangi jam dinding. Semua jendela berkaca es, jadi orang tidak dapat melihat bagian dalam dengan jelas.
Kursi besi: alat penyiksa yang
digunakan pada praktisi.
Tidak lama setelah saya
dimasukkan ke dalam apartemen itu, mereka membawa masuk bagasi
saya. Ketika saya menolak memberikan nomor kode kepada agen “A” dan
agen “B,” mereka membukanya dengan paksa.
Saya mempunyai empat buah buku Zhuan Falun, beberapa pembatas buku dan cenderamata, e-book, laptop, HP, Ipod, Ipad, beberapa flash disk, dan hard drive portabel, semuanya mereka rampas. Sungguh tidak beruntung semua peralatan elektronik saya itu berisi segala macam aktivitas Dafa yang saya ikuti. Saya masih menyimpan tiket Fahui (konferensi berbagi pengalaman antara para praktisi) yang baru saya ikuti, dan itupun juga diambil.
Sepanjang hari saya diharuskan duduk di kursi besi, dan hanya diperbolehkan tidur beberapa jam di malam hari. Waktu tidur pintu tidak boleh ditutup dan biasanya mereka membangunkan saya di tengah malam untuk melanjutkan interogasi.
Mereka ingin mengetahui setiap detail dari aktivitas Dafa yang pernah saya ikuti di A.S. Selama tiga hari pertama penahanan, saya bertahan untuk tetap diam, tetapi sedikit demi sedikit ketetapan hati saya goyah, saya hanya ingin keluar dari situasi semacam ini selekas mungkin.
Dimulai dari hari ke-empat, saya menceritakan semuanya, segala yang ingin mereka ketahui.
Yang Saya Ceritakan kepada Mereka dalam Keadaan Tertekan
Ketika mereka melihat tiket Fahui, mereka sangat tertarik dan menanyai saya hal-hal berikut ini. Kapan dan dimana saya mengunjungi Fahui terakhir, dengan siapa saya pergi, dimana saya berdiri sewaktu pawai Falun Dafa, bagaimana caranya saya memesan tiket pesawat dan hotel, berapa biaya menginap di hotel, berapa banyak biaya perjalanan, apakah saya menerima uang dari seseorang untuk perjalanan itu; dan apa yang dibicarakan Guru dalam Fahui itu?
Saya memberikan jawaban pada semua yang ditanyakan, kecuali yang terakhir. Saya katakan kepada mereka agar membaca Minghui apa yang yang diajarkan Guru di Fahui karena saya tidak dapat mengingatnya dengan baik.
Mereka ingin mengetahui kelompok belajar Fa saya di Lawrence dan Kansas. Saya katakan kapan dan dimana kami biasanya mengadakan kolempok belajar dan siapa saja biasanya yang hadir. Dan saya juga memberitahukan aktivitas Dafa apa saja yang kami pernah ikuti.
Ketika mereka mencari-cari di dalam tas makeup saya, mereka menemukan secarik kertas yang saya tulisi password. Praktisi lokal kami mempunyai situs web internal yang dikontrol dengan password. Sangat beruntung password saya itu adalah yang lama, dan saya katakan itu sudah tidak berlaku lagi.
Saya jawab tidak, ketika mereka menanyakan apakah saya pernah menghadiri rapat yang dihadiri hanya 10 orang. Saya beri jawaban yang sama ketika mereka menanyakan apakah saya pernah mengunjungi Kuil Dragon Spring.
Dalam beberapa hari berikutnya mereka membuat kopi semua nomor telepon di HP saya dan memaksa saya menandai mana yang menjadi milik praktisi.
Saya memberikan kepada mereka empat password saya untuk program-program berikut: Skype, QQ, akun e-mail, dan Renren Net (media network sosial berbahasa China). Mereka mencatat semua kontak yang berada disana dan menanyakan lagi siapa yang menjadi praktisi. Terus terang saya selalu berhubungan dengan para praktisi baik yang di dalam negeri China maupun yang di luar, dan sekarang agen-agen itu mengetahui informasi tentang mereka.
Mereka dengan tuntas memeriksa perangkat elektronik lainnya, terutama flash disk dan portabel disk tempat saya menyimpan informasi yang berhubungan dengan Dafa.
Mereka menemukan bahwa saya dengan suami bekerja sebagai penterjemah untuk Epoch Times Swedia dan Finlandia. Kami dapat pekerjaan itu pada musim panas tahun 2012 lewat beberapa orang praktisi China. Para praktisi itu akhirnya mengundurkan diri dari proyek itu setelah Minghui memuat “Editorial: Overseas Disciples Should Not Interfere with Disciples in Mainland China” (Editorial: Pengikut Luar Negeri Seharusnya Tidak Mengganggu Pengikut China Daratan). Pada awal tahun ini saya mengetahui bahwa dua orang praktisi ditangkap dan laptop salah seorang dari mereka disita.
Meskipun ada kemunduran di China, saya dan suami maupun beberapa orang teman praktisi di Swedia dan koordinator proyek masih tetap bekerja sama lewat Skype.
