Meninggalkan Pusat Pencucian Otak Hubei dengan Pikiran Lurus
(Minghui.org)
Suatu hari pada Maret 2002, mantan atasan saya memanggil saya untuk
datang ke perusahaannya. Saya telah diberhentikan ketika ditahan di
kamp kerja paksa. Tapi kali ini, dia mengatakan akan menawarkan
pekerjaan baru kepada saya. Nyatanya, dia berbohong.
Setelah tiba di sana, atasan saya
dan polisi memaksa saya masuk ke dalam mobil polisi dan membawa
saya ke Pusat Pencucian Otak Danau Tangxun. Perusahaan saya didenda
6.000 yuan. Seorang kolega dikirim ke sana untuk mengawasi
saya.
Saya diinterogasi di dalam mobil, dalam perjalanan yang seharusnya hanya dua jam menjadi 7 jam. Kami tiba di sana pada malam hari. Beberapa orang yang telah mengkhianati Guru berusaha untuk berbicara dengan saya. Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya merasa tidak nyaman dan perlu istirahat. Seorang dokter memeriksa saya dan berkata jantung saya berdetak terlalu cepat. Dia menyarankan agar saya kembali ke kamar dan beristirahat.
Kolega saya dan seorang wanita yang bekerja di pusat pencucian otak tinggal di dalam satu ruangan bersama saya. Tempat tidur mereka di sebelah saya. Pusat pencucian otak telah memerintahkan mereka untuk memantau saya dan melaporkan perilaku saya. Mereka bergantian mengawasi saya di malam hari. Mereka bahkan mengikuti ketika saya menggunakan toilet. Saya tidak diizinkan untuk melakukan latihan ataupun meninggalkan ruangan juga tidak diizinkan berhubungan dengan siapa pun. Saya benar-benar terisolasi.
Keesokan paginya, saya berpikir tentang bagaimana melenyapkan kejahatan yang ada di balik kehidupan-kehidupan di sana. Kata-kata Guru muncul di dalam benak saya, “Dalam keadaan apapun jangan bekerja sama dengan permintaan, perintah, atau suruhan kejahatan. Jika anda semuanya berbuat demikian, maka lingkungan sudah tidak begini lagi.” (“Pikiran Lurus Pengikut Dafa Memiliki Keampuhan,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II)
Saya duduk di tempat tidur tanpa memakai seragam. Mereka berusaha untuk memaksa saya mengenakan seragam, tapi saya menolaknya. Gong Shanxiu, seorang penjaga perempuan yang jahat, datang dan membantu mereka untuk memakaikan seragam pada saya. Dia menuntut saya harus sarapan. Saya bilang tidak. Dia meminta saya untuk mengikuti kelas di lantai atas. Saya menolaknya juga. Dua pengawal bersenjata menyeret saya ke sebuah ruangan di lantai atas, di mana ada dua orang yang telah bekerja sama dengan kejahatan yang mengkhianati Guru.
Mereka berbicara dengan saya tentang masa lalu. Kemudian mereka mulai menceritakan logika kacau mereka. Saya berkata, "Anda salah jalan. Jangan melakukan hal seperti itu lagi." Mereka berhenti untuk sementara waktu sebelum berbicara lagi. Saya tidak mengatakan apa-apa ataupun mendengarkan mereka. Dua jam kemudian, saya berkata bahwa saya merasa tidak nyaman. Dokter meminta saya untuk beristirahat.
Saya juga tidak makan siang. Dua orang itu datang ke kamar dan meminta saya mandi. Saya menyetujuinya. Mereka mencoba untuk menyenangkan saya dengan menawarkan handuk dan sabun. Setelah selesai mandi, empat sampai lima lebih orang yang telah bekerja sama dengan kejahatan datang untuk membantu saya mengenakan pakaian dan membersihkan rambut saya. Saya menjadi waspada. Mengapa mereka begitu baik pada saya? Itu karena mereka ingin saya menyetujui apa yang mereka katakan.
