Seorang Pecandu Alkohol Menjadi Relawan Periang setelah Berlatih Falun Dafa
(Minghui.org)
Chen Boxiang adalah pemandu di Museum Nasional Sejarah Taiwan. Dia
banyak bicara dan selalu tersenyum. Berbagai tindakannya yang tulus
mendapatkan penghargaan dari warga Distrik Wuzhu, dan pada tahun
2009, ia memenangkan Penghargaan Ayah Teladan di Distrik
tersebut.
Chen Boxiang berbicara dengan grup
wisatawan di Museum Sejarah Taiwan pada tahun 2012
Melihat kehidupan Chen saat ini,
tidak ada yang akan percaya bahwa sebelas tahun lalu Chen pernah
kecanduan alkohol. Dia terlalu banyak minum sehingga kesehatannya
memburuk. Alkohol juga menyebabkan dia menjadi cemas dan depresi,
pemarah dan rewel.
Saat ia semakin tua, penyakit kronis seperti sakit maag, lambung menurun, hepatitis, dan peradangan saraf muncul. Dia mencoba segala macam obat, tetapi tidak berhasil. Karena rasa sakit dan penderitaan yang tak tertahankan, ia terpaksa minum lebih banyak lagi untuk melupakan rasa sakitnya.
Chen tenggelam dalam dunia alkohol dan dia tidak tahan konflik dalam kehidupan nyata. "Bahkan konflik kecil membuat saya marah. Di tempat kerja, saya harus menahannya dan mengekang emosi, tapi ketika pulang, saya melampiaskan emosi saya dan bertengkar dengan istri sepanjang waktu," kenang Chen.
Pada bulan Oktober 2001, Chen pergi berbelanja di pasar. Dia melihat sebuah apartemen di jalan dengan pengenalan Falun Gong tergantung di dinding, mempersilakan orang-orang untuk meminjam buku secara gratis. Dia meminjam buku Zhuan Falun. Setelah membacanya selama tiga hari, rasa sakit dan nyeri pada bahu kirinya tiba-tiba menghilang. Sambil terus membaca, sakit pada bahu kanannya lenyap. Ia sampai pada kesimpulan bahwa segala sesuatu dalam buku itu benar, dan sepanjang seseorang benar-benar ingin Xiulian (berkultivasi), Guru Li (pendiri Falun Dafa) akan membantu memurnikan tubuh seseorang.
Melihat harapan dalam hidupnya, Chen segera mencari tempat latihan Falun Dafa setempat. "Setiap pagi saya pergi ke tempat latihan dan mempelajari ajaran Dafa. Saya tidak pernah kendur atau menyerah tak peduli betapa sulitnya," kata Chen.
Suatu hari Chen mengatakan kepada teman-teman dan kerabatnya, "Saya ingin berhenti minum." Semua orang mulai tertawa. Chen mengatakan, "Mereka semua pikir itu tidak mungkin karena saya seorang pecandu alkohol selama lebih dari 30 tahun."
Alasan mengapa Chen ingin berhenti minum adalah karena apa yang tertulis di Ceramah Tujuh di Zhuan Falun,
Saat ia semakin tua, penyakit kronis seperti sakit maag, lambung menurun, hepatitis, dan peradangan saraf muncul. Dia mencoba segala macam obat, tetapi tidak berhasil. Karena rasa sakit dan penderitaan yang tak tertahankan, ia terpaksa minum lebih banyak lagi untuk melupakan rasa sakitnya.
Chen tenggelam dalam dunia alkohol dan dia tidak tahan konflik dalam kehidupan nyata. "Bahkan konflik kecil membuat saya marah. Di tempat kerja, saya harus menahannya dan mengekang emosi, tapi ketika pulang, saya melampiaskan emosi saya dan bertengkar dengan istri sepanjang waktu," kenang Chen.
Pada bulan Oktober 2001, Chen pergi berbelanja di pasar. Dia melihat sebuah apartemen di jalan dengan pengenalan Falun Gong tergantung di dinding, mempersilakan orang-orang untuk meminjam buku secara gratis. Dia meminjam buku Zhuan Falun. Setelah membacanya selama tiga hari, rasa sakit dan nyeri pada bahu kirinya tiba-tiba menghilang. Sambil terus membaca, sakit pada bahu kanannya lenyap. Ia sampai pada kesimpulan bahwa segala sesuatu dalam buku itu benar, dan sepanjang seseorang benar-benar ingin Xiulian (berkultivasi), Guru Li (pendiri Falun Dafa) akan membantu memurnikan tubuh seseorang.
Melihat harapan dalam hidupnya, Chen segera mencari tempat latihan Falun Dafa setempat. "Setiap pagi saya pergi ke tempat latihan dan mempelajari ajaran Dafa. Saya tidak pernah kendur atau menyerah tak peduli betapa sulitnya," kata Chen.