Karena segalanya ada di hardisk, agen-agen itu mengetahui siapa saja yang masih bekerja di proyek, apa nama samaran mereka, siapa yang bekerja sama sebagai pemoles terjemahan dan sumber dari berita-berita itu.
Saya mempunyai informasi sangat rinci tentang proyek penyiaran lewat telepon yang tersimpan di hardisk, dan mereka mengutip semuanya. Mereka mengetahui bahwa kami mempunyai program yang berbeda untuk tujuan yang berbeda, seperti misalnya program manual/dial, program RTC, dan program penyelamatan darurat. Mereka tahu para praktisi menggunakan Skype untuk menerima penugasan, mengadakan panggilan telepon, dan berbagi pengalaman satu sama lain. Mereka juga mencatat akun Skype dari beberapa koordinator dan orang-orang yang berada di “contact list.”
Ketika mereka melihat foto saya yang sedang mempromosikan Shen Yun, mereka menanyakan bagamana caranya para praktisi di Kansas mempromosikan pertunjukan itu, siapa organisatornya. Apakah Himpunan Falun Dafa ikut terlibat? Saya katakan bahwa kami hanya mengerjakan di rumah mengirimkan brosur Shen Yun, mereka tidak puas. Saya jawab mungkin ada bentuk promosi lainnya yang tidak saya ketahui.
Mereka ingin tahu teater yang akan digunakan untuk pergelaran Shen Yun tahun ini, dan nama hotel tempat untuk menginap para pemain. Mereka juga menanyakan apa yang saya kerjakan pada hari pergelaran dan seberapa banyak pengunjungnya.
Ketika membongkar foto-foto yang diambil selama Fahui New York tahun 2012 dan Fahui Washington DC, mereka menanyakan identitas mereka yang berfoto bersama dengan saya.
Selama sepuluh hari pertama penahanan, mereka berangsur-angsur mengorek potongan-potongan informasi yang saya ketahui. Setelah mereka memastikan saya telah menceritakan semuanya, mereka memaksa saya melihat DVD yang memfitnah Dafa.
Kemudian mereka memaksa saya menulis suatu ringkasan dan menyanyikan lagu yang memuji Partai Komunis China. Mereka juga memaksa saya membuat pernyataan keluar dari Dafa, dan berjanji untuk bekerja sama dengan mereka. Saya lakukan itu semua diluar keinginan saya.
Akhirnya pada 7 Juni mereka membebaskan saya. Seperti yang dulu, mereka menutup kedua mata saya lebih dulu sebelum mengantarkan pulang di tengah malam agar tak diketahui oleh siapapun.
Yang Mereka Minta Sebelum Membebaskan Saya
Mereka mengembalikan barang-barang yang pernah mereka sita (kecuali buku-buku Dafa). Mereka berjanji mengijinkan saya kembali ke AS melanjutkan belajar, tetapi meminta saya untuk menjadi mata-mata mereka.
Mereka mengatakan saya harus melakukan semua aktivitas yang berhubungan dengan Dafa seperti biasanya dan tetap hadir dalam belajar Fa bersama, menerjemahkan untuk Epoch Times, menghadiri semua Fahui, dan ambil bagian dalam proyek siaran lewat telepon.
Namun mereka meminta saya membuat laporan secara teratur. Untuk memfasilitasi komunikasi antara mereka dengan saya, mereka membuat akun email di “126” (“126” adalah penyedia email di China) untuk saya dan memberikan kepada saya HP baru untuk digunakan.
Mereka mengatakan jangan mengubah semua password Skype, QQ, Renren Net, dan akun email, jadi mereka dapat log in kapan diperlukan untuk mengecek teman-teman praktisi. Saya harus memberitahukan kepada mereka jika akan mengubah password.
Mereka mengajari saya bagaimana harus menjawab kepada teman-teman praktisi jika menanyakan tentang kepulangan saya ke AS. Penculikan saya telah diberitakan di situs web Minghui, sehingga para agen khawatir adanya teman-teman praktisi yang ingin tahu apa yang saya lakukan selama dalam penahanan.
Mereka menginstruksikan agar tak seorang pun (termasuk suami dan orangtua saya) boleh mengetahui tugas mata-mata yang saya lakukan untuk mereka. Mereka mengancam akan memecat orangtua saya dari pekerjaan jika saya mengungkap semua yang pernah terjadi pada diri saya.
Mereka pernah berpikir untuk mengijinkan saya menghubungi para praktisi di China yang saya kenal, tetapi kemudian membatalkan ide itu dengan alasan yang tak saya ketahui.
Meskipun mereka membolehkan saya pulang, mereka tetap mengendalikan saya. Agen “A” dan seorang polwan yang saya lihat selalu berada di apartemen, setiap hari Senin datang untuk berbicara dengan saya di sebuah hotel dekat rumah saya. Mereka melakukan ini selama 5-6 minggu, setiap kali di hotel yang berbeda. Sebelum kepulangan saya ke AS, mereka minta agar bisa bertemu dengan saya dalam dua hari berturut-turut. Pada dasarnya mereka ingin mengetahui apa saja yang saya lalukan seminggu yang lalu, dan apakah saya pernah mengadakan kontak dengan suami.