Saya memilih untuk mengikuti Guru. Mereka mengelilingi saya dan mengatakan banyak hal untuk menyenangkan saya. Saya berkata di dalam hati, "Saya tidak mendengarkan kalian sama sekali." Mereka melihat saya tidak senang mendengar apa yang mereka katakan dan berhenti menjadi sangat baik.
Kemudian mereka melakukan pendekatan lain, meneriakkan beberapa kalimat kacau di telinga saya. Saya berkata dalam hati, "Guru bersama saya. Kalian adalah makhluk jahat kecil, dan saya berada di atas kalian. Kalian tidak bisa mencapai saya. Saya tidak akan mendengarkan apa yang kalian katakan sama sekali."
Saya duduk di tempat tidur melafalkan Fa. Saya memejamkan mata. Saya benar-benar tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan. Kemudian mereka mulai memukul kepala dan tubuh saya. Saya berkata, "Adalah ilegal memukul orang." Mereka terpaksa berhenti.
Saya juga tidak makan malam. Beberapa pria yang bekerja sama dengan kejahatan masuk. Salah satu dari mereka mengatakan dia berasal dari kampung halaman saya. Aksennya terdengar sangat akrab. Saya berpikir, "Tidak peduli siapa Anda, Anda dikendalikan oleh makhluk jahat." Saya tidak akan mendengarkannya.
Orang berikutnya berpura-pura menjadi sangat baik. Dia bahkan berbicara tentang apa yang Guru katakan dan bagaimana dia mencari ke dalam. Dia berkata saya mempunyai keterikatan dan harus mengikuti apa yang dia lakukan, tapi sesungguhnya dia sedang merusak Dafa.
Kata-kata Guru muncul dalam pikiran saya, "Ada seorang praktisi kita ketika membalik buku Qigong, dari dalam buku melompat ke luar seekor ular besar." ("Ceramah Enam," Zhuan Falun)
Jika saya berpikir bahwa kata-katanya masuk akal, saya akan dipengaruhi oleh makhluk jahat yang ada pada dirinya. Tidak peduli seberapa rasional kata-katanya terdengar, saya tidak akan mendengarkannya sama sekali. Tidak peduli bagaimana dia berpura-pura menjadi seorang praktisi, saya tidak akan memperlakukan dia sebagai seorang rekan praktisi, dan saya juga tidak akan memperlakukan dia sebagai orang normal, karena dia bertindak di bawah kendali makhluk jahat.
Kaki tangan berikutnya menggunakan kalimat di Zhuan Falun untuk menyesatkan saya. Saya berkata dalam hati, "Bukankah dia merusak Dafa? Dafa memiliki makna yang sangat mendalam, dan tingkatan saya yang membuat saya tidak bisa memahami prinsip-prinsip yang lebih tinggi. Sebagai seorang praktisi, bagaimana saya bisa memahami prinsip yang tertinggi. Hanya Guru yang mengetahuinya. Saya tidak akan mendengarkan mereka sama sekali." Akhirnya, mereka meninggalkan saya tanpa hasil.
Pada pagi hari ketiga, dua kaki tangan perempuan kembali lagi. Mereka kehilangan antusiasme mereka. Mereka meminta saya makan, dan segera pergi. Kemudian tujuh sampai delapan orang kaki tangan datang sambil membawa Zhuan Falun. Mereka berkata, "Mari kita belajar Fa." Saya berkata dalam hati, "Kalian bukan praktisi. Kalian hanya berusaha untuk membohongi saya. Saya tidak akan mendengarkan kalian." Mereka melihat usaha mereka tidak berhasil, kemudian dengan marah mulai memukuli saya.
Saya tidak makan selama tiga hari tiga malam. Huang Rui, kepala Kantor 610 di Wuhan, mengatakan, "Saya bisa menawarkan pekerjaan kepada Anda jika Anda bekerja sama dengan kami." Dan, "Jika Anda masih tidak makan apa-apa, kami akan melakukan pemaksaan makan. Itu sangat menyakitkan. Mereka yang melakukan mogok makan semua menyerah pada akhirnya. Mengapa Anda ingin mengalami proses yang mengerikan semacam itu?"
