(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa di Singapura mengadakan rapat umum di Hong Lim Park pada sore hari tanggal 22 April 2013, untuk memperingati permohonan damai 14 tahun lalu pada tanggal 25 April 1999. Para praktisi meminta orang-orang dari semua lapisan masyarakat untuk memperhatikan penganiayaan yang sedang berlangsung terhadap praktisi Falun Dafa di China.

Praktisi di Singapura memperingati Permohonan Damai 25 April dan memeragakan latihan Falun Dafa

Banyak pejalan kaki berkesempatan mempelajari fakta-fakta penganiayaan Falun Dafa di China




Praktisi menampilkan banyak spanduk dan poster dengan foto untuk mengekspos kebrutalan penganiayaan

Meningkatkan Kesadaran tentang Penganiayaan Membantu Orang Lain

Li mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2008. Dia mengatakan, 14 tahun yang lalu 10.000 praktisi pergi ke kantor urusan pengaduan di Beijing dan memohon secara damai kepada pemerintah China. Dia mengatakan itu membawa dampak yang besar dan sejak saat itu praktisi telah melakukan upaya yang berkesinambungan untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan di seluruh dunia, selalu dengan cara-cara damai.

"Permohonan damai praktisi Falun Dafa dan upaya untuk mengakhiri penganiayaan bukan hanya untuk diri mereka sendiri tetapi untuk membantu lebih banyak orang. Watak jahat Partai Komunis China (PKC) telah mencelakai banyak orang yang tidak bersalah dan orang-orang harus mengetahuinya untuk mencegah hal itu terjadi," kata Li.

Menjadi Seorang Praktisi Karena Permohonan 25 April

Laporan media tentang permohonan 25 April memungkinkan orang-orang di seluruh dunia untuk memahami Falun Dafa. Liu adalah salah satunya. Awal tahun ini ia melihat sebuah video di YouTube tentang apa yang terjadi hari itu dan ingin tahu lebih banyak tentang Falun Dafa. Dia menemukan praktisi terdekat dari sebuah situs web Falun Dafa dan mulai membaca buku-buku Falun Dafa. "Saya merasa sangat beruntung," kata Liu.

Saya Ingin Bersama Kelompok Ini

Chang dari China mulai membaca berita dari luar China pada tahun 2009 melalui perangkat lunak khusus untuk menerobos blokade internet China. Dia mengatakan bahwa hal itu memungkinkan dia dan keluarganya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam penganiayaan terhadap Falun Dafa. Dia merasa menyesal bahwa ia pernah percaya kebohongan dan propaganda PKC. Dia mengutuk kekejaman yang dilakukan oleh PKC terhadap praktisi Falun Dafa.

"Di China, informasi tersebut diblokir. Banyak orang hanya tahu apa yang PKC ingin mereka tahu. Lebih menakutkan lagi bahwa mereka tidak mengetahui hal ini dan merasa nyaman dengan itu." "Di China, teror merah yang diciptakan PKC telah membuat semua orang merasa sangat tertekan. Semakin saya memahami penganiayaan ini yang melanggar hukum, semakin jijik saya jadinya. Satu-satunya hal yang dapat saya lakukan adalah membuat lebih banyak orang di sekitar saya mengetahui fakta," kata Chang.

Ketika berbicara tentang bagaimana ia mampu untuk berpartisipasi dalam acara tersebut, Chang mengatakan tidak bisa mengekspresikan perasaannya, "Seperti peziarah yang melihat keajaiban, saya akhirnya melihat kelompok orang yang saya ingin berada bersama mereka. Mereka datang dari berbagai negara, tetapi tujuan mereka adalah sama. Mereka melakukan segala yang mereka bisa untuk membantu rekan-rekan praktisi di China. Keyakinan mereka membuat mereka tidak takut di hadapan kediktatoran. Mereka menghirup udara kebebasan dan menginginkan hal yang sama untuk rekan-rekan praktisi di China. Keyakinan mereka yang kuat menyatukan mereka bersama dan membawa saya ke sini. Saya telah merindukan untuk menemukan mereka dan sekarang saya akhirnya berada di antara mereka."

"China Akan Lebih Baik Tanpa PKC"

Seorang Amerika yang bekerja di Jakarta tahu tentang Falun Dafa sejak Permohonan 25 April. "Ini adalah latihan damai yang memungkinkan orang untuk merefleksikan diri mereka sendiri. Gerakan spiritual Falun Dafa akan mendorong China bergerak menuju arah yang lebih baik. PKC telah mencelakai praktisi secara besar-besaran. Mereka tidak pernah memedulikan hak-hak rakyatnya. China akan menjadi lebih baik tanpa PKC," katanya.

Chinese version click here
English version click here