Mengenai suami, dia ditahan di Beijing selama tiga hari sebelum dibawa ke kota tempat tinggalnya di Langfang, Provinsi Hebei. Dia ditahan di Pusat Penahanan Langfang selama satu minggu dan kemudian dipindahkan ke pusat pencucian otak.
“Tugas-tugas” yang Diberikan Kepada Saya Waktu Kembali ke AS
Setelah saya tiba di AS, Agen “A” dan polwan itu menghubungi saya lewat Skype dan memberi tujuh tugas kepada saya:
* Pertama, memberitahukan kepada mereka alamat rumah koordinator Dafa lokal kami.
* Kedua, mencoba mengumpulkan informasi tentang proyek siaran telepon lokal (kami menggunakan program khusus untuk menjalankan proyek dan hanya praktisi-praktisi tertentu yang disetujui oleh koordinator memiliki akses ke software. Saya katakam kepada agen-agen itu bahwa saya tidak mempunyai akses).
* Ketiga, melakukan verifikasi tentang praktisi di luar China yang aktif di Renren Net.
* Keempat, membuat kontak dengan seorang praktisi di New Tang Dynasty Television (NTDTV) menanyakan apakah ada kesempatan magang untuk saya. Agen-agen itu ingin mengetahui segala hal di NTDTV. Agen “A” mengakui prioritas utamanya adalah “menjebol” NTDTV.
* Kelima, menghadiri kelompok belajar Fa bersama lokal dan melaporkan semua yang terjadi di sana.
* Keenam, menghadiri Fahui yang bisa dicapai dan melaporkan semua yang terjadi di sana.
* Yang terakhir memberi tahukan alamat tempat tinggal saya yang baru dan nomor seluler saya.
Mereka melakukan sesuatu pada laptop saya ketika berada di Beijing. Monitor laptop saya dilapisi film, dan saya perhatikan film ini pernah dibuka dan dilekatkan lagi. Saya yakin sekali mereka telah menginstal komputer saya dengan sejenis perangkat keras untuk memata-matai. Saya juga tak meragukan lagi mereka melakukan hal yang sama ke semua alat elektronik saya. Dan saya yakin telepon-telepon dari suami, orangtua dan ipar-ipar saya telah di sadap. Saya tidak heran jika mereka mengecek dan memonitor setiap orang yang saya kenal.
Peringatan untuk Para Praktisi di Luar China
Saya ingin memperingatkan para praktisi di luar China agar menaruh perhatian kepada keselamatan. Jangan Anda merasa aman karena berada di luar China. Banyak mata-mata yang menyamar sebagai mahasiswa, atau usahawan berbaur dengan para praktisi. Mereka ikut bersama dalam aktivitas Dafa seperti Anda. Beberapa diantaranya menyelinap ke tempat tinggal praktisi dan mencuri informasi Dafa yang penting.
Saya minta dengan sangat jangan ambil resiko kembali ke China. Jangan berpikir baik-baik saja karena kepulangan terakhir ke China tidak ada gangguan. Saat waktunya tepat, mereka akan menangkap Anda ketika waktu berikutnya Anda pulang ke China. Chen Yonglin, mantan diplomat China di Australia, suatu kali mengatakan ada beberapa ribu mata-mata di Australia, dan saya yakin ada lebih banyak di Amerika Utara. Banyak himpunan mahasiswa China, yang terkenal di universitas-universitas di AS mendapat bantuan dana dari Kedutaan Besar China.
Peringatan untuk Para Praktisi di Dalam Negeri China
Saya juga ingin memberi peringatan kepada para praktisi di China, terutama anak-anak muda, agar tidak membeberkan informasi pribadi Anda yang sebenarnya di Renren Net. Jangan posting foto-foto Anda, alamat sekolah, alamat rumah, atau informasi tentang kota kediaman anda di Renren Net.
Mereka telah mengumpulkan banyak sekali data para praktisi yang aktif di Renren Net. Jadi saya sangat sarankan agar mereka tidak membeberkan identitas yang benar di Renren Net. Ketika saya ditahan di Beijing mereka menanyakan bagaimana cara saya menemukan praktisi di Renren Net, untuk ditambahkan pada daftar “teman” saya. Saya katakan dengan melihat pada pesan-pesan yang diposting, saya bisa membedakan para praktisi dengan yang bukan praktisi.
Maksud saya mata-mata dapat beraksi sebagai praktisi dan mengajak berteman dengan Anda dan nantinya akan menghancurkan Anda.
Saya tahu di antara kalian tidak mempunyai perasaan yang kuat mengenai keselamatan, dan kadang-kadang menggunakan HP, QQ atau Skype untuk saling berhubungan. Cara itu tidak aman sama sekali. QQ secara khusus dirancang untuk memonitor aktivitas Internet sehari-hari di China, jadi sama sekali tidak aman untuk para praktisi. Saya sarankan agar membatalkan akun QQ dan jangan menggunakannya lagi.
