Nama: Tuo Meiling (驼美玲)
Jenis Kelamin: Wanita
Umur: 48 tahun
Alamat: Tidak diketahui
Pekerjaan: Karyawan di Perusahaan Bahan Herbal di Kota Lingwu
Tanggal Kematian: 2011
Tanggal Penangkapan Terakhir: 2003
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Wanita Yinchuan (银川市女子监狱)
Kota: Yinchuan
Provinsi: Ningxia
Penganiayaan yang Diderita: Cuci otak, penahanan ilegal, disuntik paksa / diberi obat secara paksa, pemukulan, sel isolasi, penyiksaan, dimasukan di rumah sakit mental

(Minghui.org) Baru-baru ini dilaporkan bahwa praktisi Falun Gong Tuo Meiling dari Kota Lingwu, yang telah dianiaya di Penjara Wanita Yinchuan hingga mengalami gangguan mental, telah meninggal dunia di umur 48 tahun. Dia terakhir kali terlihat oleh mereka yang mengenal dia pada awal tahun 2009. dan tidak ada yang mendengar kabarnya hingga berita kematiannya pada akhir tahun 2012. Detil seputar kematiannya tidak diketahui, namun diperkirakan dia meninggal pada pertengahan akhir tahun 2011.

Tuo Meiling adalah mantan karyawan Perusahaan Bahan Herbal Kota Lingwu. Dia memiliki sikap yang optimis, jujur, pandai dan berkemampuan. Dia memiliki keluarga yang bahagia dan dikenal luas sebagai orang yang baik setelah berlatih Falun Gong. Dia pindah rumah baru pada tahun 2003 dan pergi membeli mebel di sebuah toko di Kota Lingwu, dimana dia ditangkap oleh polisi setempat dan secara ilegal dijatuhi hukuman 3,5 tahun penjara. Dia dipenjara di Penjara Wanita Yinchuan, dimana penjaga menekan para praktisi Falun Gong untuk melepas keyakinan mereka. Dia dimasukan ke dalam sel isolasi dan diborgol untuk waktu yang lama. Penjaga tidak mengijinkan siapapun berbicara dengannya dan diam-diam memerintahkan narapidana lainnya untuk menaruh obat-obatan di air minumnya, yang menyebabkan dia linglung. Penjaga kemudian secara terang-terangan memaksa dia minum obat-obat yang tidak dikenal, menyebabkan dia menderita gangguan mental.

Tuo dibebaskan dari penjara pada tahun 2006. Suaminya menceraikan dia dan dia kembali ke rumah orangtuanya di Provinsi Shaanxi Utara. Dia harus bergantung pada orangtuanya yang berumur lebih dari 70 tahun. Selama badai salju tahun 2008, dia hampir mati kedinginan setelah keluar ke sebuah ladang dan duduk sendirian selama beberapa jam. Seorang tetangga yang baik menemukan dirinya dan membawanya pulang.

Di bawah ini adalah apa yang Tuo alami di Penjara Wanita Yinchuan:

1. Sepuluh Narapidana Kriminil Mengawasi, Mencaci dan Menyiksanya

Setelah Tuo ditempatkan di Bangsal Pertama Penjara Wanita Yinchuan pada tahun 2003, dia menolak ikut kerja paksa dan menentang cuci otak. Dia tidak melepas keyakinannya pada Sejati-Baik-Sabar dan tidak menulis tiga pernyataan, jadi dia bagai duri bagi para penjaga. Penjaga memerintahkan 10 narapidana yang dihukum karena penyalahgunaan narkoba, perdagangan narkoba dan pembunuhan untuk mengawasi Tuo dalam setiap ucapan dan gerakan. Wakil kepala distrik penjara, Liu Zhiqin benar-benar jahat. Dia menghasut pecandu narkoba Lan Chunhua, Yang Guihua, Zhao Wenqing dan yang lainnya untuk memukul Tuo berulang kali. Tuo selalu merasa takut dan gelisah.

“Transformasi” paksa skala besar terhadap para praktisi Falun Gong dilakukan di dalam penjara pada akhir tahun 2003. Kepala distrik penjara, Zhang Shenghua dan wakil kepala, Liu Zhiqin memerintahkan semua narapidana kriminal untuk tidak berbicara atau berhubungan dengan Tuo.Diam-diam mereka memerintahkan 10 narapidana termasuk Lan Chunhua, Yang Guihua, Zhao Wenqing, Meng Qingyun, Su Li, Ma Jing, dan Ma Hongchun untuk memakinya. Sedikit saja ketidakpatuhan Tuo akan mendatangkan makian kasar dan penyerangan secara fisik dari para narapidana ini.

