Ma Lina dari Provinsi Shandong Dianiaya Dengan Kejam, Keluarga Menuntut Pusat Penahanan
Nama: Ma Lina
(马丽娜)
Jenis kelamin: Wanita
Umur: 53
Alamat: Daerah Huancui, Kota Weihai, Provinsi Shandong
Pekerjaan: Tidak diketahui
Tanggal Penangkapan Terakhir: 24 Mei 2012
Tempat Penahanan Terakhir: Kamp Kerja Paksa Wanita Shandong No. 1 (山东第一女子劳教所)
Kota: Weihai
Provinsi: Shandong
Penganiayaan yang Diderita: Kerja paksa, cuci otak, hukuman tidak sah, penahanan
Jenis kelamin: Wanita
Umur: 53
Alamat: Daerah Huancui, Kota Weihai, Provinsi Shandong
Pekerjaan: Tidak diketahui
Tanggal Penangkapan Terakhir: 24 Mei 2012
Tempat Penahanan Terakhir: Kamp Kerja Paksa Wanita Shandong No. 1 (山东第一女子劳教所)
Kota: Weihai
Provinsi: Shandong
Penganiayaan yang Diderita: Kerja paksa, cuci otak, hukuman tidak sah, penahanan
(Minghui.org)
Praktisi Falun Gong, Ma Lina dari Kota Weihai ditangkap secara
tidak sah pada Mei 2012 dan dihukum kerja paksa pada Juni tahun
yang sama. Walaupun ia telah didiagnosa menderita penyakit jantung
berat, kamp kerja paksa wanita Shandong No. 1 tetap menerimanya.
Otoritas kamp tidak mengizinkan keluarganya mengunjungi selama enam
bulan karena ia menolak melepaskan kepercayaannya kepada Falun
Dafa.
Akibat kerja keras yang melampaui batas, seluruh tubuh Ma menjadi mati rasa pada tanggal 14 Januari 2013, ia tidak bisa menggerakkan otot-ototnya. Begitu mendengar suara bising, jantungnya berdebar-debar dan berada diambang keruntuhan mental. Keluarganya mengajukan gugatan terhadap kamp kerja atas pelanggaran hukum. Mereka juga menuntut Ma segera dibebaskan.
Akibat kerja keras yang melampaui batas, seluruh tubuh Ma menjadi mati rasa pada tanggal 14 Januari 2013, ia tidak bisa menggerakkan otot-ototnya. Begitu mendengar suara bising, jantungnya berdebar-debar dan berada diambang keruntuhan mental. Keluarganya mengajukan gugatan terhadap kamp kerja atas pelanggaran hukum. Mereka juga menuntut Ma segera dibebaskan.
Ma Lina
Ditangkap di siang
hari
Ma ditangkap secara tidak sah dan dijatuhi hukuman kerja paksa tiga kali, ditahan di penjara total delapan tahun, dan telah sangat menderita secara fisik maupun mental.
Ia mengklarifikasi fakta mengenai penganiayaan Falun Gong kepada dua pelajar SMA di Halte bus Gedung Jiulong, Zona Pengembangan Teknologi dan Ekonomi, Kota Weihai, pada malam hari tanggal 24 Mei 2012. Dijebak oleh pelajar itu, ia ditangkap secara kasar oleh petugas polisi dari kantor polisi Zona Pengembangan Teknologi dan Ekonomi. Ia kemudian dijatuhi hukuman dua tahun kerja paksa oleh petugas Biro Kerja Paksa Weihai tanpa melalui jalur hukum.
Dipaksa Melakukan Kerja Berat dan Hak Kunjungan Keluarga Ditolak
Ma dibawa ke camp kerja paksa wanita Shandong no.1 pada tanggal 17 Juni 2012 oleh petugas polisi Zhang Weisheng dan Yu Jinchao. Ia diperiksa beberapa kali di Rumah Sakit Polisi Bersenjata dan telah didiagnosa mempunyai penyakit jantung berat. Petugas kamp kerja paksa menolak menerimanya. Petugas Zhang dan Yu menggunakan koneksi mereka dan menyuap pejabat tinggi supaya Ma bisa diterima di kamp. Dengan alasan mengklaim akan “Mengawasi Ma tiga selama bulan,” Kamp menerima Ma dan menahan ia sampai hari ini.