Kartu ID Anda mempunyai chips elektronik, dan itu akan menunjukkan dimanapun Anda berada jika selalu Anda bawa. HP Anda juga adalah peralatan GPS hingga polisi dapat menggunakan untuk melacak anda.
Bahkan jika Anda menggunakan komputer Anda di rumah, harus Anda pastikan mencabut sambungan kabel Internet sebelum anda mentransfer file dari flashdisk atau hardisk portabel ke mesin Anda. Dengan komputer tersambung ke Internet, polisi dapat memperoleh segalanya dengan spyware mereka. Jika komputer Anda tidak tersambung ke Internet, masalah seperti itu menjadi sangat minim.
Jika komputer Anda pernah disita oleh polisi, buang saja, karena polisi pasti telah menginstal spyware di dalamnya.
Untuk Skype, akan lebih baik menggunakan akun baru sesekali, jangan menggunakan akun yang sama dalam waktu yang lama.
Daftar Agen-agen dari Kantor Keamanan Domestik Beijing yang Terlibat dalam Penangkapan Saya.
Agen “A”: sekitar 175 cm; gemuk, muka bulat, rambut pendek. Dia mengaku bermarga Li, tapi saya tidak percaya. Semua nama agen-agen itu samaran. Mereka mempunyai paspor lebih dari satu dengan nama-nama yang berbeda. Dia dan polwan yang pernah saya sebut di muka terlibat terus menerus dalam penangkapan saya.
Agen “B”: saya hanya melihat dia pada dua hari pertama. Dia juga setinggi 175 cm, tidak memakai kaca mata.
Agen “C”: sangat tinggi, 180 cm dan kuat, rambut sangat pendek, berkaca mata. Dia sangat kejam dan selalu memborgol saya di kursi besi pada giliran dia menginterogasi. Dia adalah orang yang sama, yang menampar muka suami saya. Orang ini bersifat munafik. Setelah saya menjawab semua pertanyaannya, dia bersikap sangat baik bahkan pernah mengingatkan saya agar berhati-hati karena cuaca berubah menjadi lebih dingin.
Agen “D”: sekitar 180 cm, berkulit gelap. Agen “A” memanggil dia “ahli Kuil Dragon Spring”
Agen “E”: sekitar 175 cm, gemuk, kulit pucat.
Agen “F”: berumur antara 40 – 50 tahun, kulit gelap, gemuk, berpenampilan lebih ramah dibanding dengan agen-agen lainnya.
Agen “G”: sekitar 175 cm umur pada akhir 40-an; dia mengatakan bahwa anaknya belajar di college; muncul dengan sikap yang baik, tetapi dengan pasti dia mencoba mengorek informasi dari saya.
Agen “H” sekitar 175 cm, tampaknya dia adalah pemimpin para agen yang berjumlah 7 atau 8 orang di bandara. Saya hanya melihat dia pada hari saya ditangkap. Suaranya parau dan pernah berkata kepada agen “A” jangan bicara yang macam-macam kepada saya, tangani saja seperti biasanya.
Polwan itu sangat tinggi (sekitar 180 cm), berbadan kuat, kulit pucat. Pertanyaannya selalu apa yang saya pikir tentang ini atau tentang itu.
Ada dua orang wanita yang berpakaian seperti perwira polisi, tetapi tampaknya bukan polisi. Beberapa hari sebelum penahanan saya berakhir, mereka mengambil alih menjaga saya, menyediakan makan dan minum. Mereka terus mengawasi jika saya tidur. Sebenarnya, paling tidak ada seorang perwira pria dan seorang perwira wanita yang mengawasi saya waktu tidur setiap malam selama ditahan.
Daftar Agen-agen dari Kantor Keamanan Domestik Langfang yang Terlibat dalam Penahanan Suami Saya
Suami saya menceritakan hal-hal seperti berikut.
Ada seorang yang nama marganya Wu yang ternyata adalah kepala polisi. Yang lain bernama Geng Jun (sekali lagi ini mungkin nama samaran) sebagai kepala seksi. Ada lagi polwan bermarga Xu juga kepala seksi.
Seorang wanita bekas praktisi bermarga Wang, yang telah mendapat pencerahan dalam jalur iblis diminta menangani suami saya. Dia dari Xingtai, Provinsi Hebei, berusia sekitar 50 tahun. Dia tampak normal ketika membicarakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan orang sehari-hari, tetapi mendadak berubah menjadi orang yang berbeda jika mengenai Dafa. Dia menambahi sesuatu dari miliknya pada ajaran-ajaran Guru.
Dua hari sebelum kepulangan kami ke AS, dia masih berusaha mencuci otak suami saya dari pukul 8 pagi hingga pukul 10 malam. Pada hari keberangkatan kami, dia masih berbicara dengan suami saya sepanjang pagi.
