Cara Saya Belajar untuk Bekerja Sama Tanpa Syarat
(Minghui.org)
Saya adalah seorang anggota tim penerjemah untuk situs web Minghui.
Saya menyadari bahwa jika kita masing-masing sukses menyelesaikan
tugas tepat waktu, waktu yang digunakan pada proyek akan menjadi
lebih produktif, dan akan membuahkan hasil yang lebih baik.
Saya menganggap diri saya sebagai
sambungan utama dari sebuah rantai, dan memikul sebuah bagian dari
tanggung jawab tim. Hal ini memotivasi saya untuk bekerja keras dan
tekun dalam menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu.
Baru-baru ini saya diminta untuk menerjemahkan sembilan halaman naskah hukum. Saya merasa isinya tidak menarik dan sulit dimengerti. Biasanya saya tidak peduli artikel apa yang diberikan kepada saya, tetapi saya memiliki beragam pikiran buruk kali ini.
Karena saya merasa dokumen tersebut sulit dimengerti, kecepatan terjemahan saya menjadi sangat lambat. Saya juga tidak dapat tenang. Saya merasa bahwa hal tersebut terlalu memakan waktu, dan waktu saya dapat dengan lebih baik digunakan pada hal yang lain.
Saya bertanya, “Siapa yang akan membacanya?” Saya bahkan mencoba menyarankan koordinator untuk menerjemahkan kata pengantar pada halaman pertamanya saja, dan kemudian isi yang tersisa dicatat “Naskah hukum bahasa Inggris yang lengkap dapat ditemukan di sini,” dan tambahkan sebuah hyperlink.
Setelah menyarankan hal ini, saya merasa bahwa saya memiliki pengejaran terhadap kenyamanan dan kemudahan. Karena saya mengejar kenyamanan saya mencari alasan untuk tidak menerjemahkan seluruh artikel.
Ketika saya diberi tahu bahwa seorang praktisi yang akrab dengan istilah hukum akan mengedit artikel terjemahan saya, sebuah pikiran buruk langsung muncul, “Tidak perlu terlalu teliti menerjemahkannya, karena seseorang yang lebih memenuhi syarat dari saya akan memeriksanya.”
Saya langsung teringat bahwa Guru berkata kita harus mengerjakan pekerjaan kita dengan baik. Jadi, saya tahu bahwa saya tidak seharusnya mendorong tanggung jawab saya kepada orang lain. Pikiran saya tidak sesuai dengan Fa, dan saya menyadari bahwa saya harus bekerja sama tanpa syarat.
Saya bertekad untuk melanjutkan pekerjaan terjemahan tanpa mengeluh. Ketika saya memutuskan untuk tidak mencari kenyamanan dan kemudahan, saya menenangkan diri dan melanjutkan pekerjaan.
Guru berkata:
Baru-baru ini saya diminta untuk menerjemahkan sembilan halaman naskah hukum. Saya merasa isinya tidak menarik dan sulit dimengerti. Biasanya saya tidak peduli artikel apa yang diberikan kepada saya, tetapi saya memiliki beragam pikiran buruk kali ini.
Karena saya merasa dokumen tersebut sulit dimengerti, kecepatan terjemahan saya menjadi sangat lambat. Saya juga tidak dapat tenang. Saya merasa bahwa hal tersebut terlalu memakan waktu, dan waktu saya dapat dengan lebih baik digunakan pada hal yang lain.
Saya bertanya, “Siapa yang akan membacanya?” Saya bahkan mencoba menyarankan koordinator untuk menerjemahkan kata pengantar pada halaman pertamanya saja, dan kemudian isi yang tersisa dicatat “Naskah hukum bahasa Inggris yang lengkap dapat ditemukan di sini,” dan tambahkan sebuah hyperlink.
Setelah menyarankan hal ini, saya merasa bahwa saya memiliki pengejaran terhadap kenyamanan dan kemudahan. Karena saya mengejar kenyamanan saya mencari alasan untuk tidak menerjemahkan seluruh artikel.
Ketika saya diberi tahu bahwa seorang praktisi yang akrab dengan istilah hukum akan mengedit artikel terjemahan saya, sebuah pikiran buruk langsung muncul, “Tidak perlu terlalu teliti menerjemahkannya, karena seseorang yang lebih memenuhi syarat dari saya akan memeriksanya.”
