Apa yang Sesungguhnya "Melepaskan Hidup dan Mati"?
(Minghui.org)
Guru berkata:
Guru berkata:
"Jika dia
dapat melepaskan hidup dan mati, dia adalah Dewa; jika dia tidak
dapat melepaskan hidup dan mati, dia adalah manusia." ("Ceramah Fa
pada Konferensi Fa di Australia, 1999")
"Bila seorang
praktisi Xiulian dalam kondisi apapun dapat melepaskan pikiran
perihal hidup dan mati, kejahatan pasti akan takut, bila semua
praktisi dapat berbuat demikian, dengan sendirinya kejahatan akan
lenyap." ("Menyingkirkan Keterikatan Terakhir", Petunjuk Penting
Untuk Gigih Maju II)
Setiap praktisi Dafa harus
percaya pada Guru dan Dafa dan melepaskan keterikatan hidup dan
mati. Seperti banyak praktisi lama mungkin tahu, sekali kita
mencapai hal ini, kesengsaraan dan kesulitan di jalur kultivasi
kita akan mudah untuk lulus.
Lalu, apa sebenarnya melepaskan hidup dan mati? Apakah sama dengan tidak takut mati?
Dalam masyarakat biasa, beberapa orang tidak bisa menemukan makna hidup, kehilangan harapan, dan bunuh diri. Apakah mereka takut mati? Tidak. Lalu, apakah mereka melepaskan keterikatan hidup dan mati? Tentu saja tidak. Sebaliknya, mereka ingin menyerah dan melarikan diri dari kenyataan. Itu adalah tindakan pengecut. Kesadaran utama mereka tidak bisa mengontrol. Penderitaan yang mereka rasakan, dihasilkan dari karma pikiran yang sangat besar. Akibatnya, mereka dikelilingi oleh lapis demi lapis substansi yang menyimpang, yang berasal dari sentimentalitas.
Orang lain dalam masyarakat mempertaruhkan nyawa mereka untuk melawan dan terlibat dalam kekerasan. Apakah mereka melepaskan keterikatan hidup dan mati? Tidak. Mereka dikendalikan oleh sisi jahat mereka dan menjadi tidak rasional. Setelah mereka tenang atau dihukum untuk perilaku mereka, mereka mungkin menyesal karena tindakan mereka yang tidak rasional dan bukan dari diri sejati mereka.
Beberapa praktisi yang mengalami karma penyakit akhirnya dirawat di rumah sakit. Ketika rekan-rekan praktisi mengatakan kepada seorang praktisi seperti itu, untuk melepaskan keterikatan hidup dan mati sehingga ia bisa lulus ujian ini, dia menjawab, "Saya bisa melepaskan keterikatan hidup dan mati, tapi saya takut sakit."
Beberapa praktisi yang disiksa oleh agen-agen jahat dari rezim komunis dan akhirnya menyerah kepada mereka juga mengatakan, "Saya tidak takut mati jika saya mati seketika, Tetapi saya tidak bisa menanggung penderitaan."
Jika kematian nyaman seperti mencicipi makanan lezat atau semudah berjalan di pantai, siapa yang akan takut mati? Dengan demikian, menjadi takut sakit sebenarnya merupakan manifestasi dari tidak mampu melepaskan keterikatan hidup dan mati.
Penderitaan orang awam tidak ada habisnya dan mungkin tampak tak tertahankan karena karma yang sangat besar. Tapi untuk para praktisi Dafa, semua penderitaan itu dalam batas toleransi kita. Meskipun kadang-kadang kita mungkin merasa bahwa kita telah mencapai batas kita, kita masih bisa menanggungnya. Jika kita tidak bisa menolerirnya, pasti karena kita gagal percaya pada Dafa dan Guru. Tentu saja, jika kita selama ini bisa berjalan di jalur kita dengan lurus, kejahatan tidak akan mampu mengambil keuntungan dari celah kita, dengan demikian, penderitaan tersebut tidak akan terjadi di tempat pertama.
Sejak zaman kuno, orang takut pada kematian namun untuk alasan lain. Ada banyak keterikatan orang yang melekat pada manusia di dunia ini. Misalnya, mereka khawatir pada anak-anak mereka, uang, pasangan, dan lain-lain. Kematian berarti mereka harus menyerah pada semua ini. Karena mereka tidak ingin membiarkannya pergi, mereka takut mati.
Benar-benar melepaskan keterikatan hidup dan mati tidak berarti seseorang harus mati. Bagi praktisi, itu berarti kita bisa melepaskan semua keinginan dan keterikatan kita, termasuk keterikatan pada tubuh manusia. Setelah kita mencapai hal ini, kita akan menjadi tenang dan damai. Kemudian, gangguan dari karma penyakit dan penganiayaan jahat tidak akan berarti apa-apa di jalan kultivasi kita.