Dia membanggakan diri mengatakan telah “mengerjakan” sebanyak 1.000 orang praktisi, 300 orang diantaranya dia berbicara satu lawan satu. Dia mengatakan akan mengerjakan saya lain waktu, jika saya kembali ke China.
Saya mempunyai empat buah buku Zhuan Falun, beberapa pembatas buku dan cenderamata, e-book, laptop, HP, Ipod, Ipad, beberapa flash disk, dan hard drive portabel, semuanya mereka rampas. Sungguh tidak beruntung semua peralatan elektronik saya itu berisi segala macam aktivitas Dafa yang saya ikuti. Saya masih menyimpan tiket Fahui (konferensi berbagi pengalaman antara para praktisi) yang baru saya ikuti, dan itupun juga diambil.
Sepanjang hari saya diharuskan duduk di kursi besi, dan hanya diperbolehkan tidur beberapa jam di malam hari. Waktu tidur pintu tidak boleh ditutup dan biasanya mereka membangunkan saya di tengah malam untuk melanjutkan interogasi.
Mereka ingin mengetahui setiap detail dari aktivitas Dafa yang pernah saya ikuti di A.S. Selama tiga hari pertama penahanan, saya bertahan untuk tetap diam, tetapi sedikit demi sedikit ketetapan hati saya goyah, saya hanya ingin keluar dari situasi semacam ini selekas mungkin.
Dimulai dari hari ke-empat, saya menceritakan semuanya, segala yang ingin mereka ketahui.
Yang Saya Ceritakan kepada Mereka dalam Keadaan Tertekan
Ketika mereka melihat tiket Fahui, mereka sangat tertarik dan menanyai saya hal-hal berikut ini. Kapan dan dimana saya mengunjungi Fahui terakhir, dengan siapa saya pergi, dimana saya berdiri sewaktu pawai Falun Dafa, bagaimana caranya saya memesan tiket pesawat dan hotel, berapa biaya menginap di hotel, berapa banyak biaya perjalanan, apakah saya menerima uang dari seseorang untuk perjalanan itu; dan apa yang dibicarakan Guru dalam Fahui itu?
Saya memberikan jawaban pada semua yang ditanyakan, kecuali yang terakhir. Saya katakan kepada mereka agar membaca Minghui apa yang yang diajarkan Guru di Fahui karena saya tidak dapat mengingatnya dengan baik.
Mereka ingin mengetahui kelompok belajar Fa saya di Lawrence dan Kansas. Saya katakan kapan dan dimana kami biasanya mengadakan kolempok belajar dan siapa saja biasanya yang hadir. Dan saya juga memberitahukan aktivitas Dafa apa saja yang kami pernah ikuti.
Ketika mereka mencari-cari di dalam tas makeup saya, mereka menemukan secarik kertas yang saya tulisi password. Praktisi lokal kami mempunyai situs web internal yang dikontrol dengan password. Sangat beruntung password saya itu adalah yang lama, dan saya katakan itu sudah tidak berlaku lagi.
Saya jawab tidak, ketika mereka menanyakan apakah saya pernah menghadiri rapat yang dihadiri hanya 10 orang. Saya beri jawaban yang sama ketika mereka menanyakan apakah saya pernah mengunjungi Kuil Dragon Spring.
Dalam beberapa hari berikutnya mereka membuat kopi semua nomor telepon di HP saya dan memaksa saya menandai mana yang menjadi milik praktisi.
Saya memberikan kepada mereka empat password saya untuk program-program berikut: Skype, QQ, akun e-mail, dan Renren Net (media network sosial berbahasa China). Mereka mencatat semua kontak yang berada disana dan menanyakan lagi siapa yang menjadi praktisi. Terus terang saya selalu berhubungan dengan para praktisi baik yang di dalam negeri China maupun yang di luar, dan sekarang agen-agen itu mengetahui informasi tentang mereka.
Mereka dengan tuntas memeriksa perangkat elektronik lainnya, terutama flash disk dan portabel disk tempat saya menyimpan informasi yang berhubungan dengan Dafa.
Mereka menemukan bahwa saya dengan suami bekerja sebagai penterjemah untuk Epoch Times Swedia dan Finlandia. Kami dapat pekerjaan itu pada musim panas tahun 2012 lewat beberapa orang praktisi China. Para praktisi itu akhirnya mengundurkan diri dari proyek itu setelah Minghui memuat “Editorial: Overseas Disciples Should Not Interfere with Disciples in Mainland China” (Editorial: Pengikut Luar Negeri Seharusnya Tidak Mengganggu Pengikut China Daratan). Pada awal tahun ini saya mengetahui bahwa dua orang praktisi ditangkap dan laptop salah seorang dari mereka disita.
Meskipun ada kemunduran di China, saya dan suami maupun beberapa orang teman praktisi di Swedia dan koordinator proyek masih tetap bekerja sama lewat Skype.
Karena segalanya ada di hardisk, agen-agen itu mengetahui siapa saja yang masih bekerja di proyek, apa nama samaran mereka, siapa yang bekerja sama sebagai pemoles terjemahan dan sumber dari berita-berita itu.