Saya tidak bekerja sama karena ini adalah cara yang ampuh untuk memusnahkan makhluk jahat di sini. Saya tidak peduli apakah tubuh saya sakit atau tidak atau bagaimana orang lain melihat tubuh saya. Selama saya bisa memusnahkan makhluk-makhluk jahat, saya akan terus melakukannya terlepas dari betapa akan menyakitkan. Bahkan jika saya kehilangan nyawa, saya akan mencapai kesempurnaan. Guru tidak mengakui penganiayaan. Tidak ada yang akan mampu mencekok saya.
Pada pagi hari keempat, tidak ada satupun kaki tangan yang datang. Hanya Huang Rui yang datang. Dia mengatakan, "Kami akan memulai pemberian makan paksa jika Anda tidak makan makanan Anda." Dia kemudian meminta dua penjaga bersenjata berjalan-jalan untuk mengancam saya.
Dia berkata saya melanggar hukum dengan berlatih Falun Gong. Saya berkata, "Tunjukkan Undang-undang kepada saya. Katakan hukum mana yang telah saya langgar." Dia mengatakan tidak memiliki buku Undang-undang, "Falun Gong bukan agama. Anda hanya memiliki kebebasan untuk percaya pada agama menurut hukum." Saya jawab, "Hukum mana yang menyatakan bahwa Anda tidak boleh percaya apa pun yang bukan agama?" Dia tidak bisa memenangkan perdebatan dan seseorang diarahkan untuk memaksa saya makan beberapa sendok susu. Tapi mereka tidak berhasil.
Pada malam hari, saya merasa sangat tidak nyaman akibat dari aksi mogok makan. Saya sulit untuk tidur. Dokter datang untuk memeriksa saya. Dia mengukur tekanan darah dan detak jantung saya. Dia tahu bahwa kesehatan saya dalam kritis, tapi tidak memberitahu saya.
Pada pagi hari kelima, Huang Rui datang lagi. Dia meminta saya untuk makan sesuatu, jika tidak, mereka akan melakukan pemaksaan makan lagi. Kemudian, dia membawa sebuah buku dan mencoba untuk membacakannya kepada saya. Dia tampak khawatir dan tak berdaya. Pada malam hari, Gong Shanxiu dan Gong Jian datang ke kamar dan mengancam saya, "Jika Anda tidak meninggalkan keyakinan Anda, Anda akan dikirim ke kamp kerja paksa." Saya tidak terpengaruh oleh kata-kata mereka.
Pada malam hari, saya merasa semakin tidak nyaman. Saya merasa sangat haus, lapar dan tidak bisa tidur sama sekali. Tidak peduli betapa tidak nyaman yang saya rasakan, saya tidak akan menyerah. Saya tidak akan bekerja sama dengan makhluk jahat yang akan dimusnahkan. Bahkan jika saya benar-benar mati, saya juga akan mencapai kesempurnaan. Namun, Guru tidak mengatur bagi saya untuk meninggal. Tidak ada siapapun yang bisa membuat saya mati.
Saya bermimpi saat subuh: ada wadah penuh air, dan saya meminum semua air di situ. Hal itu membuat saya merasa sangat nyaman. Pasti adalah Guru yang telah memberi air kepada saya. Dokter datang beberapa kali untuk memeriksa tubuh saya. Dari wajahnya, saya bisa mengatakan bahwa kondisi saat itu adalah serius.
Pada pagi hari keenam, saya mendengar orang berbicara di luar. Saya berkata dalam hati, "Guru meminta mereka untuk membawa saya pulang. Saya harus bersiap diri." Kolega saya bertanya, "Bagaimana Anda tahu bahwa Anda akan pulang?" Saya jawab, "Tentu saja saya tahu."
