Beberapa Pemahaman Setelah Membaca artikel “Mengacaukan Fa dengan Cara Berpidato”
(Minghui.org)
Setelah membaca editorial Minghui, “Mengacaukan Fa dengan Cara
Berpidato,” saya menjadi banyak berpikir. Melihat kembali jalur
kultivasi saya selama sepuluh tahun terakhir ini, termasuk jalan
menyimpang yang saya lakukan, saya sadari bahwa pembicaraan saya
menjadi sebab fundamental dari penganiayaan yang saya alami dan
terjatuh dalam jalur kultivasi.
Dahulu, ketika mencari ke dalam,
saya menemukan adanya keterikatan nafsu birahi, mentalitas pamer
dan reputasi pribadi diantara praktisi Dafa. Ini juga merupakan
bagian dari alasan kemunduran saya, tetapi saya gagal untuk melihat
sebab paling fundamental dari semua ini. Dosa karma yang dilakukan
oleh seseorang dengan pembicaraan yang merusak Fa dan sikap tidak
hormat yang diperlihatkan seseorang terhadap Guru dan Dafa dalam
pembicaraan dianggap sebagai bukti oleh kejahatan, dan inilah sebab
paling fundamental yang ingin kejahatan gunakan untuk menghancurkan
para kultivator yang melakukannya.
Editorial Minghui berjudul “Mengacaukan Fa dengan Cara Berpidato” berbunyi, “Selama beberapa tahun ini, di beberapa daerah selalu ada sebagian praktisi dan koordinator tertentu, mereka tidak saja antusias dengan acara diskusi skala besar, juga antusias mengundang seseorang atau beberapa orang mengadakan apa yang disebut “berbagi pengalaman” dalam bentuk pidato sesi khusus. Di beberapa daerah keadaan seperti ini sudah berlangsung beberapa tahun…”
Antara tahun 2002 hingga 2003, saya terlibat apa dinamakan berbagi pengalaman antara praktisi Dafa di sejumlah kabupaten di wilayah kami. Meski konferensi berbagi pengalaman diorganisasi oleh koordinator lokal, saya tidak bersikap sesuai dengan ajaran Guru yang dijelaskan dalam artikel-artikelnya, “Sebuah Pukulan yang Keras,” “Ingat Selamanya,” “Larangan bagi Orang yang Berkultivasi,” dan “Kekukuhan Fa.” Saya tidak mengkultivasikan diri sendiri dengan gigih dan gagal menyadari bahwa apa yang saya sedang lakukan adalah sedang merusak Fa. Bertolak belakang dengan apa yang saya pikirkan yaitu saya sudah berkultivasi dengan baik dan mempunyai pemahaman yang dalam akan ajaran Guru, dan saya perlu membantu orang lain untuk meningkat. Karena saya telah menghadiri ceramah Fa yang diberikan oleh Guru secara langsung, dan merupakan murid Dafa veteran yang bisa melafalkan beberapa ceramah Guru, saya memiliki pengaruh tertentu di daerah kami (kebanyakan koordinator tidak memiliki kesempatan untuk menghadiri ceramah Fa yang diberikan Guru secara langsung).
Pada saat itu, para koordinator di setiap kabupaten mengorganisir konferensi berbagi pengalaman, biasanya dihadiri oleh lebih dari sepuluh orang atau kadang-kadang beberapa puluh orang, dimana ini adalah konferensi yang sangat besar jika dilihat dari situasi saat itu dimana penganiayaan masih sangat parah.
Meskipun mereka sedang menghadiri konferensi yang disebut berbagi pengalaman, mereka benar-benar tidak berkonferensi sebagaimana mestinya, karena saya berbicara paling banyak. Meski satu atau dua praktisi atau koodinator lokal kadang-kadang juga berbagi sedikit pengalaman, konferensi ini telah menyimpang dari pemintaaan Guru mengenai kegiatan-kegiatan seperti itu. Mereka sudah merusak Fa.
Saya merasa cukup puas dengan pujian dari rekan-rekan praktisi dan tatapan menyanjung dari mereka. Harga diri saya terus membubung dan sikap saya berbicara juga menjadi semakin otoriter. Saya ingat pada suatu kesempatan ketika saya sedang menghadiri sebuah konferensi dengan beberapa puluh orang peserta. Pada awalnya, kami semua melakukan Heshi di depan foto Guru. Saya merasakan sesuatu ketika saya melihat Fashen Guru memandang saya dengan pandangan yang serius, tetapi saya segera terbawa oleh rasa arogan dan kesombongan, dan saya bahkan memiliki pikiran yang tidak hormat kepada Guru, merasa betapa cemburu atas rasa hormat rekan-rekan praktisi kepada Guru. Melihat kembali, betapa jahat pikiran seperti ini!