Saya mempunyai informasi sangat rinci tentang proyek penyiaran lewat telepon yang tersimpan di hardisk, dan mereka mengutip semuanya. Mereka mengetahui bahwa kami mempunyai program yang berbeda untuk tujuan yang berbeda, seperti misalnya program manual/dial, program RTC, dan program penyelamatan darurat. Mereka tahu para praktisi menggunakan Skype untuk menerima penugasan, mengadakan panggilan telepon, dan berbagi pengalaman satu sama lain. Mereka juga mencatat akun Skype dari beberapa koordinator dan orang-orang yang berada di “contact list.”
Ketika mereka melihat foto saya yang sedang mempromosikan Shen Yun, mereka menanyakan bagamana caranya para praktisi di Kansas mempromosikan pertunjukan itu, siapa organisatornya. Apakah Himpunan Falun Dafa ikut terlibat? Saya katakan bahwa kami hanya mengerjakan di rumah mengirimkan brosur Shen Yun, mereka tidak puas. Saya jawab mungkin ada bentuk promosi lainnya yang tidak saya ketahui.
Mereka ingin tahu teater yang akan digunakan untuk pergelaran Shen Yun tahun ini, dan nama hotel tempat untuk menginap para pemain. Mereka juga menanyakan apa yang saya kerjakan pada hari pergelaran dan seberapa banyak pengunjungnya.
Ketika membongkar foto-foto yang diambil selama Fahui New York tahun 2012 dan Fahui Washington DC, mereka menanyakan identitas mereka yang berfoto bersama dengan saya.
Selama sepuluh hari pertama penahanan, mereka berangsur-angsur mengorek potongan-potongan informasi yang saya ketahui. Setelah mereka memastikan saya telah menceritakan semuanya, mereka memaksa saya melihat DVD yang memfitnah Dafa.
Kemudian mereka memaksa saya menulis suatu ringkasan dan menyanyikan lagu yang memuji Partai Komunis China. Mereka juga memaksa saya membuat pernyataan keluar dari Dafa, dan berjanji untuk bekerja sama dengan mereka. Saya lakukan itu semua diluar keinginan saya.
Akhirnya pada 7 Juni mereka membebaskan saya. Seperti yang dulu, mereka menutup kedua mata saya lebih dulu sebelum mengantarkan pulang di tengah malam agar tak diketahui oleh siapapun.
Yang Mereka Minta Sebelum Membebaskan Saya
Mereka mengembalikan barang-barang yang pernah mereka sita (kecuali buku-buku Dafa). Mereka berjanji mengijinkan saya kembali ke AS melanjutkan belajar, tetapi meminta saya untuk menjadi mata-mata mereka.
Mereka mengatakan saya harus melakukan semua aktivitas yang berhubungan dengan Dafa seperti biasanya dan tetap hadir dalam belajar Fa bersama, menerjemahkan untuk Epoch Times, menghadiri semua Fahui, dan ambil bagian dalam proyek siaran lewat telepon.
Namun mereka meminta saya membuat laporan secara teratur. Untuk memfasilitasi komunikasi antara mereka dengan saya, mereka membuat akun email di “126” (“126” adalah penyedia email di China) untuk saya dan memberikan kepada saya HP baru untuk digunakan.
Mereka mengatakan jangan mengubah semua password Skype, QQ, Renren Net, dan akun email, jadi mereka dapat log in kapan diperlukan untuk mengecek teman-teman praktisi. Saya harus memberitahukan kepada mereka jika akan mengubah password.
Mereka mengajari saya bagaimana harus menjawab kepada teman-teman praktisi jika menanyakan tentang kepulangan saya ke AS. Penculikan saya telah diberitakan di situs web Minghui, sehingga para agen khawatir adanya teman-teman praktisi yang ingin tahu apa yang saya lakukan selama dalam penahanan.
Mereka menginstruksikan agar tak seorang pun (termasuk suami dan orangtua saya) boleh mengetahui tugas mata-mata yang saya lakukan untuk mereka. Mereka mengancam akan memecat orangtua saya dari pekerjaan jika saya mengungkap semua yang pernah terjadi pada diri saya.
Mereka pernah berpikir untuk mengijinkan saya menghubungi para praktisi di China yang saya kenal, tetapi kemudian membatalkan ide itu dengan alasan yang tak saya ketahui.
Meskipun mereka membolehkan saya pulang, mereka tetap mengendalikan saya. Agen “A” dan seorang polwan yang saya lihat selalu berada di apartemen, setiap hari Senin datang untuk berbicara dengan saya di sebuah hotel dekat rumah saya. Mereka melakukan ini selama 5-6 minggu, setiap kali di hotel yang berbeda. Sebelum kepulangan saya ke AS, mereka minta agar bisa bertemu dengan saya dalam dua hari berturut-turut. Pada dasarnya mereka ingin mengetahui apa saja yang saya lalukan seminggu yang lalu, dan apakah saya pernah mengadakan kontak dengan suami.
