(Minghui.org) Resolusi Dewan 281 AS dicetuskan oleh Anggota Kongres Wanita Ileana Ros Lehtinen dari Florida dan anggota Kongres Pria Robert Andrews dari New Jersey pada musim panas ini, untuk mengecam tindakan yang sistematis dan disetujui oleh negara dalam pengambilan organ tubuh paksa terhadap para tahanan yang tidak bersalah di China, yang sebagian besarnya adalah para praktisi Falun Gong. Rezim komunis China bertanggung jawab atas kematian ribuan orang-orang yang tidak bersalah demi pengambilan organ tubuhnya, meraup keuntungan besar dengan sepenuhnya mengabaikan kehidupan manusia yang sangat berharga.

Sampai dengan 2 Agustus 2013, tepat sebelum masa reses musim panas Kongres AS, Resolusi Dewan mempunyai 88 ko-sponsor, 16 diantaranya dari Komite Urusan Luar Negeri. Sekarang ini sudah memenuhi kualifikasi yang diperlukan oleh Komite untuk melakukan pemungutan suara oleh Anggota Kongres.

Dewan Representatif AS akan mengadakan sesi lagi pada 9 September. Tanggal ini adalah tanda dimulainya babak baru Resolusi Dewan 281

Antara 27 Juni dan 2 Agustus ketika resolusi itu pertama kali diperkenalkan di Kongres, ada beberapa orang praktisi Falun Gong di seluruh Amerika Serikat bekerja sama dengan para praktisi di Washington D.C., mendiskusikan masalah itu dengan beberapa pejabat terpilih dan publik.

Beberapa orang praktisi yang terlibat aktif dalam kegiatan ini telah berbagi pengalaman mereka seperti di bawah ini.

Hati Tulus dan Hormat

Beth seorang praktisi Falun Gong yang tinggal di sebuah negara bagian yang jauh dari Washington D.C. Dengan bekerja sama dengan para praktisi di Washington, yang mengunjungi gedung kongres atas namanya; hampir seluruh Anggota Kongres yang berasal dari negara bagian Beth setuju untuk menjadi ko-sponsor Resolusi Dewan 281.

Beth menyatakan terima kasihnya dengan tulus kepada para praktisi yang telah mewakilinya bertemu dengan Anggota Kongres di Washington. Dia mengirimkan email ucapan terima kasih yang tulus kepada mereka.

“Sebagai seorang Amerika, orang tua kita dan masyarakat menekankan pentingnya kesopanan, rendah hati dan mementingkan orang lain — dan ketulusan hati serta kejujuran adalah sesuatu yang berharga,” katanya.

“Saya menaruh hormat (kepada para staf kongres) dari pertemuan dengan mereka, hingga mengenal mereka dengan baik,” lanjutnya. “Jika Anda ingat sedikit saja tentang kehidupan mereka, mereka akan tahu bahwa Anda memperhatikan mereka. Saya selalu membeli kartu Natal yang indah dan mengirimkan kepada mereka. Saya ingin agar meraka tahu saya tak pernah berbohong dan menutupi fakta. Saya ingin agar mereka mengetahui bahwa saya menghargai mereka dan berterima kasih atas persahabatannya. Saya merasakan persahabatan sejati dengan setiap orang dari mereka.”

Menyentuh Hati Manusia

Seorang praktisi lainnya, Sherry, menyadari pentingnya klarifikasi fakta kepada para anggota dewan tentang penganiayaan Falun Gong di China beberapa tahun yang lalu. Kemudian dia mulai mendekati mereka, untuk membantu mereka memahami dan mendukung Falun Gong.

Sherry mengatakan salah satu caranya menunjukkan rasa hormat ketika bekerja sama dengan pejabat pemerintah dan para stafnya adalah dengan melakukan persiapan yang baik untuk semua pertemuan. Dia mempelajari bahan-bahan yang relevan, kemudian meringkasnya, menghafalkan, dan menyusunnya dalam urutan fakta yang logis. Dengan demikian dia dapat menjelaskan dengan logis poin-poin utama kepada mereka yang belum pernah membaca atau mendengar masalah yang berkaitan dengan penganiayaan Falun Gong.

Suatu waktu Sherry meminta surat dukungan kepada ajudan (wanita) dari seorang perwakilan legislatif. Ajudan itu tidak segera memenuhi permintaannya dan dia bertanya: “Mengapa Anda meminta ini, dan mengapa Anda semua memberikan saya begitu banyak informasi?” Sherry mengucapkan terima kasih atas pertanyaannya itu dan akan mendiskusikannya dengan praktisi lain.