Selain menjalankan kerja paksa setiap hari, Ma juga dicuci otak walaupun ia mempunyai penyakit jantung dan secara mental disiksa dengan kejam. Menurut Ma, ia tidak diperbolehkan beristirahat walaupun kesehatannya sangat buruk. Ia selalu bekerja melebihi jam kerja normal dan dipaksa untuk mencapai target kerja yang tinggi. Hasilnya, penglihatannya menurun dengan cepat dan semua gigi menjadi longgar. Selain ini, petugas kamp kerja paksa tidak memperbolehkan ia mandi beberapa bulan dan tidak boleh berobat ke dokter.
Selama enam bulan Ma ditahan di kamp kerja paksa wanita Shandong no. 1, petugas kamp secara terbuka menghilangkan hak kunjungan keluarganya karena ia tidak ingin tanda tangan perjanjian berhenti berlatih Falun Dafa. Keluarganya telah lebih dari 20 kali bolak balik Kota Weihai - Kota Jinan (total 10,000 km, sekitar 3100 mil), mengharapkan bisa melihat Ma yang nyawanya dalam kondisi berbahaya, tetapi mereka tidak diperbolehkan melihatnya. Permintaan pelepasan Ma dari keluarga juga ditolak.
Berkomitmen untuk menolong Ma, keluarganya mengajukan gugatan terhadap kamp kerja paksa
Untuk menolong Ma, keluarganya mengunjungi banyak tempat untuk meminta bantuan, petugas Lembaga Penegak Hukum menyembunyikan kebenaran. Sewaktu suaminya pergi ke kantor polisi pada tanggal 26 Maret 2012, dan meminta pembebasan Ma, suaminya ditangkap dan ditahan secara tidak sah selama 10 hari. Keluarganya mengikuti saran pengacara dan pergi ke Komite Administrasi Peninjauan Ulang di kota Weihai untuk memohon pencabutan hukuman tertanggal 27 Juli. Mereka juga menuntut Ma segera dibebaskan. Komite Administrasi Peninjauan Ulang mengeluarkan surat keputusan tertanggal 25 September, mengabaikan 4 poin kuat yang diajukan pengacara untuk membela Ma, memihak kepada camp kerja paksa di Weihai dan membuat keputusan yang melanggar hukum terhadap Ma.
Menurut keputusan Komite Administrasi Peninjauan Ulang: “Pemohon yang tidak puas terhadap keputusan bisa mengajukan keberatan kepada pengadilan dalam waktu 15 hari sejak tanggal penerimaan surat keputusan.” Keluarga Ma pergi ke Pengadilan Daerh Weihai Torch Hi-tech (Pengadilan ini mengurusi Administrasi hukum pengadilan Pemerintahan Kota Weihai) pada tanggal 8 Oktober 2012 dan mengajukan gugatan terhadap Biro Kerja Paksa Weihai. Staf yang menerima mereka di pengadilan mengatakan bahwa dari atas ada instruksi untuk tidak menerima kasus yang berhubungan dengan Falun Gong. Keluarga Ma menanyakan yang disebut “Dari atas” itu dari badan apa dan mohon ditunjukkan dokumen tertulis dari badan tersebut. Ketua hakim Jiao Wei mengatakan pengadilan daerah Weihai Torch Hi-tech tidak bisa menunjukkan dokumen tertulis dan ini adalah pemberitahuan internal untuk tidak menerima kasus yang berhubungan dengan Falun Gong.
Sehubungan tidak ada tempat atau saluran yang bisa dimintai bantuan untuk kasus Ma, keluarganya menyewa seorang pengacara dan mengajukan gugatan terhadap Kamp Kerja Paksa Wanita Shandong No.1, telah melanggar hukum dan menahan, memperbudak dan menganiaya warga yang sah.
Suami Ma dan pengacara mengunjungi Ma pada jam 11 siang tanggal 17 Januari 2013. Kondisi ia sangat lemah akibat dari penganiayaan. Keluarganya bertanya kepada kepala regu, Xu yang hadir waktu itu, mengapa semua gigi Ma menjadi longgar. Dengan tidak merasa malu Xu mengatakan, “Ini sangat normal. Giginya akan lepas semua sewaktu ia berumur 80 tahun.” Xu juga berbohong dan mengatakan ia tidak mengetahui kondisi kesehatan Ma.
Dalam kunjungan setengah jam, anak perempuan Ma memegang tangan ibunya terus dan merasakan tangan ibunya dingin.