Melihat pada diri saya sekarang, saya bisa melihat bahwa alasan fundamental saya menghadiri konferensi adalah keterikatan rasa takut dan melindungi diri sendiri. Saya tidak berani mengklarifikasi fakta kepada orang-orang secara langsung dan menemukan sangat sulit untuk menerobosnya dalam kultivasi saya. Tetapi, bilamana saya bersama dengan rekan praktisi, khususnya ketika saya menjadi salah satu dari sekian praktisi yang telah menghadiri ceramah Fa yang diberikan oleh Guru secara langsung, dan bisa menyandang sebutan sebagai praktisi veteran, saya merasa aman dan merasa hal ini bisa juga dianggap sebagai melangkah keluar untuk membuktikan kebenaran Fa. Kenyataannya adalah tidak berbeda dengan berusaha untuk mencari keuntungan pribadi dengan tipu daya dan jalan pintas. Saya tidak sungguh-sungguh mengkultivasikan diri sendiri dengan gigih dan gagal melakukan tiga hal dengan sikap yang rendah hati. Selain itu, karena saya tidak benar-benar mengkulitvasikan diri sendiri, saya tidak dapat tenang ketika memancarkan pikiran lurus. Saya terus melafalkan kata kunci daripada memancarkan pikiran lurus menurut permintaan Guru. Hal ini juga mengganggu rekan-rekan praktisi dalam skala tertentu.
Akibatnya, karena berbagai sebab, saya ditangkap oleh kejahatan dan menderita penganiayaan yang berat. Saya telah mengambil jalan menyimpang dalam kultivasi saya, dimana hal ini telah meninggalkan sebuah tanda hitam pada saya yang menyebabkan saya menyesal untuk selamanya. Saya merasa sangat berduka bahkan hingga kini ketika saya teringat betapa pengecutnya saya dihadapan kejahatan. Tidak peduli betapa bagusnya seseorang tampak di permukaan, tanpa kultivasi yang gigih, kondisi kultivasi sebenarnya dari seseorang akan ditampakkan melalui momen yang kritis.
Saya membaca editorial Minghui berulang-ulang dan benar-benar menghadapi diri sendiri. Ketika merefleksikan setiap pikiran yang saya miliki, saya akhirnya mengerti bahwa sebab fundamental yang menyebatkan penganiayaan yang saya alami di tangan kejahatan adalah saya telah merusak Fa dengan melakukan pembicaraan dan melakukan dosa besar dengan bersikap tidak hormat terhadap Guru. Saya mengganggu proses pelurusan Fa Guru dan keterikatan hati saya telah dimanfaatkan oleh kejahatan. Tentu saja, harga diri saya yang membubung dan keterikatan nafsu birahi, kegembiraan hati, mentalitas pamer dan keterikatan pada nama diantara para praktisi yang semakin membesar karena tidak berkultivasi dengan gigih, juga merupakan sebab utama dari penganiayaan yang saya alami. Guru, dengan belas kasihnya yang tidak terbatas, tidak putus asa terhadap saya ketika saya merasa sangat rendah dan tidak meninggalkan saya dalam keputus-asaan. Guru terus menerus memberikan isyarat, menguatkan saya dan mengatur saya kembali ke Dafa serta memulai dari awal lagi. Hanya dengan benar-benar mengkultivasikan diri sendiri dengan gigih barulah saya layak mendapatkan belas kasih tak terbatas dan penyelamatan belas kasih Guru.
Sejauh yang saya ketahui, beberapa orang yang telah melakukan pembicaraan di daerah kami dan sekitarnya semua mengalami penganiaya berat di kemudian hari. Ada yang mengalami pemahaman yang serong, dan ada, meski mereka berhasil keluar dari kamp kerja paksa, masih belum bisa memperoleh kembali tubuh mereka yang segar akibat dari penganiayaan karena mereka tidak menyadari keseriusan masalah ini. Beberapa koordinator yang terlibat dalam konferensi ini juga menderita penganiayaan berat.
Saya sedang menuliskan pengalaman menyakitkan ini dengan harapan bahwa ini dapat menjadi peringatan bagi rekan-rekan praktisi, sehingga mereka bisa benar-benar menyadari keseriusan dari masalah ini dan bertanggung jawab terhadap Dafa, kepada diri mereka sendiri dan kepada makhluk hidup. Kita harus menjalani jalur kita dengan lurus dan benar-benar mengkultivasi diri. Kita tidak boleh mencari kenyamanan dan mencari jalan pintas. Kebijakan yang sesungguhnya terletak pada sikap kita sesuai permintaan Guru dengan sepenuhnya. Tidak ada banyak hal yang tampak besar atau spektakuler dalam kultivasi, dan seringkali tampak sangat biasa, tetapi di dalamnya adalah keindahan yang luar biasa dimana tidak dapat terlihat oleh kita.