Saya berkata kepada atasan saya, "Anda telah memecat saya sebelumnya. Mengapa Anda menghabiskan uang dan menyiksa saya di sini?" Dia berkata, "Kami tidak menyiksa Anda, tapi 'mendidik' Anda." Saya berkata, "Anda akan bertanggung jawab jika saya meninggal di sini." Dia berkata, "Kamu hanya akan menjadi sepotong sampah jika meninggal."
Dalam perjalanan pulang, atasan saya dan polisi meminta saya untuk meminum air. Saya setuju karena tahu bahwa saya akan pulang. Namun, setelah minum air pemberian mereka, mereka mengatakan akan membawa saya ke rumah sakit. Saya mengatakan kepada mereka, saya akan melakukan mogok makan lagi jika membawa saya ke rumah sakit. Mereka berkata, "Kalau begitu Anda hanya perlu menulis pernyataan bahwa Anda menolak untuk pergi ke rumah sakit dan Anda bertanggung jawab penuh akan kesehatan Anda sendiri " Saya berkata dalam hati, "Mereka meminta saya menulis pernyataan karena mereka takut saya menderita beberapa masalah fisik. Selama saya bisa kembali ke rumah dan melakukan latihan, saya akan sembuh." Lalu saya menulis pernyataan itu.
Kemudian, saya menyadari bahwa saya seharusnya tidak menulisnya. Saya harus menggunakan kesempatan itu untuk membuktikan kebenaran Fa. Jika membuktikan kebenaran Fa dan memusnahkan makhluk jahat adalah prioritas utama dan saya bisa melepaskan keterikatan terhadap hidup dan mati, saya tidak akan bekerja sama dengan mereka cara apapun, saya juga tidak akan mendengarkan perintah maupun tuntutan mereka. Ini adalah akibat dari keinginan untuk pulang ke rumah. Mereka meninggalkan rumah saya setelah membawa saya pulang. Namun, mereka kembali dan mengancam saya, "Jangan menceritakan kepada siapa pun tentang apa yang terjadi di pusat pencucian otak." Betapa takutnya mereka.
Selama kita percaya pada Guru dan Dafa serta mengikuti kata-kata Guru, kita akan mampu melewati setiap penderitaan.
Saya dengan tulus berterima kasih kepada Guru atas belas kasih beliau.
Saya diinterogasi di dalam mobil, dalam perjalanan yang seharusnya hanya dua jam menjadi 7 jam. Kami tiba di sana pada malam hari. Beberapa orang yang telah mengkhianati Guru berusaha untuk berbicara dengan saya. Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya merasa tidak nyaman dan perlu istirahat. Seorang dokter memeriksa saya dan berkata jantung saya berdetak terlalu cepat. Dia menyarankan agar saya kembali ke kamar dan beristirahat.
Kolega saya dan seorang wanita yang bekerja di pusat pencucian otak tinggal di dalam satu ruangan bersama saya. Tempat tidur mereka di sebelah saya. Pusat pencucian otak telah memerintahkan mereka untuk memantau saya dan melaporkan perilaku saya. Mereka bergantian mengawasi saya di malam hari. Mereka bahkan mengikuti ketika saya menggunakan toilet. Saya tidak diizinkan untuk melakukan latihan ataupun meninggalkan ruangan juga tidak diizinkan berhubungan dengan siapa pun. Saya benar-benar terisolasi.