Tidak lama kemudian Sherry menelpon ajudan itu lagi untuk meminta diadakan pertemuan, membicarakan masalah pengambilan paksa organ tubuh dari para praktisi Falun Gong yang masih hidup di China. Dia tidak merasa menyesal karena tidak adanya bantuan yang pernah dilakukan olehnya, dan kali ini ajudan itu seperti layaknya teman dengan senang hati membuat rencana untuk pertemuan.

Ketika keduanya bertemu, tampaknya ajudan itu tidak begitu sabar. Kata dia: “Saya tidak tahu kenapa Anda di sini. Kami ini di tingkat negarawan. Ini adalah negara federal.” Tetapi akhirnya dia berkata, “Apa yang kamu inginkan?”

Sherry menjawab: “Sederhana saja, saya ingin Anda mengetahui hal ini. Kami ingin membangunkan kesadaran tentang masalah kita bersama.” Mata dia berkaca-kaca

“Saya melihatnya sebagai teman,” kata Sherry. “Saya tidak mau melihat dia sebagai orang yang sulit. Saya melihat hatinya. Saya datang juga dengan mempersiapkan hal-hal yang akan saya bicarakan, dan membawa bahan-bahan yang akan saya berikan kepadanya. Saya tidak menginginkan suatu apapun. Semuanya untuk dia.”

Setelah Sherry berbicara lebih banyak tentang penganiayaan, ajudan itu memberikan nama-nama pejabat negara yang bisa diajak bicara. Ajudan itu sangat membantu dan berjanji akan bekerja sama dengan pejabat terpilih untuk membantu mereka memahami masalah itu juga.

Tim-kerja yang andal

Beberapa orang praktisi berdebat tentang siapa yang memimpin dalam pertemuan dengan para pejabat agar bisa memberikan pengaruh yang maksimum, apakah dari etnis China atau Barat. Menurut Sherry kedua-duanya, Barat atau China bisa membuat perbedaan.

“Rasanya saya perlu mendorong para praktisi Barat untuk lebih giat. Saya kira sangat kuat bila kita mempunyai seorang China dan seorang Barat bersama-sama. Kedua-duanya diperlukan. Kedua-duanya akan memberikan perspektif yang penting,” katanya.

“Jika seorang praktisi Barat selalu mengalah atau seorang praktisi China menghadapi orang Barat selalu ingin lebih unggul, dia sebaiknya jangan dipilih menjadi pemimpin, rasanya tidak benar,” dia menambahkan.

Sofia adalah seorang praktisi yang tinggal di negara bagian yang sama tetapi beda kota dengan Sherry. Ketika Sofia menemui wakil dari negaranya, Sherry memancarkan pikiran lurus dari rumahnya untuk membantu agar pertemuan berjalan lancar.

Pada mulanya pertemuan itu agak tersendat-sendat. Tak disangka-sangka wakil negara bagian itu menanyakan kepada Sofia dari kota mana di Rusia ia berasal. Suasana menjadi berubah, ternyata dia mempunyai anak angkat laki-laki yang berasal dari kota kelahiran Sofia! Setelah keduanya menemukan dari daerah yang sama, pertemuan itu berjalan lancar. Pada akhirnya wakil negara itu menulis kepada wanita anggota Kongres-nya Sofia menyarankan agar menjadi ko-sponsor Resolusi Dewan 281.

Para praktisi dari negara bagian lain juga mengalami perubahan suasana di pertemuan akibat dari pikiran lurus. Ketika mereka berada di kantor anggota dewan, beberapa orang praktisi menunggu di lobby dan memancarkan pikiran lurus.

Banyak praktisi dari negara bagian yang berdekatan [dengan Washington D.C.], bekerja dengan rajin melakukan klarifikasi pentingnya resolusi itu bagi para pejabat pemerintah dan publik. Koordinator wilayah melakukan pertemuan dengan tim setiap hari, baik praktisi China maupun Amerika, saling melaporkan kemajuan, menyusun rencana tindakan, dan memancarkan pikiran lurus bersama-sama. Mereka juga menghubungi setiap orang di wilayahnya agar selalu mendapat informasi.

Sementara seorang praktisi muda yang berbahasa Inggris menuju ke kantor-kantor para anggota kongres dan media, para praktisi tua secara aktif mengumpulkan tanda tangan petisi untuk memperoleh dukungan dari publik.

Tim itu juga bersama-sama menulis artikel khusus tentang pengambilan organ dari para praktisi Falun Gong yang masih hidup dan Resolusi Dewan 281 di surat kabar regional yang berpengaruh.

Para praktisi yang bekerja sama ini mempunyai perasaan yang kuat bahwa resolusi ini adalah suatu kesempatan yang berharga dan mendesak untuk bisa mencapai publik dan pejabat pemerintah di semua bidang, yang memungkinkan orang bisa mengetahui fakta dan memosisikan mereka di sisi yang benar dalam sejarah.

English version click here