Saya langsung teringat bahwa Guru berkata kita harus mengerjakan pekerjaan kita dengan baik. Jadi, saya tahu bahwa saya tidak seharusnya mendorong tanggung jawab saya kepada orang lain. Pikiran saya tidak sesuai dengan Fa, dan saya menyadari bahwa saya harus bekerja sama tanpa syarat.
Saya bertekad untuk melanjutkan pekerjaan terjemahan tanpa mengeluh. Ketika saya memutuskan untuk tidak mencari kenyamanan dan kemudahan, saya menenangkan diri dan melanjutkan pekerjaan.
Guru berkata:
“Laksanakan
dengan tanpa syarat, apakah kalian sudah mengerti perkataan saya?
Pada banyak kesempatan, ketika suatu masalah diperdebatkan tak
berkesudahan, asalkan dia sekali menyatakan sikap, maka lakukanlah
seperti itu. Bahkan ada banyak hal boleh tanpa perlu dirundingkan
dengan para praktisi, langsung dibuat pengaturan, anda sekalian
lakukan. Mengapa demikian? Banyak hal dulu selalu diperdebatkan,
saya tidak menyatakan sikap atas hal ini, karena saya sengaja ingin
menggembleng kalian supaya kalian harus punya pertimbangan sendiri,
mencapai keberhasilan di jalan sendiri. Jadi sekarang periode waktu
ini sudah cukup lama, apa yang harus dimiliki sudah dimiliki,
kondisi demikian seharusnya juga sudah berlalu.” (“Semakin Gigih
Maju”)
Hal ini membantu saya untuk
melihat dengan jelas tuntutan Guru terhadap bekerja sama “tanpa
syarat.” Ini tidak berarti bahwa kita harus membabi buta mematuhi
perintah; sebaliknya ialah untuk menyingkirkan keegoisan
kita.
Saya mengalami kesulitan mengatasi keegoisan. Terlepas dari alasan-alasan yang saya gunakan, semuanya berakar dari pengejaran saya terhadap kenyamanan dan kemudahan.
Saya sering bertanya-tanya sebab saya dapat bertahan menerjemahkan artikel setiap hari, tetapi tidak memiliki ketekunan yang sama dalam berlatih setiap hari. Mengapa saya dapat tekun pada satu hal, tetapi tidak yang lain?
Jika saya dapat tekun dalam melakukan pekerjaan terjemahan, saya seharusnya dapat melakukan hal yang sama dalam berlatih. Rasa tanggung jawab terhadap para praktisi di tim Minghui membantu saya untuk mengatasi keinginan untuk mengejar kenyamanan lagi dan lagi.
Para praktisi di kota tempat saya tinggal mulai berlatih bersama tiga sampai empat kali setiap minggu, untuk memenuhi kebutuhan mereka yang ingin mempelajari latihan. Kami melatih empat perangkat pertama latihan di taman. Ini adalah kesempatan saya untuk menjadi lebih tekun dalam berlatih, dan jadi saya berpartisipasi. Dengan bantuan para praktisi saya akhirnya dapat tekun berlatih.
Saya mengalami kesulitan mengatasi keegoisan. Terlepas dari alasan-alasan yang saya gunakan, semuanya berakar dari pengejaran saya terhadap kenyamanan dan kemudahan.
Saya sering bertanya-tanya sebab saya dapat bertahan menerjemahkan artikel setiap hari, tetapi tidak memiliki ketekunan yang sama dalam berlatih setiap hari. Mengapa saya dapat tekun pada satu hal, tetapi tidak yang lain?
Jika saya dapat tekun dalam melakukan pekerjaan terjemahan, saya seharusnya dapat melakukan hal yang sama dalam berlatih. Rasa tanggung jawab terhadap para praktisi di tim Minghui membantu saya untuk mengatasi keinginan untuk mengejar kenyamanan lagi dan lagi.
Para praktisi di kota tempat saya tinggal mulai berlatih bersama tiga sampai empat kali setiap minggu, untuk memenuhi kebutuhan mereka yang ingin mempelajari latihan. Kami melatih empat perangkat pertama latihan di taman. Ini adalah kesempatan saya untuk menjadi lebih tekun dalam berlatih, dan jadi saya berpartisipasi. Dengan bantuan para praktisi saya akhirnya dapat tekun berlatih.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org