Keesokan paginya, saya berpikir tentang bagaimana melenyapkan kejahatan yang ada di balik kehidupan-kehidupan di sana. Kata-kata Guru muncul di dalam benak saya, “Dalam keadaan apapun jangan bekerja sama dengan permintaan, perintah, atau suruhan kejahatan. Jika anda semuanya berbuat demikian, maka lingkungan sudah tidak begini lagi.” (“Pikiran Lurus Pengikut Dafa Memiliki Keampuhan,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II)
Saya duduk di tempat tidur tanpa memakai seragam. Mereka berusaha untuk memaksa saya mengenakan seragam, tapi saya menolaknya. Gong Shanxiu, seorang penjaga perempuan yang jahat, datang dan membantu mereka untuk memakaikan seragam pada saya. Dia menuntut saya harus sarapan. Saya bilang tidak. Dia meminta saya untuk mengikuti kelas di lantai atas. Saya menolaknya juga. Dua pengawal bersenjata menyeret saya ke sebuah ruangan di lantai atas, di mana ada dua orang yang telah bekerja sama dengan kejahatan yang mengkhianati Guru.
Mereka berbicara dengan saya tentang masa lalu. Kemudian mereka mulai menceritakan logika kacau mereka. Saya berkata, "Anda salah jalan. Jangan melakukan hal seperti itu lagi." Mereka berhenti untuk sementara waktu sebelum berbicara lagi. Saya tidak mengatakan apa-apa ataupun mendengarkan mereka. Dua jam kemudian, saya berkata bahwa saya merasa tidak nyaman. Dokter meminta saya untuk beristirahat.
Saya juga tidak makan siang. Dua orang itu datang ke kamar dan meminta saya mandi. Saya menyetujuinya. Mereka mencoba untuk menyenangkan saya dengan menawarkan handuk dan sabun. Setelah selesai mandi, empat sampai lima lebih orang yang telah bekerja sama dengan kejahatan datang untuk membantu saya mengenakan pakaian dan membersihkan rambut saya. Saya menjadi waspada. Mengapa mereka begitu baik pada saya? Itu karena mereka ingin saya menyetujui apa yang mereka katakan.
Saya memilih untuk mengikuti Guru. Mereka mengelilingi saya dan mengatakan banyak hal untuk menyenangkan saya. Saya berkata di dalam hati, "Saya tidak mendengarkan kalian sama sekali." Mereka melihat saya tidak senang mendengar apa yang mereka katakan dan berhenti menjadi sangat baik.
Kemudian mereka melakukan pendekatan lain, meneriakkan beberapa kalimat kacau di telinga saya. Saya berkata dalam hati, "Guru bersama saya. Kalian adalah makhluk jahat kecil, dan saya berada di atas kalian. Kalian tidak bisa mencapai saya. Saya tidak akan mendengarkan apa yang kalian katakan sama sekali."
Saya duduk di tempat tidur melafalkan Fa. Saya memejamkan mata. Saya benar-benar tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan. Kemudian mereka mulai memukul kepala dan tubuh saya. Saya berkata, "Adalah ilegal memukul orang." Mereka terpaksa berhenti.
Saya juga tidak makan malam. Beberapa pria yang bekerja sama dengan kejahatan masuk. Salah satu dari mereka mengatakan dia berasal dari kampung halaman saya. Aksennya terdengar sangat akrab. Saya berpikir, "Tidak peduli siapa Anda, Anda dikendalikan oleh makhluk jahat." Saya tidak akan mendengarkannya.
Orang berikutnya berpura-pura menjadi sangat baik. Dia bahkan berbicara tentang apa yang Guru katakan dan bagaimana dia mencari ke dalam. Dia berkata saya mempunyai keterikatan dan harus mengikuti apa yang dia lakukan, tapi sesungguhnya dia sedang merusak Dafa.
Kata-kata Guru muncul dalam pikiran saya, "Ada seorang praktisi kita ketika membalik buku Qigong, dari dalam buku melompat ke luar seekor ular besar." ("Ceramah Enam," Zhuan Falun)
Jika saya berpikir bahwa kata-katanya masuk akal, saya akan dipengaruhi oleh makhluk jahat yang ada pada dirinya. Tidak peduli seberapa rasional kata-katanya terdengar, saya tidak akan mendengarkannya sama sekali. Tidak peduli bagaimana dia berpura-pura menjadi seorang praktisi, saya tidak akan memperlakukan dia sebagai seorang rekan praktisi, dan saya juga tidak akan memperlakukan dia sebagai orang normal, karena dia bertindak di bawah kendali makhluk jahat.