Mengenai suami, dia ditahan di Beijing selama tiga hari sebelum dibawa ke kota tempat tinggalnya di Langfang, Provinsi Hebei. Dia ditahan di Pusat Penahanan Langfang selama satu minggu dan kemudian dipindahkan ke pusat pencucian otak.
“Tugas-tugas” yang Diberikan Kepada Saya Waktu Kembali ke AS
Setelah saya tiba di AS, Agen “A” dan polwan itu menghubungi saya lewat Skype dan memberi tujuh tugas kepada saya:
* Pertama, memberitahukan kepada mereka alamat rumah koordinator Dafa lokal kami.
* Kedua, mencoba mengumpulkan informasi tentang proyek siaran telepon lokal (kami menggunakan program khusus untuk menjalankan proyek dan hanya praktisi-praktisi tertentu yang disetujui oleh koordinator memiliki akses ke software. Saya katakam kepada agen-agen itu bahwa saya tidak mempunyai akses).
* Ketiga, melakukan verifikasi tentang praktisi di luar China yang aktif di Renren Net.
* Keempat, membuat kontak dengan seorang praktisi di New Tang Dynasty Television (NTDTV) menanyakan apakah ada kesempatan magang untuk saya. Agen-agen itu ingin mengetahui segala hal di NTDTV. Agen “A” mengakui prioritas utamanya adalah “menjebol” NTDTV.
* Kelima, menghadiri kelompok belajar Fa bersama lokal dan melaporkan semua yang terjadi di sana.
* Keenam, menghadiri Fahui yang bisa dicapai dan melaporkan semua yang terjadi di sana.
* Yang terakhir memberi tahukan alamat tempat tinggal saya yang baru dan nomor seluler saya.
Mereka melakukan sesuatu pada laptop saya ketika berada di Beijing. Monitor laptop saya dilapisi film, dan saya perhatikan film ini pernah dibuka dan dilekatkan lagi. Saya yakin sekali mereka telah menginstal komputer saya dengan sejenis perangkat keras untuk memata-matai. Saya juga tak meragukan lagi mereka melakukan hal yang sama ke semua alat elektronik saya. Dan saya yakin telepon-telepon dari suami, orangtua dan ipar-ipar saya telah di sadap. Saya tidak heran jika mereka mengecek dan memonitor setiap orang yang saya kenal.
Peringatan untuk Para Praktisi di Luar China
Saya ingin memperingatkan para praktisi di luar China agar menaruh perhatian kepada keselamatan. Jangan Anda merasa aman karena berada di luar China. Banyak mata-mata yang menyamar sebagai mahasiswa, atau usahawan berbaur dengan para praktisi. Mereka ikut bersama dalam aktivitas Dafa seperti Anda. Beberapa diantaranya menyelinap ke tempat tinggal praktisi dan mencuri informasi Dafa yang penting.
Saya minta dengan sangat jangan ambil resiko kembali ke China. Jangan berpikir baik-baik saja karena kepulangan terakhir ke China tidak ada gangguan. Saat waktunya tepat, mereka akan menangkap Anda ketika waktu berikutnya Anda pulang ke China. Chen Yonglin, mantan diplomat China di Australia, suatu kali mengatakan ada beberapa ribu mata-mata di Australia, dan saya yakin ada lebih banyak di Amerika Utara. Banyak himpunan mahasiswa China, yang terkenal di universitas-universitas di AS mendapat bantuan dana dari Kedutaan Besar China.
Peringatan untuk Para Praktisi di Dalam Negeri China
Saya juga ingin memberi peringatan kepada para praktisi di China, terutama anak-anak muda, agar tidak membeberkan informasi pribadi Anda yang sebenarnya di Renren Net. Jangan posting foto-foto Anda, alamat sekolah, alamat rumah, atau informasi tentang kota kediaman anda di Renren Net.
Mereka telah mengumpulkan banyak sekali data para praktisi yang aktif di Renren Net. Jadi saya sangat sarankan agar mereka tidak membeberkan identitas yang benar di Renren Net. Ketika saya ditahan di Beijing mereka menanyakan bagaimana cara saya menemukan praktisi di Renren Net, untuk ditambahkan pada daftar “teman” saya. Saya katakan dengan melihat pada pesan-pesan yang diposting, saya bisa membedakan para praktisi dengan yang bukan praktisi.
Maksud saya mata-mata dapat beraksi sebagai praktisi dan mengajak berteman dengan Anda dan nantinya akan menghancurkan Anda.
Saya tahu di antara kalian tidak mempunyai perasaan yang kuat mengenai keselamatan, dan kadang-kadang menggunakan HP, QQ atau Skype untuk saling berhubungan. Cara itu tidak aman sama sekali. QQ secara khusus dirancang untuk memonitor aktivitas Internet sehari-hari di China, jadi sama sekali tidak aman untuk para praktisi. Saya sarankan agar membatalkan akun QQ dan jangan menggunakannya lagi.