Suami Ma dan pengacara mengunjungi Ma lagi pada pukul 3 sore dengan mengikuti prosedur hukum. Ketua regu, Xu tidak memperbolehkan mereka berbicara mengenai Falun Gong dan tidak memperbolehkan Ma tanda tangan semua dokumen legal. Apabila melanggar, kunjungan mereka akan dihentikan. Pengacara membaca dengan suara keras mengenai “Gugatan administrasi” kepada Ma dan tiga penjaga yang hadir, menanyakan mereka apakah gugatan tersebut memang sesuai dengan fakta. Penjaga Zhao membantah dan mengatakan tidak ada kerja paksa dan keluarga diperbolehkan mengunjung Ma sebelum enam bulan. Petugas kamp juga menyatakan mereka siap diinvestigasi oleh pengadilan dan diadili. Tetapi setelah keluarga Ma dan pengacara pulang, petugas kamp kerja paksa menghubungi polisi lokal dan memberikan tekanan kepada keluarga dan pengacaranya dan berusaha mencegah mereka untuk menyelidiki dan memperoleh bukti dari kamp kerja paksa.
Orang orang yang ikut dan bertanggung jawab atas penganiayaan Ma Lina di Kamp Kerja Paksa Wanita Shandong No. 1:
Ma ditangkap secara tidak sah dan dijatuhi hukuman kerja paksa tiga kali, ditahan di penjara total delapan tahun, dan telah sangat menderita secara fisik maupun mental.
Ia mengklarifikasi fakta mengenai penganiayaan Falun Gong kepada dua pelajar SMA di Halte bus Gedung Jiulong, Zona Pengembangan Teknologi dan Ekonomi, Kota Weihai, pada malam hari tanggal 24 Mei 2012. Dijebak oleh pelajar itu, ia ditangkap secara kasar oleh petugas polisi dari kantor polisi Zona Pengembangan Teknologi dan Ekonomi. Ia kemudian dijatuhi hukuman dua tahun kerja paksa oleh petugas Biro Kerja Paksa Weihai tanpa melalui jalur hukum.
Dipaksa Melakukan Kerja Berat dan Hak Kunjungan Keluarga Ditolak
Ma dibawa ke camp kerja paksa wanita Shandong no.1 pada tanggal 17 Juni 2012 oleh petugas polisi Zhang Weisheng dan Yu Jinchao. Ia diperiksa beberapa kali di Rumah Sakit Polisi Bersenjata dan telah didiagnosa mempunyai penyakit jantung berat. Petugas kamp kerja paksa menolak menerimanya. Petugas Zhang dan Yu menggunakan koneksi mereka dan menyuap pejabat tinggi supaya Ma bisa diterima di kamp. Dengan alasan mengklaim akan “Mengawasi Ma tiga selama bulan,” Kamp menerima Ma dan menahan ia sampai hari ini.
Selain menjalankan kerja paksa setiap hari, Ma juga dicuci otak walaupun ia mempunyai penyakit jantung dan secara mental disiksa dengan kejam. Menurut Ma, ia tidak diperbolehkan beristirahat walaupun kesehatannya sangat buruk. Ia selalu bekerja melebihi jam kerja normal dan dipaksa untuk mencapai target kerja yang tinggi. Hasilnya, penglihatannya menurun dengan cepat dan semua gigi menjadi longgar. Selain ini, petugas kamp kerja paksa tidak memperbolehkan ia mandi beberapa bulan dan tidak boleh berobat ke dokter.
Selama enam bulan Ma ditahan di kamp kerja paksa wanita Shandong no. 1, petugas kamp secara terbuka menghilangkan hak kunjungan keluarganya karena ia tidak ingin tanda tangan perjanjian berhenti berlatih Falun Dafa. Keluarganya telah lebih dari 20 kali bolak balik Kota Weihai - Kota Jinan (total 10,000 km, sekitar 3100 mil), mengharapkan bisa melihat Ma yang nyawanya dalam kondisi berbahaya, tetapi mereka tidak diperbolehkan melihatnya. Permintaan pelepasan Ma dari keluarga juga ditolak.