Suatu hari Chen mengatakan kepada teman-teman dan kerabatnya, "Saya ingin berhenti minum." Semua orang mulai tertawa. Chen mengatakan, "Mereka semua pikir itu tidak mungkin karena saya seorang pecandu alkohol selama lebih dari 30 tahun."
Alasan mengapa Chen ingin berhenti minum adalah karena apa yang tertulis di Ceramah Tujuh di Zhuan Falun,
"Ada yang
gemar minum arak hingga lupa daratan, ada yang rakus minum arak,
ada yang telah kecanduan sampai keracunan alkohol, bahkan
kehilangan selera makan jika tidak minum, sudah tidak mungkin tidak
minum, kita selaku praktisi Gong tidak selayaknya seperti ini.
Minum arak sudah tentu dapat ketagihan, karena ia memang merupakan
nafsu keinginan yang merangsang saraf ketagihan manusia, makin
minum makin ketagihan. Selaku seorang praktisi Gong, coba kita
pikirkan, keterikatan hati semacam ini patut atau tidak
disingkirkan? Keterikatan ini juga harus disingkirkan."
Chen bertekad untuk berhenti
karena ia menyadari bahwa ia harus mendengarkan apa yang Guru Li
katakan. "Saat saya menetapkan pikiran untuk berhenti minum, saya
merasa Guru sudah mulai membantu saya." Bahkan tidak ada sebuah
proses berhenti minum alkohol baginya. Dia menunjukkan tidak muncul
gejala ketidaknyamanan yang berhubungan dengan berhenti minum, dan
sejak itu dia tidak pernah berpikir tentang minum-minum alkohol
lagi.
Semua teman dan kerabat Chen berpikir luar biasa bahwa Chen dapat berhenti minum karena berlatih Falun Dafa. "Tanpa menjadi seorang praktisi sejati, hal itu tidaklah mungkin," kata Chen.
Setelah ia berhenti minum, suatu hari Chen tiba-tiba merasa bahwa segala sesuatu tentang dirinya telah berubah tanpa dia menyadarinya. "Semua yang saya lakukan, saya berpikir apakah itu sesuai dengan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Saya merasa bahwa saya telah menjadi toleran dan tenang. Saya berhenti mengamuk secara bertahap. Kondisi fisik saya meningkat drastis. Semua rasa sakit saya hilang dan saya bisa tidur dengan mudah dan nyenyak."
Semua teman dan kerabat Chen berpikir luar biasa bahwa Chen dapat berhenti minum karena berlatih Falun Dafa. "Tanpa menjadi seorang praktisi sejati, hal itu tidaklah mungkin," kata Chen.
Setelah ia berhenti minum, suatu hari Chen tiba-tiba merasa bahwa segala sesuatu tentang dirinya telah berubah tanpa dia menyadarinya. "Semua yang saya lakukan, saya berpikir apakah itu sesuai dengan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Saya merasa bahwa saya telah menjadi toleran dan tenang. Saya berhenti mengamuk secara bertahap. Kondisi fisik saya meningkat drastis. Semua rasa sakit saya hilang dan saya bisa tidur dengan mudah dan nyenyak."
Chen menerima penghargaan di
Yongkang, Tainan, pada tahun 2009 dan menjadi ayah teladan di
Wuzhu
Setelah Chen pensiun, ia menjadi
pekerja sosial. Dia ingin memenuhi tanggung jawabnya sebagai warga
negara dan pada saat yang sama berbagi sukacita berlatih Falun Dafa
dengan orang lain. Ia mengajukan diri untuk bekerja di Penjara
Tainan pada tahun 2002 dan memperkenalkan Falun Dafa kepada para
narapidana. "Beberapa dari mereka memilih jalan yang benar dan
mulai berlatih Falun Dafa."
Pada tahun 2009, Chen terpilih sebagai ayah teladan dan menerima penghargaan pemerintah pada Hari Ayah.
Dalam sepuluh tahun terakhir, Chen telah aktif terlibat dalam pekerjaan relawan. Dia saat ini menjadi pemandu di Museum Nasional Sejarah Taiwan. Ia berkata penuh syukur, "Saya berterima kasih banyak kepada pendiri Falun Dafa, Master Li Hongzhi. Karena beliau, saya mendapat kehormatan untuk membuktikan kebaikan Falun Dafa."
Chinese
version click herePada tahun 2009, Chen terpilih sebagai ayah teladan dan menerima penghargaan pemerintah pada Hari Ayah.
Dalam sepuluh tahun terakhir, Chen telah aktif terlibat dalam pekerjaan relawan. Dia saat ini menjadi pemandu di Museum Nasional Sejarah Taiwan. Ia berkata penuh syukur, "Saya berterima kasih banyak kepada pendiri Falun Dafa, Master Li Hongzhi. Karena beliau, saya mendapat kehormatan untuk membuktikan kebaikan Falun Dafa."
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org