Kartu ID Anda mempunyai chips elektronik, dan itu akan menunjukkan dimanapun Anda berada jika selalu Anda bawa. HP Anda juga adalah peralatan GPS hingga polisi dapat menggunakan untuk melacak anda.
Bahkan jika Anda menggunakan komputer Anda di rumah, harus Anda pastikan mencabut sambungan kabel Internet sebelum anda mentransfer file dari flashdisk atau hardisk portabel ke mesin Anda. Dengan komputer tersambung ke Internet, polisi dapat memperoleh segalanya dengan spyware mereka. Jika komputer Anda tidak tersambung ke Internet, masalah seperti itu menjadi sangat minim.
Jika komputer Anda pernah disita oleh polisi, buang saja, karena polisi pasti telah menginstal spyware di dalamnya.
Untuk Skype, akan lebih baik menggunakan akun baru sesekali, jangan menggunakan akun yang sama dalam waktu yang lama.
Daftar Agen-agen dari Kantor Keamanan Domestik Beijing yang Terlibat dalam Penangkapan Saya.
Agen “A”: sekitar 175 cm; gemuk, muka bulat, rambut pendek. Dia mengaku bermarga Li, tapi saya tidak percaya. Semua nama agen-agen itu samaran. Mereka mempunyai paspor lebih dari satu dengan nama-nama yang berbeda. Dia dan polwan yang pernah saya sebut di muka terlibat terus menerus dalam penangkapan saya.
Agen “B”: saya hanya melihat dia pada dua hari pertama. Dia juga setinggi 175 cm, tidak memakai kaca mata.
Agen “C”: sangat tinggi, 180 cm dan kuat, rambut sangat pendek, berkaca mata. Dia sangat kejam dan selalu memborgol saya di kursi besi pada giliran dia menginterogasi. Dia adalah orang yang sama, yang menampar muka suami saya. Orang ini bersifat munafik. Setelah saya menjawab semua pertanyaannya, dia bersikap sangat baik bahkan pernah mengingatkan saya agar berhati-hati karena cuaca berubah menjadi lebih dingin.
Agen “D”: sekitar 180 cm, berkulit gelap. Agen “A” memanggil dia “ahli Kuil Dragon Spring”
Agen “E”: sekitar 175 cm, gemuk, kulit pucat.
Agen “F”: berumur antara 40 – 50 tahun, kulit gelap, gemuk, berpenampilan lebih ramah dibanding dengan agen-agen lainnya.
Agen “G”: sekitar 175 cm umur pada akhir 40-an; dia mengatakan bahwa anaknya belajar di college; muncul dengan sikap yang baik, tetapi dengan pasti dia mencoba mengorek informasi dari saya.
Agen “H” sekitar 175 cm, tampaknya dia adalah pemimpin para agen yang berjumlah 7 atau 8 orang di bandara. Saya hanya melihat dia pada hari saya ditangkap. Suaranya parau dan pernah berkata kepada agen “A” jangan bicara yang macam-macam kepada saya, tangani saja seperti biasanya.
Polwan itu sangat tinggi (sekitar 180 cm), berbadan kuat, kulit pucat. Pertanyaannya selalu apa yang saya pikir tentang ini atau tentang itu.
Ada dua orang wanita yang berpakaian seperti perwira polisi, tetapi tampaknya bukan polisi. Beberapa hari sebelum penahanan saya berakhir, mereka mengambil alih menjaga saya, menyediakan makan dan minum. Mereka terus mengawasi jika saya tidur. Sebenarnya, paling tidak ada seorang perwira pria dan seorang perwira wanita yang mengawasi saya waktu tidur setiap malam selama ditahan.
Daftar Agen-agen dari Kantor Keamanan Domestik Langfang yang Terlibat dalam Penahanan Suami Saya
Suami saya menceritakan hal-hal seperti berikut.
Ada seorang yang nama marganya Wu yang ternyata adalah kepala polisi. Yang lain bernama Geng Jun (sekali lagi ini mungkin nama samaran) sebagai kepala seksi. Ada lagi polwan bermarga Xu juga kepala seksi.
Seorang wanita bekas praktisi bermarga Wang, yang telah mendapat pencerahan dalam jalur iblis diminta menangani suami saya. Dia dari Xingtai, Provinsi Hebei, berusia sekitar 50 tahun. Dia tampak normal ketika membicarakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan orang sehari-hari, tetapi mendadak berubah menjadi orang yang berbeda jika mengenai Dafa. Dia menambahi sesuatu dari miliknya pada ajaran-ajaran Guru.
Dua hari sebelum kepulangan kami ke AS, dia masih berusaha mencuci otak suami saya dari pukul 8 pagi hingga pukul 10 malam. Pada hari keberangkatan kami, dia masih berbicara dengan suami saya sepanjang pagi.
Dia membanggakan diri mengatakan telah “mengerjakan” sebanyak 1.000 orang praktisi, 300 orang diantaranya dia berbicara satu lawan satu. Dia mengatakan akan mengerjakan saya lain waktu, jika saya kembali ke China.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org