Dalam rangka untuk mencapai hal ini, kebutuhan mendasar adalah 100 persen yakin pada Guru dan Dafa, tanpa syarat apapun.
Di atas adalah pemahaman saya tentang melepaskan keterikatan hidup dan mati. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak pantas.
Heshi!
Chinese version click here
English
version click hereLalu, apa sebenarnya melepaskan hidup dan mati? Apakah sama dengan tidak takut mati?
Dalam masyarakat biasa, beberapa orang tidak bisa menemukan makna hidup, kehilangan harapan, dan bunuh diri. Apakah mereka takut mati? Tidak. Lalu, apakah mereka melepaskan keterikatan hidup dan mati? Tentu saja tidak. Sebaliknya, mereka ingin menyerah dan melarikan diri dari kenyataan. Itu adalah tindakan pengecut. Kesadaran utama mereka tidak bisa mengontrol. Penderitaan yang mereka rasakan, dihasilkan dari karma pikiran yang sangat besar. Akibatnya, mereka dikelilingi oleh lapis demi lapis substansi yang menyimpang, yang berasal dari sentimentalitas.
Orang lain dalam masyarakat mempertaruhkan nyawa mereka untuk melawan dan terlibat dalam kekerasan. Apakah mereka melepaskan keterikatan hidup dan mati? Tidak. Mereka dikendalikan oleh sisi jahat mereka dan menjadi tidak rasional. Setelah mereka tenang atau dihukum untuk perilaku mereka, mereka mungkin menyesal karena tindakan mereka yang tidak rasional dan bukan dari diri sejati mereka.
Beberapa praktisi yang mengalami karma penyakit akhirnya dirawat di rumah sakit. Ketika rekan-rekan praktisi mengatakan kepada seorang praktisi seperti itu, untuk melepaskan keterikatan hidup dan mati sehingga ia bisa lulus ujian ini, dia menjawab, "Saya bisa melepaskan keterikatan hidup dan mati, tapi saya takut sakit."
Beberapa praktisi yang disiksa oleh agen-agen jahat dari rezim komunis dan akhirnya menyerah kepada mereka juga mengatakan, "Saya tidak takut mati jika saya mati seketika, Tetapi saya tidak bisa menanggung penderitaan."
Jika kematian nyaman seperti mencicipi makanan lezat atau semudah berjalan di pantai, siapa yang akan takut mati? Dengan demikian, menjadi takut sakit sebenarnya merupakan manifestasi dari tidak mampu melepaskan keterikatan hidup dan mati.
Penderitaan orang awam tidak ada habisnya dan mungkin tampak tak tertahankan karena karma yang sangat besar. Tapi untuk para praktisi Dafa, semua penderitaan itu dalam batas toleransi kita. Meskipun kadang-kadang kita mungkin merasa bahwa kita telah mencapai batas kita, kita masih bisa menanggungnya. Jika kita tidak bisa menolerirnya, pasti karena kita gagal percaya pada Dafa dan Guru. Tentu saja, jika kita selama ini bisa berjalan di jalur kita dengan lurus, kejahatan tidak akan mampu mengambil keuntungan dari celah kita, dengan demikian, penderitaan tersebut tidak akan terjadi di tempat pertama.
Sejak zaman kuno, orang takut pada kematian namun untuk alasan lain. Ada banyak keterikatan orang yang melekat pada manusia di dunia ini. Misalnya, mereka khawatir pada anak-anak mereka, uang, pasangan, dan lain-lain. Kematian berarti mereka harus menyerah pada semua ini. Karena mereka tidak ingin membiarkannya pergi, mereka takut mati.
Benar-benar melepaskan keterikatan hidup dan mati tidak berarti seseorang harus mati. Bagi praktisi, itu berarti kita bisa melepaskan semua keinginan dan keterikatan kita, termasuk keterikatan pada tubuh manusia. Setelah kita mencapai hal ini, kita akan menjadi tenang dan damai. Kemudian, gangguan dari karma penyakit dan penganiayaan jahat tidak akan berarti apa-apa di jalan kultivasi kita.
Dalam rangka untuk mencapai hal ini, kebutuhan mendasar adalah 100 persen yakin pada Guru dan Dafa, tanpa syarat apapun.
Di atas adalah pemahaman saya tentang melepaskan keterikatan hidup dan mati. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak pantas.
Heshi!
Chinese version click here
Seluruh konten yang dipublikasikan Minghui.org dilindungi oleh Hak Cipta. Publikasi ulang yang tidak bersifat komersil harus mencantumkan (Sumber: Minghui.org dan link artikel asli di website kami). Penggunaan yang bersifat komersil, silakan hubungi kontak@id.minghui.org untuk persetujuan.
