Polisi Kota Linfen Menggeledah Rumah dan Menangkap Orang-Orang yang tidak Bersalah
(Minghui.org)
Belakangan ini, Kepolisian Kota Linfen di Provinsi Shanxi
mengeledah beberapa rumah milik para praktisi Falun
Gong
Kakek Ditahan Pada Hari
Ulang Tahun Pertama Cucu Laki-Lakinya
Cao Yuejin (pria), seorang praktisi berusia 60 tahun, tinggal di Desa Xiangkouzi, Kota Duandian, Distrik Yaodu, Kota Linfen. Pada pagi hari, tanggal 13 Juni 2013, dia sedang sibuk di rumah mempersiapkan hari ulang tahun cucu laki-laki pertamanya. Para kerabat, teman dan tetangga berdatangan untuk mengucapkan selamat kepadanya dan suasana rumahnya pun menjadi penuh keceriaan.
Tiba-tiba, kepala polisi Guo dari Kantor Kepolisian Kota Duandian muncul, bersama-sama dengan belasan petugas lainnya. Mereka bergegas memasuki halaman rumah, mereka menyatakan bahwa acara ini adalah "Pertemuan Falun Gong" sesuai laporan. Beberapa menit kemudian, petugas dari Departemen Kepolisian Yaodu pun tiba. Tanpa membawa surat perintah penggeledahan, mereka memaksa masuk ke dalam rumah Cao dan mereka mulai melakukan penggeledahan.
Polisi mengambil TV Cao dan beberapa peralatan lainnya. Mereka juga mengantongi beberapa ratus yuan dalam bentuk tunai, yang merupakan hadiah Cao kepada cucu laki-lakinya.
Setelah mengumpulkan beberapa sampah plastik di rumah, polisi mengklaim bahwa mereka menemukan barang "bukti" milik Cao berupa materi klarifikasi fakta tentang Falun Gong kepada orang-orang. Mereka kemudian membawa Cao ke Pusat Penahanan Distrik Yaodu.
Para Tetangga Beranjak Untuk Melindungi Pasangan Suami Istri Yang Tidak Bersalah Itu
Sepanjang sore pada hari yang sama, lebih dari selusin petugas dari Departemen Kepolisian Kota Linfen, Divisi Keamanan Domestik, Distrik Yaudo dan Cabang Kepolisian Dongcheng datang ke Kompleks Perumahan Baja LLC No.2 Linfen. Bersenjatakan alat deteksi logam, pistol dan borgol, mereka bergegas masuk ke dalam rumah Ma Danyang dan istrinya, Guo Sumei, kedua-duanya adalah praktisi Falun Gong.
Polisi mengklaim bahwa mereka sedang mencari ponsel yang digunakan praktisi untuk mengirim pesan teks tentang Falun Gong. Namun, mereka tidak berhasil menemukannya.
Seiring para tetangga menyaksikan polisi menggeledah rumah pasangan suami istri itu, Ma dan Guo memanfaatkan kesempatan baik itu untuk mengklarifikasi fakta mengenai penganiayaan yang sedang terjadi kepada mereka.
Para tetangga tidak ragu-ragu untuk menyuarakan ketidaksetujuan mereka, dengan mengatakan kepada para petugas: "Para praktisi Falun Gong semua adalah orang baik. Mengapa anda memperlakukan mereka dengan cara begini? Anda membiarkan para pembunuh berkeliaran dimana-mana dan malahan memusatkan perhatian untuk berbuat semena-mena kepada warga negara yang baik! "
Seiring pasangan suami istri itu mempertanyakan keabsahan polisi dalam melakukan tindak penyelidikan mereka itu, salah satu tetangga memberikan dorongan semangat: "Jangan biarkan mereka (polisi) kabur begitu saja! Paksa mereka untuk menjawab pertanyaan itu terlebih dahulu! "
Polisi itu pun merasa sangat kikuk dan meninggalkan tempat secara diam-diam.
Cao Yuejin (pria), seorang praktisi berusia 60 tahun, tinggal di Desa Xiangkouzi, Kota Duandian, Distrik Yaodu, Kota Linfen. Pada pagi hari, tanggal 13 Juni 2013, dia sedang sibuk di rumah mempersiapkan hari ulang tahun cucu laki-laki pertamanya. Para kerabat, teman dan tetangga berdatangan untuk mengucapkan selamat kepadanya dan suasana rumahnya pun menjadi penuh keceriaan.
Tiba-tiba, kepala polisi Guo dari Kantor Kepolisian Kota Duandian muncul, bersama-sama dengan belasan petugas lainnya. Mereka bergegas memasuki halaman rumah, mereka menyatakan bahwa acara ini adalah "Pertemuan Falun Gong" sesuai laporan. Beberapa menit kemudian, petugas dari Departemen Kepolisian Yaodu pun tiba. Tanpa membawa surat perintah penggeledahan, mereka memaksa masuk ke dalam rumah Cao dan mereka mulai melakukan penggeledahan.
Polisi mengambil TV Cao dan beberapa peralatan lainnya. Mereka juga mengantongi beberapa ratus yuan dalam bentuk tunai, yang merupakan hadiah Cao kepada cucu laki-lakinya.
Setelah mengumpulkan beberapa sampah plastik di rumah, polisi mengklaim bahwa mereka menemukan barang "bukti" milik Cao berupa materi klarifikasi fakta tentang Falun Gong kepada orang-orang. Mereka kemudian membawa Cao ke Pusat Penahanan Distrik Yaodu.
Para Tetangga Beranjak Untuk Melindungi Pasangan Suami Istri Yang Tidak Bersalah Itu
Sepanjang sore pada hari yang sama, lebih dari selusin petugas dari Departemen Kepolisian Kota Linfen, Divisi Keamanan Domestik, Distrik Yaudo dan Cabang Kepolisian Dongcheng datang ke Kompleks Perumahan Baja LLC No.2 Linfen. Bersenjatakan alat deteksi logam, pistol dan borgol, mereka bergegas masuk ke dalam rumah Ma Danyang dan istrinya, Guo Sumei, kedua-duanya adalah praktisi Falun Gong.
Polisi mengklaim bahwa mereka sedang mencari ponsel yang digunakan praktisi untuk mengirim pesan teks tentang Falun Gong. Namun, mereka tidak berhasil menemukannya.
Seiring para tetangga menyaksikan polisi menggeledah rumah pasangan suami istri itu, Ma dan Guo memanfaatkan kesempatan baik itu untuk mengklarifikasi fakta mengenai penganiayaan yang sedang terjadi kepada mereka.
Para tetangga tidak ragu-ragu untuk menyuarakan ketidaksetujuan mereka, dengan mengatakan kepada para petugas: "Para praktisi Falun Gong semua adalah orang baik. Mengapa anda memperlakukan mereka dengan cara begini? Anda membiarkan para pembunuh berkeliaran dimana-mana dan malahan memusatkan perhatian untuk berbuat semena-mena kepada warga negara yang baik! "
Seiring pasangan suami istri itu mempertanyakan keabsahan polisi dalam melakukan tindak penyelidikan mereka itu, salah satu tetangga memberikan dorongan semangat: "Jangan biarkan mereka (polisi) kabur begitu saja! Paksa mereka untuk menjawab pertanyaan itu terlebih dahulu! "
Polisi itu pun merasa sangat kikuk dan meninggalkan tempat secara diam-diam.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org