Kaki tangan berikutnya menggunakan kalimat di Zhuan Falun untuk menyesatkan saya. Saya berkata dalam hati, "Bukankah dia merusak Dafa? Dafa memiliki makna yang sangat mendalam, dan tingkatan saya yang membuat saya tidak bisa memahami prinsip-prinsip yang lebih tinggi. Sebagai seorang praktisi, bagaimana saya bisa memahami prinsip yang tertinggi. Hanya Guru yang mengetahuinya. Saya tidak akan mendengarkan mereka sama sekali." Akhirnya, mereka meninggalkan saya tanpa hasil.
Pada pagi hari ketiga, dua kaki tangan perempuan kembali lagi. Mereka kehilangan antusiasme mereka. Mereka meminta saya makan, dan segera pergi. Kemudian tujuh sampai delapan orang kaki tangan datang sambil membawa Zhuan Falun. Mereka berkata, "Mari kita belajar Fa." Saya berkata dalam hati, "Kalian bukan praktisi. Kalian hanya berusaha untuk membohongi saya. Saya tidak akan mendengarkan kalian." Mereka melihat usaha mereka tidak berhasil, kemudian dengan marah mulai memukuli saya.
Saya tidak makan selama tiga hari tiga malam. Huang Rui, kepala Kantor 610 di Wuhan, mengatakan, "Saya bisa menawarkan pekerjaan kepada Anda jika Anda bekerja sama dengan kami." Dan, "Jika Anda masih tidak makan apa-apa, kami akan melakukan pemaksaan makan. Itu sangat menyakitkan. Mereka yang melakukan mogok makan semua menyerah pada akhirnya. Mengapa Anda ingin mengalami proses yang mengerikan semacam itu?"
Saya tidak bekerja sama karena ini adalah cara yang ampuh untuk memusnahkan makhluk jahat di sini. Saya tidak peduli apakah tubuh saya sakit atau tidak atau bagaimana orang lain melihat tubuh saya. Selama saya bisa memusnahkan makhluk-makhluk jahat, saya akan terus melakukannya terlepas dari betapa akan menyakitkan. Bahkan jika saya kehilangan nyawa, saya akan mencapai kesempurnaan. Guru tidak mengakui penganiayaan. Tidak ada yang akan mampu mencekok saya.
Pada pagi hari keempat, tidak ada satupun kaki tangan yang datang. Hanya Huang Rui yang datang. Dia mengatakan, "Kami akan memulai pemberian makan paksa jika Anda tidak makan makanan Anda." Dia kemudian meminta dua penjaga bersenjata berjalan-jalan untuk mengancam saya.
Dia berkata saya melanggar hukum dengan berlatih Falun Gong. Saya berkata, "Tunjukkan Undang-undang kepada saya. Katakan hukum mana yang telah saya langgar." Dia mengatakan tidak memiliki buku Undang-undang, "Falun Gong bukan agama. Anda hanya memiliki kebebasan untuk percaya pada agama menurut hukum." Saya jawab, "Hukum mana yang menyatakan bahwa Anda tidak boleh percaya apa pun yang bukan agama?" Dia tidak bisa memenangkan perdebatan dan seseorang diarahkan untuk memaksa saya makan beberapa sendok susu. Tapi mereka tidak berhasil.
Pada malam hari, saya merasa sangat tidak nyaman akibat dari aksi mogok makan. Saya sulit untuk tidur. Dokter datang untuk memeriksa saya. Dia mengukur tekanan darah dan detak jantung saya. Dia tahu bahwa kesehatan saya dalam kritis, tapi tidak memberitahu saya.