Berkomitmen untuk menolong Ma, keluarganya mengajukan gugatan terhadap kamp kerja paksa
Untuk menolong Ma, keluarganya mengunjungi banyak tempat untuk meminta bantuan, petugas Lembaga Penegak Hukum menyembunyikan kebenaran. Sewaktu suaminya pergi ke kantor polisi pada tanggal 26 Maret 2012, dan meminta pembebasan Ma, suaminya ditangkap dan ditahan secara tidak sah selama 10 hari. Keluarganya mengikuti saran pengacara dan pergi ke Komite Administrasi Peninjauan Ulang di kota Weihai untuk memohon pencabutan hukuman tertanggal 27 Juli. Mereka juga menuntut Ma segera dibebaskan. Komite Administrasi Peninjauan Ulang mengeluarkan surat keputusan tertanggal 25 September, mengabaikan 4 poin kuat yang diajukan pengacara untuk membela Ma, memihak kepada camp kerja paksa di Weihai dan membuat keputusan yang melanggar hukum terhadap Ma.
Menurut keputusan Komite Administrasi Peninjauan Ulang: “Pemohon yang tidak puas terhadap keputusan bisa mengajukan keberatan kepada pengadilan dalam waktu 15 hari sejak tanggal penerimaan surat keputusan.” Keluarga Ma pergi ke Pengadilan Daerh Weihai Torch Hi-tech (Pengadilan ini mengurusi Administrasi hukum pengadilan Pemerintahan Kota Weihai) pada tanggal 8 Oktober 2012 dan mengajukan gugatan terhadap Biro Kerja Paksa Weihai. Staf yang menerima mereka di pengadilan mengatakan bahwa dari atas ada instruksi untuk tidak menerima kasus yang berhubungan dengan Falun Gong. Keluarga Ma menanyakan yang disebut “Dari atas” itu dari badan apa dan mohon ditunjukkan dokumen tertulis dari badan tersebut. Ketua hakim Jiao Wei mengatakan pengadilan daerah Weihai Torch Hi-tech tidak bisa menunjukkan dokumen tertulis dan ini adalah pemberitahuan internal untuk tidak menerima kasus yang berhubungan dengan Falun Gong.
Sehubungan tidak ada tempat atau saluran yang bisa dimintai bantuan untuk kasus Ma, keluarganya menyewa seorang pengacara dan mengajukan gugatan terhadap Kamp Kerja Paksa Wanita Shandong No.1, telah melanggar hukum dan menahan, memperbudak dan menganiaya warga yang sah.
Suami Ma dan pengacara mengunjungi Ma pada jam 11 siang tanggal 17 Januari 2013. Kondisi ia sangat lemah akibat dari penganiayaan. Keluarganya bertanya kepada kepala regu, Xu yang hadir waktu itu, mengapa semua gigi Ma menjadi longgar. Dengan tidak merasa malu Xu mengatakan, “Ini sangat normal. Giginya akan lepas semua sewaktu ia berumur 80 tahun.” Xu juga berbohong dan mengatakan ia tidak mengetahui kondisi kesehatan Ma.
Dalam kunjungan setengah jam, anak perempuan Ma memegang tangan ibunya terus dan merasakan tangan ibunya dingin.
Suami Ma dan pengacara mengunjungi Ma lagi pada pukul 3 sore dengan mengikuti prosedur hukum. Ketua regu, Xu tidak memperbolehkan mereka berbicara mengenai Falun Gong dan tidak memperbolehkan Ma tanda tangan semua dokumen legal. Apabila melanggar, kunjungan mereka akan dihentikan. Pengacara membaca dengan suara keras mengenai “Gugatan administrasi” kepada Ma dan tiga penjaga yang hadir, menanyakan mereka apakah gugatan tersebut memang sesuai dengan fakta. Penjaga Zhao membantah dan mengatakan tidak ada kerja paksa dan keluarga diperbolehkan mengunjung Ma sebelum enam bulan. Petugas kamp juga menyatakan mereka siap diinvestigasi oleh pengadilan dan diadili. Tetapi setelah keluarga Ma dan pengacara pulang, petugas kamp kerja paksa menghubungi polisi lokal dan memberikan tekanan kepada keluarga dan pengacaranya dan berusaha mencegah mereka untuk menyelidiki dan memperoleh bukti dari kamp kerja paksa.
Orang orang yang ikut dan bertanggung jawab atas penganiayaan Ma Lina di Kamp Kerja Paksa Wanita Shandong No. 1:
Xu, ketua regu Bangsal No 3, Nomor Regristrasi Polisi 3732098
Li, Bagian Manajemen, Nomor Registrasi Polisi 3732109
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org