Sebagai penutup, saya berharap bahwa rekan-rekan praktisi bisa mengambil pelajaran dari pengalaman pahit saya yang menyakitkan ini, dengan gigih mengkultivasikan diri sesuai Dafa, menaruh lebih banyak perhatian pada situs web Minghui dan mengikuti proses kemajuan pelurusan Fa. Marilah kita mengambil lebih sedikit jalan menyimpang dan menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup, sehingga Guru dapat dengan benar-benar tidak mencemaskakn kita dan merasa sedikit tenang.
Di atas adalah pemahaman pribadi saya. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak tepat.
Editorial Minghui berjudul “Mengacaukan Fa dengan Cara Berpidato” berbunyi, “Selama beberapa tahun ini, di beberapa daerah selalu ada sebagian praktisi dan koordinator tertentu, mereka tidak saja antusias dengan acara diskusi skala besar, juga antusias mengundang seseorang atau beberapa orang mengadakan apa yang disebut “berbagi pengalaman” dalam bentuk pidato sesi khusus. Di beberapa daerah keadaan seperti ini sudah berlangsung beberapa tahun…”
Antara tahun 2002 hingga 2003, saya terlibat apa dinamakan berbagi pengalaman antara praktisi Dafa di sejumlah kabupaten di wilayah kami. Meski konferensi berbagi pengalaman diorganisasi oleh koordinator lokal, saya tidak bersikap sesuai dengan ajaran Guru yang dijelaskan dalam artikel-artikelnya, “Sebuah Pukulan yang Keras,” “Ingat Selamanya,” “Larangan bagi Orang yang Berkultivasi,” dan “Kekukuhan Fa.” Saya tidak mengkultivasikan diri sendiri dengan gigih dan gagal menyadari bahwa apa yang saya sedang lakukan adalah sedang merusak Fa. Bertolak belakang dengan apa yang saya pikirkan yaitu saya sudah berkultivasi dengan baik dan mempunyai pemahaman yang dalam akan ajaran Guru, dan saya perlu membantu orang lain untuk meningkat. Karena saya telah menghadiri ceramah Fa yang diberikan oleh Guru secara langsung, dan merupakan murid Dafa veteran yang bisa melafalkan beberapa ceramah Guru, saya memiliki pengaruh tertentu di daerah kami (kebanyakan koordinator tidak memiliki kesempatan untuk menghadiri ceramah Fa yang diberikan Guru secara langsung).
Pada saat itu, para koordinator di setiap kabupaten mengorganisir konferensi berbagi pengalaman, biasanya dihadiri oleh lebih dari sepuluh orang atau kadang-kadang beberapa puluh orang, dimana ini adalah konferensi yang sangat besar jika dilihat dari situasi saat itu dimana penganiayaan masih sangat parah.
Meskipun mereka sedang menghadiri konferensi yang disebut berbagi pengalaman, mereka benar-benar tidak berkonferensi sebagaimana mestinya, karena saya berbicara paling banyak. Meski satu atau dua praktisi atau koodinator lokal kadang-kadang juga berbagi sedikit pengalaman, konferensi ini telah menyimpang dari pemintaaan Guru mengenai kegiatan-kegiatan seperti itu. Mereka sudah merusak Fa.
Saya merasa cukup puas dengan pujian dari rekan-rekan praktisi dan tatapan menyanjung dari mereka. Harga diri saya terus membubung dan sikap saya berbicara juga menjadi semakin otoriter. Saya ingat pada suatu kesempatan ketika saya sedang menghadiri sebuah konferensi dengan beberapa puluh orang peserta. Pada awalnya, kami semua melakukan Heshi di depan foto Guru. Saya merasakan sesuatu ketika saya melihat Fashen Guru memandang saya dengan pandangan yang serius, tetapi saya segera terbawa oleh rasa arogan dan kesombongan, dan saya bahkan memiliki pikiran yang tidak hormat kepada Guru, merasa betapa cemburu atas rasa hormat rekan-rekan praktisi kepada Guru. Melihat kembali, betapa jahat pikiran seperti ini!