Suatu hari, para penjaga memerintahkan Tuo menulis “laporan pikiran”, namun dia menolak melakukannya. Mereka lalu mengadakan rapat untuk mengkritik Tuo di depan umum. Zhang Shenghua dan Liu Zhiqin memaksa Tuo berdiri di depan kelompok tersebut sambil mengkritiknya. Mereka memaksa semua orang di sana untuk memakinya. Beberapa narapidana mengutuk dia dan memfitnah Falun Gong untuk mendapatkan hadiah. Zhang Shenghua dan  Liu Zhiqin berkata pada Tuo, “Kamu harus jelas tentang siapa kamu dan apa yang kamu lakukan di sini. Setelah ini, kamu (ditujukan pada narapidana tersebut) secara ketat mengendalikan dia untuk saya.” Kemudian, dia diawasi dengan lebih ketat.

Tuo tidak diperbolehkan berkomunikasi atau menelepon. Bahkan kunjungan bulanan dari kerabatnya dibatalkan. Dia sepenuhnya diisolasi dari dunia luar. Keluarganya pernah datang mengunjunginya, namun penjaga membatalkan kunjungan hanya karena dia menolak mengatakan, “Kapten, kriminal Tuo Meiling memohon kunjungan.” Keluarganya menunggu di luar penjara dan dia dipaksa berdiri di luar kantor penerimaan tamu sepanjang hari.

2. Liu Zhiqin Memerintahkan Narapidana Kriminal untuk Meracuni Tuo

Pada tahun 2004, seorang narapidana kriminal dengan nama marga Huang berkata, “Tuo disiksa hingga dia menjadi sakit mental oleh narapidana yang ditunjuk oleh Zhang Shenghua dan Liu Zhiqin.” Dia tidak tidur di malam hari dan terus-menerus berbicara sendiri. Tidak ada yang tahu apa yang dikatakannya. Dia sering meringis dan ketika berjalan, kakinya gemetar. Tangannya juga tersentak-sentak dan lemah. Keadaan Tuo kemudian semakin memburuk. Dia linglung sepanjang hari dan tatapan matanya kosong. Kadang dia akan berteriak dengan suara yang menyedihkan di tengah malam. Suaranya akan membangunkan semua orang di gedung tersebut. Terpidana mati Su Li dan yang lainnya mendorong Tuo ke ranjangnya dan membungkus kepalanya dengan selimut kapas untuk mencegah dia berteriak. Penjaga takut untuk bertanggung jawab, jadi mereka memborgol Tuo dan hanya membukanya saat dia makan.

Narapidana Lan Chunhua pernah berkata, “Sebelum Tuo menjadi sakit mental, Liu Zhiqin memberi saya obat dalam bentuk bubuk putih dan mengatakan pada saya untuk secara sembunyi-sembunyi menaruhnya dalam cangkir Tuo. Saya melakukan ini untuk waktu yang cukup lama.” Pengakuan Lan menjelaskan alasan sebenarnya mengapa Tuo, yang sebelumnya normal, menjadi sakit mental.

Penjaga di Distrik Penjara ke-4, di depan umum menyatakan bahwa ketika mereka mencoba “mengubah” praktisi Falun Gong lainnya, mereka mengatakan “Tuo di Distrik pertama menolak ‘berubah’ jadi dia secara sembunyi-sembunyi diracuni.” Pesan dibalik kata-kata tersebut adalah, “Jika di antara kalian ada yang menolak ‘berubah’, kamu akan diracuni seperti Tuo.” Seorang narapidana yang akrab dengan Liu Zhiqin berkata, “Liu Zhiqin adalah mantan dokter di sebuah rumah sakit jiwa di Kota Lingwu.”

Setelah Tuo menjadi sakit mental, penjaga mulai secara terang-terangan memberi dia obat dengan kuantitas besar yang merusak sistem saraf pusat, menyebabkan dia menjadi semakin linglung.

Ketika Tuo dibebaskan dari penjara pada 2006, penjaga menyembunyikan fakta-fakta penganiayaan. Pada Juni 2006, suami dan ayahnya sekali lagi membawanya ke Rumah Sakit Jiwa Ningxia (praktisi Falun Gong Lu Hongfeng (wanita), wakil kepala sekolah SMP Kota Lingwu dianiaya hingga meninggal di rumah sakit ini). Selama di rumah sakit, dia disuntik obat-obatan dosis besar setiap hari dan dalam keadaan koma sepanjang hari. Dia begitu kurus hingga sebuah hembusan angin dapat membuatnya tumbang.

Suami Tuo kemudian menceraikan dia. Pengadilan memberikan hak rumah kepada suaminya serta hak perawatan putri mereka. Dia memberi Tuo beberapa ribu yuan. Orangtua Tuo membawanya kembali ke kampung halaman di Provinsi Shaanxi Utara. Dia tidak punya pendapatan dan tidak dapat bekerja, jadi dia harus bergantung pada orangtuanya. Kedua orangtuanya adalah petani yang berumur 70-an dan mereka berdua menderita penyakit.

Sebuah keluarga yang berbahagia dianiaya oleh Partai Komunis China hingga hancur.

Chinese version click here
English version click here