(Minghui.org) Selama periode saya dianiaya, dua praktisi Dafa, A dan B, tinggal di rumah saya karena mereka menjadi tuna wisma akibat penganiayaan. Karena orangtua saya memahami kebenaran Falun Dafa, mereka sangat baik kepada kedua praktisi tersebut. Pada saat itu, putri saya masih duduk di sekolah dasar.

Suatu hari, setelah praktisi ini pindah, putri saya tiba-tiba bertanya bagaimana kabar praktisi A dan B. Dia berkata: "Paman A menjaga sikapnya dengan sangat baik. Suatu kali, nenek mengantar sepiring kue untuk paman A. Paman A langsung berdiri dan berkata: ‘Meskipun saya lebih muda dan seharusnya melayani Anda, Anda membawa saya makanan. Saya merasa sangat bersyukur.' Dia sedikit malu menerima kue-kue tersebut. Nenek meletakkan kue-kue di atas meja dan segera pergi. Keesokan harinya, paman A membeli satu dus mie ramen dan membawanya ke rumah kita."

Dia menambahkan: "Paman B justru sebaliknya. Nenek sering membawakan makanan untuk paman B juga. Setelah memakan makanan tersebut, paman B akan meninggalkan mangkuk nasi di atas meja bahkan tanpa membawanya kembali ke dapur, saya benar-benar rindu paman A."

Mendengar apa yang dikatakan putri saya dan melihat kehidupan sehari-hari saya, di mana saya tidak selalu teliti, saya menyadari bahwa ini bisa menjadi hambatan, mencegah kita dalam penyelamatan makhluk hidup. Mungkin satu kata atau tindakan ceroboh kita bisa menjadi faktor penghambat dalam penyelamatan makhluk hidup. Kita tidak bisa membiarkan kata-kata dan tindakan kita menjadi acuh tak acuh. Ini juga merupakan bagian dari apa yang kita butuhkan untuk mengkultivasi diri kita sendiri.

Guru dengan jelas menunjukkan kepada kita:

“Orang tersebut mengemban misi langit di dunia dan di langit, memiliki akhlak tinggi dan menjunjung kebajikan hati, bercita-cita luhur dan memedulikan hal-hal yang kecil, berpengetahuan luas tentang prinsip Fa sehingga dapat mengungkap misteri, menolong dunia dan menyelamatkan manusia, dengan sendirinya Gong-nya berlimpah ruah.” (“Orang Suci,” Petunjuk Penting Gigih Maju)

Pemahaman saya adalah bahwa sebagai seorang praktisi Dafa, harus teliti selaku pribadi yang bercita-cita untuk menyelamatkan makhluk hidup. Ketelitian mencerminkan alam pikiran dan kualitas kultivasi seseorang. Mempedulikan hal-hal detail juga merupakan bagian dari kultivasi kita dan sesuatu yang harus kita capai.

Mengabaikan hal-hal sepele atau tidak teliti sebenarnya merupakan bagian dari budaya Partai Komunis, merupakan sesuatu yang Partai Komunis China (PKC) jahat sengaja tanamkan pada orang-orang China. Pertama kali ia memuji rakyat jelata sebagai yang paling revolusioner, mengenai orang-orang yang berpakaian kasual dan tidak rapi sebagai sederhana dan baik hati, dan memiliki pikiran yang indah tidak berhubungan dengan apa yang seseorang makan ataupun pakai.

Tujuannya adalah untuk mengotori rakyat China dengan perilaku gangster dan hooligan, dan membiarkan orang-orang China benar-benar melepaskan diri dari standar tradisional umat manusia, termasuk temperamen, kebaikan, kesopanan, dan pengendalian diri. Dengan cara ini, akan lebih mudah bagi PKC untuk memanipulasi sekelompok orang untuk berjuang melawan yang lain, untuk membuat gelombang, dan mencapai tujuan memperbudak dan mengorbankan rakyat.

Jadi, PKC jahat sedang mengorban rakyat, sementara praktisi Falun Dafa sedang menyelamatkan orang. Ketika praktisi Dafa sesuai dengan apa yang Guru minta dan memperhatikan kata-kata dan tindakan mereka, mereka sebenarnya sedang membersihkan racun kebudayaan Partai serta meluruskan standar manusia yang telah diterapkan oleh PKC jahat.

Perilaku murni dan bermartabat adalah perwujudan dari kebaikan dan belas kasih, yang dapat menyentuh hati orang-orang dan benar-benar menyelamatkan orang-orang.

Mohon jangan ragu-ragu untuk tunjukkan jika bagi pemahaman saya menyimpang dari Fa.

Chinese version click here
English Version click here