Melihat pada diri saya sekarang, saya bisa melihat bahwa alasan fundamental saya menghadiri konferensi adalah keterikatan rasa takut dan melindungi diri sendiri. Saya tidak berani mengklarifikasi fakta kepada orang-orang secara langsung dan menemukan sangat sulit untuk menerobosnya dalam kultivasi saya. Tetapi, bilamana saya bersama dengan rekan praktisi, khususnya ketika saya menjadi salah satu dari sekian praktisi yang telah menghadiri ceramah Fa yang diberikan oleh Guru secara langsung, dan bisa menyandang sebutan sebagai praktisi veteran, saya merasa aman dan merasa hal ini bisa juga dianggap sebagai melangkah keluar untuk membuktikan kebenaran Fa. Kenyataannya adalah tidak berbeda dengan berusaha untuk mencari keuntungan pribadi dengan tipu daya dan jalan pintas. Saya tidak sungguh-sungguh mengkultivasikan diri sendiri dengan gigih dan gagal melakukan tiga hal dengan sikap yang rendah hati. Selain itu, karena saya tidak benar-benar mengkulitvasikan diri sendiri, saya tidak dapat tenang ketika memancarkan pikiran lurus. Saya terus melafalkan kata kunci daripada memancarkan pikiran lurus menurut permintaan Guru. Hal ini juga mengganggu rekan-rekan praktisi dalam skala tertentu.
Akibatnya, karena berbagai sebab, saya ditangkap oleh kejahatan dan menderita penganiayaan yang berat. Saya telah mengambil jalan menyimpang dalam kultivasi saya, dimana hal ini telah meninggalkan sebuah tanda hitam pada saya yang menyebabkan saya menyesal untuk selamanya. Saya merasa sangat berduka bahkan hingga kini ketika saya teringat betapa pengecutnya saya dihadapan kejahatan. Tidak peduli betapa bagusnya seseorang tampak di permukaan, tanpa kultivasi yang gigih, kondisi kultivasi sebenarnya dari seseorang akan ditampakkan melalui momen yang kritis.
Saya membaca editorial Minghui berulang-ulang dan benar-benar menghadapi diri sendiri. Ketika merefleksikan setiap pikiran yang saya miliki, saya akhirnya mengerti bahwa sebab fundamental yang menyebatkan penganiayaan yang saya alami di tangan kejahatan adalah saya telah merusak Fa dengan melakukan pembicaraan dan melakukan dosa besar dengan bersikap tidak hormat terhadap Guru. Saya mengganggu proses pelurusan Fa Guru dan keterikatan hati saya telah dimanfaatkan oleh kejahatan. Tentu saja, harga diri saya yang membubung dan keterikatan nafsu birahi, kegembiraan hati, mentalitas pamer dan keterikatan pada nama diantara para praktisi yang semakin membesar karena tidak berkultivasi dengan gigih, juga merupakan sebab utama dari penganiayaan yang saya alami. Guru, dengan belas kasihnya yang tidak terbatas, tidak putus asa terhadap saya ketika saya merasa sangat rendah dan tidak meninggalkan saya dalam keputus-asaan. Guru terus menerus memberikan isyarat, menguatkan saya dan mengatur saya kembali ke Dafa serta memulai dari awal lagi. Hanya dengan benar-benar mengkultivasikan diri sendiri dengan gigih barulah saya layak mendapatkan belas kasih tak terbatas dan penyelamatan belas kasih Guru.
Sejauh yang saya ketahui, beberapa orang yang telah melakukan pembicaraan di daerah kami dan sekitarnya semua mengalami penganiaya berat di kemudian hari. Ada yang mengalami pemahaman yang serong, dan ada, meski mereka berhasil keluar dari kamp kerja paksa, masih belum bisa memperoleh kembali tubuh mereka yang segar akibat dari penganiayaan karena mereka tidak menyadari keseriusan masalah ini. Beberapa koordinator yang terlibat dalam konferensi ini juga menderita penganiayaan berat.
Saya sedang menuliskan pengalaman menyakitkan ini dengan harapan bahwa ini dapat menjadi peringatan bagi rekan-rekan praktisi, sehingga mereka bisa benar-benar menyadari keseriusan dari masalah ini dan bertanggung jawab terhadap Dafa, kepada diri mereka sendiri dan kepada makhluk hidup. Kita harus menjalani jalur kita dengan lurus dan benar-benar mengkultivasi diri. Kita tidak boleh mencari kenyamanan dan mencari jalan pintas. Kebijakan yang sesungguhnya terletak pada sikap kita sesuai permintaan Guru dengan sepenuhnya. Tidak ada banyak hal yang tampak besar atau spektakuler dalam kultivasi, dan seringkali tampak sangat biasa, tetapi di dalamnya adalah keindahan yang luar biasa dimana tidak dapat terlihat oleh kita.
Sebagai penutup, saya berharap bahwa rekan-rekan praktisi bisa mengambil pelajaran dari pengalaman pahit saya yang menyakitkan ini, dengan gigih mengkultivasikan diri sesuai Dafa, menaruh lebih banyak perhatian pada situs web Minghui dan mengikuti proses kemajuan pelurusan Fa. Marilah kita mengambil lebih sedikit jalan menyimpang dan menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup, sehingga Guru dapat dengan benar-benar tidak mencemaskakn kita dan merasa sedikit tenang.
Di atas adalah pemahaman pribadi saya. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak tepat.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org