(Minghui.org)
Salam hormat kepada guru yang maha belas kasih dan para praktisi
yang baik.
Saya mendapat Fa pada tahun 2009. Perjalanan Xiulian saya bisa
dikatakan jauh dari sempurna, sampai sekarang pun saya merasa masih
jauh tertinggal. Di awal mendapatkan Fa, saya merasa inilah yang
selama saya cari ini, namun karena belum matang (berlaku ekstrim),
akibatnya saya mendapat tentangan dari keluarga, khususnya
isteri.
Seiring berjalannya waktu dan
tetap setia pada prinsip Sejati-Baik-Sabar, lama kelamaan istri
saya juga sadar bahwa apa yang saya pilih bukan hal jahat/buruk.
Sikap saya sebagai suami tidak berubah dan bertanggung jawab.
Akhirnya ia mendukung saya namun ia sendiri tidak ikut berlatih.
Dalam proses ini dimana istri dan keluarga besar marah-marah telah
memperteguh saya untuk tetap berkultivasi Dafa. Bahkan ayah dan ibu
saya mau dilatih gerakan Falun Gong padahal sebelumnya anti.
Menemukan Keterikatan Berarti Xiulian
Saya menemukan berbagai keterikatan yang ternyata mengerikan dan
sudah menggunung, itulah sebabnya mengapa saya mudah jatuh pada
kesalahan yang sama dan tidak gigih maju. Keterikatan saya adalah
nafsu birahi, mentalitas pamer, qing (sentimental) pada keluarga,
dan hati yang kurang tulus.
Saya mencari ke dalam diri dan menemukan sebuah jawaban bagaimana
membuang yang kotor di dalam diri, dan betapa saya kaget, sedih dan
merasa diri ini sangat kotor ketika melihat betapa banyak
pengalaman hidup ini diisi dengan kesia-sia-an dan terus tanpa
sadar mengotori diri.
Yang paling dominan mengotori saya adalah pengalaman tentang nafsu
birahi. Saya ingat sejak SD kelas 4, saya sebangku dengan teman
saya dan hampir di setiap jam pelajaran yang membosankan ia akan
dengan sangat cekatan menggambar hal-hal porno sambil bercerita.
Terus saya ingat banyak pengalaman masturbasi, nonton video
porno, membayangkan hal-hal cabul, dan ketika sudah mengenal
internet seringkali saya melihat foto yang tidak senonoh.
Juga pengalaman di mana saya hampir merusak diri saya ketika SMA
bersama anak kelas 5 SD dan banyak lagi peristiwa.
Kalau dihitung satu kejadian adalah satu lembar kesalahan, satu
gambar adalah satu lembar kesalahan, satu pikiran adalah satu
lembar kesalahan, saya harus akui betul seperti Guru Li katakan,
dosa kita sudah lebih tinggi dari gunung, dihapus setengah oleh
Guru pun kita tidak mampu, mengapa karena kita sudah hidup puluhan,
ratusan, ribuan bahkan jutaan kali. Bisa dibayangkan apakah dosa
kita tidak menjadi lebih tinggi dari sebuah gunung.
“Kami sebut sebuah contoh, segala karma yang ada sepanjang
perjalanan hidup anda dikumpulkan semua, dilenyapkan sebagian,
dilenyapkan setengah. Sisa setengah saja anda juga tidak sanggup
melewati, karena masih lebih tinggi daripada gunung. Jadi
bagaimana?” (“Apa Saja yang Telah Diberikan Guru kepada Praktisi,"
Ceramah III Zhuan Falun)
Yang saya lakukan untuk membersihkan diri sehingga saya bisa
terbebas dari keterikatan ini adalah dengan sadar menyadari
kejadian-kejadian itu dan mohon belas kasih guru agar membuangnya
dari diri saya agar saya menjadi lebih bersih. Sampai sekarang pun
saya masih mencoba mencari kejadian-kejadian berkaitan dengan nafsu
birahi ini. Di sela-sela keheningan, ketika saya berkendaraan atau
menunggu, setiap menemukan dan ingat, maka saya akan berkata “miek”
(musnah). Pada satu hari ketika mengingat-ingat, akhirnya sampai
pada satu titik saya melihat nafsu birahi ini seperti cicak
totol-totol, yang nampak menjijikkan. Ketika terlintas pikiran
buruk nafsu birahi ini maka dengan segera berubah jadi cicak dan
segera saya mengatakan “miek.”
Saya masih berjuang terus untuk menemukan keterikatan di dalam diri
saya dan terus membuangnya. Saya berharap di waktu yang terbatas
ini para praktisi juga berjuang untuk merintis dan menemukan jalan
sendiri bagaimana Xiulian. Ketika kita Xiulian maka kita akan
memiliki pemahaman. Maka Shifu berkata xiulian harus rasional itu
berarti kita memang sudah memahami sesuatu, menyadari sesuatu dan
sudah melihat sesuatu.
Waktu sudah terbatas, saat ini karena profesi saya sebagai pengajar
saya sering kali memperkenalkan Falun Dafa kepada para peserta
saya. Saya juga masih menyempatkan diri meminta tanda tangan petisi
online. Dan di dalam materi saya selalu menyelipkan menjadi manusia
baik adalah manusia yang selaras dengan karakter alam semesta
Sejati, Baik dan Sabar. Jangan sampai kita menjadi panglima tanpa
prajurit.
Akhir kata saya ingin mengingatkan pusaka orang Xiulian, seperti
yang dikatakan Shifu (“Apa yang disebut sebagai Pengikut Dafa,”
Ceramah Fa di New York 2011)
“Saya dahulu juga pernah mengatakan pada kalian, perihal Xiulian di
dalam berbagai usaha dan berbagai profesi. Memang benar, konflik
yang anda jumpai, hal apapun yang anda alami, semua itu sedang
menguji hati manusia anda, bagaimana anda berbuat agar dapat sesuai
dengan orang Xiulian? Bagaimana anda berbuat agar dapat layak
menjadi pengikut Dafa? Bukankah itu berupa Xiulian? Apakah manusia
biasa dapat berbuat dan berpikir secara demikian? Bila mengalami
konflik, tak peduli saya benar atau salah, juga dapat berpikir pada
diri sendiri: saya ada kesalahan apa dalam hal ini? Apakah benar
saya telah terjadi suatu kesalahan? Selalu berpikir secara
demikian, pikiran pertama adalah berpikir pada diri sendiri,
berpikir pada masalah yang terjadi, barang siapa yang tidak mematut
diri secara demikian maka dia bukanlah seorang praktisi Xiulian
Dafa yang sejati. Ini adalah pusaka di dalam Xiulian, ini adalah
sebuah karakteristik dari Xiulian kita pengikut Dafa. Hal apapun
yang dijumpai, pikiran pertama adalah terlebih dahulu berpikir pada
diri sendiri, inilah yang disebut ‘mencari ke dalam.’”
Inilah pemahaman saya ditingkat saya, jika ada yang kurang mohon
petunjuknya .
Salam gigih maju.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org
Kategori: Meningkatkan Diri Sendiri