Pada pagi hari kelima, Huang Rui datang lagi. Dia meminta saya untuk makan sesuatu, jika tidak, mereka akan melakukan pemaksaan makan lagi. Kemudian, dia membawa sebuah buku dan mencoba untuk membacakannya kepada saya. Dia tampak khawatir dan tak berdaya. Pada malam hari, Gong Shanxiu dan Gong Jian datang ke kamar dan mengancam saya, "Jika Anda tidak meninggalkan keyakinan Anda, Anda akan dikirim ke kamp kerja paksa." Saya tidak terpengaruh oleh kata-kata mereka.
Pada malam hari, saya merasa semakin tidak nyaman. Saya merasa sangat haus, lapar dan tidak bisa tidur sama sekali. Tidak peduli betapa tidak nyaman yang saya rasakan, saya tidak akan menyerah. Saya tidak akan bekerja sama dengan makhluk jahat yang akan dimusnahkan. Bahkan jika saya benar-benar mati, saya juga akan mencapai kesempurnaan. Namun, Guru tidak mengatur bagi saya untuk meninggal. Tidak ada siapapun yang bisa membuat saya mati.
Saya bermimpi saat subuh: ada wadah penuh air, dan saya meminum semua air di situ. Hal itu membuat saya merasa sangat nyaman. Pasti adalah Guru yang telah memberi air kepada saya. Dokter datang beberapa kali untuk memeriksa tubuh saya. Dari wajahnya, saya bisa mengatakan bahwa kondisi saat itu adalah serius.
Pada pagi hari keenam, saya mendengar orang berbicara di luar. Saya berkata dalam hati, "Guru meminta mereka untuk membawa saya pulang. Saya harus bersiap diri." Kolega saya bertanya, "Bagaimana Anda tahu bahwa Anda akan pulang?" Saya jawab, "Tentu saja saya tahu."
Saya berkata kepada atasan saya, "Anda telah memecat saya sebelumnya. Mengapa Anda menghabiskan uang dan menyiksa saya di sini?" Dia berkata, "Kami tidak menyiksa Anda, tapi 'mendidik' Anda." Saya berkata, "Anda akan bertanggung jawab jika saya meninggal di sini." Dia berkata, "Kamu hanya akan menjadi sepotong sampah jika meninggal."
Dalam perjalanan pulang, atasan saya dan polisi meminta saya untuk meminum air. Saya setuju karena tahu bahwa saya akan pulang. Namun, setelah minum air pemberian mereka, mereka mengatakan akan membawa saya ke rumah sakit. Saya mengatakan kepada mereka, saya akan melakukan mogok makan lagi jika membawa saya ke rumah sakit. Mereka berkata, "Kalau begitu Anda hanya perlu menulis pernyataan bahwa Anda menolak untuk pergi ke rumah sakit dan Anda bertanggung jawab penuh akan kesehatan Anda sendiri " Saya berkata dalam hati, "Mereka meminta saya menulis pernyataan karena mereka takut saya menderita beberapa masalah fisik. Selama saya bisa kembali ke rumah dan melakukan latihan, saya akan sembuh." Lalu saya menulis pernyataan itu.
Kemudian, saya menyadari bahwa saya seharusnya tidak menulisnya. Saya harus menggunakan kesempatan itu untuk membuktikan kebenaran Fa. Jika membuktikan kebenaran Fa dan memusnahkan makhluk jahat adalah prioritas utama dan saya bisa melepaskan keterikatan terhadap hidup dan mati, saya tidak akan bekerja sama dengan mereka cara apapun, saya juga tidak akan mendengarkan perintah maupun tuntutan mereka. Ini adalah akibat dari keinginan untuk pulang ke rumah. Mereka meninggalkan rumah saya setelah membawa saya pulang. Namun, mereka kembali dan mengancam saya, "Jangan menceritakan kepada siapa pun tentang apa yang terjadi di pusat pencucian otak." Betapa takutnya mereka.
Selama kita percaya pada Guru dan Dafa serta mengikuti kata-kata Guru, kita akan mampu melewati setiap penderitaan.
Saya dengan tulus berterima kasih kepada Guru atas belas kasih beliau.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org