(Minghui.org) 12 tahun yang lalu, beberapa praktisi di Provinsi Heilongjiang sukses menyadap televisi pemerintah untuk menyiarkan program yang memaparkan penganiayaan Falun Gong. Pembalasannya, polisi melancarkan penangkapan skala besar bagi yang terlibat. Mereka kemudian ditawarkan 50,000 yuan sebagai imbalan untuk informasi apapun tentang beberapa praktisi yang menghindari mereka.

Huang Min (黄敏), seorang mantan guru Universitas Jiamusi, berada di antara praktisi yang dicari polisi. Untuk menghindari penangkapan, ia membuat keputusan sulit untuk meninggalkan istrinya yang seorang dokter dan bersembunyi.

Huang Min

Ia ditangkap setahun kemudian di Weihai, Provinsi Shandong, sekitar 1.544 Km dari kampung halamannya. Istrinya bergegas dari Heilongjiang ke Shandong untuk menghadiri persidangannya, tapi perjalanannya sia-sia. Pengadilan menjatuhi hukuman 20 tahun kepada suaminya tanpa sepengetahuannya.

11 tahun telah berlalu sejak Huang dikirim ke penjara Provinsi Shandong di Kota Ji’nan pada 2003. Setiap hari ia disiksa secara mental dan fisik. Ia memang pria yang sehat, tapi sekarang ia berumur 71 tahun dan kesehatannya menurun. Ia menderita tekanan darah tinggi dan mempunyai kesulitan untuk buang air kecil.

Cucu Huang yang berumur 9 tahun tidak mengetahui tentang dirinya hingga tahun kemarin, ketika istrinya diperbolehkan mengunjungi suaminya untuk kedua kalinya selama 11 tahun di penjara. Bagi istri Huang, ini adalah kali kedua ia melihat suaminya dalam 10 tahun.

Cucunya dan seluruh keluarganya cemas menunggu kepulangan Huang, tapi pejabat menolak membebaskannya dan tetap menyiksanya. Keluarganya meminta bantuan untuk membebaskannya.

Huang Dianiaya di Penjara

Zhang Leiguang (张磊光), kepala penjara ruang no. 11 dan Li Wei (李伟), instruktur politik ruang no. 11, memerintahkan penjaga untuk menaruh Huang di bawah “pengawasan ketat.” Mereka memenjarakannya di dalam sel terpencil, memaksanya duduk di sebuah bangku kecil, dan tidak memperbolehkannya tidur.

Mereka juga memerintahkan narapidana untuk menyiksanya.

Narapidana remaja ditugaskan untuk memastikan bahwa ia tidak tidur. Remaja ini duduk di badannya, duduk di bahunya, mendorong kepalanya, menyentuh matanya, memencet hidungnya, dan berteriak di telinganya. Ia menyiksa Tuan Huang untuk beberapa bulan.

Suatu kali Huang tertidur. Ketika narapidana lain membangunkannya, ia bertanya kepada Huang, “Apakah anda membenci [penjaga]?” “Tidak,” jawab Huang, “Karena saya praktisi, murid Falun Dafa.” Narapidana itu tersentuh hingga menangis.

Huang menolak untuk bekerja sama dan memberi tahu orang tentang Falun Dafa.

Ia memberitahukan Li Wei tentang fakta Falun Dafa beberapa kali dan menjelaskan bahwa Partai Komunis Tiongkok melakukan kejahatan. Ketika Li memfitnah Falun Dafa dan menyatakan bahwa orang seharusnya bertumpu pada latihan fisik untuk menjadi sehat, Huang mendeskripsikan mengenai perbedaan latihan qigong dan latihan fisik dan efek Falun Dafa.

Praktisi diperintahkan untuk melakukan pekerjaan kasar untuk menghasilkan keuntungan bagi penjara pada tahun 2013. Huang menolak melakukan pekerjaan itu. Ia berkata kepada penjaga, “Saya tidak akan melakukan pekerjaan ini. Saya tidak melakukan kejahatan apapun. Saya bukan seorang narapidana!”

Penangkapan Huang Sebelumnya

Huang bekerja sebagai insinyur di Pabrik Televisi Jiamusi sebelum ia menjadi guru di Universitas Jiamusi pada 1985. Setelah itu, tetapi, ia mempunyai banyak masalah kesehatan, termasuk radang selaput dada, hidrosefalus dada, dan hati, dan pembesaran kantong empedu. Ia juga menderita gangguan syaraf parah. Ia tidak bisa mengajar untuk 8 tahun, sampai ia mendapatkan kesehatannya kembali setelah berlatih Falun Dafa.

Ketika PKT mulai menganiaya Falun Dafa pada 1999, Huang dipecat dari pekerjaannya dan tidak mempunyai penghasilan.

Huang pergi ke Beijing untuk naik banding meminta keadilan untuk Falun Dafa pada Desember 1999. Ia ditangkap dan ditahan di Pusat Penahanan Jiamusi selama 7 bulan. Rambut, Jenggot dan Alisnya semua berubah putih. Ia kehilangan berat badan, gemetar tak henti-hentinya, dan tidak bisa berdiri tegak. Karena ia berada dalam kondisi fisik yang buruk, pejabat memenuhi tuntutan keluarganya dan membebaskannya.

Huang pergi ke Beijing lagi pada Juni 2000, setelah ia dibebaskan. Ia ditempatkan di Kamp Kerja Paksa Jiamusi. Ia dipenjara di sel terpencil dan dipaksa duduk di bangku kecil. Tubuhnya dipenuhi kudis dan selalu merasa tidak nyaman ketika mengenakan pakaian normal.

Chinese version click here
English version click here